Professional Documents
Culture Documents
S
DENGAN BBLR, KMK, SPONTAN
DI RUANG EDELWEISS RSUD KRT. SETJONEGORO WONOSOBO
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Maternitas Tahap Profesi
Dosen Pembimbing
Pembimbing Klinik
Disusun oleh:
Rahma Nur Hasanah
22020115220079
PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa
Tanggal/Jam Pengkajian
Nama Ayah-Ibu
Alamat
Rumah Sakit
Tahun
Lahir
1992
L/P
L
2.
2009
3.
4.
BB Lahir
2800 g
Keadaan
Bayi
Sehat
2700 g
2011
2016
Jenis
Persalinan
Spontan
Tempat
Lahir
Bidan
Sehat
Spontan
Bidan
2500 g
Sehat
Spontan
Bidan
2085 g
Sehat
Spontan
RS
Komplikasi
: G4P3A0
: 34 minggu
: Presentasi kepala
: Teratur
: Hipertensi
C. Riwayat Persalinan
1.
2.
3.
Ket
Spontan
34 minggu
PEB
Kala I 24 jam
Kala II 5 menit
Kala III 5 menit
Kala IV 2 jam
Jernih
: kurang masa kehamilan, PEB
: 5 menit
: Air ketuban jernih
: 160/100 mmHg
: Oksitosin 10 IU
Frekuensi
Jantung
Usaha
Napas
Tonus
otot
Tidak
ada
Tidak
ada
Lumpuh
< 100
> 100
Lambat
Menangi
s kuat
Ekstremi Gerakan
tas fleksi aktif
sedikit
Menit ke 1
Menit ke 5
Menit ke
10
Refleks
Warna
kulit
Tidak
bereaksi
Biru/puc
at
Gerakan
sedikit
Tubuh
kemerah
an,
tangan
dan kaki
biru
Total
Reaksi
melawan
Kemerah
an
2. Tindakan resusitasi
:3. Plasenta dan Tali Pusat
1) Bentuk
: Cakram
2) Berat
: 500 gram
3) Ukuran
: 50 cm
4) Kulit ketuban
: Segar
5) Kelainan
: Kotiledon lengkap, infark (-), hematoma (-),
separasi (-), kalsifikasi (-)
6) Panjang tali pusat : 50 cm
7) Kelainan
: tidak ada
E. Pengkajian Fisik
1. Pengkajian Umum
a. Umur
: 27 jam
b. Berat badan
: 2085 gram
c. Panjang badan
: 45 cm
d. Lingkar kepala
: 30 cm
e. Lingkar dada
: 28 cm
f. Suhu tubuh
: 36C
2. Kepala
a. Bentuk
: bulat
b. Kepala
: mesocepal
c. Ubun-ubun
: sutura belum menyatu
d. Mata
1) Posisi
: Simetris
2) Kotoran
: (-)
3) Perdarahan
: (-)
e. Telinga
1) Posisi daun telinga: Simetris
2) Bentuk
: normal
3) Lubang telinga : ada +/+
4) Keluaran
: tidak ada
f. Mulut
1) Kesimetrisan : simetris
g. Kulit
Ibu klien mengatakan bayi mudah terbangun dan menangis secara tiba-tiba
bila merasakan kurang nyaman atau lapar. Biasanya bayi bisa tertidur
kembali jika menetek atau di gendong.
