You are on page 1of 6

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

MINI PROJECT
PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH

I.

PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam mengenali dan
mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan
masyarakat dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
Institusi pendidikan dipandang sebagai sebuah tempat yang strategis
untuk mempromosikan kesehatan sekolah juga merupakan institusi yang
efektif untuk mewujudkan pendidikan kesehatan, dimana peserta didik dapat
diajarkan

tentang

maksud

perilaku

sehat

dan

tidak

sehat

serta

konsekuensinya [Sarafino (Smet,1994)].


Hal ini disebabkan karena sebagian besar anak usia 5-19 tahun berada
dalam lingkungan lembaga pendidikan. Jumlah usia 7-12 berjumlah
25.409.200 jiwa dan sebanyak 25.267.914 anak (99.4%) aktif dalam proses
belajar. Untuk kelompok umur 13-15 thn berjumlah 12.070.200 jiwa dan
sebanyak 10.438.667 anak (86,5%) aktif dalam sekolah (Depdiknas, 2007).
Dari segi populasi, promosi kesehatan di sekolah dapat menjangkau
dua jenis populasi, yaitu populasi anak sekolah dan masyarakat umum atau
keluarga. Apabila promosi kesehatan ditujukan pada usia sampai dengan 12
tahun saja, yang berjumlah sekitar 25 juta, maka mereka akan mampu
menyebarluaskan informasi kesehatan kepada hampir 100 juta populasi
masyarakat umum yang belum tersentuh oleh promosi kesehatan.
Selain itu, usia sekolah (termasuk kelompok usia dini) merupakan
masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai PHBS dan berpotensi sebagai

agent of change untuk mempromosikan PHBS baik di lingkungan sekolah,


keluarga, maupun masyarakat. Oleh karena itu, kami melihat pentingnya
dilakukan penyuluhan PHBS di sekolah.
II.

TINJAUAN PUSTAKA
Sekolah sebagai salah satu sasaran PHBS di tatanan institusi
pendidikan perlu mendapatkan perhatian mengingat usia sekolah bagi anak
juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit serta munculnya
berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10),
misalnya diare, kecacingan dan anemia.
Dampak lainnya dari kurang dilaksanakan PHBS diantaranya yaitu
suasana belajar yang tidak mendukung karena lingkungan sekolah yang
kotor, menurunnya semangat dan prestasi belajar dan mengajar di sekolah,
menurunkan citra sekolah di masyarakat umum.
Berdasarkan data WHO (2007) menyebut bahwa setiap tahun 100.000
anak Indonesia meninggal akibat diare (www.dinkes.jabar.go.id), angka
kejadian kecacingan mencapai angka 40-60% (Depkes, 2005), anemia pada
anak sekolah 23,2% (YKB, 2007) dan masalah karies dan periodontal
74,4% (SKRT, 2001).
Terjadinya hal di atas tidak terlepas dari kurangnya pelaksanaan PHBS
di lingkungan anak usia sekolah. Penyebab rendahnya pelaksanaan PHBS
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor perilaku dan non
perilaku (fisik, sosial ekonomi). Oleh sebab itu peningkatan masalah
kesehatan tersebut harus ditujukan kepada dua faktor tersebut. Banyak hal
lain yang menjadi penyebab menurunnya pelaksanaan PHBS di sekolah
seperti faktor teknis, faktor geografi, sosial ekonomi, serta kurangnya upaya
promotif tentang kesehatan khususnya mengenai PHBS dari puskesmas dan
instansi kesehatan lainnya.

III. METODE
Sehubungan dengan hal di atas, maka perlu dilakukan promosi
kesehatan dalam bentuk kegiatan penyuluhan kesehatan dengan materi
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dalam hal ini ditekankan kepada
siswa untuk melakukan hal-hal sederhana sebagai cermin dari perilaku sehat

misalnya mencuci tangan, jajan yang sehat, membuang sampah pada


tempatnya, dan sebagainya.
IV. PELAKSANAAN
Topik Penyuluhan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Selasa, 27 Agustus 2013
Jam
: 10.00-11.30 WITA
Tempat
: SDI 125 Allu
Kecamatan Bangkala
Sasaran
Siswa-siswi Kelas IV dan V SDI 125 Allu
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan tentang PHBS diharapkan peserta
dapat mengetahui, memahami dan melaksanakan PHBS dalam

kesehariannya.
Tujuan Instruksional Khusus
Peserta dapat mengetahui dan memahami :
1. Peserta dapat mengetahui dan memahami pengertian PHBS
2. Peserta dapat mengetahui dan memahami manfaat PHBS
3. Peserta dapat mengetahui dan memahami serta melaksanakan
poin-poin PHBS terutama di lingkungan sekolah.
Metode
Ceramah, praktek, dan tanya jawab

Media
Slide presentasi, brosur, dan video peragaan

Uraian Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU
Kegiatan Penyuluhan
1. 3 menit
Pembukaan :
Memberi salam
Menjelaskan tujuan penyuluhan

Kegiatan Peserta

Menjawab salam
Mendengarkan dan
memperhatikan

2.

