Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
saja dan kapan saja. Perkembangan teknologi radio tersebut lebih dikenal dengan
layanan live radio streaming.
Dalam mendengarkan radio, ada beberapa elemen yang menjadi penentu
daya tarik bagi pendengar. Daya tarik tersebut mulai dari gaya penyiar, pilihan
lagu, konten siaran, iklan dan sebagainya. Oleh karena itu, agar tidak ditinggalkan
pendengarnya, radio perlu mengetahui elemen mana yang disukai dan tidak
disukai pendengarnya.
Untuk mendapatkan partisipasi aktif dari pendengarnya, radio melakukan
bentuk komunikasi berupa surat, telepon, sms, dan media sosial. Komunikasi ini
sekaligus bertujuan menjalin keakraban antar penyiar dan pendengar. Jika ada
khalayak yang secara aktif melakukan korespondensi berupa surat dan kartu pos,
telepon, sms, atau pun media sosial, sebetulnya tidak mewakili seluruh pendengar.
Mytton (1999:281) berpendapat orang yang menulis surat ke radio, stasiun
televisi, atau surat kabar bukanlah tipikal audiens secara keseluruhan. Kebanyakan
konsumer dari media tidak menulis. Media tradisional berupa sepucuk surat tidak
mewakili perasaan orang lain, kecuali penulisnya sendiri.
Seiring berkembangnya waktu, lahirlah new media yang dirasakan lebih
unggul dibanding media pendahulunya. Kehadiran media lain lantas tidak
membuat radio ditinggalkan. Meski susah payah bertahan di era ini,
masingmasing radio memiliki pendengarnya yang loyal. Sebagai contoh, ada
sekelompok individu yang sangat menggemari radio tua. Mereka membentuk
perkumpulan yang dinamakan Komunitas Radio Antik Bandung (KRAB). Bagi
komunitas ini semakin kuno jenis dan keluaran radio, maka semakin hebat di mata
mereka. Setiap anggota KRAB mempunyai alasan tersendiri apa asyiknya
mendengarkan
radio tua.
Beberapa alasan tersebut ada yang justru menyukai suara timbul
tenggelamnya radio tua. Baginya sensasi suara yang timbul tenggelam tersebut
berbeda dengan generasi sekarang. Radio tua juga bagi mereka sanggup membawa
pendengarnya ke masa lalu. Hingga tahun 2009, jumlah anggota KRAB telah
mencapai puluhan.
Terbentuknya komunitas ini menunjukkan adanya bentuk loyalitas
terhadap suatu radio. Pendengar aktif maupun pasif sama-sama aset bagi suatu
radio, apalagi mereka yang terorganisir sehingga membentuk perkumpulan. Bila
sebuah radio telah mencapai target audiens dengan tepat, maka pengiklan akan
mempercayainya sebagai media yang efektif dalam mempromosikan suatu
produk. Maka sangat penting bagi suatu radio untuk memiliki pendengar yang
loyal atau pendengar setia. Loyalitas mereka bagi perusahaan akan berdampak
pada meningkatnya iklan di perusahaan.
New Oxford American Dictionary menyebut loyalitas sebagai a strong
feeling of support and allegiance. Jadi, loyalitas bisa bermakna kedalaman
perasaan terhadap suatu hal sebagai bentuk dukungan dan kesetiaan. Timbulnya
perasaan yang dalam dari pengguna atau konsumen terhadap suatu merk akan
saling menguntungkan satu sama lain. Dalam hal radio, baik penyiar maupun
pendengar setia saling membutuhkan.
Untuk menumbuhkan loyalitas bisa berasal dengan berbagai cara.
Misalnya, dengan memperbaiki konten suatu program acara sehingga lebih
interaktif. Karena kekuatan imajinasi atau theatre of mind diciptakan oleh penyiar
kepada pendengarnya maka akan menimbulkan semacam hubungan personal di
antaranya. Radio senantiasa memposisikan diri sebagai kawan pendengarnya
sehingga terbentuk citra yang baik dan memungkinkan timbulnya loyalitas.
Batasan Masalah
Agar pembahasan lebih terarah, maka peneliti membatasi
permasalahan untuk meng analisis loyalitas pendengar Radio Streaming di
Suara Pendidikan Jombang sebagai berikut :
mengetahui lebih lanjut bentuk loyalitas pendengar radio Suara
Pendidikan Jombang karena seperti yang diketahui jumlah pendengar radio
semakin menurun, namun masih ada yang mendengarkan radio baik
sebagai sarana hiburan dan informasi. Dari loyalitas pendengar inilah
Radio Pendidikan Jombang bisa bertahan sampai sekarang.
dari
rumusan
masalah
yang
telah
diuraikan
sebelumnya, tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui Loyalitas
Pendegar Radio Suara Pendidikan Jombang.
