You are on page 1of 9

Nama : Yuli Adi Tiyah

Nim

: 130801096

Kelas : 3B
Prodi : S1Keperawatan

1.

Pengertian Masalah
a. Menurut Suryabrata (1994 : 60) masalah merupakan kesenjangan antara harapan (das
sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang tersedia, antara yang
seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is) (Suryabrata, 1994: 60).
Penelitian dimaksudkan untuk menutup kesenjangan (what can be).
b. Menurut John Dewey dan Kerlinger masalah adalah kesulitan yang dirasakan oleh
orang awam maupun para peneliti; permasalahan dapat juga diartikan sebagai sesuatu
yang menghalangi tercapainya tujuan.
http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/definisi-masalah-dan-jenis-jenis-dalampenelitian.html
c. Menurut Istijanto Masalah merupakan bagian yang paling utama dan terpenting dalam
proses riset, karena masalah memberikan pedoman jenis informasi yang nantinya akan
dicari.
d. Menurut Kartini Kartono Masalah ialah sembarang situasi yang memiliki sifat-sifat khas
(karakteristik) yang belum mapan atau belum diketahui untuk dipecahkan atau diketahui
secara pasti.
e. Mustika Zed Masalah ialah segala sesuatu yang belum ditemukan pemecahan atau
jawabannya, suatu teka-teki yang menuntut pemecahan (penelitian) ilmiah, karena
jawabannya hanya mungkin didapatkan melalui penelitian atau cara kerja ilmiah.

f.

Alinis Ilyas Masalah merupakan adanya kesenjangan antara apa yang seharusnya
dengan apa yang terjadi dalam kenyataan. Dengan kata lain, masalah ialah adanya
kesenjangan antara teori dengan kenyataan atau kenyataan dengan kenyataan.

g. Prajudi Atmosudirjo Masalah merupakan sesuatu yang menyimpang dari apa yang
diharapkan, direncanakan dan ditentukan untuk dicapai sehingga masalah merupakan
rintangan atau tantangan menuju tercapainya sebuah tujuan.
h. Notoadmojo Masalah ialah suatu kesenjangan antara apa yang seharusnya terjadi
dengan apa yang sudah terjadi tentang suatu perihal, atau kesenjangan antara kenyataan
yang terjadi dengan yang seharusnya terjadi serta harapan dan kenyataannya.
i. Dorothy Craig Masalah merupakan situasi atau kondisi yang akan datang dan tidak
diharapkan.
j. James Stoner Masalah merupakan suatu situasi yang menghambat organisasi untuk
mencapai beberapa tujuan.
k. Roger Kaufman Masalah ialah suatu kesenjangan yang harus ditutup antara hasil yang
dicapai pada saat ini atau sebelumnya dengan hasil yang diharapkan.
http://www.seputarpengetahuan.com/2015/10/10-pengertian-masalah-cara-memperolehmasalah-penelitian.html
l. Menurut Arikunto (1992; 22), dalam bukunya Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik, dikatakan bahwa masalah itu mesti merupakan bagian dari kebutuhan
seseorang untuk dipecahkan. Penyebab orang ingin mengadakan penelitian adalah karena
ia ingin mendapatkan jawaban dari masalah yang dihadapi.
2. Pengertian Identifikasi Masalah:
a. 1.Identifikasi masalah berarti mengenali masalah yaitu dengan cara mendaftar faktor
faktor

yang berupa permasalahan.mengidentifikasi masalah masalah penelitian bukan

sekedar mendaftar jumlah masalah tetapi juga kegiatan ini lebih daripada itu karena