5. Interaksi Orang Tua-Anak
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kegiatan
Ya
Kontak mata
Tersenyum
Mengecilkan suara
Belaian
Melihat dengan rileks dan
penuh perhatian
Rutin mengunjungi bayi
Upaya pemberian ASI ekslusif
Ayah
Tidak
-
Ya
Ibu
Tidak
-
G. Data Penunjang
Pemeriksaan Darah Rutin (17 Mei 2016 pukul 10.11 WIB)
Pemeriksaan
Hematologi
Hemoglobin
Leukosit
DIFF COUNT
Eosinofil
Basofil
Netrofil
Limfosit
Monosit
Hematokrit
Eritrosit
MCV
MCH
MCHC
Trombosit
Golongan Darah
GDS
Hasil
Satuan
Nilai Rujukan
Keterangan
23,9
11,2
g/dl
103/ul
15,2 23,6
9,4 34, 0
High
1,30
0,80
62,00
26,30
9,60
66
6
110
40
36
160
O
63
%
%
%
%
%
%
106/ul
Fl
Pg
g/dl
103/ul
1,00 5,00
0 1,00
17,00 60,00
20,00 70,00
1,00 11,00
44 72
4,3 6,3
98 - 122
33 - 41
31 - 35
150 400
mg/dL
70-150
High
High
Low
Hasil
44
Satuan
mg/dL
Nilai Rujukan
70-150
Tindakan
63
mg/dL
70-150
Extra D10% 4 cc
pukul 10.11
18 Mei 2016
pukul 09.07
59
mg/dL
70-150
H. TERAPI
No
Tanggal
1. 16 Mei 2016
2. 17 Mei 2016
Jenis Obat
Dosis
Vitamin K
1 mg/ IM
Hiperhep
atau 0,5 mL/ IM
Hepatitis
B
Immuneglobulin
(HBIg)
2.
3.
DO:
a. Hisapan
bayi
kurang
baik,
lemah
b. GDS 44 mg/dL
(06.00WIB)
c. BB: 2085 kg
Selasa, 17 DS: Proses
Mei 2016
adaptasi
pukul
DO:
bayi baru
11.00
a. Bayi lahir tanggal lahir
WIB
16 Mei 2016
pukul 08.10 WIB
b. Usia kehamilan 34
minggu
c. Usia bayi 27 jam
d. BB : 2085 kg
e. PB : 45 cm
f. Suhu : 360C
g. N : 120 kali/menit
h. Ekstremitas teraba
dingin
i. Kulit teraba tipis
Selasa, 17 DS: Luka
Mei 2016
pemotong
pukul
DO:
an
tali
11.00
a. Usia bayi 27 jam
pusat dan
WIB
b. Terdapat
sisa peningkata
pemotongan tali n paparan
pusat sepanjang 5 lingkunga
cm
n terhadap
c. Tali pusat basah BBL
dan segar, tidak
Risiko
ketidakseimba
ngan
suhu
tubuh
Rah
Risiko
ketidakseim ma
bangan
suhu tubuh
b.d proses
adaptasi
bayi
baru
lahir
(00005)
Risiko infeksi
Rah
Risiko
infeksi b.d ma
luka
pemotongan
tali
pusat
dan
peningkatan
paparan
lingkungan
terhadap
ada pus
d. Leukosit:
11,2
3
10 /ul (17 Mei
2016 pukul 11.10
WIB)
e. BB : 2085 kg
f. Bayi
dirawat
gabung
g. Banyak
pengunjung yang
datang
BBL
(00004)
: Bayi Ny. S
No. RM
: 665177
Umur
: 27 jam
Ruang
: Edelweis
No.
1.
2.
No
3.
