You are on page 1of 2

Resiko Kebutaan Seumur Hidup Pada Glaukoma Sudut

Terbuka (OAG)
DOROTHEA PETERS, BOEL BENGTSSON, dan ANDERS HEIJL

Latar Belakang : Resiko ketidakmampuan dalam penglihatan karena glaucoma merupakan


hal yang paling sering dipertanyakan pada pasien yang

terdiagnosis glaucoma. Perlu

diketahui bahwa glaucoma sudut terbuka (OAG) merupakan alasan penyebab dari kebutaan
dan glaucoma merupakan penyakit kedua yang sering menyebabkan kebutaan. Sementara itu
pada pasien glaucoma dengan ras kulit putih diasumsikan jarang terjadi. Beberapa penelitian
lain banyak yang telah meneliti tentang kebutaan pada pasien glaucoma tapi hanya beberapa
yang meniliti dan memfollow up pasien tersebut hingga kematian. Rata-rata durasi pasien
yang terdiagnosis glaucoma kira-kira 13 tahun pada ras kulit putih, tapi hanya sedikit yang
mengetahui durasi hingga mengalami kebutaan pada pasien glaucoma.
Tujuan : Untuk menentukan risiko seumur hidup dan durasi kebutaan pada pasien dengan
manifest glaukoma sudut terbuka (OAG).
Desain : Retrospektif review grafik.
Metode : Kami mempelajari pasien glaukoma yang meninggal antara Januari 2006 dan Juni
2010. Sebagian besar pasien glaucoma yang tinggal di daerah tangkapan air (kota Malm; n
[305 000) dikelola Departemen Ophthalmology di Rumah Sakit Skne University di Malm.
Dari catatan pasien kami nilai status lapang pandang, ketajaman visual, dan penurunan
penglihatan atau kebutaan seperti yang didefinisikan oleh kriteria Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) dan yang disebabkan oleh glaukoma pada saat diagnosis dan selama follow
up. Kami juga mencatat usia saat diagnosis dan kematian dan ketika penurunan penglihatan
atau kebutaan terjadi. Pasien glaucoma yang menjadi sample yaitu pasien dengan glaucoma
primer sudut terbuka (POAG) atau glaucoma exvoliative (PEXG). Pasien secara rutin di
follow-up dengan pengukuran perimetri biasa yaitu perimeter Humphrey (Carl Zeiss
Meditec,Dublin,California,USA) 30-2 atau 24-2 full threshold atau SITA program. Selain itu,
glaukoma Hemifield Test (GHT) harus diklasifikasikan sebagai ''borderline'' atau ''di luar
batas normal.'' field Visual dianggap dapat diandalkan jika terdapay false positif.
Hasil : Lima ratus sembilan puluh-Dua pasien yang disertakan. Pada saat kunjungan terakhir
250 pasien (42.2%) mempunyai sekurang-kurangnya 1 kebutaan mata karena glaukoma,
sementara 97 pasien (16,4%) telah secara bilateral buta, dan 12 pasien (0,5%) telah

mengalami penurunan penglihatan. Waktu Median dengan terdiagnosis glaukoma adalah 12


tahun (<1-29), usia median ketika mengalami kebutaan bilateral adalah 86 tahun, dan
durasi median sampai

kebutaan bilateral adalah 2 tahun (<1-13). Insiden kumulatif

kebutaan dalam sekurang-kurangnya 1 mata dan kebutaan bilateral dari glaukoma adalah
26.5% dan 5.5%, masing-masing, setelah 10 tahun, dan 38.1% dan 13.5% di 20 tahun.
Kesimpulan : Kira-kira 1 dari 6 glaukoma pasien adalah secara bilateral buta dari glaukoma
pada kunjungan terakhir. Durasi Median kebutaan bilateral adalah 2 tahun. (Akulah J
Ophthalmol 2013;156:724–730. Tahun 2013 TheAuthors.PublishedbyElsevierInc.

You might also like