Professional Documents
Culture Documents
DENGAN KESEHATAN
MAKALAH SOSIOLOGI
HUBUNGAN ANTARA RELIGI
DENGAN KESEHATAN
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka.....................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Pintu gerbang ke neraka ada tiga buah, yang merusak jiwa, yakni keinginan
(syahwat), marah, dan serakah. Dalam ilmu kedokteran baru yang dinamai
psikosomatik, yang sedang marak dipelajari di Eropa dan Amerika oleh Dr J.L.C.
Wortman, dikatakan bahwa ilmu psikosomatik, ilmu kedokteran, agama, dan
filsafat berjabatan tangan. Hal itu benar-benar akan menjadi pembuka jalan ke
arah dunia baru, yang sejak lama kita nanti-nantikan dan yang akan menjamin
kehidupan bahagia bagi seluruh umat manusia, lahir dan batin.
Ilmu kedokteran psikosomatik -oleh ilmuwan Belanda Prof V. Rijnberk- dinamai
juga ilmu kedokteran kesusilaan. Alasannya, bila seseorang sakit, seluruh jasmani
dan rohaninya sakit. Bukan sebagian atau hanya jasmaninya yang sakit. Pendapat
baru ini mungkin dapat digunakan sebagai pembuka jalan ke arah dunia
kedokteran baru.
Ilmu kedokteran menjadi pembuka tabir rahasia seperti yang terbukti dalam
kehidupan manusia. Alexis Carel, Freud, Jung, dan Robert, misalnya, adalah
nama-nama ahli ilmu kedokteran yang memecahkan masalah-masalah yang tidak
mungkin dapat diperoleh oleh ahli-ahli di lapangan ilmu pengetahuan lain.
Dengan pendapat baru itu, ilmu kedokteranlah yang pertama mengerti bahwa di
antara ilmu kedokteran, filsafat, dan agama, ada tali hubungan. Dengan tali-tali
hubungan itu, kita dapat mengerti kesatuan berupa makhluk hidup yang dinamai
manusia sebagai keseluruhan, bukan sebagai reduksi.
Terutama agama, yang sejak masa kesombongan ilmu pengetahuan, menjelma
sebagai positivisme akibat diperolehnya hasil-hasil yang menyilaukan, mula-mula
diejek, kemudian diingkari, tapi sekarang diakui oleh ilmu psikosomatik sebagai
anasir yang sangat penting di dalam kehidupan tiap-tiap orang yang ingin
memperoleh kebahagiaan.
Pada zaman dahulu penyakit yang diderita oleh manusia sering dihubungkan
dengan gejala-gejala spiritual. Ketika ada salah seorang dari mereka ada yang
sakit, maka dengan spontanitas mereka akan mengkaitkan penyakit tersebut
karena adanya gangguan dari makhluk halus. Oleh karena itu pada zaman dahulu
ketika ada orang yang menderita penyakit selalu berkaitan dengan para dukun
yang dipercaya mampu untuk berkomunikasi dengan makhluk tersebut sehingga
modern?
6. Apa fungsi agama untuk kesehatan itu sendiri?
I.3. Tujuan
Pembuatan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
kesehatan.
Untuk mengetahui ungsi dari agama bagi kesehatan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Teori sebab akibat secara umum adalah bahwa setiap akibat ada
penyebabnya. Terdapat banyak kesamaan dan sedikit pertentangan tentang toeri
sebab akibat. Manifestasi teori sebab akibat pada bidang agama dan kesehatan
menunjukkan realitas akan komprehansif dan keterkaitan antara bidang agama
dan kesehatan.
Agama dan kesehatan memiliki asosiasi yang timbal balik. Mengacu pada
teori sebab akibat bahwa setiap akibat ada penyebabnya, maka setiap penyakit ada
penyebab dan juga ada obatnya sehingga diperlukan kesadaran untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatan. Artikel ini mendeskripsikan tentang teori sebab akibat
dan aplikasinya dalam bidang agama dan kesehatan. Aspek-aspek yang diuraikan
dalam tulisan ini mencakup pandangan filsafat teori sebab akibat dari beberapa
filosof, teori sebab akibat (kausalitas) secara umum, definisi dan prinsip-prinsip
teori sebab akibat serta aplikasinya pada bidang agama dan kesehatan.
Teori sebab akibat secara umum adalah bahwa setiap akibat ada
penyebabnya. Terdapat banyak kesamaan dan sedikit pertentangan tentang toeri
sebab akibat. Manifestasi teori sebab akibat pada bidang agama dan kesehatan
menunjukkan realitas akan komprehansif dan keterkaitan antara bidang agama
dan kesehatan.
Agama dan kesehatan memiliki asosiasi yang timbal balik. Mengacu pada
teori sebab akibat bahwa setiap akibat ada penyebabnya, maka setiap penyakit ada
penyebab dan juga ada obatnya sehingga diperlukan kesadaran untuk menjaga dan
meningkatkan kesehatan.
BAB III
PEMBAHASAN
keagamaan dikatakan bahwa hal itu terjadi karena adanya getaran dari Tuhan. Dan
religi merupakan suatu sistem bagian dari kebudayaan.
Agama adalah suatu ajaran dimana setiap pemeluknya dianjurkan untuk selalu
berbuat baik. Untuk itu semua penganut agama yang mempercayai ajaran dan
melaksanakan ajarannya mereka akan senantiasa melaksanakan segala hal yang
ada dalam ajaran tersebut. Manusia tidak bisa dilepaskan dengan agama, ketika
manusia jauh dari agama maka akan ada kekosongan dalam jiwanya. Walaupun
mungkin kebutuhan materialnya mereka terpenuhi. Akan tetapi kebutuhan batin
mereka tidak, sehingga mereka akan mudah terkena penyakit hati.
