Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Kelompok 7 (S1-2A)
1.
2.
3.
4.
5.
Akbar Dwi G
Alika Fitrianti
Desy Evarani
Mustika Larasati
Neli Rosidawilda
(121.0007)
(121.0009)
(121.0023)
(121.0067)
(121.0069)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayahNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Sistem Endokrin I dengan judul
Anatomi Fisiologi Kelenjar Suprarenal atau Adrenal. Makalah ini ditulis
untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan perkembangan ilmu keperawatan pada
cabang ilmu keperawatan medikal bedah yang sesuai dengan perkembangan
kurikulum terbaru, khususnya mata kuliah Sistem Endokrin I.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat
untuk mengembangkan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua dan para pembaca dapat memahami dan mendapat pengetahuan yang lebih
baik, sehingga dapat diaplikasikan untuk mengembangkan kompetensi dalam
keperawatan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kami selalu bersedia dengan terbuka menerima berbagai saran dan kritik
demi perbaikan di masa mendatang.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................ii
BAB I
: Pendahuluan
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelenjar adrenal, yang terletak pada kutub superior kedua ginjal,
masing-msing terdiri atas dua bagian, medula adrenal dan korteks adrenal.
Medula adrenal secara fungsionalberhubungan dengan susunan saraf
simpatis, dan ia menyekresi hormon epinefrin dan norepinefrin akibat
rangsang simpatis. Selanjutnya, hormon-hormon ini menyebabkan efek yang
hampir sama seperti perangsangan langsung saraf simpatis pada semua
bagian tubuh .
Korteks adrenal menyekresi sekelompok hormon yang sama sekali
berbeda, yang dinamakan kortikosteroid. Hormon-hormon ini seuanya
disintesis dari steroid kolesterol,dan mereka semuanya mempunyai rumus
kimia steroid yang ama, akan tetapi sangat sedikit perbedaan pada struktur
molekulnya, yang membrikan mereka beberapa fungsi yang sangat berbeda
tetapi sangat penting.
Mineralortikoid dan glukokortiroid. Hormon korteks adrenal semuanya
tidak menyebabkan efek yang tepat sama dalam tubuh. Dua jenis hormon
utama, mineralortikoid dan glukokortiroid disekresi oleh korteks adrenal.
Selain kedua hormon ini, hormon endrogen juga disekresi dalam jumlah
kecil, yang menunjukn efek yang sama dalam tubuh sebagai hormon seks
pria, testosterone. Hormon ini dalam keadaan normal tidak penting, walaupun
pada kelainan korteks adrenal tertentu dapat disekresikan dalam jumlah yang
ekstrem dan kemuian dapat mengakibatkan efek maskulimsasa
Mineralortikoid mempengruhi elektrolit cairan eksternal, khususnya
natrium dan kalium. Glukokortirod menunjukan efek penting yang
meningkatkan konsentrasi glukosa darah, tetapi mempunyai efek tambahan
pada metabolisme protein dan lemak yang mungkin sama pentingnya dalam
fungsi tubuh seperti efeknya pada metabolisme kabohidrat.
Lebih dari 30 jenis steroid telah diisolasi dari korteks adrenal. Tetapi
hanya ada dua yang berperan penting pada fungsi endokrin normal dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless)
yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa
pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang
mengendalikan
pertumbuhan
dan
perkembangan,
hipofisa
dan
hanya
Hormon perkembangan
Hormon yang memegang peranan di dalam perkembangan dan
pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.
Hormon tropik
Dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin
yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan
folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).