4. Peneliti
Penelitian ini merupakan lahan pembelajaran dalam bidang analisis
loyalitas pendengar Streaming Radio di Radio Suara Jombang.
5. Unipdu
Penelitian ini akan memperkaya pustaka penelitian universitas yang
dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk penelitian sejenis di
masa mendatang.
1.6
Batasan Penelitian
Supaya arah dari pembahasan penelitian tidak terlalu luas, dan
lebih fokus pada permasalahan yang ada, maka diberikan batasan pada
lingkup pembahasannya yaitu terbatas pada :
Variabel independen dalam penelitian ini adalah loyalitas
pendengar Radio Suara Jombang
Pengambilan sampel dilakukan hanya pada pendengar Radio Suara
Jombang
Metode Analisis
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui Loyalitas
pendengar Radio Suara Jombang adalah dengan menggunakan analisis
regresi. Indikator yang digunakan untuk variabel Loyalitas
Pendengar adalah (Hartiti.2003) :
1.7
Sistematika Penulisan
Adapun penulisan Tugas Akhir ini tersusun atas lima bab dengan
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan dan manfaat, metodelogi dan sistematika penyusunan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang penelitian terdahulu, dasar teori, yakni dasar
teori tentang streaming radio ,metode regeresi linier dan landasan tentang
tahap penelitian yang dibutuhkan dalam penulisan ini.
BAB III : PERENCANAAN ANALISIS
Pada bab ini akan dibuat deskripsi umum dari streaming radio,
perencanaan tahap-tahap analisis yang akan dilakukan.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN ANALISIS SISTEM
Pada bab ini menjelaskan tentang gambaran umum proses analisis
yang telah dilakukan.
BAB V : PENUTUP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu ini akan menjelaskan perbandingan
penelitian yang sudah terlebih dahulu dilakukan. Berikut adalah
penjabaran mengenai penelitian ini, sehingga dapat diketahui perbedaan
analisis sebuh sistem yang sudah ada sebelumnya dengan analisis
penerapan sistem informasi manajemen yang akan dikaji oleh penulis.
Table 2.1 Penelitian Terdahulu dan Penelitian yang Dilakukan
Judul
Analisis persepsi
kualitas siaran,
format siaran
terhadap brand
awareness dan
terhadap
loyalitas
pendengar (studi
kasus radio
prambors
semarang)
analisa radio
streaming/radio
internet
Pengaruh
kepuasan
pelanggan
terhadap
loyalitas
pendengar radio
sheba fm
Pengembangan
Peneliti
Mugi
Adittama
Metode
Regresi
Linier
Berganda
Muchlis
Ginanjar
Regresi
Format siaran
Linier
positif dengan
Berganda Brand
Awareness.
Regresi
terdapat
Linier
hubungan yang
Berganda signifikan
kepuasan
dengan
loyalitas
pendengar
radio sheba fm
Regresi
Sistem yang
Iretta
Alfazriani
Dion A.
Hasil
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa persepsi
kualitas siaran
positif dengan
Brand
Awareness.
Tahun
2015
2013
2011
2012
Sistem Siaran
Radio Live
Streaming Audio
Visual
Simanjuntak
Linier
telah dibuat
Berganda berhasil diakses
secara
streaming
hingga wilayah
yang berada di
luar jangkauan
frekwensi
sebuah stasiun
radio lokal.
studi kasus
loyalitas
pendengar radio
madama dan
gamasi di kota
makassar
rieski
kurniasari r
Regresi
Tingkat
loyalitas
Linier
Berganda pendengar
radio Madama
dan Gamasi
berbeda.
Loyalitas
kuat
ditunjukkan
oleh pendengar
radio Gamasi
dibandingkan
pendengar
radio Madama
2015
analisa radio
Perbedaan
1. Penelitian dilakukan di radio suara
jombang
2. Metode regresi digunakan untuk
menghitung loyalitas pendengar.
3. Hasil analisis dapat mengetahui
loyalitas pendengar
1. Penelitian dilakukan di radio suara
jombang
2. Metode regresi digunakan untuk
menghitung loyalitas pendengar.
3. Hasil analisis dapat mengetahui
loyalitas pendengar
1. Penelitian dilakukan di radio suara
streaming/radio internet
jombang
2. Metode regresi digunakan untuk
menghitung loyalitas pendengar.