Penyakit hati yang melanda manusia yang tidak beragama akan senantiasa
menghantui mereka sehingga mereka akan mudah putus asa. Oleh karena itu
orang yang tidak beragama ketika mendapatkan persolan hidup mereka akan
mudah putus asa dan akhirnya mereka akan melakukan penyimpangan atau
tingkah laku yang tidak sesuai dengan norma atau ajaran agama.
Banyak penyakit karena emosi-emosi buruk itu, yang tidak mungkin dapat
disembuhkan oleh obat. Penyakit-penyakit sejenis ini dinamakan penyakit
psikosomatik. Krisis akhlak pun mempunyai sebab-sebab dalam emosi tercela
yang sedang merajalela. Karena emosi itu merupakan kenyataan yang dapat
disaksikan pada tubuh manusia dan dapat dibagi dalam emosi yang negatif dan
positif, sedangkan yang positif dapat melenyapkan atau menetralkan yang negatif
dan menjadi peserta dalam insting religius, lantas akan menjadi bukti nyata bahwa
religi itu anasir yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Jadi, religi bukan
obat bius atau racun. Bahkan, sebaliknya religi menjadi obat mujarab bagi
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh gangguan emosi negatif.
III.2. Pengertian Kesehatan
Menurut wikipedia, Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Namun, secara umum pengertian kesehatan yaitu suatu kondisi atau
keadaan secara umum seseorang dari segi semua aspek. Dalam pengertian
kesehatan ini dimaksudkan yaitu tingkat keefisienan dari fungsional dengan atau
tanpa metabolisme dari suatu organisme dan juga termasuk manusia.
Pengertian kesehatan juga diungkapkan ketika WHO atau yang kita kenal
sebagai Organisasi Kesehatan Dunia di dirikan yaitu pada tahun 1948. Yang mana
pengertian kesehatan merupakan sesuatu yang tidak hanya dimaksudkan sebagai
suatu kelemahan atau ketiadaan suatu penyakit melainkan juga merupakan
keadaan mental dan fisik serta juga kesejahteraan sosial.
Pemfokusan pada definisi kesehatan dan evolusi selama enam dekade
pertama hanya pada segelintir publikasi saja. Sebagian dari mereka memfokuskan
pada kekurangan nilai operasional serta juga permasalahan yang timbul pada
pemakaian kata lengkap tersebut.
Kemudian yang lainnya mengungkapkan tentang definisi kesehatan yang
masih belum diubah dari semenjak tahun 1948 yaitu kalimat hanya yang buruk.
Pengertian kesehatan kemudian diungkapkan lagi oleh Organisasi
Kesehatan Dunia atau WHO pada Piagam Ottawa yang didedikasikan untuk
promosi kesehatan pada tahun 1986. Pada saat itu, Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) tersebut menyatakan bahwa kesehatan bukan tujuan dari hidup melainkan
sumber daya untuk hidup sehari-hari. Selain itu, kesehatan dikatakan juga sebagai
suatu konsep yang positif dan terfokus pada kemampuan fisik dan juga
sumberdaya sosial.
Kemudian pengertian kesehatan juga merupakan suatu keadaan atau
kondisi dari jiwa dan raga serta juga sosial yang dapat menjadikan seseorang
dengan kehidupannya yang produktif baik dari segi ekonomi maupun dari segi
kehidupan sosialnya.
III.3. Hubungan antara Religi dan Kesehatan
Pergeseran zaman dan kemajuan tekhnologi tidak dapat terelakkan lagi,
saat ini penyakit sudah dapat dilihat dan diobati dengan obat-obatan yang bagus
dengan menggunakan metode pengolahan canggih, perkembangan ilmu
pengetahuan dapat lebih menspesifikkan penyakit-penyakit tersebut. Ada penyakit
yang bersumber dari virus, bakteri atau baksil-baksil sehingga untuk
mengobatinya membutuhkan obat-obatan medis, tetapi ada juga penyakit yang
bersumber dari jiwa atau hati suatu individu, jadi secara fisik individu tersebut
tidak terkena virus, bakteri atau baksil-baksil, namun pada kenyataannya individu
sakit.
Dengan demikian, berkembanglah ilmu kesehatan yang dapat mengurangi
atau malah dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Salah satunya dengan
operasi, menurut sebagian orang operasi itu bisa mengurangi atau menyembuhkan
penyakit. Pada zaman dahulu, pengobatan modern seperti yang kita saksikan saat
ini belum sempurna, peralatannya pun masih sederhana, misalnya dengan
tanaman tanaman yang di sekitar kita (herbal), kita juga menggunakan alat yang
sederhana pula, seperti untuk menutup luka hanya menggunakan kain seadanya.
Namun, kita juga belum bisa menghubungkan mana yang berdasarkan
ajaran agama atau tidak. Semisal, pengobatan dengan cara bekam, bekam
merupakan pengobatan yang dibawa Rasulullah SAW, berarti ini dapat kita
amalkan kepada orang lain. Disamping itu, bekam juga dapat meringankan
penyakit penyakit tertentu, seperti halnya pada orang yang mengalami pegal
pegal pada bunggung,tengkung dan bagian tubuh yang lain dengan cara
mengeluarkan darah kotor yang dapat menyumbat sirkulasi darah pada jaringan
tertentu.
