You are on page 1of 22

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR NY.

S
DENGAN BBLR, KMK, SPONTAN
DI RUANG EDELWEISS RSUD KRT. SETJONEGORO WONOSOBO
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Maternitas Tahap Profesi
Dosen Pembimbing

: Dr. Anggorowati, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat

Pembimbing Klinik

: Ns. Amanah Supriyati, S.Kep

Disusun oleh:
Rahma Nur Hasanah
22020115220079

PROGRAM PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
DIPONEGORO
SEMARANG
2016

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR NY.S


DENGAN BBLR, KMK, SPONTAN
DI RUANG EDELWEISS RSUD KRT. SETJONEGORO WONOSOBO
I.

PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa
Tanggal/Jam Pengkajian
Nama Ayah-Ibu
Alamat
Rumah Sakit

: Rahma Nur Hasanah


: 17 Maret 2016 / 11.00 WIB
: Tn. M dan Ny. S
: Jolontoro, Sapuran, Wonosobo
: RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo

A. Riwayat Kelahiran Lalu


No
1.

Tahun
Lahir
1992

L/P
L

2.

2009

3.
4.

BB Lahir
2800 g

Keadaan
Bayi
Sehat

2700 g

2011

2016

Jenis
Persalinan
Spontan

Tempat
Lahir
Bidan

Sehat

Spontan

Bidan

2500 g

Sehat

Spontan

Bidan

2085 g

Sehat

Spontan

RS

B. Status Gravida Ibu


1. Riwayat kehamilan ini
2. Usia Kehamilan
3. Presentasi Bayi
4. Pemeriksaan ANC
5. Komplikasi Antenatal

Komplikasi

: G4P3A0
: 34 minggu
: Presentasi kepala
: Teratur
: Hipertensi

C. Riwayat Persalinan

1.
2.
3.

Tinggi badan / Berat Badan Ibu : 149 cm / 50 kg


Keadaan Umum Ibu
: Baik, composmentis
Tanda Vital Ibu
a.
Tekanan darah
: 160/110 mmHg
b.
Nadi
: 120 kali per menit
c.
Nafas
: 40 kali per menit
d.
Suhu
: 36C
4. Tempat persalinan
: RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo
5. Jenis Persalinan
: Spontan
6. Proses Persalinan
:
Tanggal 12 Mei 2016 pukul 14.00 WIB klien datang dari poliklinik
kandungan ke ruang bersalin atas indikasi PEB. Tekanan darah saat
masuk 170/100 mmHg, berdasarkan hasil palpasi janin tunggal
memanjang, presentasi kepala, 5/5 bagian, DJJ 150 kali/menit, TFU

Ket

28 cm, belum ada pembukaan. Selama di ruang VK, klien


mendapatkan nifedipin 3x10 mg, injeksi MgSO4 40%, pasang kateter
urin, pasang oksigen 3 liter/menit, infus drip MgSO4 40%, injeksi
dexamethasone 2x2A, induksi balon 70 cc, injeksi amoxilin 3x500
mg, CST suspicious, negatif, rehidrasi 500 ml, induksi oksitosin
5iU/500 ml sebanyak 2 botol. Tanggal 16 Mei 2016 pukul 08.00
pembukaan lengkap dan dipimpin persalinan. Pukul 08.10 lahir bayi
laki-laki dengan apgar score 7/9, BB 2085 gram dan panjang badan 45
cm. Kemudian Ny. S dan bayinya dipindahkan ke ruang Edelweis
tanggal 16 Mei 2016 pukul 11.00 WIB.
7. Persalinan
Jenis persalinan
Usia gestasi
Keadaaan umum ibu
Lama persalinan

Spontan
34 minggu
PEB
Kala I 24 jam
Kala II 5 menit
Kala III 5 menit
Kala IV 2 jam

Kondisi air ketuban


8. Komplikasi Persalinan Ibu
9. Lamanya ketuban pecah
10. Kondisi Ketuban
11. TD setelah persalinan
12. Uterotonika

Jernih
: kurang masa kehamilan, PEB
: 5 menit
: Air ketuban jernih
: 160/100 mmHg
: Oksitosin 10 IU

