Professional Documents
Culture Documents
Untuk menentukan apakah tapak adalah tepat untuk jenis, daya dan
pemakaian dari fasilitas yang diusulkan;
(b). Untuk menentukan sebelum konstruksi dimulai apakah desain fasilitas
yang diusulkan memenuhi persyaratan badan pengatur dan untuk
memaksakan persyaratan atau kondisi-kondisi lebih lanjut yang
mungkin dianggap perlu oleh badan pengatur;
(c). Untuk menentukan apakah pemohon mempunyai kemampuan,
keandalan, sumber daya, struktur organisasi dan personil yang
kompeten untuk memenuhi persyaratan badan pengatur;
(d). Untuk menentukan apakah konstruksi tetap konsisten dengan
persyaratan dari badan pengatur;
(e). Untuk menentukan apakah program komisioning adalah tepat dan
apakah hasilnya menepati tujuan desain;
(f). Untuk menentukan apakah kondisi-kondisi dan batas operasi konsisten
dengan persyaratan yang ditetapkan oleh badan pengatur dan apakah
keselamatan operasi dipastikan pada suatu tingkatan yang cukup,
termasuk persiapan untuk kondisi kecelakaan;
(g). Untuk menentukan apakah pemanfaatan dan modifikasi dari fasilitas
memenuhi persyaratan badan pengatur;
(h). Untuk menentukan apakah program dekomisioning memenuhi
persyaratan dari badan pengatur.
18
Program komisioning;
Desian final reaktor (as-built);
Batas dan kondisi untuk operasi selama komisioning;
Ketersediaan kelengkapan untuk proteksi radiologi;
Kelenngkapan prosedur dan instruksi operasi, terutama prosedur
pengoperasian dan kedaruratan, dan aturan administratif;
Sistem pencatatan dan pelaporan;
Pelatihan dan kualifikasi dari personil, mencakup tingkatan dari staff
dan pantas tidaknya mereka untuk pekerjaan tersebut;
Organisasi dan program jaminan kualitas untuk operasi;
Rencana kedaruratan;
Tindakan perhitungan bahan nuklir dan radioaktif;
Penataletakan proteksi fisik yang penting untuk keselamatan;
Pengujian periodik, perawatan, inspeksi, pengendalian modifikasi dan
perubahan spesifikasi serta pengawasan.
406. Sebelum memberi hak operasi rutin pada daya penuh, badan pengatur harus
menyelesaikan tinjauan ulang dan pengkajian dari aplikasi organisasi
pengoperasi, yang mempertimbangkan:
-
Hasil komisioning;
Setiap kondisi dan batas operasi yang direvisi; dan
Perubahan tata letak.
19
3.
Kehilangan aliran
Kegagalan pompa primer
Pengurangan laju alir pendingin primer (misalnya, kegagalan katup,
penyumbatan di dalam system perpipaan atau penukar panas)
Akibat kegagalan eksperimen
Kegagalan system pendinginan darurat
Kerusakan pipa pendingin primer, seperti kebocoran yang mengakibatkan
kehilangan aliran
Penyumbatan kanal bahan bakar
Distribusi daya yang tak sempurna, misalnya karena ketakseimbangan posisi
batang kendali, eksperimen di teras atau pemuatan bahan bakar
Kegagalan fungsi pengendali daya reactor
Penyimpangan tekanan system dari batas normal
Kehilangan pembuangan panas akhir (misalnya, kegagalan pompa atau
katup, pipa putus)
4.
Kehilangan pendingin
Kebocoran atau terputusnya perpipaan pendingin primer
Kerusakan kolam
pump-down air kolam
Kegagalan tabung berkas atau penetrasi yang lain
Meskipun bukan kejadian awal, direkomendasikan untuk dipertimbangkan kejadian kehilangan catu daya normal diikuti
dengan kehilangan catu daya darurat dengan tujuan meyakinkan bahwa konsekuensi tetap dapat diterima dalam kondisi
darurat
20
TABEL 1 (lanjutan)
5.
6.
7.
Kejadian eksternal
Gempa bumi (termasuk patahan dan pergeseran akibat seismik)
Banjir (termasuk kegagalan bendungan, penyumbatan sungai)
Tornado
Petir, badai dan angin ribut
Ledakan
Tumbukan pesawat terbang
Kebakaran
Pelepasan zat beracun
Kecelakaan transportasi
Pengaruh fasilitas yang bersebelahan
8.
Kesalahan manusia
21