You are on page 1of 18

TATA CARA PENGAJUAN TUGAS AKHIR

DAN
PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL & MAKALAH SEMINAR HASIL
DISUSUN OLEH : SUBUKI, S.Pd.I, MM
KOTAAGUNG KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2010 / 2011

BAB I. PANDUAN SEMINAR PROPOSAL


Sebelum mahasiswa melakukan penelitian untuk tugas akhirnya, mereka diharuskan
menyiapkan sebuah proposal. Proposal penelitian harus ditulis dan diseminarkan sebelum
penelitian dilakukan. Penelitian adalah suatu proses, rangkaian langkah-langkah yang
dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau
mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Langkah-langkah yang
dilakukan harus serasi dan saling mendukung satu sama lain agar penelitian yang dilakukan
mempunyai bobot yang cukup memadai dan memberikan kesimpulan-kesimpulan yang tidak
meragukan serta bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
I.1. Prosedur Tetap Pengajuan Tugas Akhir
1. Mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah sebanyak 110 sks, dibuktikan dengan
transkrip nilai sementara yang ditanda tangani Penasehat Akademik, dapat
mengajukan permohonan untuk mengikuti tugas akhir dengan menyerahkan formulir
tugas akhir (TA) yang telah diisi dan disetujui Penasehat Akademik beserta transkrip
sementara di dalam map kepada Bagian Akademik Fakultas Farmasi.
2. Bagian Akademik akan mendistribusikan formulir TA yang masuk kepada Ketua
Bidang Ilmu terkait bidang penelitian yang dipilih mahasiswa.
3. Ketua Bidang Ilmu , melalui rapat bidang ilmu, menunjuk Pembimbing I dan
Pembimbing II dengan mempertimbangkan:
1. Topik penelitian yang dipilih didukung oleh mata kuliah wajib dan elektif
terkait dengan nilai minimal B.
2. Dosen pembimbing (terutama pembimbing I) memiliki kompetensi sesuai
bidang penelitian.
4. Hasil pendistribusian Pembimbing TA akan ditempel pada papan pengumuman
5. Mahasiswa menemui Pembimbing yang ditunjuk untuk mendiskusikan topik
penelitian dan menyusun proposal penelitian. Bila proposal penelitian telah disetujui

pembimbing untuk diseminarkan, mahasiswa dapat mengajukan permohonan seminar


proposal kepada Bagian Akademik.
I.2. Prosedur Tetap Seminar Proposal Penelitian
1. Berdasarkan formulir tugas akhir (TA) yang telah disetujui, Bagian Akademik
mengeluarkan Surat Tugas untuk Pembimbing I & Pembimbing II.
2. Mahasiswa mengajukan permohonan seminar proposal kepada Fakultas dengan
melampirkan surat tugas pembimbing tersebut dan bukti pembayaran seminar
proposal.
3. Koordinator seminar akan memberikan jadwal seminar proposal beserta komposisi 3
(tiga) orang dosen pembahas sesuai bidang ilmu yang diteliti.
4. Mahasiswa menemui masing-masing pembahas untuk konfirmasi kesediaan menjadi
pembahas seminar proposal dan kemudian menyerahkan surat kesediaan dari
pembahas kepada koordinator seminar untuk dibuatkan undangan seminar proposal.
5. Paling lambat 3 (tiga) hari sebelum seminar proposal dilaksanakan, undangan dan
makalah seminar proposal telah diterima oleh pembimbing dan pembahas.
6. Pada hari seminar dilaksanakan:
1. Mahasiswa, pembahas dan pembimbing telah hadir di ruangan paling lambat 5
(lima) menit sebelum seminar dimulai
2. Mahasiswa diharuskan berpakaian rapi (pakaian putih dan bawahan hitam).
3. Paling lambat 15 (lima belas) menit sebelum seminar dimulai, mahasiswa
mulai menyiapkan OHP atau in focus/laptop sehingga pada saat seminar
dimulai semua alat bantu tersebut dalam keadaan siap pakai.
4. Pembimbing I dan II bertugas sebagai moderator dan notulen pada seminar
proposal untuk seminar mahasiswa bimbingannya.
5. Seminar masih bisa dilaksanakan bila salah satu pembimbing berhalangan
hadir.
6. Setiap pembahas bertugas menelaah proposal dan mengajukan pertanyaanpertanyaan kepada mahasiswa yang seminar untuk perbaikan atau
kesempurnaan pelaksanaan penelitian mahasiswa yang bersangkutan nantinya
7. Seminar tidak dapat dilaksanakan bila pembahas tidak lengkap. Bila salah satu
pembahas tidak hadir maka moderator segera melapor ke Bagian Akademik
agar dicarikan penggantinya.
8. Nilai diberikan oleh pembahas dan pembimbing pada kertas yang disediakan,
kemudian dicatat dan dirata-ratakan oleh moderator pada berita acara seminar
proposal.