10 menit

Pretest

Membagikan lembaran soal pretest dan

pretest

menjelaskan cara pengisian


3.

30 menit

Pelaksanaan :
Menjelaskan

materi

penyuluhan

secara

Menyimak dan
mendengarkan

berurutan dan teratur. Isi materi :


1. Pengertian PHBS
2. Manfaat PHBS
3. Delapan poin PHBS, berupa:
-

Mengisi lembar jawaban

Mencuci tangan dengan air yang mengalir


dan menggunakan sabun

Menggunakan jamban yang bersih dan


sehat

Memberantas jentik nyamuk

Membuang sampah pada tempatnya

Tidak merokok di sekolah

Olahraga yang teratur dan terukur

Menimbang berat badan dan mengukur


tinggi badan setiap 6 bulan

Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin


sekolah

Mengajukan pertanyaan

Mempersilahkan

peserta

mengajukan

pertanyaan jika ada hal-hal yang kurang


dipahami

4.

15 menit

Praktek

Pemutaran video peragaan cuci tangan


Membagi kelompok praktek cuci tangan

Memperhatikan dan
mempraktekkan cara
mencuci tangan

5.

6.

20 menit

Evaluasi dan kuis:

10 menit

Menanyakan kembali materi yang telah

Menjawab

dibawakan
Meminta
beberapa

kuis
Mempraktekkan cara

mempraktekkan cara mencuci tangan


Pemberian hadiah bagi peserta kuis

peserta

untuk

mencuci tangan
Menerima hadiah

Post-test

Membagikan lembaran soal post-test dan

2 menit

Mengisi lembar jawaban


post-test

menjelaskan cara pengisian


7.

pertanyaan

Penutup :

Menyimpulkan isi materi


Membagikan brosur
Mengucapkan
terima

kasih

Menjawab salam

dan

mengucapkan salam
V.

HASIL
Peserta pada penyuluhan ini adalah seluruh siswa-siswi kelas IV dan
V SDI 125 Allu yang hadir pada hari itu sejumlah 53 orang. Sebelum

penyampaian materi, para peserta mengisi terlebih dahulu soal pretest untuk
mengetahui sejauh mana mereka memahami PHBS. Dari hasil pretest
didapatkan sekitar 81,13% peserta (43 orang) mampu menjawab soal-soal
dengan baik (nilai lulus > 60).
Peserta sangat bersemangat dan antusias mengikuti penyuluhan. Hal
itu terlihat dari peserta saat mendengarkan penjelasan dan menjawab
pertanyaan pemateri secara serempak. Siswa-siswi yang hadir mampu
menjawab

pertanyaan

seputar

materi

penyuluhan

dan

mampu

mempraktekkan cara mencuci tangan yang benar. Hal ini membuktikan


bahwa peserta dapat memahami materi dengan baik. Selain itu, peserta juga
mengerjakan kembali soal-soal post-test untuk mengetahui adanya
peningkatan dalam pemahaman materi. Dari hasil post-test didapatkan
86,79% peserta (46 orang) mampu menjawab soal dengan nilai kelulusan >
60.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Penyuluhan PHBS seperti ini sangat perlu dilakukan pada siswa-siswi
SD untuk menanamkan perilaku sehat sejak dini. Untuk itu program
penyuluhan rutin perlu dipertimbangkan untuk dilaksanakan di sekolah
lainnya dengan menghadirkan sarana penyuluhan yang atraktif yaitu dengan
LCD serta gambar-gambar atau video yang atraktif. Dengan demikian
siswa-siswi SD akan tertarik untuk mengikuti penyuluhan sehingga pesanpesan kesehatan dapat lebih mudah tersampaikan.
Allu, September 2013
PESERTA

dr. Annisaa Nurfitri MR.

PENDAMPING

dr. Imam Sofingi

You might also like