D. Keadaan Bayi Saat Lahir


Tanggal Lahir
: 16 Maret 2016
Pukul
: 08.10 WIB
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Kelahiran
: Tunggal / Gemelli
1. Nilai Apgar
Tanda

Frekuensi
Jantung
Usaha
Napas
Tonus
otot

Tidak
ada
Tidak
ada
Lumpuh

< 100

> 100

Lambat

Menangi
s kuat
Ekstremi Gerakan
tas fleksi aktif
sedikit

Menit ke 1

Menit ke 5

Menit ke
10

Refleks
Warna
kulit

Tidak
bereaksi
Biru/puc
at

Gerakan
sedikit
Tubuh
kemerah
an,
tangan
dan kaki
biru
Total

Reaksi
melawan
Kemerah
an

2. Tindakan resusitasi
:3. Plasenta dan Tali Pusat
1) Bentuk
: Cakram
2) Berat
: 500 gram
3) Ukuran
: 50 cm
4) Kulit ketuban
: Segar
5) Kelainan
: Kotiledon lengkap, infark (-), hematoma (-),
separasi (-), kalsifikasi (-)
6) Panjang tali pusat : 50 cm
7) Kelainan
: tidak ada

E. Pengkajian Fisik
1. Pengkajian Umum
a. Umur
: 27 jam
b. Berat badan
: 2085 gram
c. Panjang badan
: 45 cm
d. Lingkar kepala
: 30 cm
e. Lingkar dada
: 28 cm
f. Suhu tubuh
: 36C
2. Kepala
a. Bentuk
: bulat
b. Kepala
: mesocepal
c. Ubun-ubun
: sutura belum menyatu
d. Mata
1) Posisi
: Simetris
2) Kotoran
: (-)
3) Perdarahan
: (-)
e. Telinga
1) Posisi daun telinga: Simetris
2) Bentuk
: normal
3) Lubang telinga : ada +/+
4) Keluaran
: tidak ada
f. Mulut
1) Kesimetrisan : simetris

2) Palatum Mole : ada


3) Palatum Durum : ada
4) Gigi
: tidak ada
5) Refleks hisap kurang baik, lemah
6) Bibir labio palatoshcizis (-)
7) Sekret dari mulut (-)
g. Hidung
1) Lubang hidung : ada +/+
2) Keluaran
: tidak ada
3) Tidak ada pernapasan cuping hidung
h. Leher
Pergerakan leher kanan kiri ke belakang ke depan baik tidak ada
kekauan, tidak ada keterbatasan gerak, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid
3. Jantung
a. Bunyi nafas
: Vesikuler
b. Nadi
: 120 x/menit
4. Dada
a. Lingkar dada
: 28 cm
b. Bentuk dada
: normal
c. Tidak tampak retraksi dinding dada
d. Pulsasi/impuls maksimal : teraba
e. RR : 40 kali/menit
5. Abdomen
1) Palpasi
: Supel, tidak kembung
2) Bising usus : normal
3) Tali pusat : basah dan segar, tidak ada pus
6. Lanugo
: Tampak di area wajah, ekstremitas atas dan bawah,
abdomen, dan punggung
7. Vernix
: Tidak ada vernix
8. Punggung
a. Keadaan Punggung: Simetris
b. Fleksibilitas
: Fleksibel, tidak ada kelainan
c. Tidak ada kelainan tulang punggung: skoliosis (-)
9. Genitalia
Hipospadia (-), epispadius (-), penis normal, testis 2 buah. Kelainan (-)
10. Anus
Terdapat lipatan anus, lubang anus (+), mekonium (+)
11. Ekstremitas
a. Jari tangan
: lengkap, tidak ada kelainan
b. Jari kaki
: lengkap, tidak ada kelainan
c. Pergerakan
: normal, semua jari dapat digerakkan
d. Garis telapak tangan : ada, tidak terlalu jelas
e. Posisi kaki
: simetris, sama panjang, fleksi (+)
f. Posisi tangan
: simetris dan sejajar