2.5.4
YANG
FUNGSI
MENGHASILKAN
Kelenjar Adrenal
Antidiuretik
Kelenjar Hipofisa
(Vasopresin)
mengendalikan
tekanan darah
- Anti peradangan
- Mempertahankan kadar gula
Kartikosteroid
Kelenjar Adrenal
darah,
tekanan
mengendalikan
tekanan darah
Mengendalikan
Eritropoietin
Estrogen
Glukagon
Hormon
Pertumbuhan
Kelenjar Hipofisa
dan
kekuatan otot
- Membantu
Kartikotropin
darah
pembentukan
Ginjal
Indung Telur
darah merah
Mengendalikan
perkembangan
cirri
dan
seksual
system
reproduksi wanita
Meningkatkan kadar gula darah
- Mengendalikan pertumbuhan
Pankreas
Kelenjar Hipofisa
dan perkembangan
- Meningkatkan
pembentukan
protein
- Menurunkan kadar gula darah
- Mempengaruhi
Insulin
Pankreas
LH
Kelenjar Hipofisa
metabolisme
(Luteinizing
seluruh tubuh
- Mengendalikan
reproduksi
Hormone)
sperma
fungsi
(pembentukan
dan
smentum,
FSH (Follicle
Stimulating)
menstruasi)
Hormone)
pembentukan
otot,
Kelenjar Hipofisa
rahim
dan
saluran
susu
di
payudara
- Mengendalikan pembentukan
tulang
- Mengendalikan
kalsium
Hormon
Paratiroid
Kelenjar Paratiroid
pelepasan
dan
fosfat
Prolaktin
Kelenjar Hipofisa
Renin dan
Angiotensin
Hormon
Tiroid
Ginjal
Kelenjar Tiroid
pematangan,
dan
kecepatan
metabolism
TSH (Tyroid
Stimulating
pertumbuhan,
Kelenjar Hipofisa
Hormone)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kelenjar Suprarenal atau Adrenal
Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas
ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas
dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Kelenjar
suprarenal atau adrenal terletak menempel pada bagian atas ginjal. Bagian
kulit menghasilkan kortison yang berfungsi mengatur metabolism dan
mengatur keseimbangan air dan garam. Sedangkan bagian sumsum (medulla)
menghasilkan adrenalin (epineprin) yang berfungsi mempengaruhi denyut
jantung, mengatur otot-otot kendung kemih serta mengatur kadar gula darah
dengan cara mengubah glikogen menjadi glukosa.
3.2 Kelenjar Suprarenal atau Adrenal Korteks
Korteks adrenal terdiri dari daerah yang secara anatomi dapat dibedakan:
1. Lapisan luar zona glomerulosa, merupakan tempat dihasilkannya
mineralokorticoid (aldosterone), ysng terutama
diatur oleh
Sintesis
a. Terjadi di zona glomerulosa.
b. Pregnenolon diubah menjadi progesteron oleh 2 enzim yaitu
3b-hidroksisteroid
Dehidrogenase
(3b-OHSD)
dan
D5,4
membentuk
11-
isomerase.
c. Progesteron
mengalami
hidroksilasi
aktivitas
mineralokortikoid lemah.
glukokortikoid
dan
merupakan
Pengaturan Sintesis
Zat pengatur utama adalah sistem renin-angiotensin dan kalium.
Didukung oleh peran natrium, ACTH dan mekanisme neural
a. Sistem Renin-Angiotensin
Sistem ini berperan dalam pengaturan tekanan darah dan
metabolism elektrolit.
Hormon primer dalam sistem ini adalah angiotensin II,
dibuat dari angiotensinogen yang merupakan substrat bagi
renin (suatu enzim yang dihasilkan sel-sel jukstaglomerular
pada renal/ginjal.
Posisi sel tersebut sensitif terhadap banyak regulator
(faktor-faktor yang mempengaruhi) pelepasan renin yang
bekerja melalui baroreseptor renal.
b. Kalium
Sekresi aldosteron sensitif terhadap perubahan kadar
kalium plasma.
Peningkatan sedikit kalium saja sudah dapat merangsang
sekresi aldosteron, begitu pula bila terjadi penurunan akan
mengurangi sekresi aldosteron.