Ada pula pengobatan yang haram bagi ajaran agama, terutama agama
Islam, seperti terapi urine yang sudah terbukti mengurangi resiko diabetes
mellitus dengan cara meminum air kencing yang pertama kali keluar saat pagi
hari. Dari pandangan agama, itu sangat diharamkan, karena seperti halnya minum
alkohol ataupun makan bangkai, air kencing merupakan zat sisa dari metabolism
tubuh yang mengandung racun (toksik) , dan apabila terlalu sering dikonsumsi
maka akan terjadi kerusakan pada hati dan organ lainnya.
BAB IV
ULASAN MATERI
dijadikan bahan baku produk urine. Layaknya, Dr. Dr. Iwan T Budiarso
menjelaskan 95% kandungan urine terdiri air. Sementara 2/5% lainnya
mengandung mineral vitamin, asam amino, antibodi, antigen, garam, hormon dan
enzim. Zat-zat ini sangat dibutuhkan tubuh manusia. Urine hanya mengandung
zat-zat makanan dan hasil metabolisme tubuh. Sementara bahan-bahan yang
meracuni tubuh, disaring dan dikeluarkan melalui hati dan pernafasan. Karena itu,
kandungannnya steril.
Tawaran pengobatan urine begitu menggiurkan, terutama bagi masyarakat
kelas menengah ke bawah, yang tidak bisa mengeluarkan terlalu banyak biaya ke
dokter, karena persoalan ekonomi yang menghimpit. Ternyata air seni yang
dianggap menjijikkan, berbau pesing, dan kotor ini, malah membuat tubuh sehat,
segar bugar dan sembuh dari sakit. Terapi urine digunakan untuk menyembuhkan
hampir setiap yang didera si pasien seperti ginjal, kanker, diabetes, jantung,
psoasiasis, eksim, sampai penyakit terganas saat ini, AIDS. Jika parah, terutama
bagi penderita penyakit kanker, jantung dan AIDS, minimal 5 gelas (1000 cc)
sehari. Atau, kalau si pasien menginginkan kesegaran tubuh dan kecantikan kulit
cukup dengan 1-2 gelas perhari. Caranya cukup yang diminum harus urinenya
sendiri.
Akan tetapi, berbeda pula jika dipandang pada sudut Hukum Islam. Di dalam
ajaran Islam masih kita kenal dengan membedakan, mana yang najis, mana yang
tidak najis. Mana yang berhak di makan atau di minum. Mana yang haram dan
mana yang halal. Oleh karena itu, makna dari kemashlahatan dan kemafsadatan
kerap saling tarik menarik (legitimasi) demi menemukan titik kejelasan (benang
merah) yang tertuang (terlampir) di dalam ajaran Islam (syri); al-Quran, alHadits, dan Fiqh. Pada kaidah rukhsah (dispensasi) yang memberikan
kelonggaran dan keringanan bagi orang yang sakit gawat dengan ketentuan.
sebagaimana dikemukakan Dr. Yusuf Al-Qardlawi yaitu sebagai berikut:
pertama, benar benar dalam kondisi gawat darurat bila seorang penderita
penyakit tidak mengkonsumsi barang yang haram, seperti air kencing (air seni)
ini.
Kedua, tidak ada obat alternatif yang halal sebagai pengganti barang haram ini.
Ketiga, menurut resep dokter muslim yang berkompeten dan memiliki moral dan
agama.
Keempat, terbukti secara medis dan analisis ilmiah di samping pengalaman
empiris yang membuktikan bahwa sesuatu yang haram tersebut dapat
menyembuhkan atau bahkan dapat membahayakan.
2. Saling mendukung
Agama dan ilmu pengetahuan kesehatan memiliki potensi saling
mendukung.seperti halnya tradisi puasa dan khitan (sirkumsisi).
Tradisi puasa atau diet merupakan salah satu terapi yang telah diakui oleh
kalangan medis dalam meningkatkan kesehatan. Itu ajaran agama sejatinya
akan mengatasi pembengkakan pada perut, kaki dan lutut yang sering
dialami saat seseorang mengalami menstruasi.
6. Meskipun tidak terlalu signifikan, puasa juga bermanfaat bagi Anda yang
ingin menurunkan berat badan berlebih. Dengan berpuasa, otomatis kita
akan menahan keinginan untuk ngemil dan frekuensi makan juga
berkurang. Tapi ingat, proses penurunan berat badan saat berpuasa sulit
terjadi jika saat berbuka, Anda lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi
gula dan kalori dibandingkan sayuran dan buah.
Khitan merupakan proses dipotongnya kulit kulup (foreskin) yang
menutupi kepala penis (glands). Khitan dilakukan biasanya karena alasan medis
dan agama. Pada artikel ini akan dibahas manfaat dari berkhitan dilihat dari aspek
medis dan agama.
Manfaat khitan secara medis antara lain adalah sbb :
1. Mudah dalam menjaga kebersihan penis, terutama bagian kepala penis (glands)
dimana jika tidak dikhitan maka kotoran dan bau yang tidak sedap bersarang di
tempat itu.
2. Mengurangi resiko infeksi saluran kencing, karena dengan terbukanya kepala
penis maka air kencing (urine) tidak terhalang untuk keluar.
3. Dapat mencegah inflamasi/bengkak di kepala penis dan kulit kulup
4. Dapat mencegah timbulnya bekas luka pada kulit kepala penis, yang mungkin
disebabkan oleh phimosis (ketidakmampuan untuk menarik masuk kulup) dan
paraphimosis
(kemampuan untuk menarik kulit kulup hingga kepala penis terlihat, tetapi tidak
dapat kembali lagi ke bentuk semula).