g. Kulit

: teraba tipis, turgor kulit elastis, tidak ada ruam,

tidak ada lesi


h. Sianosis
: tidak ada sianosis, akral dingin
12. Refleks
a. Refleks tendon
Respon bayi tidak terlalu terlihat
b. Refleks moro
Saat diberi kejutan lengan dan kaki ekstensi, jari-jari membuka, kepala
terangkat sedikit, lengan kembali dengan tangan menggenggam, dan
ekstremitas bawah sedikit fleksi
c. Refleks rooting
Saat diberikan sentuhan disekitar mulut, mulut dan kepala mengikuti
arah sentuhan dan seperti ingin menghisap
d. Refleks menghisap
Bayi sudah mampu menghisap saat menetek dengan kekuatan lemah
e. Reflek babinski
Jari kaki bayi mengembang dan ibu jari kaki dorso fleksi
f. Reflek menggenggam
Menggenggam lemah
g. Reflek menangis
Bayi menangis dengan kuat
h. Reflek tonus leher
Saat dimiringkan ke kanan dengan cepat, lengan dan kaki bayi ekstensi
ke arah kanan dan lengan dan kaki yang berlawanan fleksi
13. Tulang
Lingkar Kepala: 30 cm
Lingkar dada : 28 cm
F. Kebutuhan dasar manusia
1. Nutrisi:
Jenis makanan bayi adalah ASI. Nutrisi hanya dari ASI, ASI keluar sedikit
dan bayi mau menghisap walaupun lemah, bayi belum diberikan makanan
pendamping ASI maupun susu formula.
Frekuensi menyusui:
a. Ibu bayi mengatakan berusaha menyusi bayi ketika menangis, namun
saat ini ASI baru keluar sedikit.
b. Pengkajian nutrisi
BBL = 2085 gr, PB = 45 cm, GDS tanggal 16/5/2016= 63 mg/dl
2. Eliminasi:
Bayi sudah BAK dan BAB.
3. Komunikasi
Bayi berkomunikasi dan mengekspresikan yang dirasakannya seperti lapar,
nyeri, tidak nyaman, melalui tangisan.
4. Istirahat tidur

Ibu klien mengatakan bayi mudah terbangun dan menangis secara tiba-tiba
bila merasakan kurang nyaman atau lapar. Biasanya bayi bisa tertidur
kembali jika menetek atau di gendong.
5. Interaksi Orang Tua-Anak
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kegiatan

Ya

Kontak mata
Tersenyum
Mengecilkan suara
Belaian
Melihat dengan rileks dan
penuh perhatian
Rutin mengunjungi bayi
Upaya pemberian ASI ekslusif

Ayah
Tidak
-

Ya

Ibu
Tidak
-

G. Data Penunjang
Pemeriksaan Darah Rutin (17 Mei 2016 pukul 10.11 WIB)
Pemeriksaan
Hematologi
Hemoglobin
Leukosit
DIFF COUNT
Eosinofil
Basofil
Netrofil
Limfosit
Monosit
Hematokrit
Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
Golongan Darah
GDS

Hasil

Satuan

Nilai Rujukan

Keterangan

23,9
11,2

g/dl
103/ul

15,2 23,6
9,4 34, 0

High

1,30
0,80
62,00
26,30
9,60
66
6
110
40
36
160
O
63

%
%
%
%
%
%
106/ul
Fl
Pg
g/dl
103/ul

1,00 5,00
0 1,00
17,00 60,00
20,00 70,00
1,00 11,00
44 72
4,3 6,3
98 - 122
33 - 41
31 - 35
150 400

mg/dL

70-150

High

High
Low

Pemeriksaan GDS (17 Mei 2016)


Waktu
17 Mei 2016
pukul 06.00
17 Mei 2016

Hasil
44

Satuan
mg/dL

Nilai Rujukan
70-150

Tindakan

63

mg/dL

70-150

Extra D10% 4 cc

pukul 10.11
18 Mei 2016
pukul 09.07

59

mg/dL

70-150

H. TERAPI
No
Tanggal
1. 16 Mei 2016
2. 17 Mei 2016

Jenis Obat
Dosis
Vitamin K
1 mg/ IM
Hiperhep
atau 0,5 mL/ IM
Hepatitis
B
Immuneglobulin
(HBIg)

II. ANALISA DATA


Inisial Pasien
: Bayi Ny. S
No. CM
: 665177
Usia
: 27 jam
Ruang
: Edelweis
Hari,
Masalah
No.
Data Fokus
Etiologi
Diagnosa
TTD
tanggal
Keperawatan
Rah
1.
Selasa, 17 DS:
Ketidakad Risiko
Risiko
Mei 2016 a. Ibu
klien ekuatan
ketidakstabilan ketidakstabi ma
pukul
mengatakan
menyusui kadar glukosa lan
kadar
11.00
bayinya
sudah
darah
glukosa
WIB
mulai netek tetapi
darah
b.d
belum kuat
Ketidakade
b. Ibu mengatakan
kuatan
ASI yang keluar
menyusui
masih sedikit
(00179)

2.

