You are on page 1of 3

Ditetapkan Oleh

Kepala
UPTD Puskesmas Mepanga

UPTD PUSKESMAS
MEPANGA

PENCABUTAN GIGI PERMANEN


Made Parnita,A.Md.Kep
NIP:196911131991021001
No. Dokumen
SPO Tanggal terbit
No. Revisi

: 1 Oktober 2015
: 00

Tgl. Mulai Berlaku : 1 Oktober 2015


Halaman

: 1-2

1. Pengertian

Pencabutan gigi permanen merupakan suatu proses pengeluaran gigi dari


alveolus, dimana pada gigi tersebut sudah tidak dapat dilakukan perawatan lagi.

2. Tujuan

1.Meningkatkan mutu pelayanan gigi dan mulut di Puskesmas, khususnya dalam hal
pencabutan gigi permanen.
2.Mencegah terjadinya infeksi berulang.
3.Meningkatkan pengetahuan penderita tentang kesehatan gigi dan mulut.
Kepmenkes nomor 128 tahun 2009 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas

3. Kebijakan
4. Referensi

5. Alat dan Bahan

Keputusan Menkes Nomor HK.02.02/MENKES/62/2015 tentang Panduan


praktik klinis dokter gigi.
https://ml.scribd.com/doc/16732277/SOP-poli-gigi-puskesmas

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Alat tulis
Diagnostik set (kaca mulut, sonde, pinset, excavator)
Nierbekken
Bein
Tang cabut dewasa
Disposable 3cc
Lidocain/pehacain
Kapas
Tampon
Betadine

6. Langkah- Langkah
a. Petugas mencuci tangan.
b. Petugas menyiapkan alat-alat dan bahan.
c. Petugas memakai masker dan handscoen.
d. Petugas melakukan anamnesa tentang riwayat penyakit gigi yang diderita pasien.
e. Petugas memberikan penjelasan kepada pasien tentang apa yang akan dilakukan.
f. Petugas mengatur posisi duduk dan kepala pasien sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan
g. Petugas berdiri disamping kanan depan pasien, kecuali gigi geraham kanan bawah petugas berdiri
dibelakang kanan pasien.
h. Petugas menyuruh pasien berkumur kemudian membuka mulutnya.
i. Petugas melakukan desinfeksi area kerja dengan menggunakan kapas bersih yang telah diberi
betadine.
j. Petugas melakukan anestesi infiltrasi di bagian mucobuccal fold dan bagian palatum/lingual. Untuk
anestesi blok gigi geraham bawah di bagian trigonum mandibular dan infiltrasi di buccal, dengan

cairan anestesi lidocain/pehacain.


k. Petugas melakukan luksasi gigi dengan menggunakan bein.
l. Petugas menjepitkan tang pada gigi yang akan dilakukan tindakan.
m. Petugas melakukan gerakan luksasi, rotasi dan menarik kemudian gigi dicabut perlahan lahan.
n. Petugas melakukan massage ringan pada soket bekas pencabutan.
o. Petugas menyuruh pasien berkumur kumur.
p. Petugas meletakkan tampon yang sudah dibasahi dengan betadine pada bekas pencabutan.
q. Petugas memberikan instruksi pasca pencabutan gigi yaitu gigi tampon hingga 30 menit, tidak boleh
berkumur-kumur, minum obat secara teratur sesuai yang diresepkan.
r. Petugas memberikan resep obat pada pasien.
s. Petugas memberitahu kepada pasien bahwa tindakan sudah selesai.
t. Petugas membuang sampah medis pada tempat sampah.
u. Petugas mencatat tindakan dalam buku register gigi.
v. Petugas merapikan alat dan bahan.
w. Petugas mencuci tangan.

Bagan Alir
Mencuci
tangan

Menyiapkan
alat dan bahan

Memakai masker
dan handscoen

Desinfeksi area
kerja dengan
betadine

Pasien berkumur
kemudian
membuka

Anestesi
infiltrasi/blok
mandibula

Luksasi gigi dengan


bein

Instruksi pasca
pencabutan gigi

Resep obat
kepada pasien

Memberikan penjelasan kepada


pasien tentang apa yang akan
dilakukan.

Melakukan
Anamnesa

Berdiri disamping
kanan depan/dibelakang
kanan pasien.
Menjepitkan tang
pada gigi

Mengatur posisi
duduk dan kepala
pasien
Melakukan gerakan
luksasi, rotasi dan menari
gigi dengan perlahan

Meletakkan tampon
yang dibasahi
betadine

Pasien
berkumur
kumur

Massage ringan
pada soket bekas
pencabutan

Memberitahu kepada
pasien tindakan sudah

Membuang
sampah
medis pada
tempat

Mencatat tindakan
dalam buku register
gigi
Merapikan alat dan
bahan.

Mencuci
tangan

7. Hal-hal yang perlu Observasi pasien terhadap reaksi pasca pencabutan gigi.
diperhatikan

8. Unit terkait

1. Loket
2. Poli Umum
3. Poli Gigi,
4. Rawat Inap,

9. Dokumen terkait

1. Kertas Resep
2. Rekam Medis

You might also like