Professional Documents
Culture Documents
MINI PROJECT
PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH
I.
PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam mengenali dan
mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan
masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Institusi pendidikan dipandang sebagai sebuah tempat yang strategis
untuk mempromosikan kesehatan sekolah juga merupakan institusi yang
efektif untuk mewujudkan pendidikan kesehatan, dimana peserta didik dapat
diajarkan
tentang
maksud
perilaku
sehat
dan
tidak
sehat
serta
TINJAUAN PUSTAKA
Sekolah sebagai salah satu sasaran PHBS di tatanan institusi
pendidikan perlu mendapatkan perhatian mengingat usia sekolah bagi anak
juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit serta munculnya
berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10),
misalnya diare, kecacingan dan anemia.
Dampak lainnya dari kurang dilaksanakan PHBS diantaranya yaitu
suasana belajar yang tidak mendukung karena lingkungan sekolah yang
kotor, menurunnya semangat dan prestasi belajar dan mengajar di sekolah,
menurunkan citra sekolah di masyarakat umum.
Berdasarkan data WHO (2007) menyebut bahwa setiap tahun 100.000
anak Indonesia meninggal akibat diare (www.dinkes.jabar.go.id), angka
kejadian kecacingan mencapai angka 40-60% (Depkes, 2005), anemia pada
anak sekolah 23,2% (YKB, 2007) dan masalah karies dan periodontal
74,4% (SKRT, 2001).
Terjadinya hal di atas tidak terlepas dari kurangnya pelaksanaan PHBS
di lingkungan anak usia sekolah. Penyebab rendahnya pelaksanaan PHBS
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor perilaku dan non
perilaku (fisik, sosial ekonomi). Oleh sebab itu peningkatan masalah
kesehatan tersebut harus ditujukan kepada dua faktor tersebut. Banyak hal
lain yang menjadi penyebab menurunnya pelaksanaan PHBS di sekolah
seperti faktor teknis, faktor geografi, sosial ekonomi, serta kurangnya upaya
promotif tentang kesehatan khususnya mengenai PHBS dari puskesmas dan
instansi kesehatan lainnya.
III. METODE
Sehubungan dengan hal di atas, maka perlu dilakukan promosi
kesehatan dalam bentuk kegiatan penyuluhan kesehatan dengan materi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dalam hal ini ditekankan kepada
siswa untuk melakukan hal-hal sederhana sebagai cermin dari perilaku sehat
kesehariannya.
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat mengetahui dan memahami :
1. Peserta dapat mengetahui dan memahami pengertian PHBS
2. Peserta dapat mengetahui dan memahami manfaat PHBS
3. Peserta dapat mengetahui dan memahami serta melaksanakan
poin-poin PHBS terutama di lingkungan sekolah.
Metode
Ceramah, praktek, dan tanya jawab
Media
Slide presentasi, brosur, dan video peragaan
NO WAKTU
Kegiatan Penyuluhan
1. 3 menit
Pembukaan :
Memberi salam
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Kegiatan Peserta
Menjawab salam
Mendengarkan dan
memperhatikan
2.
10 menit
Pretest
pretest
30 menit
Pelaksanaan :
Menjelaskan
materi
penyuluhan
secara
Menyimak dan
mendengarkan
Mengajukan pertanyaan
Mempersilahkan
peserta
mengajukan
4.
15 menit
Praktek
Memperhatikan dan
mempraktekkan cara
mencuci tangan
5.
6.
20 menit
10 menit
Menjawab
dibawakan
Meminta
beberapa
kuis
Mempraktekkan cara
peserta
untuk
mencuci tangan
Menerima hadiah
Post-test
2 menit
pertanyaan
Penutup :
kasih
Menjawab salam
dan
mengucapkan salam
V.
HASIL
Peserta pada penyuluhan ini adalah seluruh siswa-siswi kelas IV dan
V SDI 125 Allu yang hadir pada hari itu sejumlah 53 orang. Sebelum
penyampaian materi, para peserta mengisi terlebih dahulu soal pretest untuk
mengetahui sejauh mana mereka memahami PHBS. Dari hasil pretest
didapatkan sekitar 81,13% peserta (43 orang) mampu menjawab soal-soal
dengan baik (nilai lulus > 60).
Peserta sangat bersemangat dan antusias mengikuti penyuluhan. Hal
itu terlihat dari peserta saat mendengarkan penjelasan dan menjawab
pertanyaan pemateri secara serempak. Siswa-siswi yang hadir mampu
menjawab
pertanyaan
seputar
materi
penyuluhan
dan
mampu
PENDAMPING