3.

DO:
a. Hisapan
bayi
kurang
baik,
lemah
b. GDS 44 mg/dL
(06.00WIB)
c. BB: 2085 kg
Selasa, 17 DS: Proses
Mei 2016
adaptasi
pukul
DO:
bayi baru
11.00
a. Bayi lahir tanggal lahir
WIB
16 Mei 2016
pukul 08.10 WIB
b. Usia kehamilan 34
minggu
c. Usia bayi 27 jam
d. BB : 2085 kg
e. PB : 45 cm
f. Suhu : 360C
g. N : 120 kali/menit
h. Ekstremitas teraba
dingin
i. Kulit teraba tipis
Selasa, 17 DS: Luka
Mei 2016
pemotong
pukul
DO:
an
tali
11.00
a. Usia bayi 27 jam
pusat dan
WIB
b. Terdapat
sisa peningkata
pemotongan tali n paparan
pusat sepanjang 5 lingkunga
cm
n terhadap
c. Tali pusat basah BBL
dan segar, tidak

Risiko
ketidakseimba
ngan
suhu
tubuh

Rah
Risiko
ketidakseim ma
bangan
suhu tubuh
b.d proses
adaptasi
bayi
baru
lahir
(00005)

Risiko infeksi

Rah
Risiko
infeksi b.d ma
luka
pemotongan
tali
pusat
dan
peningkatan
paparan
lingkungan
terhadap

ada pus
d. Leukosit:
11,2
3
10 /ul (17 Mei
2016 pukul 11.10
WIB)
e. BB : 2085 kg
f. Bayi
dirawat
gabung
g. Banyak
pengunjung yang
datang

BBL
(00004)

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d ketidakadekuatan menyusui
(00179)
2. Risiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d proses adaptasi bayi baru lahir
(00005)
3. Risiko infeksi b.d luka pemotongan tali pusat dan peningkatan paparan
lingkungan terhadap BBL (00004)

IV. PERENCANAAN KEPERAWATAN


Nama

: Bayi Ny. S

No. RM

: 665177

Umur

: 27 jam

Ruang

: Edelweis

No.
1.

2.

No
3.

Hari,
tanggal
Selasa, 17
Mei 2016
pukul
11.00 WIB

Diagnosa

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

TTD

Setelah diberikan intervensi Hypoglikemia management (2130)


Rah
keperawatan selama 2 x 24
a. Pantau tanda dan gejala hipoglikemia ma
jam, kadar glukosa darah
seperti lemah, kelesuan, gerakan tidak
pada bayi dapat stabil dengan
aktif
kriteria hasil:
b. Pantau kadar glukosa darah
a. Gerakan bayi aktif
c. Anjurkan ibu untuk sering menyusui
b. Hisapan bayi baik
bayinya
c. Glukosa
darah
bayi
d. Kolaborasi pemberian ekstra D 10%
dalam batas normal
Selasa, 17 Risiko
Setelah dilakukan intervensi Newborn Care (6880)
Rah
Mei 2016 ketidakseimbangan keperawatan selama 2 x 24
a. Monitor suhu bayi dan pernapasan
ma
pukul
suhu tubuh b.d jam, suhu tubuh bayi
b. Monitor warna kulit dan suhu kulit
11.00 WIB proses
adaptasi seimbang dengan kriteria
c. Monitor BAK, BAB dan muntah pada
bayi baru lahir
hasil:
bayi
a. Suhu kulit normal
d. Anjurkan ibu bayi memberikan ASI
b. Suhu tubuh 36,5 37,50
yang adekuat
C
e. Pakaikan penutup kepala, bedong dan
c. Badan
bayi
tidak
selimut hangat pada bayi
menggigil
f. Letakkan bayi di sebelah ibu
d. Tidak ada sianosis
g. Anjurkan ibu bayi untuk memberikan
e. Ekstremitas teraba hangat
pelukan dan langsung bersentuhan
antara kulit ibu dan bayi saat menyusui
Hari,
tanggal
Selasa, 17
Mei 2016
pukul
11.00 WIB