I.3. Penilaian Seminar Proposal


Adapun komposisi atau point penilaian adalah:

Latar belakang penelitian dan rumusan masalah : 30%

Kesesuaian judul dengan tujuan penelitian dan metodologi penelitian : 20%

Adanya skema kerja yang lengkap dan jelas (untuk penelitian menggunakan data
primer (lab)) atau adanya rancangan percobaan dan analisa statistik untuk penelitian
menggunakan data sekunder : 25%

Pemahaman mahasiswa yang seminar terhadap topik penelitian dan cara kerja
penelitian : 25%

Mahasiswa dinyatakan lulus bila nilai rata-rata tidak kurang dari 56

I.4. Format Penulisan Proposal


Format penulisan proposal meliputi bahan dan ukuran kertas, pengetikan, bahasa dan
penulisan nama author.
1. Bahan dan ukuran kertas
Naskah proposal diketik di atas kertas HVS ukuran A4 (210 x 297 mm), berat 70 gram atau
80 gram dan tidak diketik bolak balik.
2. Pengetikan
Ketentuan dalam pengetikan adalah sebagai berikut:
1. Naskah diketik dengan menggunakan komputer dengan karakter huruf Times New
Roman (point 12).
2. Batas pengetikan pada kertas adalah 4 cm pada tepi atas dan kiri, 3 cm pada tepi
bawah dan 2,5 cm untuk tepi kanan
3. Naskah diketik dengan jarak 1.8 spasi, kecuali untuk judul tabel, grafik/gambar dan
daftar pustaka diketik dengan jarak satu spasi. Pengetikan antara dua literatur dalam
daftar pustaka adalah 1.8 spasi.
4. Naskah diketik rata pinggir kiri dan kanan. Dilakukan pemotongan secara manual
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia (hyphenation 0.5 cm).
5. Kalimat pertama diketik berjarak 4 spasi dari judul bab dan 2,5 cm dari sub-bab. Subbab dimulai 3 spasi dari kalimat terakhir. Bab diketik dengan huruf kapital dan subbab huruf pertama setiap kata dengan huruf kapital dan tidak digarisbawahi atau
ditebalkan.

6. Alinea pertama dari bab dan sub-bab, diketik mulai dari tepi kiri lembaran ketikan,
sedangkan huruf pertama dari alinea berikutnya dilakukan dengan menggunakan first
line 1.23 cm.
7. Satu halaman tidak boleh hanya terdiri dari satu baris. Alinea baru tidak boleh dimulai
pada baris terakhir dari halaman.
8. Satu alinea tidak boleh terdiri dari satu kalimat.
9. Kata-kata latin seperti nama genera, species, et al., in vitro, in vivo, in situ dan lainnya
diketik miring (italic).
10. Kata-kata asing yang tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia atau belum
diindonesiakan, maka di dalam naskah diketik miring (Italic).
11. Halaman proposal diberi nomor dengan angka arab (1, 2, 3 dst.) diletakkan pada
tengah bawah.
12. Bilangan satu sampai sembilan pada kalimat diketik dengan huruf, kecuali bilangan
dalam formulasi dan satuan pengukuran, sedangkan bilangan sama dengan 10 atau
lebih besar diketik dengan angka Arab. Demikian pula apabila awal dari kalimat
merupakan bilangan, maka awal kalimat tersebut diketik dengan huruf, misalnya:
Lima ekor semut yang tertangkap .. atau Dua puluh persen dari