3. Hasil analisis dapat mengetahui
loyalitas pendengar
Analisis Pengaruh
Penggunaan Sistem
Informasi Perbankan di
Bank Panin KCP Jombang
Terhadap Peningkatan
Kualitas pelayanan
Menggunakan Regresi
Linier Berganda
penyiaran
komunitas,
maupun
lembaga
penyiaran
radio
dan
jasa
penyiaran
televisi
yang
mempunyai
dalam
Undang-Undang
penyiaran,
yaitu
Lembaga
Penyiaran,
lebih
stasiun
yang
saling
berhubungan
melalui
relai
Proses penentuan format dimulai dari penentuan visi dan misi yang ingin
dicapai, pemahaman tentang audien yang dituju melalui riset ilmiah untuk
mengetahui apa kebutuhan dan bagaimanan perilaku sosiologis psikologi
mereka.
Menurut Eric Berkowitz dan rekannya (2008) segmen pasar sebagai
membagi suatu pasar kedalam kelompok-kelompok yang jelas yang
memiliki kebutuhan yang sama dan memberikan respons yang sama
terhadap suatu tindakan pemasaran.
Audien umum memiliki sifat yang heterogen, maka akan sulit bagi media
penyiaran untuk melayani semuanya. Oleh karenanya harus dipilih segmen
segmen audien tertentu saja dan meninggalkan segmen lainnya. Bagian
atau segmen yang dipilih itu adalah bagian yang homogen yang memiliki
ciri-ciri yang sama dan cocok dengan kemampuan stasiun penyiaran untuk
memenuhi kebutuhan mereka.
Segmentasi diperlukan agar stasiun penyiaran dapt melayani audiennya
secara lebih baik, melakukan komunikasi yang lebih persuasif dan yang
terpenting adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan audien yang dituju.
Untuk mempromosikan suatu program misalnya, praktisi penyiaran harus
tahu siapa yang menjadi audiennya. Namun, segmentasi tidak diperlukan
yaitu bila struktur audien bersifat monopolistik. Misalnya stasiun penyiaran
anda merupakan satu-satunya stasiun yang ada di suatu daerah. Namun
ketika stasiun lain muncul dan jumlahnya semakin banyak, maka perlahanlahan audien mulai memiliki
preferensi.
Segmentasi audien berdasarkan
demografi pada
dasarnya
adalah
Agama.
Belakangan
segmentasi
agaman
telah
digunakan
untuk
Ini berarti segmen yang dipilih hendaknya cukup potensial dalam arti
terdapat populasi yang cukup besar sehingga dapat menjamin kontinuitas
program dan produksi program.
Populasi
yang
besar
dalam
sebuah
segmen
belum
menjamin
keberhasilannya.
-
Sebuah segmen yang baik harus dapat dibedakan dengan jelas dengan
segmen-segmen lainnya di sisi kiri dan kanannya.
-
Sebuah segmen yang menarik tidak terlalu selalu terbuka untuk semua
pendatang baru.
-
Segmen yang baik harus dapat dijangkau. Dalam hal ini, media penyiaran
harus memiliki sarana pemancar dan promosi yang dapat menjangkau
segmen yang dituju.
Menurut Clancy dan Shulman (1991), ada empat kriteria yang harus
dipenuhi pengelola media penyiaran untuk mendapatkan audien sasaran
yang optimal adalah responsif, potensi penjualan, pertumbuhan memadai,
dan jangkauan iklan.
Radio pada umumnya memiliki audien yang relatif sama setiap waktunya,
pengecualiannya hanya terjadi pada saat jam berangkat atau pulang kantor
di pagi hari atau sore hari yang mencatat lebih banyak audien yaitu saat
orang mendengarkan radio di mobil dalam perjalanan ke kantor atau
pulang ke rumah.
suatu
program
pengelola
program
harus
memilih
nama
2.10
Kualitas Siaran
Salah satu faktor dalam The Fifth Estate yang menyebakan radio
(Geller, 2007 dalam Rizki Febriani Utami, 2014). Artinya jika sebuah
stasiun radio mampu menciptakan program yang berkualitas termasuk
program yang kreatif di dalamnya, selain itu dengan penyiar yang
konsisten dan format yang sesuai, maka dengan sendirinya pendengar akan
menjadi konsumen yang loyal bagi radio tersebut dan akan memunculkan
persepsi bahwa format siaran radio tertentu sesuai dengan dirinya
BAB III
3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.1.1. Variabel penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2005:31).
Variabel pada penelitian ini terdiri dari dua macam variabel, yaitu:
1. Variabel dependent (dependent variable) adalah variabel yang menjadi pusat
perhatian peneliti (Ferdinand, 2006). Variabel dependen yaitu variabel yang
nilainya tergantung dari variabel lain, dimana nilainya akan berubah jika
variabel yang mempengaruhinya berubah. Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah Loyalitas Pendengar (Y).
