You are on page 1of 3

Analisa Jurnal

Judul
Peneliti

: Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Intensitas Nyeri Pada Pasien


Post Operasi Fraktur Di Rsu Pku Muhammadiyah Yogyakarta
: Alan Yanuar, Wantonoro

Tempat

: Di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Kata Kunci : Nyeri, Post Operasi Fraktur, Terapi Musik Klasik


1. Analisa Jurnal Mengunakan Pico
No
1

Criteria
P

Jawaban
Ya

Ya

ya

Pembenaran & Critical Thinking


Fraktur merupakan hilangnya kontinuitas tulang, baik yang
bersifat total atau sebagian Keluhan utama yang sering
ditemukan adalah nyeri (Helmi, 2013).
Nyeri merupakan sensasi ketidaknyamanan yang bersifat
individual. Nyeri tidak lagi dipandang sebagai kondisi alami
dari cidera atau trauma yang akan berkurang secara bertahap
seiring waktu, karena nyeri yang tak mereda dapat
menyebabkan komplikasi, peningkatan lama rawat inap di
rumah sakit dan distress (Helmi, 2013).
Penatalaksanaan nyeri meliputi dua tipe dasar intervensi
keperawatan: intervensi farmakologi dan non farmakologi.
Penatalaksanaan nyeri secara farmakologi melibatkan
penggunaan obat, pengunaan Obat anti inflamasi non steroid
(AINS) dapat memperlambat proses penyembuhan tulang
sehingga diperluka penatalaksanaan nyeri secara non
farmakologi, (Kozier & Erb, 2009).
Salah satu tindakan nonfarmakologis adalah dengan
pemberian terapi musik, yang dapat menurunkan nyeri
fisiologis
berdasarkan penelitian ditemukan bahwa saraf penerus musik
dan saraf penerus rasa sakit adalah sama (Musbikin, 2009).
Hal ini dikarenakan, musik memiliki beberapa kelebihan,
seperti musik bersifat universal, nyaman dan menyenangkan,
berstruktur. Perlu diingat bahwa banyak dari proses dalam
hidup kita berakar dari irama. Sebagai contoh, nafas kita,
detak jantung, dan pulsasi semuanya berulang dan berirama,
(Trauna, 2008).
Desain penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan Non
Equivalent Control Group Design. Peneliti memberikan
intervensi kepada kelompok yang akan diberikan tindakan
terapi music klasik Perlakuan dan membandingkan sebelum
dan sesudah dan di bedakan anatar klompok yang mendapat
intervensi dan kontrol dilakukan tindakan music klasik .
Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 20 responden 10
kontrol dan 10 ekperimen
Mendengarkan musik akan mengalihkan perhatian terhadap

nyeri (distraksi) dan memberikan rasa nyaman dan rilek


(relaksasi). Sesuai dengan teori menurut Campbell (2001)
musik dapat digunakan sebagai terapi musik untuk
meningkatkan kemampuan manusia terhadap berbagai jenis
penyakit dan dapat dimanfaatkan sebagai aktivitas didtraksi.
Teknik distraksi dengan terapi musik akan membantu
melepaskan endorfhin yang ada dalam tubuh.
Seperti diketahui bahwa endorphin memiliki efek relaksasi
dalam tubuh (Potter & Perry, 2006). Endorphin tersebut dapat
menimbulkan efek analgesia yang mengeliminasi
neurotransmitter rasa nyeri pada pusa persepsi dan interpretasi
sensori dalam otak. Sehingga efek yang bisa muncul adalah
nyeri berkurang (Guyton & Hall, 2008).
Musikterbuktimenunjukkanefekyaitu
menurunkanfrekuensidenyutjantung,mengurangikecemasanda
ndepresi,
menghilangkannyeri,danmenurunkantekanandarah(Campbell,
2001;Dofi,
Ucup,2011).BeberapastudikasuspraktekdoktergigidiEropatera
pim
ktelahterbuktibisamenguranginyeriyangdirasakanolehseseoran
g(P
otter&Perry,2005).2009; usi
Adanya pengaruh kompres dingin terhadap penurunan
intensitas nyeri pada pasien fraktur di RSUD Ungaran dengan
nilai P = 0,007 (p-value<0,05).
Implikasi :
1. Bagi perawat :
Saran,

bagi

tenaga

kesehatan

(perawat)

dapat

memberikan terapi musik klasik untuk menurunkan skala


4

Ya

nyeri pada pasien post operasi


2. Bagi ruangan
Dapat menjadi alternatif dalam tindakan keperawatan
mandiri dan bisa di masukan kedalam SOP
3. Bagi mahasiswa
Dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan dalam
penanganan non-farmakoloi penurunan skala nyeri

Kelebihan Jurnal ini :


1. Dalam jurnal ini sudah cukup banyak teori dan penelitian yang pendukung jurnal
ini

2. Pengunaan terapi musik kelasik ini cukup mudah untuk di terapkan pada pasien
Kekurang Jurnal Ini :
1. Pada jurnar ini tidak ada penelitian yang mendukung dari jurnal , hanya saja
terdapat cukup bayak teori pendukung jurnal
Kesimpulan :
Mendengarkan musik akan mengalihkan perhatian terhadap nyeri (distraksi) dan
memberikan rasa nyaman dan rilek (relaksasi). Sesuai dengan teori menurut
Campbell (2001) musik dapat digunakan sebagai terapi musik untuk meningkatkan
kemampuan manusia terhadap berbagai jenis penyakit dan dapat dimanfaatkan
sebagai aktivitas didtraksi. Teknik distraksi dengan terapi musik akan membantu
melepaskan endorfhin yang ada dalam tubuh.
Seperti diketahui bahwa endorphin memiliki efek relaksasi dalam tubuh (Potter &
Perry, 2006). Endorphin tersebut dapat menimbulkan efek analgesia yang
mengeliminasi neurotransmitter rasa nyeri pada pusa persepsi dan interpretasi
sensori dalam otak. Sehingga efek yang bisa muncul adalah nyeri berkurang
(Guyton & Hall, 2008).

You might also like