Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Rinitis adalah iritasi dan peradangan pada bagian dalam hidung. Gejala dapat
ditemukan beragam seperti bersin, hidung tersumbat, gatal, post nasal drip
(sensasi adanya mukus yang jatuh dari hidung ke tenggorok). Ini disebabkan oleh
adanya proses inflamasi akut ataupun kronik pada membran mukosa hidung yang
diakibatkan oleh virus, bakteri, dan bahan iritan. Rinitis tidak hanya berdampak
pada hidung, tenggorok, dan mata. tetapi bisa pula berdampak pada gangguan
tidur, keluhan telinga. dan gangguan belajar. Rinitis bisa disebabkan oleh adanya
peningkatan histamin. Peningkatan ini terjadi akibat alergen. Alergen dapat
mempengaruhi hidung seseorang, tenggorok, mata, dan bisa pula meningkatkan
produksi cairan di daerah tersebut.3,4
Hampir semua orang pernah menderita rinitis dalam hidupnya. Paling sering
akibat infeksi virus pada saluran pernapasan. Penyebab rinitis kronik paling sering
oleh alergi, tapi bisa juga karena penggunaan obat tertentu secara berlebihan,
beberapa kondisi medis, dan faktor lainnya yang penyebabnya tidak diketahui
secara pasti.3
Rinitis selalu berulang untuk sebagian orang. Padahal, gejala rinitis ini sering
bisa
dikontrol
dengan
kombinasi
antara
lingkungan,
obat-obatan,
dan
imunoterapi.3
2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Rinitis merupakan masalah kesehatan berupa inflamasi pada bagian mukosa
hidung.5,6
2.2 Etiologi
Beberapa hal yang pada umumnya menjadi penyebab rinitis antara lain:5,6
Reaksi makanan
Emosional
Pekerjaan
Hormon
Kelainan anatomi
Penyakit imunodefisiensi
6 kali setiap tahunnya. Insidens penyakit tinggi pada anak-anak di bawah 5 tahun
dan akan menurun secara bertahap sesuai dengan bertambahnya umur.6
Rinitis merupakan salah satu penyakit paling umum yang terdapat di Amerika
Serikat, mempengaruhi lebih dari 50 juta orang. Keadaan ini sering berhubungan
dengan kelainan pernapasan lainnya, seperti asma. Rinitis memberikan pengaruh
signifikan pada kualitas hidup. Pada beberapa kasus. dapat menyebabkan kondisi
lainnya seperti masalah pada sinus, masalah pada telinga, gangguan tidur. dan
gangguan untuk belajar. Pada pasien dengan asma, rinitis yg tidak terkontrol dapat
memperburuk kondisi asmanya.6,7
Rinitis Alergi
Klasifikasi
Dua tipe rinitis alergi yaitu:8
Musiman
Di Indonesia tidak dikenal rinitis alergi musiman, hanya ada di negara yang
mempunyai 4 musim. Alergen penyebabnya spesifik, yaitu tepungsari (pollen)
dan spora jamur. Oleh karena itu nama yang tepat ialah polinosis atau rino
konjungtivitis karena gejala klinik yang tampak ialah gejala pada hidung dan
mata (mata merah, gatal disertai lakrimasi). Penyakit ini timbulnya periodik,
sesuai dengan musim, pada waktu terdapat konsentrasi alergen terbanyak
di udara. Dapat mengenai semua golongan umur dan biasanya mulai timbul
pada anak-anak dan dewasa muda. Berat ringannya gejala penyakit
bervariasi dari tahun ke tahun, tergantung pada banyaknya alergen di udara.
Faktor herediter sangat berperan pada penyakit ini.8
Perenial
Gejala pada penyakit ini timbul intermitten atau terus-menerus, tanpa variasi
musim, jadi dapat ditemukan sepanjang tahun. Penyebab yang paling sering
ialah alergen inhalan. Alergen inhalan utama adalah dalam rumah (indoor) dan
Ada beberapa daerah dimana pollen dan mould terdapat sepanjang tahun
Oleh karena itu pembagian rinitis alergi, selain berdasarkan atas seasonal
dan perennial diusulkan suatu perubahan dalam klasifikasi rinitis alergi sebagai
berikut :6
mata atau palatum yang gatal berair. Biasanya dapat terungkap suatu pola
musiman, kaitan dengan bulu binatang, debu, asap atau inhalan lain. Gejala
penyerta seperti mual, bersendawa, kembung, diare, somnolen atau insomnia
dapat juga memberi kesan suatu alergen yang ditelan, serta bisa membedakan
penderita lain yang disebabkan oleh virus. Perbedaan penting lainnya adalah
rinitis alergi umumnya berlangsung lama. Pada rinitis alergi, sering kali terdapat
riwayat alergi atau asma dalam keluarga.5,9
Tujuan pengobatan rinitis alergi adalah :6
1. Mengurangi gejala akibat paparan alergen, hiperreaktifitas nonspesifik dan
inflamasi.
2. Perbaikan kualitas hidup penderita sehingga dapat menjalankan aktifitas
sehari-hari.