5. Dapat mengurangi resiko terkenanya infeksi yang ditularkan dari kegiatan
seksual,seperti syphilis
6. Khitan dapat mengurangi resiko terkena human immunodeficiency virus (HIV)
7. Dapat mengurangi resiko terkena kanker penile
8. Khitan dapat mengurangi resiko terkena kanker cervix (leher rahim) pada
pasangan anda.
tenaga yang berkurang banyak saat berpuasa. juga Buah kurma kaya dengan zat
garam mineral seperti kalsium dan potasium yang dapat menetralisasi zat asam
yang ada pada perut. Dan buah kurma mengandung Vitamin A yang dapat
memlihara kelembaban mata dan menguatkan penglihatan.
Selain itu buah kurma juga dapat menguatkan sel sel usus dan dapat
membantu melancarkan saluran pencernaan karena mengandung serabut serabut
yang bertugas mengontrol laju gerak usus. Makanan yang cocok untuk memulai
berbuka puasa, Seperti nabi Muhammad S.A.W yang mengawali berbuka puasa
dengan memakan 3 Kurma dan meminum air mineral.
4. Saling terpisah dan bergerak dalam kewenangannya masing masing.
Dalam konteks ini, ilmu kesehatan dan agama berjalan dalam jalannya sendiri
sediri. Tanpa berhubungan satu dengan yang lain.
VI.2. Aspek Aspek yang berhubungan antara Kesehatan dan Agama
Ada 2 aspek yang berhubungan dan saling timbale balik antara kesehatan
dan agama . sebagai berikut:
1. Aspek Agama dalam Kesehatan
Di dalam proses pelaksanaan pelayanan kesehatan, tenaga medis tidak boleh
melakukan diskriminasi terhadap pasien terutama dalam hal keagamaan. Setiap
pasien memiliki pandangan sendiri yang tergantung ajaran agama yang dianut.
Sebagai tenaga kerja perlu memperhatikan hal tersebut, untuk menjaga
kepercayaaan pasien terhadap tim kesehatan. terlebih kepentingan pasien harus
lebih di utamakan.
Contoh dalam sejarah praktik kesehatan, ada seorang dokter digugat oleh
seorang pasien yang telah ditolongnya dari ancaman kematian. Penyebab awal
dari kejadian ini bermula dari sikap dokter yang memberikan transfusi darah
kepada pasien yang penganut ajaran yahudi konserfatif. Merujuk pada kasus
diatas, ada 2 catatan penting yang perlu dipahami oleh para tenaga kesehatan :
kondisi yang kondusif. Jadi, kesehatan fisik, secara tidak langsung, merupakan
faktor yang cukup menentukan bagi tegaknya kebenaran dan terwujudnya
kebaikan.
Namun demikian, posisi kesehatan tetap sebagai sarana, bukan tujuan. Tujuan
agama adalah tegaknya kebenaran dan terwujudnya kebaikan itu sendiri. Maka,
oleh karena itu, dalam sabda-sabda Rasulullah dapat dengan mudah kita temukan
janji-janji manis untuk orang-orang yang sakit: bahwa penyakit merupakan
penghapus dosa dan mesin pahala yang besar.
b. Ada perilaku keagamaan yg riil atau tampak dan dilakukan oleh masyarakat
Dari sisi perilaku nyata ada penganut agama yg tidak memerhatikan aspek
kesehatan. Contoh yang paling dekat dengan kita pengaturan pola makan,
larangan makanan yang haram, seperti halnya darah, urine (air kencing), bangkai
binatang darat. Pelarangan makanan yang berlebihan, karena dapat menyebabkan
obesietas dan penyakit yang lain seperti diabetes melitus dan gagal jantung, serta
anjuran minum madu , karena madu manfaat madu untuk kesehatan begitu banyak
sekali. Salah satunya yakni bisa menambah stamina tubuh kita. Untuk mengobati
luka, memperkuat sel darah putih, menstabilkan tekanan darah, mencegah
osteoporosis, menjaga kesehatan mata, mengobati anemia dan masih banyak lagi.
Contoh lain aspek kesehatan dalam tata aturan makan menurut ajaran agama.
Lagu spiritual monophonic misalnya tahlil atau zikir mengandung hikmah
sebagai terapi musik. Ini terbukti, Ayat Al-Quran yang merupakan wahyu kepada
kita umat manusia, jelas diterangkan Allah SWT sebagai obat bagi kita juga dan
bila digunakan untuk therapi penyakit stroke, maka penderita akan mengalami
penurunan depresi, ketenangan jiwa dan semangat ibadah serta hidup yang lebih
baik dan besar dari pada penderita yang tidak di therapi ayat SuciAl-Qur-an.
Setelah beberpa bulan setelah serangan stroke, memori verbal meningkat
sebanyak 60 persen bagi pendengar lantunanayat suci Al - Qur'an. Hal ini senanda
dengan yang telah dilakukan oleh Teppo Sarkamo, penyusun utama kajian itu dan
seorang pakar syaraf dari Universitas Helsinki.
IV.3. Pengaruh Agama terhadap Kesehatan
fisik. Diasumsikan bahwa individu dengan tingkat religiusitas tinggi memiliki selregulation tinggi sehingga ia mampu mengontrol diri untuk menjauhi hal-hal yang
tidak baik tersebut yang memberi efek buruk bagi kesehatan mereka.
Penelitian yang dilakukan oleh Larson menunjukkan bahwa agama dan
spiritualitas mampu member efek positif pada kesehatan fisik. Beberapa efek yang
telah diukur oleh Larson yaitu:
1. Menurunnya tekanan darah sistol, tekanan darah diastole, kadar kolesterol, dan
stress yang diakibatkan oleh pembedahan.