Risiko
ketidakstabilan
kadar
glukosa
darah
b.d
ketidakadekuatan
menyusui

Diagnosa
Risiko infeksi b.d
luka pemotongan
tali pusat dan
peningkatan
paparan
lingkungan
terhadap BBL

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Setelah diberikan intervensi 1. Infection protection (6550)


keperawatan selama 2 x 24
a. Observasi adanya tanda-tanda infeksi
jam, tidak terdapat infeksi
b. Ajarkan kepada orang tua teknik
pada bayi dengan kriteria
mencuci tangan yang tepat sebelum
hasil:
memegang bayi
a. Suhu tubuh bayi normal
c. Anjurkan kepada keluarga dan
36,5 37,50 C
pengunjung yang akan memegang bayi
b. Tidak ada tanda infeksi
untuk cuci tangan dengan sabun atau
pada luka tali pusat
menggunakan aseptik
(kemerahan,
demam, 2. Newborn Care (6880)
bengkak, adanya pus)
a. Bersihkan tali pusat
c. Bayi tidak menunjukkan
b. Jaga agar tali pusat tetap kering dan
gejala penyakit yang
terjaga dari kotoran
disebabkan oleh virus
c. Lindungi neonatus dari sumber infeksi
seperti bersin, kelemahan
di lingkungan rumah sakit
d. Motivasi ibu memberikan ASI secara

TTD
Rah
ma

V. IMPLEMENTASI
Nama

: Bayi Ny. S

No. RM

: 665177

Umur

: 27 jam

Ruang

: Edelweis

Tanggal/
Jam
Selasa, 17 Mei
2016 pukul 06.00
WIB
Selasa, 17 Mei
2016 pukul 06.00
WIB
Selasa, 17 Mei
2016 pukul 11.15
WIB
Selasa, 17 Mei
2016 pukul 11.20
WIB

No. Dx

Implementasi

Mengukur GDS

Memberikan ekstra glukosa D10% 4cc

Memantau tanda dan gejala


hipoglikemia seperti lemah, kelesuan,
gerakan tidak aktif
Memonitor suhu bayi dan pernapasan,
memonitor warna kulit, memonitor
BAK, BAB dan muntah pada bayi

Respon
S: O:
GDS: 44 mg/dL
S: O:
Telah diberikan ekstra glukosa 4cc
S: O:
Bayi terlihat tenang dan terlihat lemas
S: O:
T: 360C
RR: 40 kali/menit
Warna kulit: kemerahan
Ekstremitas dingin
BAK (+) BAB (+) muntah (-)

TTD
Rahma
Rahma
Rahma
Rahma

Selasa, 17 Mei 1,2,3


2016 pukul 11.30
WIB

Menjelaskan dan memotivasi ibu untuk


sering menyusui bayinya

Selasa, 17 Mei 2
2016 pukul 11.35
WIB

Mengajarkan dan menganjurkan kepada


ibu agar saat menyusui memeluk bayi
dan mendekatkan bayi ke kulit ibu

Selasa, 17 Mei 2
2016 pukul 11.40
WIB

Memberikan informasi tentang keluaran


panas yang cepat pada bayi dan
menganjurkan akan selalu menjaga bayi
agar tetap hangat
Memberikan informasi mengenai tandatanda infeksi pada bayi dan tanda
bahaya pada bayi

