Professional Documents
Culture Documents
Perkusi
: Timpani.
Auskultasi : Bising usus (+) kesan normal
Ekstremitas
Ekstremitas superior
: Akral dingin, pucat (-/-), edem (-/-)
Ekstremitas inferior
: Akral dingin, pucat (-/-), edem (-/-)
Status Lokalis
Regio Femoralis
Inspeksi: tamapak luka memar pada paha kiri, deformitas (+), edema (+),
D: ALL: 67cm, TLL: 65cm
S: ALL: 68cm, TLL: 66cm
LLD : 2cm
Palpasi : nyeri tekan (+)
ROM : Gerakan aktif dan pasif knee joint terbatas karena nyeri
NVD : sensibilitas baik, CRT <2, a. dorsalis pedis teraba
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
WBC
: 24,4 x 10/uL
RBC
: 5,19 x 106/uL
HGB
: 12,5 g/dL
HCT
: 38,5%
PLT
: 411 x 10/uL
Radiologi
tabrakan. Seiring dengan meningkatnya kekuatan tulang femur, dengan maturitas selanjutnya
pada masa anak anak dan remaja, trauma berkecepatan tinggi sering mengakibatkan fraktur
pada femur.
Fraktur pada batang femur jarang terjadi akibat trauma kelahiran, dengan pengecualian
tersebut, maka fraktur ini dapat juga disebabkan oleh arthrogryposis multiplex congenital,
myelomeningocele, dan osteogenesis imperfect. Kontraktur yang kaku pada panggul dan
lutut pada anak anak dengan arthtogrypotic dapat menyebabkan fraktur batang femur
selama proses persalinan atau selama penanganan selanjutnya. Kelompok risiko lainnya
adalah bayi baru lahir dengan penyakit neuromuscular seperti myelomeningocele,
osteopenia. Dan osteogenesis imperfect yang menyebabkan fraktur multipel.
Fraktur batang femur yang terjadi selama 12 bulan pertama kehidupan jarang terjadi.
Kebanyakan 30 50% merupakan non accidental dari child abuse. Penyebab ini sering
terlewatkan dan penilaian awal oleh dokter adalah perlindunagn terhadap anak merupakan hal
yang penting.
Klasifikasi
Fraktur shaft femoralis pada anak anak antara lain spiral, oblik, atau transversal,
fraktur ini umumnya dapat pecah atau tidak pecah, tertutup atau terbuka. Diagnosis termasuk
perbedaan antara fraktur pada epifisis (E), metafisis (M), atau diafisis (D) menampilkan
identifikasi yang khas pada anak. Klasifikasi pediatrik pada anak yang baru memungkinkan
dokumentasi dan pembanding terhadap metode pengobatan pada praktek klinik yang sama
dengan penelitian klinis prospektif
Temuan Klinis
Tanda tanda yang sering pada fraktur batang femur antara lain nyeri, shortening
(pemendekan), angulasi, bengkak, dan krepitasi. Seorang anak dengan fraktur demur yang
masih baru biasanya tidak dapat berdiri atau berjalan. Semua anak harus diperiksa termasuk
tungkai bawah dan lingkar pelvik dan abdomen, jadi tidak mengabaikan tibia, pelvik,
abdomen, atau trauma ginjal. Pemeriksaan neuromuskular harus diperiksa secara hati hati.
Walaupun cedera neuromuskular jarang terjadi akibat fraktur batang femur. Perdarahan
merupakan masalah utama pada fraktur batang femur,rata rata darah yang hilang dapat lebih
dari 1200 mL dan 40% memerlukan transfusi. Penilaian kondisi hemodinamik pra operasi
mutlak harus dlakukan.
Temuan Radiologi
Pemeriksaan radiografi seharusnya dilakukan sepanjang femur dalam dua plane foto
dan berdekatan dengan lingkar pelvik dan juga sendi lutut. Jika ada keraguan, tungkai bawah
4
seharusnya diperiksa juga. Computed tomography (CT) atau magnetic resonance imaging
(MRI) scan biasanya tidak diperlukan. Indikasi untuk MRI akan digunakan jika dicurigai
adanya fraktur yang tersembunyi atau cedera ligament pada lutut.
Penatalaksanaan
Fratur batang femur diterapi menurut usia dan besar anak, seiring cedera cedera
tersebut seperti cedera kepala atau politrauma, atau tampak adanya lesi terbuka dengan
cedera pada pembuluh darah dan saraf. Penyesuaian dengan pengobatan dan faktor
sosioekonomik harus dipertimbangkan.