13. Awal kalimat tidak boleh dimulai dengan kependekan dan angka. Penulisan
kependekan bisa dilakukan dari suatu kata atau simbol dari suatu tanda yang sudah
merupakan standard umum, atau pada awal pemakaiannya sudah diterangkan
maksudnya. Misalnya Dua buah mangga beratnya 100 g atau PE=13 cm (PE=panjang
ekor).
Bahasa
1. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia baku yang baik dan benar (menurut
ejaan yang disempurnakan)
2. Kalimat dalam badan proposal tidak boleh menampilkan kata ganti orang seperti saya,
aku, kami, kita, engkau, mereka dan lainnya.
3. Dalam naskah sebaiknya tidak menggunakan kalimat aktif dan tidak menggunakan
kata kerja serta kata sambung pada awal kalimat.
4. Singkatan atau lambang yang lazim dalam tulisan hanya boleh digunakan untuk tabel,
gambar, rumus dan reaksi.
5. Cara penulisan rujukan dan Daftar Pustaka
Perujukan dan penulisan rujukan dalam naskah seminar proposal dan seminar hasil penelitian
sama dengan aturan dalam Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Farmasi yaitu berpedoman
pada APA-style (the American Psychological Association) yang lazim dipakai untuk menulis

makalah ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial, sedangkan penulisan makalah
bidang kesusastraan menggunakan MLA-style (the Modern Language Association). Semua
informasi dalam naskah skripsi yang diperoleh dari sumber lain, baik dengan cara pengutipan
langsung, parafrasa, peringkasan ataupun pengambilan inspirasi dari sumber itu, harus
ditunjukkan sumbernya. Cara-cara menunjukkan sumber informasi itu tergantung pada cara
pengutipan sumber informasi tersebut.

Pengutipan langsung
Apabila dirasa tepat dan dipandang perlu, kita bisa mengutip sumber informasi secara
langsung dalam naskah skripsi. Sumber informasi itu ditunjukkan dengan menuliskan nama
belakang pengarang, tahun terbit dan nomor halaman tempat informasi itu berada.
Contoh:
Miele (1993, hlm. 276) menyatakan: Efek placebo suatu obat akan hilang bila perilaku
diselidiki dengan cara ini.
atau
Efek placebo suatu obat akan hilang bila perilaku diselidiki dengan cara ini (Miele, 1993,
hlm. 276)
Catatan: Apabila kita ingin mengedit bagian dari suatu kutipan maka gantilah bagian yang
diedit itu dengan tanda ganti ()

Pengutipan parentetik (pengutipan tidak langsung)


Pengutipan parentetik atau pengutipan tidak langsung adalah perujukan suatu sumber
informasi dengan cara parafrasa (pengungkapan kembali informasi dari sumbernya dengan
kata-kata kita sendiri), peringkasan atau pengambilan inspirasi dari sumber itu. Pengutipan
parentetik harus menunjukkan nama belakang pengarang dan tahun terbit.

Contoh:
Seorang peneliti menyatakan bahwa efek plasebo obat itu hilang bila perilaku diselidiki
dengan cara ini (Miele, 1993), tetapi dia tidak menjelaskan perilaku mana yang diselidiki.
atau
Miele (1993) menyatakan bahwa efek plasebo obat itu akan hilang bila perilaku diselidiki
dengan cara ini, tetapi dia tidak menjelaskan perilaku mana yang diselidiki.

Perujukan sumber informasi dengan banyak pengarang

Untuk sumber informasi dengan dua pengarang, tuliskan nama belakang kedua
pengarang itu pada setiap perujukan.

Contoh:
Patterson dan Linden (1981) menyatakan bahwa obat A mempunyai kemanjuran yang sama
dengan obat B.
atau
Obat A mempunyai kemanjuran yang sama dengan obat B (Patterson & Linden, 1981)

Untuk sumber informasi dengan tiga, empat dan lima pengarang, tuliskan nama
belakang semua pengarang pada perujukan pertama, setelah itu hanya tuliskan nama
belakang pengarang pertama diikuti dengan et al.

Contoh:
Para peneliti telah menemukan penurunan yang nyata tekanan darah pada penderita yang
diberi obat A (Levy, Bertrand, Muller, Viking & Majors, 1997).
Pada bagian selanjutnya:
Para peneliti tersebut belum dapat membuktikan penurunan kadar kolesterol oleh obat A
walaupun obat itu dapat menurunkan tekanan darah (Levy, et al., 1997)

Untuk sumber informasi dengan enam pengarang atau lebih, tulis hanya nama
belakang pengarang pertama, diikuti dengan et al.

Perujukan informasi dari beberapa sumber


Perujukan suatu informasi dari banyak sumber ditunjukkan dengan menuliskan nama
belakang dan tahun terbit semua sumber itu yang dipisahkan dengan tanda semi kolon (;).
Contoh:
Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa obat A tidak efektif untuk menurunkan kadar
kolesterol darah pada penderita tekanan darah tinggi (Kames, 1983; Miller, 1987; Smith,
1993; Tower, 1998).