Selasa, 17 Mei 3
2016 pukul 11.45
WIB

Selasa, 17 Mei
2016 pukul 11.50
WIB

Mendiskusikan cara-cara
meminimalkan risiko infeksi pada bayi

S: Ibu bayi mengatakan akan memberikan ASI Rahma


secara rutin, namun ASI baru keluar sedikit
O:
Kekuatan hisap bayi lemah, ASI keluar baru
sedikit, ibu bayi terlihat berusaha memberikan
ASI secara rutin
S:
Rahma
Ibu bayi mengatakan akan memberikan
kehangatan pada bayi
O:
Saat menyusui ibu terlihat memeluk anaknya,
kedekatan ibu dan bayi baik, bayi sudah
diletakkan di dekat ibu
S: Rahma
O:
Bayi dibedong dan diberikan tudung kepala
serta diberikan selimut
S:
Rahma
Ibu dan keluarga bayi mengatakan sudah
memahami informasi yang dijelaskan
O:
Ibu dan keluarga terlihat sudah memahami
informasi yang diberikan
S:
Rahma
Ibu dapat menyebutkan cara mencegah infeksi
dengan menyusui
O:
Ibu sudah memahami cara meminimalkan

risiko infeksi pada bayi


S:
Rahma
Keluarga mengerti cara cuci tangan
O:
Ayah dan keluarga bayi mendemontrasikan
cara cuci tangan dengan benar
S:
Rahma
Ibu mengatakan akan melakukannya jika ingat
O:
Ibu terlihat mau melakukannya

Selasa, 17 Mei 3
2016 pukul 11.55
WIB

Mengajarkan kepada ibu, keluarga dan


pengunjung bayi untuk melakukan cuci
tangan dengan antiseptik (handscrub)
yang sudah disediakan di depan kamar

Selasa, 17 Mei 3
2016 pukul 12.00
WIB

Menganjurkan ibu dan keluarga untuk


melakukan handscrub jika akan
menyentuh bayi dan menganjurkan ibu
untuk mengajarkan kepada pengunjung
yang datang
Mengatur suhu ruangan
S: Rahma
O:
Suhu ruangan diatur tidak terlalu dingin dan
tidak terlalu panas
Melakukan pemeriksaan kadar gula S : Rahma
darah (GDS) bayi
O:
Hasil laboratorium (17 Mei 2016)
GDS= 63 mg/dL
Menanyakan kepada ibu keadaan bayi S:
Rahma
dan memonitor bayi
Ibu mengatakan bayi menangis, menghisap
puting sedang, dan mau menyusui
O:
T : 36,80C
N : 120 kali/menit
RR: 40 kali/menit
BAK (+), BAB (+), muntah (-)
Tali pusat dalam keadaan segar, tidak ada

Selasa, 17 Mei 2
2016 pukul 12.05
WIB
Selasa, 17 Mei 1
2016 pukul 12.10
WIB
Rabu, 18 Mei 1,2,3
2016 pukul 11.00

kemerahan, tidak ada pus.


Kulit bayi teraba hangat, tidak ada sianosis.
Bayi terlihat menangis lemas, terdapat ada
tanda kelemahan. Tidak ada tanda infeksi.
S:
Ibu meminta bantuan untuk meletakkan bayi
poda posisi nyaman
O: Ibu menyusi bayinya, ASI sudah keluar
S: O:
Bayi telah dibedong, bayi tampak nyaman dan
hangat
S: O : bayi tertidur lelap di samping ibu dalam
kondisi dibedong
S:
Ibu mengatakan akan melakukannya jika ingat
O:
Ibu terlihat mau memberikan ASI kepada
bayinya
S:
Ibu mengatakan akan menjaga keadaan
bayinya dan lingkungan bayi
O:
Ibu terlihat sudah memahami hal-hal yang
harus dilakukan

Rabu, 18 Mei 1,2,3


2016 pukul 11.05

Menganjurkan ibu memberikan ASI

Rabu, 18 Mei 2
2016 pukul 11.10

Membedong bayi dan memberikan


sarung tangan dan kaki serta tudung
kepala

Rabu, 18 Mei 1
2016 pukul 11.15

Memposisikan bayi tidur pada posisi


yang nyaman dan memberikan selimut

Rabu, 18 Mei 1
2016 pukul 11.20

Menganjurkan
ibu
untuk
tetap
memberikan ASI setiap 2 jam sekali
walaupun bayinya dalam keadaan tidur