2. Menurunnya rasio penyakit jantung, sirosis, efisema, myocardial infarction,
stroke, gagal ginjal, kematian akibat kanker, kematian dalam pembedahan
jantung, dan kematian yang diakibatkan oleh penyakit secara umum.
3. Meningkatnya gaya hidup sehat dan usia hidup. (see Larson et al., 1998; Levin &
Vanderpool, 1992).
Selain berdampak positif pada kesehatan fisik, agama dan religiusitas juga
berpengaruh pada kesehatan mental. Hasil penelitian selama dua dekade terakhir
menyimpulkan bahwa agama memiliki kaitan dengan kesejahteraan psikologis.
Individu dengan konsep agama yang positif memiliki kemungkinan lebih kecil
untuk mengalami depresi. Selain itu, individu juga akan merasa bahagia dalam
menjalani kehidupan sehari-harinya. Penjelasan lain juga mengungkapkan bahwa
dengan berdoa, keadaan psikologis dari seseorang akan menjadi lebih tenang,
sehingga tubuh menjadi lebih rileks. Hal itu pun berakibat pada berkurangnya
tingkat kecemasan dan selanjutnya juga member efek positif pada fisik, seperti
lancarnya proses pernafasan dan pencernaan.
Tingkat religiusitas juga berpengaruh pada ketahanan individu untuk
menghadapi kondisi yang mungkin member pengaruh buruk bagi mental, seperti
diungkapkan oleh Braam et al. (2004) bahwa religion may offer a frame of
reference toward questions of life, suffering and death, and may help to accept a
decrease in physical functioning in light of religious and spiritual values (p.
485). Secara umum, kesehatan mental dan fisik akan saling mempengaruhi,
sehingga individu yang memiliki religiusitas tinggi akan memiliki kondisi mental
dan fisik yang baik.
Namun perlu diketahui bahwa efek dari agama dan tingkat religiusitas
sangat dipengaruhi oleh bagaimana individu menerapkan agama yang mereka
anut. Jika individu menganut suatu agama secara sangat patuh tanpa memikirkan
kondisi sosialnya, hal itu dapat bersifat psikopatologis. Hal yang sama juga
berlaku jika individu menjalankan agama secara parsial maupun semaunya.
Karena agama memiliki efek yang sangat baik jika diterapkan secara bijak,
sudah seharusnya kita menerapkan ajaran agama kita dengan sepenuh hati. Jika
dilakukan dengan terpaksa, efek yang diakibatkannya pun akan berbeda. Selain
itu, pengetahuan tentang agama harus terus dikaji lebih dalam agar tidak terjebak
dalam kesalahan pada penerapan ajaran agama yang justru memberi efek negatif.
IV.4. Fungsi Agama bagi Kesehatan
1. Sebagai sumber moral
Agama memiliki fungsi yang strategis untuk menjadi sumber kekuatan moral
baik bagi pasien dalam proses penyembuhan maupun tenaga kesehatan. Misalnya
bagi seorang yg beragama, sehat/ sakit adalah bagian dari perilaku Tuhan terhadap
hambanya dan sakit adalah karena takdir Tuhan serta hanya Tuhan jugalah yang
memiliki kemampuan menyembuhkan. Dengan keyakinan seperti ini, seorang
pasien dapat memiliki semangat hidup yang lebih baik dan optimis.
Selain menjadi motivasi, ajaran agama pun menjadi bagian dari sumber etika bagi
penyelenggaraan layanan kesehatan.
suatu kewajiban moral bagi perawat, dalam menemukan kepastian tentang
dua sistem pendekatan etika yang dilakukan yaitu pendekatan berdasarkan prinsip
dan asuhan. Perawat atau yang memiliki komitmen tinggi dalam mempraktekkan
keperawatan profesional dan tradisi tersebut perlu mengingat hal-hal sebagai
berikut:
a. Pastikan bahwa loyalitas staf atau kolega agar tetap memegang teguh komitmen
utamanya terhadap pasien.
b. Berikan prioritas utama terhadap pasen dan masyarakat pada umumnya.
c. Kepedulian mengevaluasi terhadap kemungkinan adanya klaim otonomi
dalam kesembuhan pasien.
Posisi perawat yang mempunyai jam kerja 8 sampai 10 atau 12 jam
memungkinkannya mempunyai banyak waktu untuk mengadakan hubungan baik
hukum makanan yangharus memuat syarat halal dan bersih merupakan amal
agama yang terkait dengan nutrisi.Sementara pembiasaan berpikir positif
merupakan bagian dari upaya membangun jiwa yang sehat.
Untuk contoh, kami ambil dari gerakan sholat dan manfaatnya bagi kesehatan
a.
untuk kita.
Takbiratul ikhram
Postur: berdiri tegak, mengangkat kedua tangan sejajar telinga, lalu melipatnya di
depan perut atau dada bagian bawah.
Manfaat: Gerakan ini melancarkan aliran darah, getah bening (limfe) dan
kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah
mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu
meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua
tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini
menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian
atas.
b. Rukuk
Postur: Rukuk yang sempurna ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila
diletakkan segelas air di atas punggung tersebut tak akan tumpah. Posisi kepala
lurus dengan tulang belakang. Manfaatnya Postur ini menjaga kesempurnaan
posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan
pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada
tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otototot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk
mencegah gangguan prostat.
c.
