Professional Documents
Culture Documents
Nama
: Tn.
Hari/T
anggal
Usia
: 21
Tahun
Waktu
: 11.20 11.30 wita.
Interaksi
: Ke I (Fase
Perkenalan)
Tujuan
pasien
Perawatan Srikaya
saling percaya.
Deskripsi
: Penampilan klien terlihat cukup rapi, rambut bersih disisir dan wajah bersih,
sudah mandi.
Analisa
Komunikasi Verbal
Berfokus pada
Klien
Analisa Berfok
pada Perawa
Merasa terkejut
disapa oleh P
K mau menerima
kehadiran P.
tersenyum.
K: Selamat siang !
P: Tetap tersenyum
Merasa senang
K: Tersenyum.
dan
karena K mau
mencoba tidur
menjawab salam
lagi kemudian
bangkit lagi
P:
Berharap dapat
Klien duduk
melanjutkan
berhadapan
pembicaraan
namanya ?
bersalaman dengan K.
kelihatan ragu
P:
K : memperhatikan P namun
dipanggil apa?
K mau merespon
stimulus yang
disampaikan oleh
K: Nama saya Kaharuddin, tapi saya biasanya
Kahar.
namanya.
Komunikasi Verbal
P: Kahar,
kalau
bisakah
tidak
kita
memperhatikan K, dengan
Analisa Berfokus
Klien
pada Perawat
melanjutkan interaksi,
sikap terbuka.
K: Ia Pak Mantri
K: Menatap ke arah P .
serius dan
memperhatikan.
P: Maunya
dimana ?
Kahar
kita
selanjutnya.
mata.
K: Di meja makan saja pak Mantri.
Jadi
hari
ini
membicarakan
kita
apa
akan
perawat, kadang
yang
menundukkan kepala.
Berharap K mau
08.00
terbuka dan
14.00.
bersama-sama
Nanti
kita
Saya
dengan
akan
akan
Kahar.
menceritakan
sama-sama
masalahnya.
membantu
masalahnya,
sangat
mengatasi
Untuk
berharap
itu
saya
Kahar
mau
akan
menjaga
K: Ia pak Mantri
P.
semalam
tidurnya
Komunikasi Verbal
Analisa Berfokus
pada Klien
Perawat
petemuan berikutnya..
Tampak K tidak
keberatan dengan
ditawarkan.
masalah K dan
Kahar
memukul
orang
menatap ke arah P
mengalihkan
K : Ia Pak Mantri
pembicaraan.
sekali,
sudah
mau
tanda perpisahan.
mengakhiri pembicaraan
bisa istirahat.
Nama
Nn.HN
Hari
/Tanggal
: 27 mei 2003.
Usia
: 28
Th
Waktu
: 09.00 -09.15 wita
Interaksi
: Ke III (Fase
Kerja)
Tujuan
samping
K dapat
mengenal halusinasinya.
Deskripsi
tempat tidur.
: Penampilan K nampak tidak rapi, rabut tidak disisir, menggunakan celana jeans,
memakai baju kaos dan memakai sandal.
Komunikasi Verbal
P: Selamat pagi Hn
P: Menghampiri K, tersenyum,
duduk berdampingan K
Analisa Berfokus
Analisa Berfokus
pada Klien
pada Perawat
Mungkin bertanya
senang bertemu
kedatanagn perawat.
dengan K.
P:
Berusaha mengetahu
tapi jelas.
K: Menunduk dan menatap ke
arah P.
tidak mengalami
perubahan.
ini.
Bersikap persuasif
mempertahankan kontak
mata.
bekerja sama
menjalankan kontrak
K: Melamun dan menunduk.
sebelumnya
Komunikasi Verbal
Analisa Berfokus
Klien
pada Perawat
Bersikap persuasif
tapi jelas.
bekerja sama
menjalankan kontrak
K: Ya.
K : Tersenyum dan
memandang ke arah P.
Membayangkan ketika
sebelumnya.
P: Menatap ke arah K
P: Kapan biasanya suara-suara itu
muncul.
k: Menatap ke arah P
Memberikan
penguatan dengan
K: Menyuruh pulang.
P: Kontak mata tetap, nada
bersahabat tidak menuduh
P: Pak mantri percaya apa yang
atau menghakimi.
K : Tersenyum
mendengar suara-suara.
K : Ia pak
mempertahankan kontak
mata.
cerita.
P:
K: Ia pak,boleh
P:
Komunikasi Verbal
Analisa Berfokus
Analisa Berfokus
pada Klien
pada Perawat
K: Ka G
K: Tetap menunduk
K mulai menjawab.
tersenyum.
stimulus yang
disampaikan oleh P
Berpikir apakah K ma
memperhatikan K, dengan
melanjutkan interaksi,
sikap terbuka.
datar.
selanjutnya.
mempertahankan kontak
mata.
K: Ekspresi wajah nampak
datar.
P: Menggunakan nada suara
P: Ka G, bagaimana perasaan Ka G hari
ini?
: Tn.DM
Hari/Tanggal
: 34 Th
Waktu
: Ke III (Fase
Kerja)
Tujuan
: Setelah Intervensi
Keperawatan
Lingkungan
samping
tidur.
kebersihan diri.