Hari,
tanggal
Selasa, 17
Mei 2016
pukul
11.00 WIB
Diagnosa
Intervensi
TTD
Risiko
ketidakstabilan
kadar
glukosa
darah
b.d
ketidakadekuatan
menyusui
Diagnosa
Risiko infeksi b.d
luka pemotongan
tali pusat dan
peningkatan
paparan
lingkungan
terhadap BBL
Intervensi
TTD
Rah
ma
V. IMPLEMENTASI
Nama
: Bayi Ny. S
No. RM
: 665177
Umur
: 27 jam
Ruang
: Edelweis
Tanggal/
Jam
Selasa, 17 Mei
2016 pukul 06.00
WIB
Selasa, 17 Mei
2016 pukul 06.00
WIB
Selasa, 17 Mei
2016 pukul 11.15
WIB
Selasa, 17 Mei
2016 pukul 11.20
WIB
No. Dx
Implementasi
Mengukur GDS
Respon
S: O:
GDS: 44 mg/dL
S: O:
Telah diberikan ekstra glukosa 4cc
S: O:
Bayi terlihat tenang dan terlihat lemas
S: O:
T: 360C
RR: 40 kali/menit
Warna kulit: kemerahan
Ekstremitas dingin
BAK (+) BAB (+) muntah (-)
TTD
Rahma
Rahma
Rahma
Rahma
Selasa, 17 Mei 2
2016 pukul 11.35
WIB
Selasa, 17 Mei 2
2016 pukul 11.40
WIB
Selasa, 17 Mei 3
2016 pukul 11.45
WIB
Selasa, 17 Mei
2016 pukul 11.50
WIB
Mendiskusikan cara-cara
meminimalkan risiko infeksi pada bayi
Selasa, 17 Mei 3
2016 pukul 11.55
WIB
Selasa, 17 Mei 3
2016 pukul 12.00
WIB
Selasa, 17 Mei 2
2016 pukul 12.05
WIB
Selasa, 17 Mei 1
2016 pukul 12.10
WIB
Rabu, 18 Mei 1,2,3
2016 pukul 11.00
Rabu, 18 Mei 2
2016 pukul 11.10
Rabu, 18 Mei 1
2016 pukul 11.15
Rabu, 18 Mei 1
2016 pukul 11.20
Menganjurkan
ibu
untuk
tetap
memberikan ASI setiap 2 jam sekali
walaupun bayinya dalam keadaan tidur
Rabu, 18 Mei
2016 pukul 11.25
Rabu,
18
Mei 1,2,3
Rahma
Rahma
Rahma
Rahma
Rahma
melaporkan jika ada tanda kelemahan, Ibu mengatakan akan melaporkan kepada
hipotermi, dan tanda infeksi
perawat bila terjadi hal yang sudah dijelaskan
O:
Ibu terlihat sudah mengerti hal yang dapat
dilakukan
Membuat discharge planning bersama S:
Rahma
ibu dan keluarga tentang perawatan bayi Ibu mengatakan akan mempraktekkan hal-hal
di rumah
yang sudah diajarkan di rumah dan akan
menjaga kesehatan bayi
O:
Ibu terlihat sudah mandiri dan memahami hal
yang harus dilakukan di rumah
VI. EVALUASI
Nama
: Bayi Ny. S
No. RM
: 665177
Umur
: 27 jam
Ruang
: Edelweis
No.
1.
2.
Tanggal/
Diagnosa
Evaluasi
TTD
Jam
Selasa, 17 Mei Risiko ketidakstabilan kadar S:
Rahma
2016 pukul 12.15 glukosa
darah
b.d Ibu bayi mengatakan sudah mencoba memberikan ASI namun
WIB
ketidakadekuatan menyusui
ASI masih keluar sedikit, dan kemampuan hisap bayi masih
lemah.
O:
T: 360C
RR: 40 kali/menit
N: 120 kali/menit
Warna kulit: kemerahan
Ekstremitas dingin
BAK (+) BAB (+) muntah (-)
Terdapat tanda kelemahan dan kemampuan hisap bayi lemah
GDS 63 mg/dL
A:
Masalah belum teratasi, terdapat tanda kelemahan
P:
a. Observasi tanda kelemahan dan hypoglikemia
b. Anjurkan kepada ibu untuk tetap rutin memberikan ASI setiap
2 jam
c. Anjurkan ibu dan keluarga melaporkan jika menemukan
tanda-tanda kelemahan pada bayi
Selasa, 17 Mei Risiko ketidakseimbangan suhu S:
Rahma
3.
2016 pukul 12.15 tubuh b.d proses adaptasi bayi Ibu bayi mengatakan sudah mengetahui cara menjaga kehangatan
WIB
baru lahir
bayi dengan memakaikan selimut, bedong, sarung tangan dan
kaki, dan tudung kepala. Ibu bayi mengatakan sering-sering
bersentuhan dan memeluk anaknya agar tidak kedinginan. Ibu
bayi mengatakan bayi tidak menggigil.
