You are on page 1of 1

HEPATITIS B KRONIK FLARE PADA

LEUKEMIA LIMFOSITIK KRONIK


Guptaja Kusumah N, *Saptino Miro, *Arnelis, *Nasrul Zubir, **Irza Wahid
*Subbagian Gastroenterohepatologi Bagian Ilmu Penyakit Dalam
FK Unand RSUP Dr. M. Djamil Padang
**Subbagian Hematologi dan Onkologi Medik Bagian Ilmu Penyakit Dalam
FK Unand RSUP Dr. M. Djamil Padang
Pendahuluan
Pasien Hepatitis B kronik dapat mengalami reaktivasi dimana DNA Virus Hepatitis B
(VHB) kembali mencapai > 2000 IU/mL. Dilaporkan 20-50% pasien infeksi VHB
kronik yang menjalani kemoterapi mengalami reaktivasi replikasi VHB. Pada sebuah
studi prospektif, 44% pasien HBsAg positif yang menjalani kemoterapi mengalami
reaktivasi dengan 3% mengalami infeksi VHB kronik aktif (DNA VHB tinggi).
Prediktor reaktivasi VHB pada pasien kemoterapi adalah jenis kelamin laki-laki,
HBeAg seropositif, dan pasien dengan limfoma.
Metode: Laporan Kasus
Hasil
Laki-laki umur 40 tahun dengan Leukemia Limfositik Kronik pro-kemoterapi 5
dengan siklofosfamid dan fludarabine. Nilai enzim transaminase dan bilirubin pada
awal kemoterapi pertama dalam batas normal. Pasien dikonsulkan ke
Gastroenterohepatologi dengan keluhan letih dan lesu dan urine seperti teh pekat.
Didapatkan nilai SGPT 516 u/L dan SGOT 704 u/L, bilirubin urin (+), HBsAg
reaktif, IgM anti HBc > 200 (positif), IgG anti HBc reaktif, HBeAg 0,11 (positif),
HBV DNA kuantitatif terdeteksi 7,12 x 105, USG Abdomen normal dan fibroscan F4.
Diskusi
Telah dirawat pasien laki-laki umur 40 tahun dengan diagnosis akhir Hepatitis B
kronis eksaserbasi akut (flare) karena kemoterapi. Kemoterapi ditunda hingga
perbaikan nilai enzim transaminase. Pasien diberikan terapi hepatoprotektor dan
antiviral Telbivudine sampai serokonversi HBeAg dan DNA VHB tidak terdeteksi
3x6 bulan berturut-turut.
Kata kunci: hepatitis B flare, leukemia, kemoterapi, telbivudine

You might also like