Professional Documents
Culture Documents
berhadapan langsung dengan perokok, serta mempunyai kesempatan paling tinggi untuk
melakukan pendekatan personal untuk meyakinkan seseorang agar berhenti merokok. Beberapa
tahapan yang bisa dilakukan oleh dokter adalah memberi peringatan dan ancaman terkait bahaya
rokok dari segi medis. Setelah diberikan peringatan dan ancaman, dokter dapat mempengaruhi
pasien pasiennya yang perokok untuk berhenti mengkonsumsi rokok, dengan cara mengalihkan
kebiasaan rokok tersebut kepada hal hal positif. Tahapan berikutnya adalah dokter harus bisa
memantau dan mengawasi para pasiennya yang perokok dalam usahanya mengurangi dan
menghentikan konsumsi rokoknya.
Indonesia bebas dari rokok merupakan sesuatu proses yang panjang dan sulit, selama
pemerintah masih belum 100% concern dalam hal ini. Karena disisi lain, pemerintah masih
mendukung kegiatan kegiatan bertema rokok, seperti Indonesia masih menjadi tuan rumah
pertemuan industri rokok se-dunia, World Tobacco Process and Machinery (WTPM) yang baru
saja dilaksanakan di Jakarta pada bulan April 2016 kemarin. Harga rokok pun masih sangat
murah sehingga hampir seluruh kalangan bisa menjangkau. Pembatasan usia untuk membeli
rokok sudah ditetapkan, tetapi kontrol dilapangannya sangat minim. Anak usia SD saja bisa
dengan mudah membeli rokok. Alangkah baiknya jika diberlakukan kontrol yang ketat untuk
pembelian rokok, salah satu cara dengan ketatnya dilakukan pemeriksaan kartu tanda pengenal
saat membeli rokok.
Dokter adalah salah satu tenaga medis yang terdepan dalam usaha menurunkan konsumsi
rokok di Indonesia, tentu saja harus lebih dahulu menghindari kebiasaan merokok ini. Namun,
menurut survei yang pernah dilakukan Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3) dan
dikutip oleh situs Kantor Urusan Utusan Khusus Presiden RI untuk Millenium Development
Goals (MDGs), jumlah dokter perokok di Puskesmas di Jakarta sebanyak 16,4 persen. Sementara
dokter swasta berjumlah 11 persen dan perawat Puskesmas berjumlah 13,5 persen. Dokter yang
selalu mengingatkan pasiennya untuk tidak merokok, tetapi tidak menerapkan ilmu yang dia
miliki dan dia sampaikan kepada pasiennya dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan tingkat
kepercayaan pasien akan menurun drastis. Dokter masih dianggap sebagai panutan masyarakat di
Indonesia, seyogyanya senantiasa memberikan contoh perilaku yang baik, terutama perilaku
hidup sehat tanpa rokok.