masalah yang telah dipilih hendaknya memiliki nilai yang sangat penting atau
signifikansi untuk dipecahkan (Setyosari,2012:64)
http://kaptenunismuh.blogspot.co.id/2012/11/tugas-3-identifikasipembatasan-dan.html
b. Menurut Koenjtaraningrat, identifikasi adalah suatu bentuk pengenalan terhadap suatu
ciri-ciri fenomena social secara jelas dan terperinci (Koenjtaraningrat, 1987: 17)
http://www.landasanteori.com/2015/08/pengetian-identifikasi-definisi-menurut.html
3. Cara mencari masalah
Dua diantara cara mencari masalah penelitian adalah:
1. berdasarkan identifikasi penyimpangan-penyimpangan di lokus penelitian; dan
2. berdasarkan pemahaman teoritis
a. Identifikasi penyimpangan-penyimpangan di lokus penelitian
Cara ini dilakukan dengan mencatat penyimpangan-penyimpangan di lokus penelitian.
Penyimpangan dalam hal ini adalah sesuatu yang tidak seharusnya terjadi. Melalui cara ini,
peneliti akan mendapat banyak informasi mengenai penyimpangan yang ada di lokus penelitian.
Misalnya, di instansi X seorang peneliti mencatat beberapa hal menyimpang sebagai berikut:
1. Banyak pegawai yang datang terlambat. Hal ini teridentifikasi dari rekapitulasi kehadiran
pegawai.
2. Pimpinan kantor lebih sering menyalahkan bawahan. Hal ini teridentifikasi dari
pengalaman si peneliti pada saat beberapa kali mengikuti rapat dengan pimpinan.
3. Masih banyak pegawai yang penempatannya tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikannya. Hal ini teridentifikasi melalui data yang menunjukkan adanya
ketidaksesuaian antara syarat latar belakang pendidikan untuk posisi tertentu dengan latar
belakang pegawai yang menduduki posisi tersebut.

4. Laporan penyelesaian pekerjaan pegawai sering tidak tepat waktu. Hal ini teridentifikasi
dari rekapitulasi catatan penyelesaian pekerjaan.
5. Udara dalam ruangan ruangan tidak nyaman atau terlalu dingin. Hal ini teridentifikasi
dari banyaknya ruangan kecil yang mempunyai dua AC.
6. Pada jam kerja, banyak pegawai yang menggunakan waktunya untuk bermain game di
komputer. Hal ini teridentifikasi dari pengamatan si peneliti.
7. Pimpinan tidak pernah memberikan penghargaan kepada bawahan. Hal ini teridentifikasi
dari kondisi dimana ada pegawai yang berprestasi, akan tetapi tidak mendapatkan
apresiasi dari pimpinan.
8. Masih banyak pegawai yang bekerja pada suatu unit kerja, lebih dari 5 tahun. Hal ini
teridentifikasi melalui data penempatan pegawai.
9. Banyak pegawai yang mangkir tanpa alasan yang jelas. Hal ini teridentifikasi dari
rekapitulasi kehadiran pegawai.
10. Penataan ruangan tidak nyaman. Hal ini teridentifikasi dari penataan meja dan kursi
pegawai yang berdempetan satu sama lain di ruangan yang cukup luas.
11. Pimpinan kantor tidak pernah menyampaikan rencana kerja yang akan dilakukan. Hal ini
teridentifikasi dari penyelenggaraan rapat tahunan yang biasanya diselenggarakan setiap
awal tahun.
12. Masih banyak pegawai yang penempatannya tidak sesuai dengan pelatihan teknis yang
pernah diikutinya. Hal ini teridentifikasi melalui data pelatihan teknis yang pernah diikuti
pegawai dan data penempatan pegawai.
13. Pegawai sulit konsentrasi bekerja karena warna cat dinding yang menggangu penglihatan.
Hal ini teridentifikasi dari dinding yang dicat dengan warna kuning menyala.

Dari 13 contoh penyimpangan tersebut, peneliti bisa mengelompokkannya ke dalam 4


kemungkinan masalah, yaitu:
1. Masalah kinerja pegawai (nomor 1, 4, 6, dan 9)
2. Masalah kepemimpinan (nomor 2, 7, dan 11)
3. Masalah ergonomi (nomor 5, 10, dan 13)
4. Masalah penempatan pegawai (nomor 3, 8, dan 12)
Setelah peneliti menemukan 4 kelompok masalah (sesuai dengan contoh yang telah disampaikan
sebelumnya), peneliti kemudian memilih kelompok mana yang akan dijadikan masalah
penelitiannya dan mulai mencari teori yang relevan dengan masalah tersebut. Dalam bentuk
bagan, ilustrasi cara ini dapat dilihat pada gambar 1.

