You are on page 1of 6

MENGGALI NILAI-NILAI DASAR

ANTI KORUPSI
PADA DIKLAT PRAJABATAN
Oleh : Hj. Rini Setyasih, SH.MH.

NI LAI DASAR
ANTI KORUPSI

Kata korupsi berasal dari kata Corruptio (latin), corruption, corrupt (Inggris), corruptie
(Belanda), Korupsi (Indonesia) yang secara harfiah artinya keburukan, kebejatan, dapat
disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata/ucapan yang menghina
atau menfitnah. Dalam Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, kata korupsi diartikan
sebagai, kejahatan, kebusukan, tidak bermoral, kebejatan, dan kedidakjujuran.
Sedangkan pada Komisi Pemberantasan Korupsi, kata korupsi biasa diartikan sebagai
pembusukan.

Charles Caleb 1780-1832, seorang penulis dari Inggris mengatakan

bahwa korupsi itu seperti bola salju, sekali saja menggelinding maka akan bertambah
besar.
Dalam Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 jo. Undang-undang Nomor 20
tahun 2001 tentang Pemberantasan Tidak Pidana Korupsi, korupsi dikatakan sebagai
kejahatan yang luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa
menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang
singkat, namun dapat berdampak panjang dalam kehidupan manusia.

Dalam Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Pola Baru, mata diklat Anti Korupsi
disajikan selama 27 jam pelajaran dalam 3 hari yang antara lain untuk menyadarkan
peserta tentang pentingnya anti korupsi, dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar anti
korupsi. Dengan memiliki kesadaran diri, diharapkan akan lebih mantap untuk memastikan
bahwa seluruh unsur dalam diri, baik pikiran, emosi, ucapan dan tindakan atau perilaku,
semuanya akan anti korupsi dan terbangun kebiasaan integritas. Terjadi pemahaman
komprehensif dan simulasi untuk mengatasi dan menghindarkan diri dari korupsi, dengan
mempelajari bagaimana melakukan internalisasi nilai nilai dasar anti korupsi dalam
menjalankan tugas sebagai aparatur sipil Negara dengan penuh keikhlasan sebagai basis
bekerja berdasarkan moral dan idealisme, sehingga dalam mencapai keberhasilan tidak
melakukan pelanggaran norma dan nilai dan dilakukan dengan tetap berinteraksi dengan
realitas, sebagai manusia yang bijak.
Dalam modul Anti Korupsi diklat prajabatan pola baru disebutkan, bahwa setiap
individu dan organisasi perlu mencapai keutuhan pribadi, organisasi, pilar dan bangsa, yang
tercermin dalam implementasi nilai-nilai luhur bangsa dalam kehidupan sehari-hari
termasuk pada saat melaksanakan tugas dan fungsinya dalam organisasi, sehingga tujuan
organisasi maupun pribadi tercapai dengan cara-cara yang bermoral dan berakhlak mulia.
Nilai yang dianut setiap individu yang terimplementasikan dalam perilaku sehari-hari secara
otomatis akan membentuk nilai-nilai organisasi/kelompok masyarakat yang pada
gilirannya akan berkontribusi dalam membangun nilai nasional. Nilai nasional merupakan nilai
luhur bangsa yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan situasi dan perkembangan
zamannya.
Komisi Pemberantasan Korupsi, bersama dengan para pakar telah melakukan
identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi, dan dihasilkan sebanyak 9 nilai anti korupsi yaitu :
jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
Agar mudah mengingat nilai-nilai dasar tersebut, dalam pelatihan biasanya dibuat singkatan
menjadi : JUPE MANDI BERASKETAN (JUjur, PEduli, MANdiri, BERAni, Sederhana, KErja
keras, TANggung jawab, atau dengan singkatan lainnya.

Implementasi nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari ini akan lebih mudah apabila
dibuat skala prioritas untuk mendapatkan nilai yang paling inti, yaitu jika nilai tersebut
dilaksanakan, maka nilai lainnya akan sekaligus telah dilaksanakan. Inilah nilai-nilai dasar
anti korupsi tersebut :

Peserta Prajabatan Gol. III Angkatan V Tahun 2015.

Golongan III Angk. III Tahun 2015

1. JUJUR
Nilai dasar kejujuran menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri seseorang.
Seseorang dituntut untuk selalu berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik
terhadap diri sendiri maupun orang lain. Kejujuran akan selalu terbawa dalam kehidupan
sehari-hari

dan

dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang. Dalam

implementasi nilai kejujuran dapat diwujudkan dalam bentuk tidak melakukan kecurangan
dalam menilai, dalam menulis hasil pemeriksaan dokter, tidak mencontek, tidak melakukan
plagiarisme, dan membuat laporan keuangan dengan jujur.
2. PEDULI
Nilai dasar kepedulian terhadap sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang.
`Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan sekelilingnya di
mana masih terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran
tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan
cara yang tidak benar tetapi ia akan berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya
untuk membantu sesama. Nilai kepedulian dapat diwujudkan dalam dengan berusaha ikut
memantau jalannya proses pembelajaran, memantau sistem pengelolaan sumber daya di

sekolah, memantau kondisi infrastruktur lingkungan sekolah, kantor,

mematuhi seluruh

peraturan dan ketentuan yang berlaku di lingkungan kerja.