3. Mengurangi efek samping pengobatan
4. Edukasi penderita untuk meningkatkan
ketaatan
berobat dan
menghambat efek mediator histamin pada tingkat reseptor histamin. Obat ini
10
topikal yang
dari proses
degranulasi/ pelepasan mediator. Gejala bersin, rinore lebih baik dari pada
terhadap hidung tersumbat.6
5. Imunoterapi
Imunoterapi spesifik adalah memberikan allergen yang sesuai dengan hasil
tes kulit, dosisnya secara bertahap dinaikan sampai dosis maksimal yang tidak
menimbulkan serangan/ gejala alergi. Tujuannya supaya penderita berkurang
simptomnya pada
11
Penanganan yang baik pada rinitis alergi akan menurunkan gejala pada
sinusitis dan asma.10
2.4.2. Rinitis Non Alergi
Rinitis Non Alergi merupakan istilah untuk semua penyakit
hidung
pengobatan farmakologis
juga dapat
seperti obat
12
ini, adalah ditemukannya sedikit inflamasi pada hidung dengan gejala dipicu oleh
aroma yang kuat, seperti polusi, asap, dan iritan lainnya.5,7,9
Beberapa yang termasuk rinitis non alergi antara lain: rinitis hormonal,
rinitis vasomotor, rinitis non alergi dengan eosinofilia, rinitis akibat lingkungan
kerja, rinitis karena pemakaian obat, rinitis gustatory, dan rinitis atropi.5,7
1. Rinitis hormonal
Penyebabnya meliputi hypotiroidi (myxedema), naiknya hormon estrogen
pada kehamilan,
acetyl cholin
mukosa hidung.
Rinitis
pregnancy terdapat pada 20% kehamilan yang sering mulai timbul pada trimester
II kehamilan. Tanda khas berupa konka edem, dan pucat. Sebaiknya dibedakan
dengan RA dan hipotoroidi dengan cara mencari gejala hipotiroidi lain dan
riwayat alergi lain dan tes alergi.6,7
13
Patogenesis belum jelas. Salah satu teori adalah disebabkan oleh input
parasimpatis terhadap konka
Jalur
mengakibatkan mukosa edem pada dinding lateral, septum dan konka. Pada
sebagian besar penderita gejala klinik timbul
karena merespon
kondisi
lingkungan yang meliputi udara dingin, kelembapan tinggi, stres dan iritan
seperti alkohol, polusi dan asap. Penyakit ini mungkin didapatkan pd perokok
yang
besarnya konka.6,7
kronik, hidung gatal dan bersin. Biasanya terdapat pada umur pertengahan, pada
pemeriksaan swab mukosa hidung ditemukan eosinofil.
polusinya.
14
chlorpromazin,
medikamentosa,
disebabkan
oleh
pemakaian
obat
yang
obat
vasokonstriktor untuk waktu yang lebih lama. Hal ini dapat mengakibatkan efek
rebound disebabkan oleh down regulation reseptor alfa adrenergik mukosa
hidung. Rinitis medikamentosa disebabkan oleh vasodilatasi refrakter pembuluh
darah mukosa atau edem mukosa yang berlebihan.6,7
Rinitis medikamentosa dapat menutupi keadaan patologis primernya yang
mengakibatkan pemakaian vasokonstriktor yang lama. Pengobatan RMM adalah
menghentikan kondisi refrakter sekunder dan mencari faktor primernya seperti
RA,
15
6. Rinitis Gustatory
Makanan dapat menyebabkan reaksi alergi, tetapi kasus ini jarang
ditemukan.
efek langsung dilatasi pembuluh darah hidung. Makanan yang pedas dapat
mengakibatkan rinore profus melalui mekanisme vagal.6,7
7. Rinitis Atopi
Rinitis atopi atau rinitis sicca ditandai adanya
konka, dinding lateral rongga hidung.
primer dan sekunder. Rinitis atopi dengan ozaena ditandai adanya krusta yg tebal
berbau.7
Rinitis atopi sering mengeluh hidung tersumbat yang dapat disebabkan
oleh adanya krusta.
berkurangnya sensasi aliran udara atau memang terjadi aliran udara yang lambat
karena adanya turbulensi. Rinitis atopi sering menyebabakn sinusitis dan sakit
kepala, sehingga diagnosisnya membingungkan7.
16
BAB III
KERANGKA KONSEP
17
Ingin dilihat tipe atau jenis rinitis apa saja yang terbanyak ditemukan pada
penderita yang berobat di RSUP Wahidin Sudirohusodo periode Januari Maret 2012.
Status gizi
Asma
Sinusitis
Riwayat Keluarga
TIPE RINITIS
Pekerjaan
FAKTOR
EKSOGEN
Cuaca
Pegawai swasta
19
Petani
Wiraswasta
Pelajar/mahasiswa
Tidak jelas, jika tidak ada keterangan yang jelas mengenai pekerjaan
penderita
5. Sinusitis
Definisi: Suatu peradangan pada mukosa sinus paranasal. Kriteria objektifnya
antara lain:
mempunyai sinusitis.
6. Tipe rinitis
Definisi: Tipe rinitis berdasarkan diagnosis klinis yang tercantum dalam rekam
medik penderita
20
BAB IV
METODE PENELITIAN
Rumah Sakit Umum Pusat DR. Wahidin Sudirohusodo ini adalah rumah sakit
yang merupakan tempat rujukan yang mempunyai fasilitas pengobatan untuk
penderita rinitis.
Rumah Sakit Umum Pusat DR. Wahidin Sudirohusodo merupakan rumah sakit
21
22
inisial.
Sebelum melakukan penelitian ini maka peneliti akan meminta izin
pada beberapa institusi terkait antara lain Sub Bagian Kesatuan Bangsa
Pemcrintah Daerah Tk.I Sulsel, Direktur Utama RSUP Wahidin
Sudirohusodo dan Kepala Instansi Rekam Medik RSUP Wahidin
Sudirohusodo.
23