You are on page 1of 4

4.

PELAKSANAAN TINJAUAN ULANG DAN PENGKAJIAN

TUJUAN DAN LINGKUP


401. 401. Tinjauan ulang dan pengkajian terhadap informasi yang disampaikan
oleh organisasi pengoperasi sebagai pendukung permohonan lisensi harus
dilakukan oleh badan pengatur untuk menentukan apakah fasilitas yang
diusulkan dapat ditempatkan, dibangun, diuji fungsi, dioperasikan,
digunakan, didekomisioning dan dimodifikasi tanpa risiko radiologi yang
melebihi batas bagi personil di lokasi, masyarakat dan lingkungan. Di dalam
tujuan keseluruhan ini, tujuan khusus dari tinjauan ulang dan penilaian
adalah:
(a).

Untuk menentukan apakah tapak adalah tepat untuk jenis, daya dan
pemakaian dari fasilitas yang diusulkan;
(b). Untuk menentukan sebelum konstruksi dimulai apakah desain fasilitas
yang diusulkan memenuhi persyaratan badan pengatur dan untuk
memaksakan persyaratan atau kondisi-kondisi lebih lanjut yang
mungkin dianggap perlu oleh badan pengatur;
(c). Untuk menentukan apakah pemohon mempunyai kemampuan,
keandalan, sumber daya, struktur organisasi dan personil yang
kompeten untuk memenuhi persyaratan badan pengatur;
(d). Untuk menentukan apakah konstruksi tetap konsisten dengan
persyaratan dari badan pengatur;
(e). Untuk menentukan apakah program komisioning adalah tepat dan
apakah hasilnya menepati tujuan desain;
(f). Untuk menentukan apakah kondisi-kondisi dan batas operasi konsisten
dengan persyaratan yang ditetapkan oleh badan pengatur dan apakah
keselamatan operasi dipastikan pada suatu tingkatan yang cukup,
termasuk persiapan untuk kondisi kecelakaan;
(g). Untuk menentukan apakah pemanfaatan dan modifikasi dari fasilitas
memenuhi persyaratan badan pengatur;
(h). Untuk menentukan apakah program dekomisioning memenuhi
persyaratan dari badan pengatur.

PROGRAM TINJAUAN ULANG DAN PENGKAJIAN


402. Program tinjauan ulang dan pengkajian harus ditetapkan bersama-sama oleh
badan pengatur dan organisasi pengoperasi. Program ini harus
mempertimbangkan jadwal dari pekerjaan yang diuraikan di par. 222.
403. Program tersebut perlu ditetapkan pada awal jadwal kegiatan penyampaian
dokumen untuk ditinjau ulang dan dikaji oleg badan pengatur. Jadwal ini
harus sesuai dengan tahap-tahap proses perijinan.
404. Sebelum memberi hak konstruksi, badan pengatur harus meninjau ulang dan
mengkaji:

18

(a). Kompetensi dan kemampuan organisasi pengoperasi untuk memenuhi


persyaratan lisensi;
(b). Karakteristik tapak, sebagai dasar untuk mengkonfirmasikan
kemamputerimaan tapak dan data terkait yang digunakan di dalam
desain fasilitas yang diusulkan;
(c). Desain dasar fasilitas yang diusulkan, untuk mengkonfirmasikan
bahwa desain tersebut dapat memenuhi persyaratan keselamatan;
(d). Program jaminan kualitas dari organisasi pengoperasi dan penjualnya;
(e). Ciri desain yang dihubungkan dengan proteksi fisik dan penting bagi
keselamatan;
(f). Informasi yang penting untuk verifikasi desain.
405. Sebelum memberi hak pemuatan bahan-bakar nuklir dan kekritisan awal,
badan pengatur harus menyelesaikan tinjauan ulang dan pengkajian
keselamatan dari fasilitas seperti ditunjukkan di LAK, yang meliputi:
(a).
(b).
(c).
(d).
(e).
(f).
(g).
(h).
(i).
(j).
(k).
(l).

Program komisioning;
Desian final reaktor (as-built);
Batas dan kondisi untuk operasi selama komisioning;
Ketersediaan kelengkapan untuk proteksi radiologi;
Kelenngkapan prosedur dan instruksi operasi, terutama prosedur
pengoperasian dan kedaruratan, dan aturan administratif;
Sistem pencatatan dan pelaporan;
Pelatihan dan kualifikasi dari personil, mencakup tingkatan dari staff
dan pantas tidaknya mereka untuk pekerjaan tersebut;
Organisasi dan program jaminan kualitas untuk operasi;
Rencana kedaruratan;
Tindakan perhitungan bahan nuklir dan radioaktif;
Penataletakan proteksi fisik yang penting untuk keselamatan;
Pengujian periodik, perawatan, inspeksi, pengendalian modifikasi dan
perubahan spesifikasi serta pengawasan.