Gambar : (A) fracture spiral pada infan, (B) Proksimal fraktur pada anak `usia 8 tahun,
(C) Shaft fracture pada remaja, memerlukan fiksasi intramedular
Pada periode postnatal, sebuah bandage sederhana atau harness digunakan untuk
panggul displastik diaplikasikan selama periode dari 2 minggu.
Traksi bilateral overhead telah menjadi pilihan pengobatan untuk selama beberapa
tahun. Anak yang dihospitalisasi selama 10 14 tahun. Fraktur transversal rata rata sembuh
dengan pemendekan (shortening) beberapa millimeter. Pada kasus kecurigaan cedera non
accident, hospitalisasi memberikan kesempatan untuk menginvestigasi situasi social anak.
Pengobatan Terpilih
Spica cast setelah reduksi tertutup pada fraktur femur merupakan pilihan pengobatan
pada kebanyakan ahli bedah ortopedik pediatric. Posisi fraktur tungkai diatur pada fleksi 90 o
pada panggul dan lutut. Dalam hal mencegah deformitas varus sekunder, fraktur tungkai
dijaga agar tetap dalam abduksi yang nertal, saat sisi kontralateral dapat diabduksi yang
memungkinkan untuk menukar popok. Radiografi rutin dalam dua plane disarankan setelah
pemasangan cast . jika ibu atau keluarga diinformasikan baik tentang perawatan terhadap
bayi dengan spica cast, anak tidak perlu dirawat di rumah sakit. Selama kontrol ulang di
klinik selama 1 minggu, radiografi rutin akan mendeteksi angular deviasi. Karena konsolidasi
5
pembentukan callus yang cepat dalam 2 3 minggu, setelah pelepasan cast perbaikan fungsi
terjadi cepat.
Pavlik harness digunakan selama periode
pengobatan untuk bayi yang sangat kecil. Pemasangan alat ini tidak membutuhkan anestesi
dan waktu hospitalisasi dapat diminimalkan.
Fraktur Batang Femur pada usia 1 sampai 4 tahun
Traksi masih digunakan secara luas untuk fraktur batang femur pada anak anak pra
sekolah dan anak tahun pertama sekolah. Hospitalisasi selama 4 6 minggu dirasakan sudah
memadai. Traksi kulit overhead (overhead skin traction) memiliki risiko berupa efek yang
merugikan pada sirkulasi ekstremitas. Traksi kulit sebaiknya dipilih bahan yang
hipoalergenik (ex, Elastoplast) untuk pasien yang alergi dengan bahan yang biasa atau pada
orang tua dimana kulitnya telah rapuh.
Frame
Katrol
Tali
Plester
Anak tidur terlentang, lalu dipasang plester dari batas lutut, dipasang sling di daerah
poplitea, sling dihubungkan dengan tali, dimana tali tersebut dihubungkan dengan beban
penarik.
Fiksator eksternal merupakan pilihan jika terjadi fraktur terbuka pada pasien poli
trauma atau untuk fraktur segmental, yang juga pada kelompok ini. Jika fiksator dilepaskan
lebih awal dengan pembetukan callus yang masih kurang, maka akan berisiko terjadi fraktur
kembali. Seperti semua penggunaan fiksator lainnya, infeksi jalur pemasangan pin sering
terjadi dan diobati dengan kulit lokal dan antibiotik. Namun penanganan fraktur batang
femur tertutup atau terisolasi tidak dianjurkan dengan pemasangan fiksator eksternal pada
anak anak pra sekolah.
Plan :
Diagnosis : Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang yang dilakukan maka
pasien didiagnosis dengan Closed Fracture 1/3 Middle Of Shaft Femur Dextra
Pengobatan :
Penatalaksanaan Awal di Unit Gawat Darurat
- IVFD RL 20 tpm
- Injeksi Antrain amp (iv)
- Lab: Darah Rutin
- Konsul dokter ahli bedah untuk penanganan selanjutnya.
Edukasi : Kita menjelaskan prognosis dari pasien, serta komplikasi yang mungkin terjadi.
Konsultasi: Dijelaskan adanya indikasi operasi dan konsultasi dengan spesialis bedah untuk
penanganan lebih lanjut.
Rujukan: Diperlukan jika terjadi komplikasi serius yang harusnya ditangani di rumah sakit
dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai.
Peserta
Pendamping