O:
T : 360C
RR : 40 kali/menit
N : 120 kali/menit
Warna kulit kemerahan
Bagian kaki sedikit dingin
Tidak ada tanda bayi menggigil
A:
Masalah teratasi, tidak ada tanda hipotermia
P:
a. Monitor suhu, pernapasan, warna kulit
b. Anjurkan ibu bayi memberikan ASI yang adekuat
c. Anjurkan keluarga menjaga kehangatan bayi dengan
memakaikan penutup kepala, bedong dan selimut
d. Jaga suhu lingkungan
Selasa, 17 Mei Risiko
infeksi
b.d
luka S:
Rahma
2016 pukul 12.15 pemotongan tali pusat dan Ibu bayi memahami tanda infeksi pada bayi. Ibu bayi mengatakan
WIB
peningkatan paparan lingkungan mengetahui cara mencegah infeksi pada bayi dengan memberikan
terhadap BBL
ASI secara rutin, menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan
sebelum memegang anak, dan menjaga kebersihan lingkungan.
O:
T : 360C
RR : 40 kali/menit
4.
N : 120 kali/menit
Tidak ada tanda infeksi pada tali pusta, keadaan tali pusat segar,
tidak ada pus, tidak kemerahan
Ibu bayi dan keluarga dapat mempraktekkan cara mencuci tangan
dengan benar
A:
Masalah teratasi, tidak ada tanda infeksi pada bayi
P:
a. Observasi tanda infeksi
b. Anjurkan kepada keluarga menjaga bayi dari risiko infeksi
c. Anjurkan kepada keluarga mengaplikasikan teknik aseptik
yang telah diajarkan
d. Anjurkan keluarga melapor jika menemukan tanda infeksi
Rabu, 18 Mei Risiko ketidakstabilan kadar S:
Rahma
2016 pukul 11.30 glukosa
darah
b.d Ibu bayi menghisap puting kuat dan ASI sudah keluar banyak.
ketidakadekuatan menyusui
Ibu mengatakan telah rutin menyusui bayi setiap 2 jam sekali.
O:
T : 36,80C
N : 120 kali/menit
RR: 40 kali/menit
Bayi menangis kuat, tidak ada tanda kelemahan. GDS terakhir 59
mg/ dL
A:
Masalah teratasi, tidak ada tanda kelemahan. Kemandirian ibu
dalam menyusui untuk pencegahan hypoglikemia sudah baik
P:
Discharge planning perawatan bayi di rumah
a. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang
5.
pentingnya ASI
b. Anjurkan pada ibu untuk tetap memberikan ASI setiap 2-3
jam
c. Anjurkan keluarga segera membawa bayi ke petugas
kesehatan jika terjadi tanda kelemahan dan hypogliklemia
Rabu, 18 Mei Risiko ketidakseimbangan suhu S:
Rahma
2016 pukul 11.30 tubuh b.d proses adaptasi bayi Ibu mengatakan tidak ada tanda menggigil pada anaknya, bayi
baru lahir
tidur nyenyak, sesekali menangis kuat
Ibu mengatakan sudah mengetahui cara menjaga suhu tubuh bayi
dan akan mengaplikasikan di rumah
O:
T : 36,80C
N : 120 kali/menit
RR: 40 kali/menit
Kulit teraba hangat, kaki teraba sedikit dingin
Keluarga terlihat sudah mandiri dalam menjaga keseimbangan
suhu tubuh bayi.
A: Masalah teratasi, tidak ada tanda hipotermia. Keluarga sudah
memahami dan mandiri dalam mengaplikasikan intervensi untuk
menjaga keseimbangan suhu tubuh bayi
P:
Discharge planning perawatan bayi di rumah
a. Anjurkan ibu bayi memberikan ASI yang adekuat
b. Anjurkan keluarga menjaga kehangatan bayi dengan
memakaikan penutup kepala, bedong dan selimut hangat pada
bayi serta memberi pelukan dan langsung bersentuhan antara
kulit ibu dan bayi saat menyusui
c. Anjurkan keluarga menjaga suhu lingkungan
6.