406. Sebelum memberi hak operasi rutin pada daya penuh, badan pengatur harus
menyelesaikan tinjauan ulang dan pengkajian dari aplikasi organisasi
pengoperasi, yang mempertimbangkan:
-

Hasil komisioning;
Setiap kondisi dan batas operasi yang direvisi; dan
Perubahan tata letak.

407. Sebelum dimulainya implementasi dari proposal untuk program eksperimen


dan modifikasi yang memiliki kaitan erat dengan keselamatan, badan
pengatur harus meninjau ulang dan mengkaji informasi yang disampaikan
oleh organisasi pengoperasi. Tinjauan ulang dan pengkajian ini secara
umum mengikuti prosedur yang sama seperti yang dilakukan untuk desain
awal (lihat par. 224-227).

19

TABEL 1. CONTOH KEJADIAN AWAL YANG DIPERKIRAKAN


1.
2.

Kehilangan catu daya listrik


Kehilangan catu daya listrik normala
Penyisipan reaktivitas lebih
Kritikalitas selama penanganan dan pemuatan bahan bakar (kesalahan
penyisipan bahan bakar)
Kecelakaan start-up
Kegagalan batang kendali atau pengarah batang kendali
Kegagalan sistem atau penggerak batang kendali
Kegagalan piranti pengendali reaktivitas lainnya (moderator, reflektor dan
lain-lain)
Ketakseimbangan posisi batang
Kegagalan kompoenen struktur
Penyisipan air dingin
Perubahan moderator (misalnya, gelembung, kebocoran D2O ke system H2O)
Pengaruh eksperimen atau fasilitas eksperimen (misalnya, banjir,
pembentukan gelembunguap, efek temperature, penyisipan atau pemindahan
bahan fisil atau penyerap)
Ketaktercukupan reaktivitas penghentian
Penarikan batang kendali secara tak sengaja
Kesalahan dalam perawatan piranti reaktivitas

3.

Kehilangan aliran
Kegagalan pompa primer
Pengurangan laju alir pendingin primer (misalnya, kegagalan katup,
penyumbatan di dalam system perpipaan atau penukar panas)
Akibat kegagalan eksperimen
Kegagalan system pendinginan darurat
Kerusakan pipa pendingin primer, seperti kebocoran yang mengakibatkan
kehilangan aliran
Penyumbatan kanal bahan bakar
Distribusi daya yang tak sempurna, misalnya karena ketakseimbangan posisi
batang kendali, eksperimen di teras atau pemuatan bahan bakar
Kegagalan fungsi pengendali daya reactor
Penyimpangan tekanan system dari batas normal
Kehilangan pembuangan panas akhir (misalnya, kegagalan pompa atau
katup, pipa putus)

4.

Kehilangan pendingin
Kebocoran atau terputusnya perpipaan pendingin primer
Kerusakan kolam
pump-down air kolam
Kegagalan tabung berkas atau penetrasi yang lain

Meskipun bukan kejadian awal, direkomendasikan untuk dipertimbangkan kejadian kehilangan catu daya normal diikuti
dengan kehilangan catu daya darurat dengan tujuan meyakinkan bahwa konsekuensi tetap dapat diterima dalam kondisi
darurat

20

TABEL 1 (lanjutan)
5.

Kesalahan penanganan peralatan atau komponen


Kegagalan kelongsong bahan bakar
Kerusakan mekanik pada teras atau bahan bakar (misalnya, penanganan
bahan bakar, terjatuhnya kapsul pemindah pada bahan bakar)
Kritikalitas di penyimpanan bahan bakar
Kegagalan sistem pengungkung atau ventilasi
Kehilangan pendingin pada pemindahan atau penyimpanan bahan bakar
Kehilangan atau berkurang perisai yang sempurna
Pelampauan tingkat bahan bakar

6.

Kejadian internal khusus


Kebakaran atau ledakan di dalam gedung reaktor
Banjir di dalam gedung
Kehilangan system penyangga
Insiden keamanan
Kesalahan fungsi eksperimen
Kesalahan akses ke area terestriksi

7.

Kejadian eksternal
Gempa bumi (termasuk patahan dan pergeseran akibat seismik)
Banjir (termasuk kegagalan bendungan, penyumbatan sungai)
Tornado
Petir, badai dan angin ribut
Ledakan
Tumbukan pesawat terbang
Kebakaran
Pelepasan zat beracun
Kecelakaan transportasi
Pengaruh fasilitas yang bersebelahan

8.

Kesalahan manusia

21

You might also like