Rabu, 18 Mei
2016 pukul 11.25

Menjelaskan kepada ibu bahwa saat ini


tidak ada tanda hipotermia dan tidak ada
tanda infeksi. Namun, keluarga harus
menjaga kesehatan bayi dengan cuci
tangan sebelum kontak dengan bayi,
memberikan ASI dengan rutin dan
menjaga kebersihan lingkungan bayi
Menganjurkan kepada ibu dan keluarga S:

Rabu,

18

Mei 1,2,3

Rahma

Rahma
Rahma

Rahma

Rahma

2016 pukul 11.30

Rabu, 18 Mei 1,2,3


2016 pukul 11.30

melaporkan jika ada tanda kelemahan, Ibu mengatakan akan melaporkan kepada
hipotermi, dan tanda infeksi
perawat bila terjadi hal yang sudah dijelaskan
O:
Ibu terlihat sudah mengerti hal yang dapat
dilakukan
Membuat discharge planning bersama S:
Rahma
ibu dan keluarga tentang perawatan bayi Ibu mengatakan akan mempraktekkan hal-hal
di rumah
yang sudah diajarkan di rumah dan akan
menjaga kesehatan bayi
O:
Ibu terlihat sudah mandiri dan memahami hal
yang harus dilakukan di rumah

VI. EVALUASI
Nama

: Bayi Ny. S

No. RM

: 665177

Umur

: 27 jam

Ruang

: Edelweis

No.
1.

2.

Tanggal/
Diagnosa
Evaluasi
TTD
Jam
Selasa, 17 Mei Risiko ketidakstabilan kadar S:
Rahma
2016 pukul 12.15 glukosa
darah
b.d Ibu bayi mengatakan sudah mencoba memberikan ASI namun
WIB
ketidakadekuatan menyusui
ASI masih keluar sedikit, dan kemampuan hisap bayi masih
lemah.
O:
T: 360C
RR: 40 kali/menit
N: 120 kali/menit
Warna kulit: kemerahan
Ekstremitas dingin
BAK (+) BAB (+) muntah (-)
Terdapat tanda kelemahan dan kemampuan hisap bayi lemah
GDS 63 mg/dL
A:
Masalah belum teratasi, terdapat tanda kelemahan
P:
a. Observasi tanda kelemahan dan hypoglikemia
b. Anjurkan kepada ibu untuk tetap rutin memberikan ASI setiap
2 jam
c. Anjurkan ibu dan keluarga melaporkan jika menemukan
tanda-tanda kelemahan pada bayi
Selasa, 17 Mei Risiko ketidakseimbangan suhu S:
Rahma

3.

2016 pukul 12.15 tubuh b.d proses adaptasi bayi Ibu bayi mengatakan sudah mengetahui cara menjaga kehangatan
WIB
baru lahir
bayi dengan memakaikan selimut, bedong, sarung tangan dan
kaki, dan tudung kepala. Ibu bayi mengatakan sering-sering
bersentuhan dan memeluk anaknya agar tidak kedinginan. Ibu
bayi mengatakan bayi tidak menggigil.
O:
T : 360C
RR : 40 kali/menit
N : 120 kali/menit
Warna kulit kemerahan
Bagian kaki sedikit dingin
Tidak ada tanda bayi menggigil
A:
Masalah teratasi, tidak ada tanda hipotermia
P:
a. Monitor suhu, pernapasan, warna kulit
b. Anjurkan ibu bayi memberikan ASI yang adekuat
c. Anjurkan keluarga menjaga kehangatan bayi dengan
memakaikan penutup kepala, bedong dan selimut
d. Jaga suhu lingkungan
Selasa, 17 Mei Risiko
infeksi
b.d
luka S:
Rahma
2016 pukul 12.15 pemotongan tali pusat dan Ibu bayi memahami tanda infeksi pada bayi. Ibu bayi mengatakan
WIB
peningkatan paparan lingkungan mengetahui cara mencegah infeksi pada bayi dengan memberikan
terhadap BBL
ASI secara rutin, menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan
sebelum memegang anak, dan menjaga kebersihan lingkungan.
O:
T : 360C
RR : 40 kali/menit

4.