Pengaruh K+ sama seperti angiotensin II dan tidak
berpengaruh terhadap produksi kortisol.
c. Efektor Lain
Efektor lain berupa ACTH dan natrium
Transpor Plasma
Aldosteron tidak memiliki protein pengikat spesifik dalam plasma
tapi membentuk suatu ikatan yang lemah dengan albumin.
10
Laju Metabolisme
a. Aldosteron dengan cepat akan dibersihkan dari plasma oleh
hati, terjadi karena hormon ini kurang memiliki protein
pembawa dalam plasma darah.
b. Hati kemudian membentuk tetrahidroaldosteron 3-glukoronida
yang diekskresikan ke dalam urine.
Efek Hormon
a. Merangsang transport aktif Na+ oleh tubulus kontortus distal
dan tubulus koligentes ginjal menyebabkan retensi Na+
b. Meningkatkan sekresi K+, H+, dan NH4+ oleh ginjal
c. Mempengaruhi transport ion di jaringan epitel lain termasuk
kelenjar keringat, mukosa intestinal, serta kelenjar saliva
d. Aldosteron mempengaruhi sintesis RNA dan protein yang
diperlukan dalam produksi berbagai produk gen spesifik
Patofisiologi
Kelebihan
11
Salah
satu
kerja
tepenting
adalah
meningkatkan
proses
Sintesis
a. Memerlukan 3 enzim hidroksilase pada posisi C17, C21 dan
C11. Enzimnya berturut-turut adalah 17a-hidroksilase, 21hidroksilase dan 11b-hidroksilase.
b. 17a-hidroksilase merupakan enzim retikulum endoplasma halus
yang bekerja pada progesteron atau lebih sering pada
pregnenolon.
c. 17a-hidroksiprogesteron
mengalami
hidroksilasi
sehingga
membentuk 11-deoksikortisol
d. 11-deoksikortisol mengalami hidroksilasi membentuk kortisol.
e. 21-hidroksilase merupakan enzim retikulum endoplasma halus
sedangkan 11b-hidroksilase merupakan enzim mitokondria.
Pengaturan Sintesis
a. Sekresi kortisol diatur oleh ACTH yang dirangsang oleh CRH
b. Hormon-hormon ini berhubungan melalui lingkaran umpan
balik negatif
Transpor Plasma
a. Kortisol beredar dalam plasma dalam bentuk terikat protein dan
dalam bentuk bebas.
b. Protein pengikat utama dalam plasma disebut trans-kortin atau
globulin pengikatkortikosteroid (CBG=Cortocosteroid-binding
globulin), CBG diproduksi di hati
c. CBG mengikat sebagian besar hormon tersebut bila kadarnya
dalam plasma berada pada kisaran normal. Kortisol dalam
jumlah yang lebih kecil akan akan terikat ke albumin.
12
Laju Metabolisme
a. Kortisol dan metabolitnya membentuk sekitar 80% jumlah 17hidroksikortikoid dalam plasma (setengahnya beredar dalam
plasma dalam bentuk metabolit dihidro dan tetrahidro-), 20%
sisanya terdiri atas kortison dan 11-deoksikortisol.
b. Semua senyawa tersebut dimodifikasi melalui proses konjugasi
dengan glukuronida dan sebagian kecil dengan sulfat.
c. Modifikasi ini terutama terjadi di hati dan membuat molekul
steroid yang bersifat lipofilik bisa larut air dan dapat
diekskresikan.
d. Pada manusia sebagian besar steroid terkonjugasi yang
memasuki intestinum lewat ekskresi bilier akan diabsorbsi
kembali melalui sirkulasi enterohepatik.
e. Sekitar 70% steroid terkonjugasi akan diekskresikan ke dalam
urine, 20% keluar dalam bentuk feses dan sisanya keluar
melalui kulit.