Identifikasi Masalah dan Penentuan Teori


Kelebihan cara ini adalah, jika identifikasi dilakukan dengan benar, maka peneliti akan
mendapatkan banyak alternatif masalah yang dapat dipilih dalam penelitian yang akan
dilakukannya. Sedangkan kekurangannya adalah, peneliti harus meluangkan waktu untuk
mencatat setiap penyimpangan yang ditemui.
b. Pemahaman teoritis

Cara ini dilakukan dengan didahului oleh pemahaman teoritis si peneliti. Berdasarkan
pemahaman teoritis yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan, peneliti menentukan topik
yang akan diangkat dalam skripsi yang akan ditulisnya. Setelah peneliti menentukan topik, maka
peneliti mulai melakukan pengamatan ada/tidaknya penyimpangan yang terjadi di lokus
penelitian jika dikaitkan dengan topik yang telah dipilihnya. Dalam bentuk bagan, ilustrasi cara
ini dapat dilihat pada gambar 2.

Penentuan Teori dan Identifikasi Masalah


Kelebihan cara ini adalah, jika pemahaman teori si peneliti benar, maka topik penelitian sudah
dapat ditentukan dari awal. Sedangkan kekurangannya adalah, di lokus penelitian, belum tentu
ada masalah yang sesuai dengan teori yang telah dipilih.
http://stialanbandung.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=252:tipsmencari-masalah-penelitian&catid=12:artikel&Itemid=85
4. Apakah perbedaan masalah dan rumusan masalah
1. Menurut Sutrisno Hadi ( 1973 : 3 ) Masalah adalah kejadian yang menimbulkan
pertanyaan kenapa dan kenapa
http://makalahbarataanpba.blogspot.co.id/2009/10/pengertian-rumusanmasalah.html
2. Menurut Arikunto (1992; 22), dalam bukunya Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik, dikatakan bahwa masalah itu mesti merupakan bagian dari kebutuhan

seseorang untuk dipecahkan. Penyebab orang ingin mengadakan penelitian adalah karena
ia ingin mendapatkan jawaban dari masalah yang dihadapi.
3. Menurut Sedarmayanti dan Hidayat (2011), dalam bukunya Metodologi Penelitian,
mengatakan bahwa masalah adalah peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita seharihari. Sedangkan apa yang disebut dengan permasalahan penelitian adalah suatu
pembatasan fokus perhatian pada ruang lingkupnya sampai menimbulkan pertanyaan
dalam diri orang-orang yang mencari permasalahan.
4. Purnomo Setiady Akbar. Mpd, dan DR. Husaini Usman. Mpd., Metodelogi Penelitian
Sosial, ( Jakarta: Bumi Aksara, 1996).
Rumusan masalah ialah suatu usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaanpertanyaan penelitian apa saja yang spesifik dan perlu dijawab. Rumusan masalah meurut
keterangan dari buku ini di bedakan menjadi 3, yaitu deskriptif, komparatif dan asosiatif
5. Menurut Pariata Westra (1981 : 263 ) bahwa Suatu masalah yang terjadi apabila
seseorang berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk
mencapai tujuan itu hingga berhasil.
6. Menurut Sutrisno Hadi ( 1973 : 3 ) Masalah adalah kejadian yang menimbulkan
pertanyaan kenapa dan kenapa.
7. Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan
penelitian menurut tingkat eksplanasi (Sugiyono).
http://kutukuliah.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-rumusan-masalah.html
5. Adapun langkah langkah dalam menulis suatu masalah adalah sebagai berikut :
1. Menulis Masalah Sendiri. Jelaskan keadaan ideal. Ada banyak cara yang berbeda
untuk menulis rumusan masalah beberapa sumber referensi merekomendasikan untuk
langsung membahas masalah itu sendiri, sementara sumber lainnya merekomendasikan
memberikan konteks latar belakang terlebih dahulu agar masalah (dan solusinya) lebih
mudah untuk dipahami oleh pembaca. Jika Anda begitu tidak yakin bagaimana harus

