You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Sistem respirasi terdiri dari paru-paru dan saluran nafas serta otot pernafasan yang

berfungsi untuk menyediakan kebutuhan oksigen dan mengeluarkan kadar oksigen dalam
darah. Perkembangan dan pertumbuhan anatomis pada struktur ini penting untuk fungsi
fisiologis pernafasan pada neonatus.1
Pada kehamilan, paru-paru berisi dengan cairan, protein, mukus dan surfaktan yang
dihasilkan oleh sel epitel alveolar tipe II dan membentuk lapisan fosfolipid pada membran
alveolar. Pada awal respirasi, cairan paru-paru diserap kembali kecuali lapisan surfaktan yang
mecegah alveolus kolaps selama ekspirasi dengan menurunkan tegangan udara di antara
kapiler darah.2 Perbandingan lecithin dan sphingomyelin dalam carian amnion menandakan
tingkat kematangan paru pada fetus.3
Jika terjadi insufisiensi surfaktan, tegangan udara-air pada membran kapiler menjadi
meningkat, sehingga

menyebabkan resiko untuk terjadinya kolaps alveolus pada saat

eksiprasi sehingga menyebabkan terjadinya sindrom distress nafas.2 Sindrom distress nafas
timbul umumnya pada bayi premature. Insidensi penyakit ini berhubungan dengan usia
kehamilan dan berat badan lahir. Insidensi terjadi pada 60-80% fetus dengan usia kehamilan
kurang dari 28 minggu, 15-30% terjadi antara usia 32-36 minggu kehamilan, dan jarang
terjadi pada kehamilan diatas 37 minggu. Penyakit ini merupakan penyebab utama kematian
pada bayi preamtur (20%).4
Tatalaksana dengan pemberian kortikosteroid dapat meningkatkan stimulasi produksi
surfaktan sehingga dapat menurunkan mortalitas fetus. Penyakit kelainan paru-paru dan
saluran nafas lainnya lebih jarang terjadi.2 Penegakan diagnosis pada gangguan pernafasan
pada fetus dapat melalui pemeriksaan fisik, analisa gas darah, dan foto x-ray. Tatalaksana
yang tepat dapat membantu mengurangi mortalitas dan morbititas yang disebabkan oleh
gangguan pernafasan.4

1.2. Tujuan Penulisan


1.2.1. Tujuan umum
Meningkatkan pengetahuan mengenai anatomi dan fisiologi sistem pernafasan
pada fetus.
1.2.2. Tujuan khusus
1.
2.
3.
4.

Mengetahui embriologi dan anatomi sistem respirasi pada bayi.


Mengetahui perkembangan fisiologis sistem respirasi pada bayi.
Mengetahui tes maturitas pada paru fetus.
Mengetahui penyakit akibat gangguan perkembangan sistem respirasi fetus.

1.2.
Manfaat Penulisan
1.2.1. Bidang Akademik
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memajukan ilmu pengetahuan dengan
menyajikan informasi mengenai anatomi dan fisiologi sistem pernafasan pada fetus.
1.2.2. Bidang Pelayanan Masyarakat
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat mengenai
anatomi, fisiologis dan penyakit akibat gangguan perkembangan sistem respirasi pada
fetus.

DAFTAR PUSTAKA
1. Polin R, Fox W, Abman S. Fetal and neonatal physiology. Philadelphia: Elsevier
Saunders; 2011.
2. Sadler TLangman J. Langman's medical embryology. Philadelphia: Lippincott
William & Wilkins; 2010.
3. Dutta D, Konar H. DC Dutta's textbook of obstetrics. New Dehli: Jaypee Brother
Medical;2013

4. Kliegman R, Behrman R, Nelson W. Nelson textbook of pediatrics.

You might also like