Efek Hormon
a. Terhadap metabolisme
- Meningkatkan produksi glukosa di hati dengan cara:
Meningkatkan pengangkutan asam amino dari jaringan
perifer
13
deposisi
glikogen
hepatik
dengan
metabolisme
protein
dan
RNA,
hal
ini
Patofisiologi
14
a. Kekurangan :
Menyebabkan
penyakit
Addison,
memperlihatkan
hipofisis
yang
mensekresi
ACTH
terjadi
Sintesis
a. Prekursor androgen yang dihasilkan oleh korteks adrenal
adalah dehidroepiandrosteron (DHEA).
15
Laju Metabolisme
Androgen diekskresikan sebagai senyawa 17-keto- tetapi hati akan
mengubah sekitar 50% dari jumlah testosteron tersebut menjadi
androsteron dan etiokolanolon.
serabut
syaraf
tersebut
mempersyarafi
sel
kromafin
yang
16
3.3.2 Metabolisme
mandelat.
Begitu
pula
dengan
metanefrin
dan
mandelat
(disebut
juga
dengan
asam
hidroksimandelat/VMA).
Katekolamin bekerja melalui 2 kelompok utama reseptor yaitu aadrenergik dan b-adrenergik, keduanya mempunyai 2 sub
kelompok yaitu a1, a2 dan b1, b2.
18
2
- Peningkatan
glukoneogen
esis
- Peingkatan
glikogenolisi
s hepatic
- Kontraksi otot
polos
- Peningkatan
glikogenolisis
gastrointestinal - Stimulus
- Kontraksi otot
pembuluh
darah,
lipolisis
- Relaksasi otot
polos
- Peningkatan
traktus
vaskular
- Inhibisi
traktus
genitourinarius
miokardium,
dari:
peningkatan
lipofisis
laju,
pelepasan
peningkatan
renin agregasi
kekuatan
trombosit
sekresi insulin
glikogenolisi
s otot
- Peningkatan
pelepasan
insulin,
glukagon,
rennin
- Relaksasi
otot polos :
bronkus,
pembuluh
darah traktus
genitourinari
us,
traktus
gastrointestin
al
3.3.4 Biosintesis Ephineprin
Epinefrin disintesis dari tirosin (merupakan prekursor langsung
katekolamin) melalui 4 tahap:
o Hidroksilasi cincin
Tirosin diubah menjadi L-dihidroksifenilalanin (L-dopa) dengan
bantuan enzim tirosin hidroksilase yang berfungsi sebagai
oksidoreduktase dengan kofaktor berupa tetrahidropteridin.
o Dekarboksilasi
19
merupakan
tumor
adrenal,
terdeteksi
bila
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kelenjar adrenal adalah kelenjar yang terletak dibagian atas ginjal yang
terdiri dari kelenjar adrenal korteks dan kelenjar adrenal medulla yang
masing-masing mempunyai peran dan fungsinya.
20
No.
1
Hormon
Bagian korteks adrenal
Prinsip kerja
Mengontol metabolisme ion anorganik
a. Mineralokortikoid
b. Glukokortikoid
Bagian Medula Adrenal
noradrenalin
a. dilatasi bronkiolus
b. vasokonstriksi pada arteri
c. vasodilatasi pembuluh darah otak
dan otot
d. mengubah glikogen menjadi
glukosa dalam
4.2 Saran
Kita sebagai perawat sebaiknya memahami lebih spesifik lagi tentang
sistem hormon, karena sistem hormon sangat berpengaruh bagi tubuh. Dan
dalam tindakan keperawatan, pengetahuan yang lebih dalam tentang sistem
endokrin sangat bermanfaat dalam mengambil keputusan yang paling efektif
dan dapat menghindari kesalahan dalam pengambilan tindakan.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifuddin. 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa perawat. Jakarta : EGC
Guyton, arthur. C. 1996. Buku ajar fisiologi kedokteran. Cet. 4, ed. 7. Jakarta :
EGC.
21