You are on page 1of 4

Belajar Refrigerasi dan Tata Udara : Sistem Pengukuran

Sistem Pengukuran merupakan gabungan aktivitas, prosedur, alat ukur, perangkat lunak, dan
subjek yang bertujuan untuk mendapatkan data pengukuran terhadap karakteristik yang
sedang di ukur. Pengukuran dimanfaatkan sebagai sarana untuk mendapatkan data guna
mengambil keputusan perlu atau tidaknya adjusting proses manufaktur, dan sarana untuk
menentukan keterkaitan antara 2 variabel atau lebih.
Dalam fisika dan teknik, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas
fisik dari objek dan kejadian dunia nyata. Sedangkan alat pengukur adalah alat yang
digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Namun, seluruh alat pengukur
dapat terkena error peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara
pengukuran dinamakan metrologi.
Sistem pengukuran sangat dibutuhkan dalam ilmu refrigerasi dan tata udara, karena hasil
pengukuran merupakan suatu acuan dalam menentukan baik atau tidaknya sistem refrigerasi
yang ada, bahkan untuk instalasi sistem refrigerasi pun memerlukan pengukuan.

1.
2.
3.
4.

Ada beberapa kategori sistem pengukuran, di antaranya :


Sistem Pengukuran Listrik
Sistem Pengukuran Panjang
Sistem Pengukuran Waktu
Sistem pengukuran Berat
Istilah-Istilah Sistem Pengukuran :

A
Akurasi
Akurasi menyatakan seberapa dekat nilai hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya atau nilai
yang dianggap benar. Jika tidak ada data sebenarnya atau nilai yang dianggap benar tersebut
maka tidak mungkin untuk menentukan berapa akurasi pengukuran tersebut.
Akurasi pengukuran atau pembacaan adalah istilah yang sangat relatif. Akurasi didefinisikan
sebagai beda atau kedekatan antara nilai yang terbaca dari alat ukur dengan nilai sebenarnya.
Dalam eksperiman, nilai sebenarnya yang tidak pernah diketahui diganti dengan suatu nilai
standar yang diakui secara konvensional.
G
Gangguan
Merupakan sinyal yang cenderung mengganggu nilai output sistem. Jika gangguan bangkit di
dalam sistem maka disebut gangguan internal, sedangkan gangguan eksternal dihasilkan dari
luar sistem.

H
Hysteresis
Perbedaan output yang terjadi antara pemberian input menaik dan pemberian input menurun
dengan besar nilai input sama. Hysteresis merupakan salah satu indikator repeatability.
J
Jangkauan
Beda modulus antara dua batas rentang nominal dari alat ukur.
Contoh :
Rentang nominal 15V sampai 15 Volt. Jangkauan 30V.
K
Kalibrasi
Serangkaian kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan alat ukur atau
menujukkan nilai yang diabadikan bahan ukur dengan cara membandingkannya dengan
standar ukur yang tertelusuri ke standar nasional dan/atau international.
Kehandalan
Kesanggupan alat ukur untuk melaksanakan fungsi yang diisyaratkan untuk suatu periode
yang ditetapkan.
Keluaran
Keluaran atau output adalah tanggapan sebenarnya yang didapatkan dari suatu sistem
pengukuran.
Kesalahan
Beda aljabar antara nilai ukuran yang terbaca dengan nilai sebenarnya dari objek yang
diukur. Perubahan pada reaksi alat ukur dibagi oleh hubungan perubahan aksinya.
Ketepatan
Presisi menyatakan seberapa dekat nilai hasil dua kali atau lebih pengulangan pengukuran.
Semakin dekat nilai-nilai hasil pengulangan pengukuran maka semakin presisi pengukuran
tersebut.
Kedekatan nilai-nilai pengukuran individual yang didistribusikan sekitar nilai rata-ratanya
atau penyebaran nilai pengukuran individual dari nilai rata-ratanya. Alat ukur yang
mempunyai presisi yang bagus tidak menjamin bahwa alat ukur tersebut mempunyai akurasi
yang bagus.
Ketertelusuran
Terkaitnya hasil pengukuran pada standar nasional/internasional melalui peralatan ukur yang
kinerjanya diketahui, standar-standar yang dimiliki laboratorium tempat pengukuran
dilakukan dan kemampuan personil laboratorium tersebut.
Ketidakpastian Pengukuran
Perkiraan atau taksiran rentang dari nilai pengukuran di mana nilai sebenarnya dari besaran
objek yang diukur terletak.