Perujukan informasi dari sumber sekunder


Kadang kita merujuk kepada sumber informasi sekunder, seperti kutipan, fakta atau statistik
yang tidak dipublikasi langsung oleh pengarangnya. Untuk menunjukkan sumber informasi
seperti ini tuliskan nama pengarang aslinya disertai dengan sumber rujukan sekunder dalam
tanda kurung.
Contoh:
Hasil penelitian Seidenberg dan McClelland (seperti dikutip dalam Coltheart, Curtis &
Haller, 1993) menunjukkan bahwa ..

Penulisan Rujukan
Semua sumber informasi yang digunakan dalam menyusun naskah seminar proposal dan
hasil penelitian harus dibuatkan daftarnya menurut abjad pada bagian akhir makalah. Daftar
sumber informasi ini dibuat pada Daftar Pustaka.
Sistematika penulisan proposal penelitian dirinci sebagai berikut:
Bagian Awal
Halaman Judul
BAGIAN INTI
Bagian inti berisi:
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Perumusan Masalah
1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.Hipotesis (kalau ada)
II. PELAKSANAAN PENELITIAN
3.1. Tempat/Lokasi* dan Waktu Penelitian
3.2. Metode Penelitian
Khusus untuk proposal penelitian yang akan menggunakan data sekunder (penelitian nonexperimental), harus melampirkan rancangan percobaan yang lengkap.
3.3. Bahan dan Alat
3.4. Cara Kerja
3.5. Analisis Data
3.6. Jadwal Pelaksanaan
* Kalau penelitian dilakukan selain di laboratorium
BAGIAN AKHIR
Pada bagian akhir proposal memuat Daftar Pustaka dan Lampiran

BAGIAN AWAL
Judul Penelitian (Lampiran 1)
Judul penelitian hendaklah singkat (maksimal 20 kata), spesifik, dan cukup jelas untuk
memberikan gambaran mengenai penelitian yang diusulkan. Pada judul tidak boleh ada
tanda baca. Nama jenis dihitung dua kata.
Dibawah judul penelitian dituliskan: Nama Mahasiswa dan No. Buku Pokok.
Pada bagian bawah dari halaman pertama, dituliskan pernyataan berikut (ditulis dengan font
ukuran 10 dan 1 spasi) :
*) Sari proposal ini akan diseminarkan di Fakultas Farmasi Universitas Andalas pada:
Hari / tanggal
Pukul

:
:

Tempat :
Pembimbing

: 1. ________________

2. ________________

BAGIAN INTI
Bagian inti dari proposal terdiri dari Pendahuluan dan Pelaksanaan Penelitian
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Di dalam latar belakang masalah dapat dipaparkan secara ringkas teori atau konsep, kasus
dan kesimpulan seminar, serta kesenjangan harapan dengan kenyataan. Jelaskan hal-hal yang
mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan penelitian. Dengan demikian, dalam latar
belakang tersimpulkan mengapa penelitian ini dilakukan (maksimal dua halaman).
1.2 Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan masalah yang hendak dicari
pemecahannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan terperinci

mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan
masalah. Rumusan masalah hendaklah disusun secara singkat, padat dan jelas dan dapat
dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan
variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antar variabel sesuai subjek
penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji dengan rumusan emperis
dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pernyataan yang diajukan.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan
rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya
terletak pada cara perumusannya. Masalah penelitian dapat dirumuskan dengan menggunakan
kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat
pernyataan.
1.4. Hipotesis Penelitian (kalau ada)
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis penelitian. Penelitian kualitatif yang bersifat
eksploratif dan deskriptif tidak membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu, sub-bab hipotesis
tidak harus ada dalam proposal penelitian yang bersifat deskripif. Sedangkan penelitian yang
bersifat eksperimental biasanya memerlukan hipotesis.
Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya dalam rumusan
hipotesis tidak hanya dibuatkan adanya hubungan atau perbedaan antar variabel melainkan
telah ditunjukan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu. Contoh : Adanya hubungan
positif antara dosis pupuk dengan hasil kacang kedelai.