3. MANDIRI
NIlai kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang untuk tidak selalu
bergantung

pada

orang

lain.

Mentalitas

kemandirian

yang

dimiliki

seseorang

memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi
yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
demi mencapai keuntungan sesaat. Nilai kemandirian dapat diwujudkan antara lain dalam
bentuk mengerjakan soal ujian secara mandiri, mengerjakan tugas-tugas kedinasan secara
mandiri, dan menyelenggarakan kegiatan

secara tidak terpengaruh oleh iming-iming

pemberian hadiah dari seseorang.


4. DISIPLIN
Nilai disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi untuk terus
mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan
dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran dalam
disiplin, menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang yang kuat nilai disiplinnya tidak
akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
Nilai kedisiplinan dapat diwujudkan antara lain dalam bentuk kemampuan mengatur waktu
dengan baik, kepatuhan pada seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku, mengerjakan
segala sesuatunya tepat waktu, dan fokus pada pekerjaan.
5. SEDERHANA
Nilai sederhana adalah menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhinya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan, tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan.
Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar
bahwa kepuasan itu tidak ada batasnya, karena hawa nafsu keserakahan akan selalu
memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya. Nilai kesederhanaan dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan kemampuan, dan kebutuhan, serta tidak suka
pamer kekayaan.

6. BERANI
NIlai keberanian terletak pada kekuatan untuk berani menyatakan kebenaran dan menolak
kebathilan, tidak mentolerir adanya penyimpangan, dan berani menyatakan penyangkalan
secara tegas. Berani berdiri sendiri dalam kebenaran, walaupun semua kolega dan temanteman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Tidak
takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang
menyimpang. Nilai keberanian dapat dikembangkan dalam lingkungan kerja dan dalam
kehidupan bermasyarakat dalam bentuk berani mengatakan dan membela kebenaran, berani
mengakui kesalahan, dan berani bertanggung jawab.
7. ADIL
Nilai keadilan pada dasarnya adalah keseimbangan antara hak dan kewajiban. Nilai yang
diterima sesuai dengan jerih payah atau kinerja yang diupayakan, tidak lebih dan tidak kurang
Nilai keadilan dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kerja,
masyarakat maupun Negara, demi tercapainya kemakmuran bagi masyarakat. Dalam
pergaulan sehari-hari dapat juga diwujudkan dalam bentuk selalu memberikan pujian tulus
pada kawan yang berprestasi, memberikan saran perbaikan dan semangat pada kawan yang
tidak berprestasi, tidak memilih kawan berdasarkan latar belakang sosial, tidak KKN dll.
8. TANGGUNG JAWAB
Nilai tanggungjawab pada dasarnya adalah pengenalan diri dengan baik sehingga akan timbul
kesadaran bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan ummat. Segala tingkah laku dan perbuatan akan dipertanggungjawabkan
sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan
kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan
nista.
Nilai tanggung jawab dapat diwujudkan dalam menuntut ilmu akan belajar dengan sungguhsungguh, dan lulus tepat waktu dengan nilai baik, mengerjakan tugas kedinasan dengan baik,
serta amanah.
9. KERJA KERAS

Nilai kerja keras terletak pada etos kerja yang tinggi. Seseorang yang memiliki etos kerja yang
tinggi akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya dan mencurahkan daya pikir
serta kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya agar
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat dan tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa
mengeluarkan keringat. Nilai kerja keras dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari
dengan menghargai proses bukan hasil semata, tidak melakukan jalan pintas, belajar dan
mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh.
Nilai-nilai dasar anti korupsi tersebut diatas antara lain merupakan pedoman bagi para
peserta pendidikan dan pelatihan prajabatan dan diimplementasikan dalam melaksanakan
tugas selama on campus dan semestinya juga menjadi pedoman bagi kita semua dalam
bekerja dan melaksanakan tugas kedinasan, yang harus juga dilengkapi dengan nilai-nilai
dasar pada agenda lainnya untuk menjadi Aparatur Sipil Negara yang baik. Semoga..
Daftar Pustaka
Komisi Pemberantasan Korupsi. (2006). Memahami Untuk Membasmi : Buku Panduan Untuk
Memahami Tindak Pidana Korupsi, Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. (2014). Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Pola Baru.
Mata Diklat Anti Korupsi. Jakarta
Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 tahun
1999 tentang Pemberantasan Tidak Pidana Korupsi

You might also like