You are on page 1of 2

Laporan keuangan menjadi suatu instrumen penting dalam operasional suatu perusahaan.

Kondisi perusahaan secara finansial dapat tercermin dalam laporan keuangan perusahaan.
Namun, terdapat banyak celah dalam laporan keuangan yang dapat menjadi ruang bagi
manajemen dan oknum tertentu untuk melakukan kecurangan pada laporan keuangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan berdasarkan analisis
segitiga kecurangan. Teori segitiga kecurangan yang dikemukakan oleh Cressey (1953)
menyatakan bahwa terdapat tiga kondisi yang selalu hadir dalam setiap kejadian fraud.
Ketiga kondisi tersebut yaitu, tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi. Sampel penelitian yang
digunakan adalah perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 20102014. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian adalah 44 perusahaan curang dan
44 perusahaan tidak curang. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, yang berupa
laporan tahunan perusahaan yang listing di BEI selama periode 2010-2014. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan metode regresi logistik dengan software SPSS 17. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel ketidakstabilan keuangan yang diproksikan dengan
rasio perubahan total asset, variabel tekanan eksternal yang diproksikan dengan leverage
ratio, dan variabel kebutuhan keuangan pribadi yang diproksikan dengan rasio kepemilikan
saham oleh orang dalam, terbukti berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
Penelitian ini tidak membuktikan bahwa variabel target keuangan yang diproksikan dengan
ROA (Return On Asset), variabel komite audit independen yang diproksikan dengan rasio
komite audit independen, variabel dewan komisaris yang diproksikan dengan rasio dewan
komisaris independen

variabel sifat industri yang diproksikan dengan rasio perubahan

persediaan, dan variabel rasionalisasi yang diproksikan dengan pergantian auditor memiliki
pengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.
Kata Kunci : Segitiga kecurangan, Kecurangan laporan keuangan, kecurangan.

Financial statements become an important instrument in the operations of a company.


Company's financial condition may be reflected in the financial statements. However , there
are many loopholes in the financial statements which can become a chance for the
management and certain parties to commit fraud on the financial statements. The purpose of
this study is to detect financial statement fraud using fraud triangle analysis. Fraud triangle
theory by Cressey (1953) states there are three conditions that always present in fraud. These
conditions are pressure, opportunity and rationalization. The samples used in this study are
manufactured company that listed in Indonesia Stock Exchange during the period 2010-2014.
The sample is consisted from 44 companies with fraud and 44 companies without fraud The
type of data used are secondary data, in the form of annual reports of companies listed on the
Stock Exchange during the period 2010-2014 . Hypothesis testing was conducted using
logistic regression with SPSS 17 software. The results showed that the variables of financial
insability which proxied by change in total assets ratio, external pressure variables which
proxied by leverage ratio, and personal financial need variable proxied by the ratio of
ownership in the firm held by insiders shown to affect the financial statement fraud. This
study does not prove that financial targets variables which proxied by ROA (Return On
Asset), independent audit committee variable which proxied by the ratio of independent
audit committee member, variable independent commissioner which proxied by the ratio of
independent commissioner, nature of the industry which is proxied by the change in
inventory ratio, and rationalization variables which proxied by change in auditors has an
influence on the financial statement fraud .
Keyword : Fraud triangle, Financial Statement Fraud,Fraud

You might also like