N : 120 kali/menit
Tidak ada tanda infeksi pada tali pusta, keadaan tali pusat segar,
tidak ada pus, tidak kemerahan
Ibu bayi dan keluarga dapat mempraktekkan cara mencuci tangan
dengan benar
A:
Masalah teratasi, tidak ada tanda infeksi pada bayi
P:
a. Observasi tanda infeksi
b. Anjurkan kepada keluarga menjaga bayi dari risiko infeksi
c. Anjurkan kepada keluarga mengaplikasikan teknik aseptik
yang telah diajarkan
d. Anjurkan keluarga melapor jika menemukan tanda infeksi
Rabu, 18 Mei Risiko ketidakstabilan kadar S:
Rahma
2016 pukul 11.30 glukosa
darah
b.d Ibu bayi menghisap puting kuat dan ASI sudah keluar banyak.
ketidakadekuatan menyusui
Ibu mengatakan telah rutin menyusui bayi setiap 2 jam sekali.
O:
T : 36,80C
N : 120 kali/menit
RR: 40 kali/menit
Bayi menangis kuat, tidak ada tanda kelemahan. GDS terakhir 59
mg/ dL
A:
Masalah teratasi, tidak ada tanda kelemahan. Kemandirian ibu
dalam menyusui untuk pencegahan hypoglikemia sudah baik
P:
Discharge planning perawatan bayi di rumah
a. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang

5.

pentingnya ASI
b. Anjurkan pada ibu untuk tetap memberikan ASI setiap 2-3
jam
c. Anjurkan keluarga segera membawa bayi ke petugas
kesehatan jika terjadi tanda kelemahan dan hypogliklemia
Rabu, 18 Mei Risiko ketidakseimbangan suhu S:
Rahma
2016 pukul 11.30 tubuh b.d proses adaptasi bayi Ibu mengatakan tidak ada tanda menggigil pada anaknya, bayi
baru lahir
tidur nyenyak, sesekali menangis kuat
Ibu mengatakan sudah mengetahui cara menjaga suhu tubuh bayi
dan akan mengaplikasikan di rumah
O:
T : 36,80C
N : 120 kali/menit
RR: 40 kali/menit
Kulit teraba hangat, kaki teraba sedikit dingin
Keluarga terlihat sudah mandiri dalam menjaga keseimbangan
suhu tubuh bayi.
A: Masalah teratasi, tidak ada tanda hipotermia. Keluarga sudah
memahami dan mandiri dalam mengaplikasikan intervensi untuk
menjaga keseimbangan suhu tubuh bayi
P:
Discharge planning perawatan bayi di rumah
a. Anjurkan ibu bayi memberikan ASI yang adekuat
b. Anjurkan keluarga menjaga kehangatan bayi dengan
memakaikan penutup kepala, bedong dan selimut hangat pada
bayi serta memberi pelukan dan langsung bersentuhan antara
kulit ibu dan bayi saat menyusui
c. Anjurkan keluarga menjaga suhu lingkungan

6.

d. Anjurkan keluarga segera membawa bayi ke petugas


kesehatan jika ditemukan tanda perubahan suhu tubuh
Rabu, 18 Mei Risiko
infeksi
b.d
luka S:
Rahma
2016 pukul 11.30 pemotongan tali pusat dan Ibu mengatakan bayi menangis, menghisap puting kuat, dan mau
peningkatan paparan lingkungan menyusui. Keluarga dapat menyebutkan tanda infeksi dan cara
terhadap BBL
mencegah infeksi bayi
O:
T : 36,80C
N : 120 kali/menit
RR: 40 kali/menit
Keadaan tali pusat segar, tidak ada kemerahan. Tidak ada tanda
infeksi.
Keluarga terlihat sudah mengerti dan mengaplikasikan teknik
aseptik dengan cuci tangan sebelum kontak ke bayi.
A: Masalah teratasi, tidak ada tanda infeksi pada bayi.
Kemandirian keluarga dalam pencegahan infeksi sudah baik.
P:
Discharge planning perawatan bayi di rumah
a. Ajarkan cara perawatan bayi baru lahir dan keadaan tali pusat
b. Anjurkan kepada keluarga menjaga bayi dari risiko infeksi
c. Anjurkan kepada keluarga mengaplikasikan teknik aseptik
yang telah diajarkan
d. Anjurkan keluarga segera membawa bayi ke petugas
kesehatan jika terjadi tanda infeksi

You might also like