Professional Documents
Culture Documents
(normal) sampai dengan yang paling jelek. Jumlah total scoring paling jelek
adalah 3 (tiga) sedangkan paling baik (normal) adalah 15 (lima belas).1,3 Adapun
seorang tersebutb adalah :
Tabel 1. Cara memeriksa tingkat kesadaran.2
Skala dari Glasgow ini di samping untuk menentukan tingkat kesadaran, juga
berguna untuk menentukan prognosis perawatan suatu penyakit (misalnya
contusion cerebri). Selanjutnya nilai-nilai dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi
adalah 15 yaitu E4V5M6 dan terendah adalah 3 yaitu E1V1M1 jika dihubungkan
dengan kasus trauma kapitis maka didapatkan hasil :
1. GCS : 14-15 = CKR (cidera kepala ringan)
2. GCS : 9-13 = CKS (cidera kepala sedang)
3. GCS : 3-8 = CKB (cidera kepala berat).1,3,4
batang otak sudah terganggu baik parsial maupun total berarti prognosisnya
kurang baik.1
Untuk penilaian fungsi batang otak maka diperlukan :
1. Respirasi
a. C.N.H (Central Neurogenic Hyperventilation) = Kussmaul
Pernapasan dalam dan cepat. Menunjukan disfungsi tegmentum batang otak
bagian atas.
b. Apneustic Breathing
Disfungsi pons tengah dan bawah dorsolateral. Jarang pada manusia
c. Ataxic Breathing
Disfungsi dari pusat pernapasan yaitu formation reticularis bagian mediodorsal medulla oblongata dibawah obeks. Umumnya pasti fatal kecuali :
Keracunan obat (sedative)
Tidur alamiah
Proses yang menekan medulla oblongata akan mengakibatkan kegagalan
pernapasan jauh sebelum kegagalan sirkulasi.
d. Cluster Breathing
Lesi di medulla oblongata
e. Gasping Respiration
Napas tinggal satu-satu. Lesi di medulla oblongata. Sedangkan kelainan
pola pernapasan yang menunjukkan lesi/disfungsi di atas batang otak
adalah :
PHVA (Post Hyperventilation Apnoea)
Didapatkan pada tidur, disfungsi hemisphere bilateral (metabolic
maupun neurologis)
Cheyne- Stokes Respiration
Pada disfungsi hemisphere bilateral bagian dalam atau diencephalon.1
1.4 Doll Head Eye Phenomenon
Pada pasien dengan coma yang dalam harus diperiksa. Caranya: kepala
penderita digerakkan dengan cepat (mendadak) kea rah lateral kanan dan kiri
sementara itu dokter melihat gerakan bola mata pasien.
Pada keadaan normal (tidak ada kelemahan saraf otak 3,4 dan 6) maka bola
mata akan bergerak kea rah yang berlawanan dengan gerakan kepala. Bila ada
gangguan salah satu saraf otak 3,4 dan 6 atau gangguan gaze maka akan timbul
gerakan dysconyugate eye movement (bila ada gangguan gaze) dan bola mata
fixed/diam ditengah berarti doll head eye phenomenon negative (lesi mengenai
batang otak secara luas).1,3,4
Refleks = Refleks Batang Otak
Refleks muntah
Refleks menelan
Refleks batuk
Refleks kornea
Refleks cilio-spinal
Refleks pupil
cognitive, kebingungan. Penyebab dari gangguan yang bersifat global, akut dan
diffuse ini umumnya adalah metabolic/fungsional (coma internis), sedangkan
penyakit neurologis yang sangat mirip dengan koma metabolic ini adalah
meningitis, ensefalitis atau perdarahan subaraknoid.1
Pasien dengan vegetative state (coma vigil, apallic syndrome, cerebral
death, neocortical death, total dementia) menunjukan bahwa fungsi cortical sudah
terganggu berat dan difus tetapi fungsi batang otak masih baik (mata masih bias
melirik ke kanan dank e kiri, bisa menelan, batuk, muntah, dsb). Dalam kondisi
seperti ini maka gangguan terutama pada isi kesadaran (yang meliputi fungsi
kognitif dan afektif) sedangkan qrusal atau tingkat kesadaran relative masih baik.
Pasien dengan keadaan Locked in syndrome (umumnya karena emboli di batang
otak), lesi mengenai batang otak bagian tengah sampai dengan bawah tetapi
tingkat kesadaran masih utuh maka komunikasi antara dokter dengan pasien
melalui gerakan isyarat seperti berkedip. Dalam hal ini tentunya fungsi kognitif
(isi kesadaran) masih utuh juga.1,3
1.7 Tingkat Kesadaran ( Macam-macam Tingkat Kesadaran )
Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang
terhadap rangsangan dari lingkungan, tingkat kesadaran dibedakan menjadi :
1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya,
dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..
2. Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan
sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
3. Delirium, yaitu gelisah, disorientasi
(orang,
tempat,
waktu),