Koreksi
Suatu harga yang ditambahkan secara aljabar pada hasil dari alat ukur untuk memberi
kompensasi penambahan pada kesalahan sistematik.
L
Linearitas
Hubungan antara output dan input dapat diwujudkan dalam persamaan garis lurus. Linearitas
sangat diinginkan karena segala perhitungan dapat dilakukan dengan mudah jika sensor dapat
diwujudkan dalam persamaan garis lurus.
M
Masukan
Masukan atau input adalah rangsangan dari luar yang diterapkan ke sebuah sistem untuk
memperoleh tanggapan tertentu dari sistem pengukuran. Masukan juga sering disebut respon
keluaran yang diharapkan.
P
Pengukuran
Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk
angka atau kuantitatif. Jadi mengukur adalah suatu proses mengaitkan angka secara empirik
dan objektif pada sifat-sifat objek atau kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut
dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek atau kejadian yang diukur.
Presisi
Istilah untuk menggambarkan tingkat kebebasan alat ukur dari kesalahan acak. Jika
pengukuran individual dilakukan berulang-ulang, maka sebaran hasil pembacaan akan
berubah-ubah disekitar nilai rata-ratanya.
Presisi tinggi dari alat ukur tidak mempunyai implikasi terhadap akurasi pengukuran. Alat
ukur yang mempunyai presisi tinggi belum tentu alat ukur tersebut mempunyai akurasi tinggi.
Akurasi rendah dari alat ukur yang mempunyai presisi tinggi pada umumnya disebabkan oleh
bias dari pengukuran, yang bisa dihilangkan dengan kalibrasi.
Dua istilah yang mempunyai arti mirip dengan presisi adalah repeatability dan
reproducibility. Repeability digunakan untuk menggambarkan kedekatan keluaran pembacaan
bila dimasukkan yang sama digunakan secara berulang-ulang pada periode waktu yang
singkat pada kondisi dan lokasi pengukuran yang sama, dan dengan alat ukur yang sama.
Reproducibility digunakan untuk menggambar kedekatan keluaran pembacaan bila masukan
yang sama digunakan secara berulang-ulang.
Persamaan pada keduanya adalah menggambarkan sebaran keluaran pembacaan induvidual
untuk masukan yang sama. Sebaran akan mengacu pada repeatability bila kondisi
pengukurannya tetap, dan akan mengacu reproducibility kondisi pengukurannya berubah.
Derajat repeatability dan reproducibility dalam pengukuran hanya merupakan alternatif untuk
mengekspresikan presisi dari sebuah alat ukur.

R
Rentang ukur
Besar daerah ukur antara batas ukur bawah dan batas ukur atas.
Repeatabilitas
Kemampuan alat ukur untuk menunjukkan hasil yang sama dari proses pengukuran yang
dilakukan berulang-ulang dan identik.
Reproducibility
Lihat Presisi
Resolusi
Perubahan terkecil dari besaran yang diukur, dimana alat ukur masih memberikan tanggapan.
Besar pernyataan dari kemampuan peralatan untuk membedakan arti dari dua tanda harga
atau skala yang paling berdekatan dari besaran yang ditunjukkan.
S
Sensitivitas
Perbandingan keluaran terhadap perubahan besaran yang diukur. Suatu alat yang peka akan
memberikan tanggapan atau respon yang besar jika besaran yang diukur mengalami
perubahan sedikit.
Sensor
Bagian atau elemen dari alat ukur yang secara langsung berhubungan dengan objek yang
terukur.

Spesifikasi Dinamis
Menunjukkan seberapa baik respon sensor terhadap perubahan pada inputnya secara kontinyu
dan teratur.
T
Transduser
Bagian dari alat ukur untuk mengubah atau mengkonveksikan suatu bentuk energi atau
besaran fisik yang diterimanya kedalam bentuk energi yang lain atau unit pengalih sinyal,
sehingga mudah diolah oleh peralatan berikutnya.
Suatu contoh mengubah sinyal gerakan mekanis menjadi energi listrik yang terjadi pada
peristiwa pengukuran getaran. Terkadang antara transmiter dan tranduser dirancukan,
keduanya memang mempunyai fungsi serupa. Transduser lebih bersifat umum, namun
transmiter pemakaiannya pada sistem pengukuran.

You might also like