You are on page 1of 1

KESIMPULAN

Berdasarkan data sebagai hasil praktikum mengenai Larutan Penyangga (Buffer) di


atas, dapat disimpulkan bahwa
1. Sifat larutan penyangga yang paling menonjol adalah mampu mempertahankan
nilai pH tertentu meskipun ditambahkan sedikit asam, sedikit basa, ataupun pada
penambahan air (pengenceran).
2. Prinsip kerja larutan penyangga adalah ketika ion H+ ditambahkan ke dalam
larutan penyangga, maka ion H+ tersebut akan ternetralisasi oleh zat yang
bersifat basa di dalam larutan. Begitu pula sebaliknya, penambahan ion OHakan ternetralisasi oleh zat yang bersifat asam dalam larutan penyangga tersebut.
3.

Larutan yang merupakan larutan penyangga asam adalah CH3COOH 0,1 M +


CH3COONa 0,1 M, hal ini dibuktikan dengan pengukuran pH larutan sebelum
dan setelah penambahan sedikit asam kuat, sedikit basa kuat, dan aquades
menggunakan pH meter, larutan penyangga ini mampu mempertahankan nilai
pH nya pada skala 3-4. Begitu pula pada pengukuran pH awal dan akhir
menggunakan kertas lakmus merah yang tidak mengalami perubahan warna.
Larutan yang termasuk larutan penyangga basa adalah NH3 0,1 M + NH4Cl
0,1 M, hal ini dibuktikan ketika larutan penyangga ini mampu mempertahankan
nilai pH nya pada pengukuran pH awal dan akhir larutan dengan menggunakan
pH meter serta kertas lakmus merah yang mengalami perubahan warna menjadi
biru.
Larutan NaCl merupakan garam yang bersifat netral karena terbentuk dari
basa kuat dan asam kuat. Hal ini dibuktikan pada pengukuran pH awal dan akhir
larutan NaCl 0,1 M dengan menggunakan pH meter dan kertas lakmus.

You might also like