Professional Documents
Culture Documents
PROGRAM INTERNSIP
DOKTER INDONESIA
KETOASIDOSIS DIABETIKUM
Pembimbing :
dr. Kadek Suliastuty
Disusun oleh :
dr. Kintami
No. RM : -
Tanggal Presentasi :
Tempat Presentasi :
Objektif Presentasi :
Keilmuan
O Ketrampilan
O Penyegaran
Tinjauan
Pustaka
O Diagnostik
Manajemen
O Masalah
O Istimewa
O Neonatus
O Bayi
O Anak
O Remaja
Dewasa
O Lansia
Tinjauan
Pustaka
O Riset
O Kasus
O Audit
Cara
Membahas
O Diskusi
Presentasi dan
diskusi
DATA PASIEN
Nama : Tn. AS
Nomor Registrasi : -
Nama klinik :
UGD
Telp : -
Terdaftar sejak : -
O Email
O Pos
SUBJEKTIF:
3 bulan SMRS menurut keluarga pasien sering merasa mudah lapar dan
sehari makan bisa sampai 6 kali sehari. Namun pasien merasa berat badan
menurun. Selain itu pasien sering haus sehingga minum banyak dan sering
kencing dan sering terbangun untuk kencing malam hari 7 kali sehingga
mengganggu tidur pasien. 2 hari SMRS, pasien sering mengeluh sesak nafas,
namun sesak nafas tidak memberat dengan aktifitas. Selain itu pasien
mengeluh dada berdebar-debar, rasa mual, namun tidak ada nyeri dada, tidak
ada sakit kepala, tidak muntah dan tidak ada batuk . 2 jam SMRS pasien
diantar oleh keluarga ke puskesmas dengan keluhan penurunan kesadaran
sejak 2 jam SMRS. Pasien terlihat gelisah dan tidak nyambung bila diajak
berbicara. Menurut keluarga pasien terlihat sesak nafas dan berkeringat
banyak. Tidak ada demam. Pasien tampak lemah. Buang air kecil sehari 4-5
kali sehari, berwarna kuning jernih, tidak nyeri, tidak ada darah, volume
sekitar gelas aqua. Buang air besar 1 kali sehari, warna dan konsistensi
normal, tidak ada nyeri dan tidak ada darah.
OBJEKTIF :
a. Pemeriksaan Fisik :
Kesadaran : Delirium, GCS E3M5V3
Keadaan umum: Tampak sakit sedang
Tanda vital
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi
- SpO2
- Laju nafas
: 97%
: 36 kali/menit
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
(-)
Abdomen/
Inspeksi
Extremitas
Akral hangat +/+ , edema -/b. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah
WBC : 12.95
RBC : 3.97
HGB : 10.5
GDS : 498
SGOT : SGPT : -
HCT : 29.6%
Ureum: 78
MCV : 82.3
Creatinin: 2.1
MCH : 25.2
Natrium : -
MCHC : 30.2
Kalium : -
PLT : 137
Klorida : -
Urinalisis :
BJ : 1.020
Leukosit : 3
Keton : +1
Urobilinogen : -
pH : 7,20
Protein : +4
BIlirubin : Eritrosit : -
ASSESMENT
Pasien laki-laki 50 tahun dengan Ketoasidosis Diabetikum
Dasar diagnosis:
Anamnesis: Ada penurunan kesadaran , sesak nafas, badan lemah 2 jam
SMRS. Riwayat pasien sering merasa mudah lapar, namun berat badan
menurun, sering merasa haus dan sering kencing dalam 3 bulan SMRS.
Pemeriks aan Fisik:
Kesadaran : Delirium , GCS E3M5V3, Bibir kering
Laju nafas: 36 kali/menit
Pemeriksaan Penunjang:
GDS= 498, WBC=12.95, Urinalisis : protein +3, keton +1, dan leukosit 3
Definisi
diabetik
(KAD)
adalah
keadaan
dekompensasi
Patofisiologi
KAD adalah suatu keadaan dimana terdapat defisiensi insulin absolut
atau
relatif
ketokolamin,
dan
peningkatan
kortisol,
dan
hormon
hormone
kontra
regulator
pertumbuhan);
(glukagon,
keadaan
tersebut
menyebabkan produksi glukosa hati meningkat dan utilisasi glukosa oleh sel
tubuh menurun, dengan hasil akhir hiperglikemia. Keadaan hiperglikemia
sangat bervariasi dan tidak menentukan berat-ringannya KAD. Adapun gejala
dan tanda klinis KAD dapat dkelompokkan menjadi dua bagian yaitu :
Akibat hiperglikemia
Akibat ketosis
lemak bebas secara berlebihan. Akumulasi produksi benda keton oleh sel
hati dapat menyebabkan metabolik asidosis. Benda keton utama adalah
asam asetoasetat (AcAc) dan 3 beta hidroksi butirat (3HB); dalam keadaan
normal kadar 3HB meliputi 75-85% dan aseton darah merupakan benda
keton yang tidak begitu penting. Meskipun sudah tersedia bahan bakar
tersebut sel-sel tubuh masih tetap lapar dan terus memproduksi glukosa.
Hanya insulin yang dapat menginduksi transpor glukosa ke dalam sel,
member
signal
untuk
proses
perubahan
glukosa
menjadi
glikogen,
insulin
juga
berperan
dalam
memperberat
keadaan
Diagnosis :
Ketoasidosis Diabetikum
Diagnosis Banding :
Hiperosmolar Hiperglikemik Stage
Penatalaksanaan :
a. Saran pemeriksaan
Pro pemeriksaan darah lengkap cito, urinalisis cito, GDS cito,
analisis gas darah, elektrolit serum, ureum creatinine, SGPT,
SGOT, profil lipid.
Pro pemeriksaan GDS per jam
Pro EKG
b. Tatalaksana di UGD
Oksigen 4 L/menit
IVFD 2 line NaCl 0,9% 2000cc loading
Inj Ondancentron 2 mg IV
Inj Ranitidine 50 mg IV
Novorapid 20 IU IV inisial, dilanjutkan 4 IU per jam sampai GDS
<250 mg/dL
Pasang kateter urin balans cairan
Pendidikan :
Dilakukan kepada pasien dan keluarga pasien untuk membantu proses
penyembuhan dan pemulihan. Pemberian edukasi untuk dilakukan evaluasi
terhadap penyakit diabetes melitus tipe II yang diderita pasien, dan
pemberian edukasi untuk kontrol secara rutin.
Konsultasi :
Dilakukan secara rasional perlunya konsultasi dengan dokter spesialis
penyakit dalam untuk kontrol dan tatalaksana lebih lanjut
Rujukan : Kontrol :
Dilakukan oleh spesialis penyakt dalam