II. Pelaksanaan Penelitian


Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab Pelaksanaan Penelitian paling tidak
mencakup:
3.1. Tempat/Lokasi dan Waktu Penelitian
Jelaskan dimana penelitian dilakukan, apakah dalam kondisi laboratorium atau di lapangan.
Nyatakan waktu penelitian (pengambilan sampel, eksperimen) akan dilakukan termasuk
prapenelitian (kalau ada).
3.2. Metode Penelitian
Tuliskan metode penelitian dan acuan yang digunakan, apakah bersifat deskriptif atau
eksperimen atau gabungan keduanya. Jelaskan Rancangan Penelitian yang digunakan bagi
penelitian eksperimental. Nyatakan juga berapa macam perlakuan dan berapa banyak
ulangan.

3.3. Bahan dan Alat


Tuliskan nama bahan yang digunakan berikut spesifikasinya. Begitu juga dengan nama alat
yang dipakai, merek (kalau ada), dan spesisifikasinya.
3.4. Cara Kerja
Urutkan prosedur kerja dengan jelas. Tuliskan teknik sampling dan cara pengumpulan data
dengan rinci. Nyatakan juga berapa besar sampel yang diambil.
3.5. Analisis Data
Tuliskan bagaimana menganalisis data dan acuan yang digunakan, apakah analisis bersifat
deksriptif atau menggunakan uji dengan statistik. Jelaskan jenis analisis statistik yang
digunakan. Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik
deskriptif dan statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan
statistik nonparametrik. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang
dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang
hendak diuji. Oleh karena itu, yang pokok untuk diperhatikan adalah ketepatan teknik
analisisnya, bukan kecanggihannya.
3.6. Jadwal Pelaksanaan.
Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan penelitian
dan penyusunan laporan penelitian berupa skripsi dalam bentuk bar-chart atau tabel.
Contoh jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Sesuaikan dengan buku monitoring skripsi

No Kegiatan
Bulan ke
1
1
2
3
4
5
6

Persiapan / Pelaksanaan Penelitian


Pengolahan data
Penulisan Skripsi/makalah seminar
Persiapan Seminar Hasil
Penyempurnaan Skripsi dan Persiapan
Ujian Akhir
Ujian Akhir

BAGIAN AKHIR
IV. DAFTAR PUSTAKA

Bahan pustaka yang dimasukan ke dalam daftar pustaka harus sudah ditulis atau dirujuk
dalam teks. Artinya bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak
dirujuk dalam teks tidak dimasukan ke dalam daftar rujukan. Sebaliknya semua bahan
pustaka yang ditulis dalam teks skripsi harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Penulisan
Daftar Pustaka adalah menurut system alphabet berdasarkan author. Penulisan dimulai
dengan author, tahun, judul artikel , nama jurnal, volume, nomor, nomor halaman kalau
bacaan berasal dari jurnal. Kalau bacaan berasal dari buku teks, sesudah judul buku diikuti
edisi (kalau ada), nama penerbit dan kota penerbit.
Contoh penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber rujukan
Daftar sumber informasi yang disusun menurut abjad dimulai dua spasi dibawah judul ini;
setiap sumber informasi dimulai dengan indentasi paragraf standar, ditulis dengan jarak satu
spasi dan antara satu sumber dan sumber lain berjarak dua spasi.
Contoh:
Morrison, R.T. & Boyd, R.N. 1976. Organic chemistry (3rd ed.). Tokyo: Prentice-Hall of
Japan.
Warren, S. 1982. Organic chemistry: The Disconnection Approach. Chichester: John Wiley &
Sons.

Sumber rujukan dari buku dengan satu pengarang


Format:
Nama belakang pengarang, inisial nama depan pengarang. (Tahun terbit dalam tanda kurung).
Judul buku dengan huruf miring. (Edisi dalam tanda kurung, kalau ada). Kota tempat terbit:
Nama penerbit.
Contoh:
Warren, S. 1982. Organic chemistry: The disconnection approach. Chichester: John Wiley &
Sons.
Catatan:
Hanya huruf pertama judul buku dan artikel jurnal yang diberi huruf kapital, kecuali nama
diri.

Sumber rujukan dari buku dengan lebih dari satu pengarang


Format:
Nama belakang pengarang pertama, inisial nama depan pengarang pertama, & nama belakang
pengarang kedua, inisial nama depan pengarang kedua. (Tahun terbit dalam tanda kurung).
Judul buku dengan huruf miring. (Edisi dalam tanda kurung, kalau ada). Kota tempat terbit:
Nama penerbit.

Contoh:
Morrison, R.T. & Boyd, R.N. 1976. Organic chemistry (3rd ed). Tokyo: Prentice-Hall of
Japan.
Catatan:
Tuliskan nama pengarang sesuai dengan urutan yang tercantum pada sampul buku tanpa
memperhatikan urutan abjad.