memulai, pilihlah opsi kedua. Walaupun keringkasan adalah sesuatu yang harus ditujukan
oleh setiap tulisan yang praktis, pemahaman yang baik lebih penting lagi. Mulailah
dengan menjelaskan bagaimana seharusnya hal-hal bekerja. Sebelum Anda menyebutkan
masalah Anda, jelaskan dalam beberapa kalimat bagaimana berlangsungnya hal-hal jika
tidak ada masalah.
2. Pertanggungjawabkan pernyataan Anda. Tidak peduli berapa banyak uang yang Anda
klaim dikuras masalah Anda terhadap perusahaan Anda, jika Anda tidak dapat
mempertanggungjawabkan klaim Anda dengan bukti yang masuk akal, Anda mungkin
tidak dianggap serius. Segera setelah Anda mulai membuat klaim spesifik tentang
seberapa serius masalah Anda, Anda harus mulai mendukung pernyataan Anda dengan
bukti. Dalam beberapa kasus, ini mungkin dari penelitian Anda sendiri, dari data dari
penelitian atau proyek terkait, atau bahkan dari sumber pihak ketiga terkemuka.
3. Usulkan solusi. Ketika Anda sudah menjelaskan apa masalahnya dan mengapa begitu
penting, lanjutkan menjelaskan bagaimana Anda mengusulkan untuk mengurusnya.
Seperti dengan pernyataan awal dari masalah Anda, penjelasan solusi Anda harus ditulis
agar sejelas dan seringkas mungkin. Tetaplah pada konsep-konsep besar, penting, konkret
dan tinggalkan rincian kecil untuk nanti Anda akan memiliki banyak kesempatan
untuk masuk ke setiap aspek kecil dari solusi yang Anda usulkan dalam badan proposal
Anda.
4. Jelaskan manfaat dari solusi. Sekali lagi, sekarang Anda sudah memberitahu pembaca
Anda apa yang harus dilakukan soal masalah ini, ide yang sangat baik adalah
menjelaskan mengapa solusi ini adalah ide yang baik. Karena bisnis selalu berusaha
untuk meningkatkan efisiensi dan mendapatkan lebih banyak uang, Anda akan ingin
fokus terutama pada dampak keuangan dari solusi Anda biaya yang mana yang akan
terkurangi, bentuk-bentuk baru dari pendapatan yang bagaimana yang akan dihasilkan,
dan sebagainya. Anda juga bisa menjelaskan manfaat non-nyata, seperti kepuasan
pelanggan yang meningkat, tetapi penjelasan total tidak boleh lebih panjang dari
beberapa kalimat untuk satu paragraf.

5. Simpulkan

dengan

meringkas

masalah

dan

solusi.

Setelah

Anda

telah

mempresentasikan visi ideal untuk perusahaan Anda, mengidentifikasi masalah yang


menhalangi Anda dari mencapai idealisme ini, dan menyarankan solusi, Anda hampir
selesai. Yang tersisa untuk dilakukan adalah menyimpulkan dengan ringkasan argumen
utama Anda yang memungkinkan Anda dengan mudah transisi ke dalam tubuh utama dari
proposal Anda. Tidak perlu untuk membuat kesimpulan ini lagi daripada yang seperlunya
cobalah untuk menyatakan, hanya dalam beberapa kalimat, inti dasar dari apa yang
telah dijelaskan dalam pernyataan masalah Anda dan pendekatan yang Anda niatkan
untuk diambil dalam badan artikel.
6. Ingat lima W. Rumusan masalah harus seinformatif mungkin dengan kata-kata
sesedikit mungkin, tetapi tidak harus menyelidiki rincian kecil. Jika Anda pernah raguragu tentang apa yang harus disertakan dalam rumusan masalah Anda, ide yang cerdas
adalah mencoba untuk menjawab lima W (siapa/who, apa/what, di mana/where,
kapan/when, dan mengapa/why), plus bagaimana/how. Mengatasi lima W memberikan
pembaca Anda pengetahuan tingkat dasar yang baik untuk memahami masalah dan solusi
tanpa merantau ke tingkat detail yang tidak perlu.
7. Selalu mengoreksi kesalahan. Ini merupakan keharusan untuk semua bentuk tulisan
yang serius tidak ada draft pertama sepanjang sejarah yang tidak bisa memperoleh
keuntungan dari mata yang hati-hati dan dari pengkoreksi yang baik. Setelah Anda
menyelesaikan rumusan masalah Anda, bacalah dengan cepat. Apakah alurnya tampak
benar? Apakah menyajikan ide-idenya dengan koheren? Apakah tampaknya teratur
dengan logis? Jika tidak, buat perubahan ini sekarang. Saat Anda akhirnya puas dengan
struktur rumusan masalah Anda, periksa ejaan, tata bahasa, dan kesalahan format.
http://sbm.binus.ac.id/2015/11/21/cara-menulis-masalah/

You might also like