Itidal
Postur tubuh kita bangun dari rukuk, tubuh kembali tegak setelah, mengangkat
kedua tangan setinggi telinga. Manfaatnya Itidal adalah variasi postur setelah
rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan
pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami
pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih
lancar.
d. Sujud
Postur tubuh kita yaitu menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung
kaki, dan dahi pada lantai. Manfaatnya Aliran getah bening dipompa ke bagian
leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa
mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang.
Karena itu, lakukan sujud dengan tumaninah, jangan tergesa gesa agar darah
mencukupi kapasitasnya di otak.
Masih banyak gerakan sholat yang lainyang memiliki banyak manfaat
bagi tubuh kita. Namun kita jarang menyadari hal seperti itu.
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Agama dan kesehatan saling berhubungan, polanya pun sangan beragam
yaitu saling melawan, saling mendukung, saling melengkapi dan saling berjalan
pada kewenangannya sendiri. Namun, kita juga belum bisa menghubungkan
mana yang berdasarkan ajaran agama atau tidak. Semisal, pengobatan dengan cara
bekam, bekam merupakan pengobatan yang dibawa Rasulullah SAW, berarti ini
dapat kita amalkan kepada orang lain. Ada pula pengobatan yang haram bagi
ajaran agama, terutama agama Islam, seperti terapi urine.
Aspek agama itu sendi juga termasuk dalam kesehatan dan sebaliknya
kesehatan juga ada pada agama. Seperti halnya, di dalam proses pelaksanaan
pelayanan kesehatan, tenaga medis tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap
pasien terutama dalam hal keagamaan. Ada 2 hal yg perlu diperhatikan yaitu
ajaran agama secara normatif dan ada perilaku keagamaan yg riil atau tampak dan
dilakukan oleh masyarakat. Fungsi dari agama sangat berpengaruh bagi kesehatan
yaitu sebagai moral, sebagai sumber keilmuan, sebagai amal kesehatan.
V.2. Saran
Dengan tujuan penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan sebaikbaiknnya dan menyelesaikan tugas dari dosen pembimbing mata kuliah sosiologi,
maka tersusunlah makalah ini yang berjudul Hubungan antara Religi dan
Kesehatan.
Penulis beharap makalah ini dapat menjadi pengetahuan yang berguna
bagi para pembaca dan dapat menjadi pelajaran dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidup kita sesama manusia yang dilaksnakan melalui proses yang
disebut interaksi sosial.
Akhir kata, penulis mengucapkan mohon maaf apabila terdapat banyak
kekurangan pada makalah ini yang kurang berkenan. Penulis sebagai mahasiswa
yang masih membutuhkan kritik dan saran untuk memperbaiki kekurangan pada
makalah ini.
Daftar Pustaka
http://dwicheeprutezz.blogspot.com/2013/07/makalah-sosiologihubungan-antara.html
makalah sosiologi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Karena itu lahir pertanyaan tentang bagaimana seharusnya dari sudut pandang
sosiologis. Dalam pandangan sosiologi, perhatian utama terhadap agama adalah
pada fungsinya terhadap masyarakat. Istilah fungsi seperti kita ketahui, menunjuk
kepada sumbangan yang diberikan agama, atau lembaga sosial yang lain, untuk
mempertahankan (keutuhan) masyarakat sebagai usaha-usaha yang aktif dan
berjalan terus-menerus.
Agama menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada tuhan yang mahakuasa serta tata
kaidah yang. Menurut prof dr yusuf alqaradawi dan dr. hussein shahatah, zakat
gaji dan pendapatan diistilahkan sebagai zakat mal almustafad yaitu zakat yang
bersumberkan gaji. Agama dengan agama hidup itu terarah, dengan seni hidup itu
indah, dengan ilmu hidup itu mudah ilmu tanpa agama adalah buta, agama tanpa
ilmu adalah lumpuh pengertian lembaga agama.
1.2.
Rumusan Masalah
1.3.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui tentang lembaga agama
dalam kaintannya dengan lembaga sosial yang ada dalam masyarakat serta
pandangannya dalam sosiologi dalam penerapannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Dalam kaitannya dengan lembaga sosial yang ada dalam masyarakat, hendaknya
cara berpikir sosiologis dipusatkan pada lembaga-lembaga kecil dan besar, serta
gabungan lembaga-lembaga yang merupakan sub-sub sistem dalam masyarakat.
Para sosiolog cenderung untuk memperhatikan paling sedikit
Kelompok lembaga-lembaga yang penting (yang dapat dijabarkan ke dalam
kategori-kategori yang lebih kecil dan khusus), yakni:
1. Lembaga-lembaga poitik yang ruang lingkupnya adalag
kekuasaan dan monopoli pada penggunaan kekuasaan secara
sah.
2. Lembaga-lembaga ekonomi yang mencakup produksi dan
distribusi barang atau jasa
3. Lembaga-lembaga integrative-ekspresif .
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
https://nimandotcom.wordpress.com/makalah-sosiologi/
\KALAH SOSIOLOGI AGAMA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Agama merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat yang
perlu dipelajari oleh antropolog ataupun para ilmuan social lainnya. Di dalam
kehidupan masyarakat, agama muncul karena sifat ketauhidan masyarakat
tersebut. Oleh karena itu agama perlu dipelajari dan dihayati oleh manusia karena
kebutuhan manusia terhadap sang maha pencipta. Di dalam agama dijumpai
ungkapan materi dan budaya dalam tabiat manusia serta dalam system nilai,
moral, etika, kajian, agama, khususunya agama islam merupakan kebutuhan hidup
bagi masyarakat Indonesia, khususnya mayoritas. Oleh karena itu, kajian agama
seperti Islam, Budha, Hindu, tidak hanya sebatas konsep saja, teori dan aspekaspek kehidupan manusia beserta hukumnya. Tapi harus dihayati dan direnungi
untuk diamalkan dalam kehidupan manusia. Ide-ide keagamaan dan konsepkonsep keagamaan itu tidak dipaksa oleh hal-hal yang bersifat fisik tapi bersifat
rohani. Karenanya agama merupakan suatu institusi ajaran yang menyajikan
lapangan ekspresi dan implikasi yang begitu hukum ataupun undang-undang yang
dibuat oleh masyarakat. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah kali ini :
1. Apa pengertian sosiologi menurut para ahli ? 2. Apa pengertian agama menurut
pandangan sebagian ulama ? 3. Apa pengertian masyarakat menurut beberapa
ahli ? 4. Bagaimanakah kajian agama yang bagi masyarakat berskala kecil ? C.
