Professional Documents
Culture Documents
dr.
Pembimbing:
Ismu Setyo Djatmiko, Sp. OG
Penyusun:
Melany Intan 2014-061-062
Studi ini merupakan studi observasi case control pada pasien dari 1 Januari 1991
sampai 1 November 2014 di Rumah Sakit University, Newark, New Jersey. Kasus
hiperplasia mikroglandular serviks dan kelompok kontrol diidentifikasi dan diseleksi dari
dokumen Departemen Patologi. Kasus hiperplasia mikroglandular yang dimasukkan
dalam studi ini adalah pasien yang didiagnosis memiliki hiperplasia mikroglandular
selama periode studi ini. Kelompok kontrol adalah kasus kuretase endoserviks yang tidak
terdeteksi adanya hiperplasia mikroglandular. Rekam medis digunakan sebagai bukti
apakah terdapat paparan progestin eksogen selama 6 bulan terakhir. Paparan progestin
eksogen dapat berasal dari IUD, injeksi medroksiprogesteron asetat secara intramuskular,
atau kombinasi pil kontrasepsi oral atau patch. Pil kontrasepsi oral atau patch yang
merupakan kombinasi estrogen/progestin memiliki efek progestin lebih dominan yang
terbukti pada gambaran histologi endometrium. Studi ini menggunakan tes Fisher exact
dan Mann-Whitney. Nilai p kurang dari 0,05 dikatakan siknifikan.
HASIL
Terdapat 101 kasus hiperplasia mikroglandular serviks dan 140 kasus tanpa
hiperplasia mikroglandular yang telah diidentifikasi. Kasus yang tidak diikutsertakan
dalam studi ini adalah jika terdapat riwayat hamil dalam waktu 6 bulan terakhir atau jika
pasien post-menopause. Pada kelompok hiperplasia mikroglandular, 7 wanita memiliki
riwayat kehamilan dalam waktu 6 bulan terakhir dan 5 wanita post-menopause. Pada
kelompok kontrol, 7 wanita memiliki riwayat kehamilan dalam waktu 6 bulan terakhir
dan 36 wanita post-menopause. Sehingga total terdapat 89 kasus hiperplasia
mikroglandular dan 97 kelompok kontrol yang dinilai.
Pada kasus hiperplasia mikroglandular, 26 kasus (29,2%) terpapar progestin
eksogen, sedangkan pada kasus kontrol terdapat 10 kasus (10,3%) yang terpapar
progestin eksogen (p = 0,0014). Saat peneliti tidak mengikutsertakan pasien yang
terpapar progestin dari pil kontrasepsi oral atau patch, meskipun jumlah pasien dari
masing-masing grup menjadi kecil, perbedaannya tetap siknifikan (p = 0,028).
Tabel 1. Paparan Progestin pada Wanita dengan Hiperplasia Mikroglandular Serviks
Tipe
Kelompok 1:
Rata-Rata
Pil
Injeksi
Levonegestrel
Total
Usia
kontrasepsi
medroksi
-releasing
paparan
Kelompok
oral atau
progesteron
IUD
progestin
patch
asetat IM
38,6
15
26
38,1
10
hiperplasia
mikroglandular
(n= 89)
Kelompok 2:
kontrol (n=97)
DISKUSI
Hiperplasia mikroglandular serviks merupakan kasus yang cukup sering
ditemukan. Hiperplasia mikroglandular merupakan salah satu dari kelompok lesi
pseudoneoplastik glandular endoserviks yang mirip dengan neoplasia glandular serviks.
Pengalaman yang kurang atau pada kasus dengan spesimen biopsi yang terlalu kecil
dapat menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan keganasan pada endometrial.
Pemeriksaan imunohistokimia mungkin dapat membantu penegakkan diagnosis. Adanya
gambaran hiperplasi mikroglandular dapat disebabkan oleh sel glandular atipikal yang
dapat diobservasi menggunakan pemeriksaan sitologi servikovaginal.