Sumber rujukan dari artikel jurnal dengan satu pengarang


Format:
Nama belakang pengarang, inisial nama depan pengarang. (Tahun terbit dalam tanda kurung).
Judul artikel tanpa tanda kutip. Judul jurnal dengan huruf miring, volume, nomor, nomor
halaman.
Contoh:
Bekerian, D.A. 1993. In search of the typical eyewitness. American Psychologist, 48, 574576.

Sumber rujukan dari artikel jurnal dengan lebih dari satu pengarang
Format:
Nama belakang pengarang pertama, inisial nama depan pengarang pertama., & nama
belakang pengarang kedua, inisial nama depan pengarang kedua. (Tahun terbit dalam tanda
kurung). Judul artikel tanpa tanda kutip. Judul jurnal dengan huruf miring, volume, nomor,
nomor halaman.
Contoh:
Borman, W.C., Hanson, M.A., Oppler, S.H., Pulakos, E.D., & White, L.A. (1993). Role of
early supervisory experience in supervisor performance. Journal of Applied Psychology, 78,
443-449.
Kellinger, G.J., & Buckley, J.P. 1970. Central hypotensive activity of dl- and d-propanol. J.
Pharm. Sci. 50, 1276-80.

Sumber rujukan dari Internet


Format:
Nama belakang pengarang, inisial nama depan pengarang. (Tanggal penerbitan atau
pemutakhiran halaman web, dalam tanda kurung). Judul sumber informasi dengan huruf
miring, Informasi temu balik yang meliputi tanggal akses, dan sumber informasi: URL.

Contoh:
Land, T. 31 Maret 1996. Web extension to American Psychological Association style
(WEAPAS)

Sumber rujukan dari Encyclopedia atau kamus


Format:
Nama belakang editor, inisial nama depan editor. (Ed.). (Tahun terbit dalam tanda kurung).
Judul artikel tanpa tanda kutip. Judul encyclopedia atau kamus dengan huruf miring (edisi
dan volume dalam tanda kurung). Kota tempat terbit: Nama penerbit.
Contoh:
Sadie, S. (Ed.). 1980. The new Grove dictionary of music and musicians (6th ed., Vols. 1-20).
London: Macmillan.

Sumber rujukan dari artikel atau bab dalam sebuah buku kumpulan
karangan
Format:
Nama belakang pengarang, inisial nama depan pengarang. (Tahun terbit dalam tanda kurung).
Judul artikel atau bab. In inisial dan nama belakang Editor (Ed.). Judul bukul dengan huruf
miring (pp. Halaman awal halaman akhir). Kota tempat terbit: Nama penerbit.
Contoh:
Bjork, R.A. 1989. Retrieval inhibition as an adaptive mechanism in human memory. In H.L.
Roediger III & F.I.M. Craik (Eds.). Varieties of memory & conciousness (pp. 309-330).
Hillsdale, NJ: Erlbaum.

Sumber rujukan dari laporan penelitian atau laporan teknik


Format:
Nama belakang pengarang, inisial nama depan pengarang. (Tahun terbit dalam tanda kurung).
Judul artikel tanpa tanda kutip. Judul laporan penelitian atau laporan teknik dengan huruf
miring, (nomor laporan, kontrak atau monograf dalam tanda kurung). Kota tempat terbit:
Nama penerbit.
Contoh:
Mazzeo, J., Druesne, B., Raffeld, P.C., Checketts, K.T., & Muhlstein, A. (1991).
Comparability of computer and paper-and-pencil scores for two CLEP general examinations
(College Board Rep. No. 91-5). Princeton, N.J: Educational Testing Service.

Rivai, H. 1999. Kajian khasiat ekstrak tumbuhan obat tradisional Phyllanthus urinaria Linn.
sebagai obat batu ginjal (Laporan Penelitian No. 016/P2IPT/DPPM/98/LITMUD/V/1998).
Padang: Lembaga Penelitian Universitas Andalas.

