Professional Documents
Culture Documents
1.1
Latar Belakang
Sesuai dengan yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Bulungan 2010-2015,
struktur
ekonomi
pro
rakyat
dengan
konsep
pembangunan
satu
upaya
untuk
mengatasi
permasalahan
dan
meningkatkan
LAPORAN PENDAHULUAN
I-1
meletakkan
sektor
swasta
sebagai
tenaga
penggerak
memberi
peluang
seluas-luasnya
kepada
investasi
swasta/masyarakat.
Di sisi lain, dengan perkembangan wilayah yang semakin pesat, perlu melihat
adanya potensi-potensi ekonomi berupa sumber daya alam lain yang dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Bulungan, namun tetap
berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, dan tetap memperhatikan fungsi dan
daya dukung lingkungan Kabupaten Bulungan.
Secara umum, terdapat beberapa tren pengembangan kawasan di Provinsi
Kalimantan Timur yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah, antara
lain:
a. Terdapat Kawasan Strategis Nasional (KSN) KAPET Sasamba (Sanga-Sanga,
Samarinda, Balikpapan), yang letaknya di bagian selatan Kabupaten
Bulungan.
Dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi era globalisasi, secara
nasional Pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan menetapkan 13
kawasan andalan di Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebagai kawasan yang
diprioritaskan pembangunannya. Kawasan andalan terpilih kemudian
disebut dengan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET), yang
ditetapkan dengan Keputusan Presiden No. 89 tahun 1996, kemudian
disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 09 tahun 1998.
Pada tahap awal, ditetapkan hanya satu Kapet di setiap propinsi, dan di
Kalimantan Timur ditetapkan Kapet Sasamba (Sanga-sanga, Samarinda &
Balikpapan) dengan Keppres No. 12 tahun 1999, untuk menarik minat para
investor
menanamkan
LAPORAN PENDAHULUAN
modalnya,
pemerintah
memberikan
fasilitas
I-2
keringanan maupun pembebasan fiskal dan non fiskal, sehingga dapat lebih
mendorong kegiatan ekonomi di kawasan ini. Hal tersebut dilakukan agar
KTI dapat mengejar ketertinggalan pembangunannya terutama di bidang
ekonomi dari Kawasan Barat Indonesia. Apalagi dengan diberlakukannya
otonomi
daerah
pada
tahun
2000,
sehingga
daerah
harus
dapat
I-3
Kabupaten
Bulungan),
yang
juga
menjadi
pendukung
dan
pasca
panen;
(g)
Pengembangan
Agroindustri
dan
I-4
Rencana
pengembangan
kelembagaan
keuangan
dan
penguatan
komoditas
unggulan;
(j)
Rencana
kemitraan
usaha
melalui
f.
Potensi pertanian
Potensi perkebunan
Potensi perikanan
Potensi kehutanan
Potensi peternakan
1.2
Rumusan Persoalan
Meningkatnya perkembangan ekonomi wilayah perlu dipacu oleh sektor
penunjang ekonomi, yang utama adalah dari sektor pertanian melalui kegiatan
agroindustri. Sedangkan sebagai sektor pendukung yang tidak kalah penting adalah
sektor perkebunan, kehutanan, dan pertambangan.
Sektor pertambangan yang ingin dikembangkan dalam kajian pekerjaan ini
adalah batubara, dengan menitikberatkan pengolahan batubara kalori rendah.
LAPORAN PENDAHULUAN
I-5
pergerakan
produksi
industri
berupa
penyewaan
kegiatan
pelabuhan/dermaga
di
wilayah
kajian.
Pengaruhi
1.3
I-6
potensi
pengembangan
dalam
kawasan
industri
1.4
Ruang Lingkup
LAPORAN PENDAHULUAN
I-7
LAPORAN PENDAHULUAN
I-8
terkait pada forum yang telah ditentukan di tingkat pusat maupun di tingkat
daerah
e. Melaporkan hasil kerja dari tiap-tiap tahapan kegiatan yang telah ditetapkan
1.5
Metodologi
Secara garis besar, tahapan penyusunan Pre-Feasibility Study Kawasan Ibus
LAPORAN PENDAHULUAN
I-9
Faktor Determinan
(Kajian Kondisi Eksternal)
Kajian Teoritis
Kajian Kebijakan
Kajian Perekonomian
Kajian Kependudukan
Kajian Fisik dan Lingkungan
Kajian Spasial
Kajian Infrastruktur
Kajian Kelembagaan
Kajian Finansial
Analisis
Kelayakan
Eksternal
Faktor Internal
(Kajian Kondisi Internal)
Kajian Fisik dan Lingkungan
Kajian Spasial
Kajian Infrastruktur
Kajian Finansial
Analisis
Kelayakan
Internal
Rencana Pengembangan
Kawasan Industri Ibus
Draft Masterplan
Kawasan Industri Ibus
- Arah Pengembangan Kawasan
- Konsep Pengembangan Kawasan
- Perencanaan Pembiayaan dan
Investasi
LAPORAN PENDAHULUAN
I-10
1.6
Keluaran Pekerjaan
Keluaran yang diharapkan dari pekerjaan penyusunan Pre-Feasibility Study
1.7
Sistematika Penulisan
Penulisan Laporan Draft Final Pre-Feasibility Study Ibus Industrial Estate ini
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini akan menjelaskan latar belakang, rumusan persoalan, maksud, tujuan
dan sasaran, ruang lingkup, metodologi, serta keluaran pekerjaan dan
sistematika penulisan.
LAPORAN PENDAHULUAN
I-11
LAPORAN PENDAHULUAN
I-12