2. Variabel bebas (independent variable) atau variabel yang tidak tergantung pada
variabel
yang
lainnya.
Variabel
independen
adalah
variabel
yang
3.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian elemen-elemen populasi yang digunakan dalam
penelitian, sedangkan unit sampel adalah suatu elemen atau sekelompok elemen
yang menjadi dasar untuk dipilih menjadi sampel (Bambang Supono, 1999).
Besarnya sampel sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain tujuan
penelitian. Jika penelitian bersifat deskriptif, maka umumnya membutuhkan
sampel yang besar tetapi jika penelitiannya hanya menguji hipotesis dibutuhkan
sampel dalam jumlah yang lebih sedikit (Ferdinand, 2006).
1. Penentuan Jumlah Sampel
Karena populasi dalam penelitian ini tidak diketahui, maka ukuran
sampel yang harus diambil dihitung berdasarkan rumus :
E = 5%
Keterangan :
n
= Ukuran sampel
Tingkat
ketetapan
yang
digunakan
dengan
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Adapun
penjelesan dari data primer dan sekunder adalah :
1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari sumber atau objek penelitian.
Sumber data primer adalah kuesioner kepada responden tentang pengaruh
bauran kualitas siaran, format siaran terhadap Brand awareness dan
terhadap loyalitas pendengar.
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut
dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak
lain. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai bahan
pustaka, baik berupa buku, skripsi, jurnal, dan dokumen lainnya yang ada
hubungannya dengan materi kajian.
b. Questioner
Questioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
mengajukan lembaran angket yang berisi daftar pertanyaan kepada responden
yaitu pengaruh bauran kualitas siaran, format siaran terhadap brand awareness dan
terhadap loyalitas pendengar.
Pengukuran variabel penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner
secara personel (Personality Quesitionnaires) dan kuesioner secara online. Data
dikumpulkan dengan menggunakan angket tertutup dan terbuka, yaitu angket
yang digunakan untuk mendapatkan data tentang bauran kualitas siaran, format
siaran, brand awareness dan loyalitas pendengar. Teknik yang digunakan untuk
mengukur data interval pada kuesioner ini adalah dengan agree-disagree scale,
dimana skala ini menghasilkan jawaban sangat tidak setuju sampai jawaban
sangat setuju dalam rentang nilai 1 sampai 10. Skala pengukuran ini dipilih
peneliti agar responden memiliki kesempatan atau keleluasaan yang lebih besar
(nilai maksimum sampai 10) dalam memberi penilaian yang sesuai dengan
persepsi dan kondisi yang mereka alami sekaligus untuk menghindari jawaban
responden yang cenderung memilih jawaban tengah.
12
Sangat Setuju
10
c. Studi Kepustakaan
Merupakan pengumpulan data dengan tujuan untuk mengetahui berbagai
pengetahuan atau teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan penelitian,
diantaranya berasal dari buku, majalah, jurnal ataupun berbagai literatur yang
relevan dengan penelitian ini.
Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengetahui sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Uji Validitas
dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total
correlations) dengan nilai r tabel. Jika nilai r hitung > r tabel dan bernilai positif
maka pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali.2005).
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah data untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik Cronbach Alpha (). Suatu variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai () 0,60 (Ghozali.2005).
Agar mendapat regresi yang baik harus memenuhi asumsi yang disyaratkan yaitu
memenuhi
uji
asumsi
Normalitas
dan
bebas
dari
MultiKolineritas,
a. Uji Multikolineritas
Uji Multikolineritas bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas berkorelasi maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel Ortogonal adalah variabel bebas
yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas = 0. Multikolineritas dapat dilihat
dari nilai Tolorance dan Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Imam Ghozali
(2001) cara mendeteksi terhadap data multikolineritas dalam model regresi adalah
sebagai berikut :
-
Besarnya Variabel Inflation Factor (VIF), pedoman suatu model regresi yang
bebas Multikolineritas yaitu nilai VIF
10
Heteroskedastisitas
bertujuan
apakah
dalam
model
regresi
diatas dan dibawah adalah angka no pada sumbu Y, maka tidak ada
heteroskedastisitas (Ghozali.2007).
= 1X1 + 2X2
Dimana
Y1
Brand Awareness 1 =
= Koefisien regresi
Format Siaran
X1 = Persepsi
Kualitas Siaran X2
= Format Siaran e
= Standar eror
Persamaan Regresi Linear Berganda II :
Y2
Y2
= 2Y1 +e2
=
Loyalitas
Pendengar 1 =
Koefisien
= Brand Awareness
Nilai t hitungan dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu >= 1,9761. Jika nilai t
hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh
mediasi.