Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Berbagai pertanyaan timbul ketika seseorang mengalami penyakit.
Bagaimana penyakit ini nanti akan mempengaruhi saya? Apakah ini berbahaya?
Apa penyakit ini menyebabkan kematian? Dan sebagainya. Kebanyakan pasien
dan keluarganya ingin tahu apa yang bisa terjadi, bahkan dalam situasi dimana
hal-hal mengenai penyakit tersebut masih belum jelas.
Baik dokter maupun pasien pasti ingin mengetahui bagaimana perjalanan
dari penyakit tersebut. Namun mereka ingin tahu lebih dan sebisa mungkin
memusatkan penyakit ini ke dalam situasi tertentu, misalnya ingin mengetahui
penyakit yang dideritanya sudah masuk ke fase apa dan sebagainya.
Prognosis adalah prediksi dari perjalanan penyakit sejak onsetnya, dan
inilah yang menjadi alat bagi seorang dokter untuk mengetahui dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan tadi.
1.2.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan
Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan
pembaca khususnya dalam bidang medis dan masyarakat umum agar dapat
memahami epidemiologi klinik lebih dalam khususnya mengenai prognosis.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1. Perbedaan antara faktor resiko dan faktor prognosis pada infark
miokard akut.1
2.4. Pendekatan Prognosis
Setidaknya terdapat 3 jenis pendekatan prognosis, yaitu:2
1. Mendasarkan prognosis melalui pengetahuan secara
mekanis
dan
mengenai rata-rata waktu untuk setiap kejadian setiap saat dalam perjalanan
penyakit.1
Cara paling sederhana untuk menganalisis survival adalah studi kohort
dengan mengumpulkan pasien dengan kondisi tertentu pada saat yang sama dalam
perjalanan penyakit mereka (seperti awal munculnya gejala, diagnosis, atau awal
pengobatan) dan mengobservasi mereka hingga semua mengalami hasil yang
diinginkan. Pada penelitian kohort yang jumlahnya sedikit, grafik akan
menunjukkan seperti gambar 2.4. Grafik survival terhadap waktu akan
mununjukkan gambaran seperti anak tangga, yang disebabkan kematian setiap
pasien. Jika jumlah pasien bertambah, maka gambaran anak tangga akan
berkurang. Jika jumlah pasien banyak, maka gambarannya grafiknya akan
menjadi semakin lembut. Informasi ini dapat digunakan untuk memprediksi
prognosis dari tahun ke tahun, bahkan minggu ke minggu pada pasien yang
mirip.1
Gambar 2.4 Survival pada dua studi kohort, yaitu kelompok besar dan
kecil yang diobservasi pada follow up penuh1
2.7. Bias
Dalam studi kohort, baik mengenai resiko ataupun prognosi, dapat terjadi
bias di antara grup seperti tampaknya perbedaan yang sebenarnya tidak ada. Bias
lebih mudah diketahui ketika seseorang tahu di mana bias biasa terjadi dalam
sebuah penelitian. Contoh lokasi terjadinya bias pada penelitian kohort yang
sering terjadi ditunjukkan gambar 2.5.1
Deskripsi
Menetapkan pasien dalam grup sesuai
dengan cara memberikan tiap pasien
Randomisasi
kesempatan yang sama untuk masuk
dalam grup yang satu dengan yang lain
Membatasi ruang lingkup karakteristik
Restriksi
pasien dalam studi
Untuk tiap pasien dalam satu grup, pilih
satu atau lebih pasien dengan karakteristik
Mencocokkan
yang sama (kecuali satu yang sedang
dalam studi) untuk menjadi grup
pembanding
Bandingkan rasio dalam strata dengan
Stratifikasi
kemungkinan yang mirip dengan hasil
Hitung secara kasar rasio dari satu atau
Penyesuaian
lebih karakteristik sehingga strata atau
sederhana
resiko yang mirip seimbang
Sesuaikan perbedaan dalam jumlah faktor
yang besar yang berhubungan dengan
Multivariabel
hasil,
menggunakan
teknik
model
matematis tertentu
Jelaskan seberapa besar perbedaan hasil di
Keadaan terbaik /
bawah kemungkinan bias yang paling
Keadaan terburuk
ekstrim (atau paling tidak memungkinkan)
Fase Studi
Desain
Analisis
+
+
+
BAB 3
KESIMPULAN
Prognosis dapat didefinisikan sebagai prediksi dari perjalanan penyakit atau
hasil akhir dari suatu penyakit, pada suatu pasien. Prognosis bisa dinyatakan
sebagai perjalanan klinis (clinical course) dan sebagai riwayat alami penyakit
(natural history of disease). Clinical course mendeskripsikan perubahan
(prognosis) dari penyakit yang terjadi dalam pengobatan medis dan diterapi
dengan berbagai cara yang dapat mempengaruhi kejadian selanjutnya (subsequent
course). Natural history of disease menjelaskan apa yang terjadi pada pasien jika
tidak dilakukan sesuatu terhadap penyakitnya.
Studi dari prognosis mirip dengan studi resiko cohort. Pasien yang memiliki
hal yang mirip (seperti penyakit tertentu) dikumpulkan dan dilihat hasil klinisnya.
Kondisi yang berhubungan dengan hasil akhir dari penyakit ini disebut dengan
faktor prognosis. Observasi dilakukan pada satu titik waktu yang spesifik dalam
perjalanan penyakit ini, yang termasuk follow-up pada pasien dalam jangka waktu
tertentu dan perhitungan hasil akhir yang relevan. Titik waktu yang spesifik ini
disebut zero time.
Dalam studi kohort, baik mengenai resiko ataupun prognosi, dapat terjadi
bias di antara grup seperti tampaknya perbedaan yang sebenarnya tidak ada. Bias
lebih mudah diketahui ketika seseorang tahu di mana bias biasa terjadi dalam
sebuah penelitian.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Fletcher RW, Wagner EH. Clinical Epidemiology : The Essentials. 4rd ed.
Baltimore : Williams & Wilkins ; 2005.
2. Diederick EG, Arno, WH. Clinical Epidemiology : Principles, Methods, and
Applications for Clinical Research. 2nd ed. Burlington : Jones & Bartlett
Learning ; 2015.