Tujuan Penulisan : Ingin mengetahui pengertian sosiologi menurut para ahli
lebih ilmiah, agama berarti jalan. Maksudnya jalan hidup atau jalan yang harus
ditempuh oleh manusia sepanjang hidupnya atau jalan yang menghubungkan
antara sumber dan tujuan hidup manusia, atau jalan yang menunjukan darimana,
bagaimana dan hendak kemana manusia didunia ini. Religi berasal dari kata
religie (bahasa belanda) atau religion (bahasa inggris), masuk dalam
perbendaharaan bahasa Indonesia dibawa oleh orang-orang barat yang menjajah
bangsa Indonesia. Religi mempunyai pengertian sebagai keyakinan akan adanya
kekuatan gaib yang suci, menentukan jalan hidup dan mempengaruhi kehidupan
manusia yang dihadapi secara hati-hati dan diikuti jalan dan aturan serta normanormanya dengan ketat agar tidak sampai menyimpang atau lepas dari kehendak
jalan yang telah ditetapkan oleh kekuatan gaib suci tersebut. Din berasal dari
bahasa arab yang berarti undang-undang atau hukum yang harus di tunaikan oleh
manusia dan mengabaikannya berarti hutang yang akan dituntut untuk ditunaikan
dan akan mendapatkan hukuman atau balasan jika ditinggalkan. Dari etimologis
ketiga kata di atas maka dapat diambil pengertian bahwa agama (religi,din) : 1.
Merupakan jalan hidup yang harus ditempuh oleh manusia untuk mewujudkan
kehidupan yang aman, tentram dan sejahtera; 2. Bahwa jalan hidup tersebut
berupa aturan, nilai atau norma yang mengatur kehidupan manusia yang dianggap
sebagai kekuatan mutlak, gaib dan suci yang harus diikuti dan ditaati; 3. Aturan
tersebut ada, tumbuh dan berkembang bersama dengan tumbuh dan
berkembangnya kehidupan manusia, masyarakat dan budaya. Secara terminology
dalam ensiklopedia Nasional Indonesia, agama diartikan aturan atau tata cara
hidup manusia dengan hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Dalam AlQuran agama sering disebut dengan istilah Din. Istilah ini merupakan istilah
bawaan dari ajaran islam sehingga mempunyai kandungan makna yang bersifat
umum dan universal. Artinya konsep yang ada pada istilah din seharusnya
mencakup makna-makna yang ada pada istilah agama dan religi. Konsep din
dalam Al-Quran diantaranya terdapat pada surat Al-Maidah ayat 3 yang
mengungkapkan konsep aturan, hukum atau perundang-undangan hidup yang
harus dilaksanakan oleh manusia. Islam sebagai agama namun tidak semua agama
itu islam. Surat Al-Kafirun ayat 1-6 mengungkapkan tentang konsep ibadah
manusia dan kepada siapa ibadah itu diperuntukkan. Dalam surat As-Syura ayat
13 mengungkapkan din sebagai sesuatu yang disyariatkan oleh Allah. Dalam surat
As-Syura ayat 21 Din juga dikatakan sebagai sesuatu yang disyariatkan oleh yang
dianggap Tuhan atau yang dipertuhankan selain Allah. Karena din dalam ayat
tersebut adalah sesuatu yang disyariatkan, maka konsep din berkaitan dengan
konsep syariat, konsep syariat pada dasarnya adalah jalan yaitu jalan hidup
manusia yang ditetapkan oleh Allah. Pengertian ini berkembang menjadi aturan
atau undang-undang yang mengatur jalan kehidupan sebagaimana ditetapkan oleh
tuhan. Pada ayat lain, yakni di surat Ar-Rum ayat 30, konsep agama juga
yang satu dengan manusia yang lain saling memberi, manusia dengan
lingkungannya selain menerima dan saling memberi. Konsep ini dipengaruhi oleh
konsep pandangan ekologis terhadap satwa sekalian alam. Masyarakat agama
tidak lain ialah suatu persekutuan hidup (baik dalam lingkup sempit maupun luas)
yang unsure konstitutif utamanya adalah agama atau nilai-nilai keagamaan. Pada
kesimpulannya agama merupakan suatu kepercayaan yang dianut oleh sebagian
masyarakat dalam hal mempercayai eksistensi Allah Swt dengan segala konsep
dan ajarannya yang dibawa oleh rasulnya yang memiliki kitab yang diyakini oleh
pengikutnya. Keperayaan akan Tuhan, merupakan sesuatu yang sudah ada sejak
zaman dulu dalam kehidupan manusia. Agama adalah sebuah konsep yang
mengatur tingkah laku, etika, moral dalam kehidupan sehari-hari. Keadaan
fenomena keagamaan yang ruwet serta segala refleksinya didalam sejumlah
aspek-aspek kehidupan lain, telah menarik perhatian dari para sarjana dari
berbagai disiplin. Seperti para sejarawan, filosof dan para psikolog, masingmasing telah mengkaji agama menurut metode mereka sendiri. Pada pembahasan
ini, masyarakat berskala kecil itu meliputi warga pedesaan, orang-orang awam
yang tidak tersentuh oleh kehidupan modernisasi. Pada dasarnya keyakinan
mereka akan kepercayaan agama yang mereka anut begitu kuat dan kental, tapi
bilamana kehidupan modernisasi sudah merasuk mereka. Maka seolah-olah