Sumber rujukan dari buku terjemahan


Format:
Nama belakang pengarang, inisial nama depan pengarang. (Tahun terbit dalam tanda kurung).
Judul buku terjemahan dengan huruf miring. (Edisi dalam tanda kurung, kalau ada).
Penerjemah: Inisial nama depan penerjemah. Nama belakang penerjemah. Kota tempat terbit:
Nama penerbit.
Contoh:
Autherhoff, H., & Kovar, K.A. 1987. Identifikasi Obat. (Edisi 4). Penerjemah: N.C. Sugiarso.
Bandung: Penerbit ITB

Sumber rujukan dari skripsi/tesis/disertasi


Format:
Nama belakang pengarang, inisial nama depan pengarang. (Tahun terbit dalam tanda kurung).
Judul skripsi/tesis/disertasi. (Jenis karya dalam tanda kurung). Kota tempat terbit: Nama
penerbit atau Perguruan Tinggi.
Contoh:
Rivai, H. 1984. Percobaan isolasi alkaloid dari Melochia umbellata [Houtt.] Stapf. (Skripsi).
Padang: Universitas Andalas.
Rivai, H. 1986. Sintesis 7-karboksi kroman-4-on dari gliserol dan m-kresol sebagai bahan
pemula. (Tesis). Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Almahdy, A. 2006. Isolasi pestisida botani dan efikasinya terhadap Bactrocera tau Walker.
(Disertasi). Padang: Universitas Andalas.
V. LAMPIRAN
Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting untuk
proposal misalnya perkiraan biaya penelitian, instrumen penelitian, foto-foto pendukung,
rumus-rumus statistik yang digunakan (bila perlu), hasil perhitungan statistik, surat izin dan
tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan data penelitian, dan lampiran lain yang
dianggap perlu. Untuk mempermudah manfaatnya, setiap lampiran harus diberi nomor urut
lampiran dengan menggunakan angka Arab.
BAB II. PANDUAN SEMINAR HASIL PENELITIAN
I.1. Prosedur Tetap Seminar Hasil Penelitian

1. Mahasiswa mengajukan surat permohonan mengikuti seminar hasil penelitian yang


diketahui oleh Penasehat Akademik dan disetujui oleh Pembimbing I dan
Pembimbing II.
2. Koordinator seminar akan mencarikan jadwal dan pembahas seminar hasil penelitian.
Pembahas seminar hasil diutamakan sama dengan pembahas pada seminar proposal
penelitian mahasiswa yang bersangkutan.
3. Mahasiswa menemui masing-masing pembahas untuk konfirmasi kesediaan,
kemudian menyerahkan bukti kesediaan dan bukti pembayaran seminar hasil
penelitian kepada Bagian Akademik untuk dibuatkan undangan seminar hasil
penelitian.
4. Paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan seminar, undangan dan makalah
seminar hasil penelitian kemudian telah diserahkan kepada Pembimbing dan
Pembahas.
5. Pada hari seminar dilaksanakan:

Mahasiswa, pembahas dan pembimbing telah hadir di ruangan paling lambat 5 (lima)
menit sebelum seminar dimulai

Mahasiswa diharuskan berpakaian rapi (pakaian putih dan bawahan hitam).

Paling lambat 15 (lima belas) menit sebelum seminar dimulai, mahasiswa harus
menyiapkan in focus dan laptop sehingga pada saat seminar dimulai semua alat bantu
tersebut dalam keadaan siap pakai.

Pembimbing I dan II bertugas sebagai moderator dan notulen pada seminar hasil
penelitian mahasiswa bimbingannya.

Seminar masih bisa dilaksanakan bila salah satu pembimbing berhalangan hadir.

Setiap pembahas bertugas menelaah data / hasil penelitian dan mengajukan


pertanyaan-pertanyaan kepada mahasiswa yang seminar untuk perbaikan atau
kesempurnaan laporan hasil penelitian atau skripsi mahasiswa yang bersangkutan
nantinya

Seminar tidak dapat dilaksanakan bila pembahas tidak lengkap. Bila salah satu
pembahas tidak hadir maka moderator segera melapor ke Bagian Akademik agar
dicarikan penggantinya.

Nilai diberikan oleh masing-masing pembahas pada kertas yang disediakan, kemudian
dicatat dan dirata-ratakan oleh moderator pada berita acara seminar proposal.

II.2. Penilaian Seminar HasilPenelitian


Adapun komposisi atau point penilaian adalah:

1.

i.

Lengkapnya data dan kesesuaian dengan

metodologi : 20%
2.

ii.

Kejelasan dan kedalaman pembahasan :

iii.

Sistematika tampilan data/hasil penelitian

iv.

