You are on page 1of 2

Analisis Perbedaan Perkembangan PT. POS INDONESIA dengan PT.

GARUDA INDONESIA
Setelah Melakukan Strategi Transformasi
Baik PT. POS maupun PT. GARUDA keduanya merupakan perusahaan yang produk utamanya merupakan
jasa pelayanan. PT. POS dan PT. GARUDA pun pernah mengalami masa kritis. Lalu keduanya segera
melakukan strategi transformasi. PT. GARUDA INDONESIA yang bergerak dibidang transportasi udara
berhasil melewati masa krisisnya dan menjadi Airlines unggulan Indonesia. Sedangkan PT. Pos Indonesia yang
bergerak dibidang jasa pengiriman barang sampai saat ini masih terseok-seok, walau beberapa kali PT. Pos telah
melakukan strategi transformasi.
Adapun masalah dan strategi yang telah dibuat PT. POS INDONESIA dan PT. GARUDA INDONESIA
dijabarkan sebagai berikut:
1. PT. POS INDONESIA
a. Masalah yang dihadapi

b. Strategi yang dibuat

2. PT. GARUDA INDONESIA

a. Masalah yang dihadapi


Masalah Keuangan
Kegiatan Bisnis yang merugi
Cashflow operasi negative
Kewajiban-kewajiban jatuh tempo
sebesar $ 1,8 Juta
Net Worth negatif $234 juta
Sistem Informasi manajemen yang
tidak dapat dikendalikan
Masalah Operasional
Rute-rute yang diterbangi sebagian
tidak menguntungkan.
Terlalu banyak jenis pesawat
Pelayanan dan Produk berkualitas
rendah.
Ketepatan waktu buruk
Yield rendah
Masalah Manajemen
Manajemen tidak solid dan tidak
efektif.
Operasional tidak efektif.
Budaya perusahaan tidak
mendukung strategi (tidak fit
dengan kebutuhan)
Produktivitas rendah.

b. Strategi yang dibuat

ANALISIS
Terlihat bahwa masalah yang dihadapi PT. Garuda Indonesia lebih berat dari pada PT. POS Indonesia,
namun strategi dan penanganan masalah yang dilakukan manajemen PT. Garuda Indonesia terlihat lebih jelas
dan realistis. Diawal strateginya manajemen Garuda Indonesia menggandeng beberapa orang muda di Indonesia
untuk memotret masalah-masalah yang ada di masing-masing unit. Lain halnya dengan PT. POS Indonesia yang
lebih cenderung mempertahankan SDM yang ada, dengan tingkat pendidikan yang rendah dan banyaknya
tenaga kerja yang telah berumur serta sikap kerja yang rendah. Akhirnya PT. POS Indonesia akan lebih sulit
berkembang. Lalu jika ditinjau dari sisi pemasaran, PT. Garuda Indonesia terlihat lebih interaktif dalam mencari
pelanggan dan untuk memperbaiki kondisi keuangan manajemen PT. Garuda Indonesia menata kembali
pemakaian jatah tiket gratis, praktik-praktik KKN dibersihkan, selanjutnya kordinasi dan reposisi jabatan
ditingkatkan. Ditahun kedua PT. Garuda Indonesia memperbaiki kualitas pelayanannya dengan mencanangkan
program ketepatan waktu (on-time Performance), sedangkan karyawan PT. POS Indonesia belum dapat fokus pada
pelayanan prima dan belum adanya change management yang dapat merubah pola pikir tentang pentingnya pelayanan dan
tanggap terhadap perubahan.

You might also like