mereka terprofokasi oleh lingkungan baru mereka, hal itu cenderung kepada
penghianatan agama, sehingga kurangnya amalan-amalan yang seharusnya
mereka lakukan. Dalam hal ini, penulis mencoba mengkaji seperti apa agama
samawi dalam masyarakat berskala kecil?. Bahwasannya agama samawi itu
adalah agama langit yaitu islam yang merupakan keyakinan yang mayoritas di
Indonesia yang bukan sesuatu yang baru yang dianut oleh masyarakat berskala
kecil. Agama pada hakekatnya merupakan sesuatu yang konon membawa
pengikutnya pada kebenaran, dalam hal ini penulis membatasi pembahasan ini
pada seperti apa agama samawi dalam pandangan masyarakat berskala kecil,
kajian dalam hal agama merupakan sesuatu yang menarik untuk dibahas dan
diperbincangkan oleh para agamawan. Agama pada masyarakat terdiri dari dua,
yaitu agama samawi dan agama ard. Agama samawi adalah agama dari langit
sedangkan agama ard adalah agama ciptaan manusia. Pada kenyataannya agama
merupakan jalan menuju Tuhan, akan tetapi jalan tersebut bagaikan macammacam air sungai yang mengalir kepada satu muara yaitu laut. Tetapi kadangkadang air yang disungai untuk menuju kelaut penuh kendala, misalnya banyak
air sungai yang tercemar karena polusi, kadang kala air dari sungai tidak sampai
kelaut, dan hanya sedikit air yang bersih (tawar) yang sampai kelaut. Seperti
halnya agama jalan menuju Tuhan, akan tetapi jalan menuju Tuhan itu kadangkadang banyak yang tidak sampai ke Tuhan dan ada yang sampai ke Tuhan. Lalu
untuk apa agama didunia ini? Bila kita kaji secara teliti tertentu beranekaragam
agama yang ada di dunia yang ada pada masyarakat yang seolah-olah memiliki
cara atau pendekatan sendiri, misalnya : Bagaimanakah iman itu? Konsep yang
dibawanya, ajarannya, serta cara-cara pendekatan kita kepada Tuhan yang
berbeda, tetapi tujuannya sama yaitu untuk dekat kepada sang maha pencipta.
Walaupun pada kenyataannya banyak agama yang tidak sesuai dengan konsep
tauhid yang dibawah oleh Rasul pembawa risalah akhir zaman (Nabi Muhammad
Saw). Agama bukan hal yang baru bagi masyarakat, pandangan masyarakat
terhadap agama merupakan segi yang berbeda menurut para sejarawan, filosof,
linguist, dan para psikolog. Dalam pandangan sejarawan, agama merupakan
sesuatu konsep yang harus dipelajari dari sejarahnya dan juga bukan hanya inti
sari agama itu sendiri, tapi pengalaman dan prakteknya yang harus dilakukan oleh
pengikutnya.[8] BAB III PENUTUP A. kESIMPULAN Dari penjelasan materi
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Sosiologi adalah ilmu yang
memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan
berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat. Sosiologi
secara umum adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat secara
empiris untuk mencapai hukum kemasyarakatan yang seumum-umumnya.
Sosiologi juga dapat diartikan sebagai ilmu tentang perilaku social ditinjau dari
kecenderungan individu dengan individu lain, dengan memperhatikan simbolsimbol interaksi. 2. Agama dalam arti sempit ialah seperangkat kepercayaan,
dogma, peraturan etika, praktek penyembahan, amal ibadah terhadap Tuhan atau
dewa-dewa tertentu. Dalam arti luas, agama adalah suatu kepercayan atau
seperangkat nilai yang menimbulkan ketaatan pada seseorang atau kelompok
tertentu kepada sesuatu yang mereka kagumi, cita-citakan dan hargai. 3. Menurut
salah satu ahli Mac Iver dan Page, Mengatakan bahwa, Masyarakat adalah suatu
system kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasama antara berbagai
kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebiasaankebiasaan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan
masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan social dan masyarakat
selalu berubah 4. Kajian agama pada masyarakat berskala kecil Pada dasarnya
keyakinan mereka akan kepercayaan agama yang mereka anut begitu kuat dan
kental, tapi bilamana kehidupan modernisasi sudah merasuk mereka. Maka
seolah-olah mereka terprofokasi oleh lingkungan baru mereka, hal itu cenderung
kepada penghianatan agama, sehingga kurangnya amalan-amalan yang seharusnya
mereka lakukan. B. SARAN Perlu menambah wawasan tentang pengertian
sosiologi, agama dan masyarakat. Perlu menambah wawasan lagi tentang kajian
agama dalam masyarakat berskala kecil. Pertanyaan Hasil Diskusi : Apakah
kajian agama dalam masyarakat berskala kecil masih di arahkan? Apakah kajian
agama itu berhasil? Jawaban : Menurut saya : Pada pembahasan ini, masyarakat
berskala kecil itu meliputi warga pedesaan, orang-orang awam yang tidak