Kesesuaian kesimpulan penelitian dengan

20%
3.
dan lampiran : 20%
4.
judul dan tujuan penelitian : 20%
5.

v. Pemahaman mahasiswa yang seminar


terhadap hasil penelitian dan manfaat penelitian : 20%

6.

vi.
Mahasiswa dinyatakan lulus seminar hasil
penelitian bila nilai rata-rata tidak kurang dari 56

II.3. Format Penulisan Makalah Hasil Penelitian


Format penulisan bahan seminar hasil penelitian sama dengan cara penulisan skripsi dengan
beberapa pengecualian.
Bahan seminar hasil penelitian mencakup:
1. Kulit depan dan pengesahan
2. Bab I. Pendahuluan
3. Bab II. Tinjauan Pustaka
4. Bab III. Pelaksanaan Penelitian
5. Bab IV. Hasil dan Pembahasan
6. Bab V. Kesimpulan dan Saran
7. Daftar Pustaka
Panjang bahan seminar hasil penelitian tidak melebihi 30 halaman (tidak termasuk lampiran).
BAB III. PANDUAN UJIAN SARJANA
III.1. Prosedur Tetap Mengikuti Ujian Sarjana
1. Segera setelah seminar hasil penelitian, mahasiswa mendiskusikan perbaikan makalah
hasil penelitian dengan Pembimbing yang kemudian disetujui oleh masing-masing
pembahas pada Lembar Persetujuan Hasil Penelitian.

2. Mahasiswa mengajukan permohonan secara tertulis kepada Fakultas untuk mengikuti


ujian sarjana yang diketahui oleh Penasehat Akademik dan disetujui Pembimbing,
dengan melampirkan :
1. Lembar Persetujuan Hasil Penelitian
2. Transkrip nilai sementara yang ditanda tangani Penasehat Akademik dan di
sahkan oleh Bagian Akademik Fakultas Farmasi
3. Bukti bebas Laboratorium
4. Sertifikat TOEFL yang dikeluarkan oleh Lembaga Bahasa UNAND
5. Fotocopy ijazah SMU
6. Bukti pembayaran administrasi
3. Koordinator seminar akan mencarikan jadwal dan 3 (tiga) orang nama penguji yang
berasal dari Unit Bidang Ilmu berbeda dari topik penelitian mahasiswa yang diuji.
Rentang waktu pengajuan permohonan dengan jadwal ujian yang disetujui paling
cepat adalah 3 minggu (21 hari).
4. Mahasiswa menemui masing-masing penguji untuk konfirmasi kesediaan dan
meminta topik untuk tugas khusus ujian sarjana.
5. Mahasiswa menyerahkan lembaran kesediaan penguji untuk dibuatkan undangan oleh
Bagian Akademik.
6. Paling lambat 5 (lima) hari sebelum pelaksanaan ujian, undangan Ujian Sarjana
beserta draft skripsi telah diterima oleh masing-masing penguji dan Pembimbing.
7. Pada hari pelaksanaan ujian sarjana:
1. Mahasiswa, penguji dan pembimbing telah hadir paling lambat 5 (lima) menit
sebelum ujian dimulai.
2. Mahasiswa diharuskan berpakaian rapi (pakaian putih dan bawahan hitam),
peserta ujian pria mengenakan dasi. Penguji pria mengenakan dasi dan penguji
wanita berpakaian resmi dan rapi.
3. Pembimbing I dan II bertugas sebagai moderator dan notulen pada ujian
sarjana mahasiswa bimbingannya.
4. Ujian masih bisa dilaksanakan bila salah satu pembimbing berhalangan hadir.
5. Setiap penguji bertugas mengajukan pertanyaan seputar skripsi mahasiswa dan
tugas khusus yang diberikan

6. Ujian tidak dapat dilaksanakan bila penguji tidak lengkap. Bila salah satu
penguji tidak hadir maka moderator segera melapor ke Bagian Akademik agar
dicarikan penggantinya.
7. Nilai diberikan oleh masing-masing penguji pada kertas yang disediakan,
kemudian dicatat dan dirata-ratakan oleh moderator pada berita acara ujian
sarjana
III.2. Penilaian Ujian Sarjana
Adapun komposisi atau point penilaian adalah:
1. Pemahaman mahasiswa terhadap penelitian yang telah dilakukan dan skripsi yang
ditulis : 50%
2. Pemahaman mahasiswa terhadap tugas khusus yang diberikan : 25%
3. Kelengkapan dan tampilan isi Skripsi secara keseluruhan : 25%
4. Mahasiswa dinyatakan lulus dalam ujian skripsi bila nilai rata-rata tidak kurang dari
60 (enam puluh).

You might also like