Deskripsi
: Penampilan K nampak tidak rapi, rabut tidak disisir, menggunakan celana pendek,
K: Selamat Pak
P: Menghampiri K, tersenyum,
Analisa Berfokus
Analisa Berfokus
pada Klien
pada Perawat
Mungkin bertanya
kedatanagn perawat.
kehadiran P.
K:
apakah K dapat
K berfikir bahwa ia
menerima kehadiran
tidak mengalami
P.
perubahan.
Berusaha mengetah
P:
mempertahankan kontak
mata.
K : Tidak apa-apa
P:
P: Tenang, rileks,
mempertahankan kontak
mata.
K:
P:
K:
P: Bagaimana tidurnya semalam ?
K: Tidur !
Komunikasi Verbal
Analisa Berfokus
Analisa Berfokus
pada Klien
pada Perawat
Bersikap persuasif ag
klien dapat bekerja
sama menjalankan
kontrak sebelumnya.
K: Belum....., nanti h saja.
K : Memandang ke arah P
kemudian pandangan ke
tempat lain.
Memberikan penguat
P: Bagusnya Mas DM mandi supaya
P: Menatap ke arah K
K : Ia nanti......!
dengan harapan K
Komunikasi Verbal
Analisa Berfokus
Analisa Berfokus
pada Klien
pada Perawat
K: Ka G
K: Tetap menunduk
K mulai menjawab.
tersenyum.
stimulus yang
disampaikan oleh P
Berpikir apakah K ma
memperhatikan K, dengan
melanjutkan interaksi,
sikap terbuka.
datar.
selanjutnya.
mempertahankan kontak
mendekatinya
mata.
K: Ekspresi wajah nampak
datar.
berinteraksi d
ini?
Nama
: Tn
DM
Hari/Tanggal
: Jumat, 13
Waktu
: 13.00
Juni 2003
Usia
: 34
Th
13.10 wita
Interaksi
: Fase
Terminasi
Tujuan
: Setelah
Intervensi Keperawatan
Lingkungan
samping
tidur.
Deskripsi
secara wajar.
: Penampilan K nampak rapi, rabut disisir, menggunakan celana jeans,
memakai baju kaos dan memakai sendal.
Komunikasi Verbal
P:
K:
Selamat siang.
Analisa Berfokus
pada Klien
Analisa Berfok
pada Perawa
mau menerima
perpisahan ini.
tersenyum.
P: Bagaimana perasaannya hari ini bu ?P: Kontak mata, bicara santai tapi
Apakah sudah makan bu ?
jelas.
Perasaan masih ra
K: Sudah.
K: Menganggukkan kepala.
apakah K dapat
menerima perpisah
P: Boleh saya duduk di sini dan cerita-P: Tetap tersenyum dan
cerita dengan ibu 10 menit
mempertahankan kontak
mata.
mau merespon
tersenyum.
P: Oh iya Mas DM, apakah ibu masih
stimulus yang
Memikirkan topik apa
mempertahankan kontak
ditanyakan ke P
mata.
Merasakan adanya
perubahan dalam
DM
dirinya.
sekarang,
sudah
banyak
disampaikan P.
orang
lain
dan
sekarang
K: Ia pak
Komunikasi Verbal
Analisa Berfokus
Analisa Berfokus
pada Klien
pada Perawat
Senang karena K
P:
Oh
ya,
agar
perasaan
mempertahankan kontak
Mas
mata.
P.
DM
dapat
K:
Berusaha untuk
melaksanakan apa
yang dianjurkan P
Merasa lega karena K
mau merespon
stimulus yang
mempertahankan kontak
disanmpaikan P.
mata.
cerita-cerita
dengan
orang
di
secara
teratur
dan
ingat
P:
CNTH 2
A. Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalammemenuhi kebutuhannya guna
memepertahankan kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, kliendinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan
diri ( Depkes 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguankemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan
dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi
dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto dan
Wartonah 2000 ).
B. JenisJenis Perawatan Diri
1. Kurang perawatan diri : Mandi / kebersihan
Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas
mandi/kebersihan diri.
2. Kurang perawatan diri : Mengenakan pakaian / berhias.
Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan memakai pakaian dan
aktivitas berdandan sendiri.
3. Kurang perawatan diri : Makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan kemampuan untuk menunjukkan aktivitas makan.
c) Sosial
Interaksi kurang,Kegiatan kurang,Tidak mampu berperilaku sesuai norma.,Cara makan tidak teratur
BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok gigi dan mandi tidak mampu mandiri.
ILUSTRASI KASUS
Tn. R berumur 58 tahun, seorang duda yang hidup sendiri. Badannya sudah sakit sakitan karena
harus kerja pagi dan pulang malam, kerjanya juga tidak menentu asalkan makan. Sewaktu istrinya
masih hidup, istrinya yang bekerja memenuhi kebutuhan sebagai tukang jahit, dan mengurus
suaminya yang sakit. sejak beberapa minggu lalu istrinya meninggal dunia tidak ada lagi yang
merawat dirinya. Juga tidak ada waktu lagi untuk memperhatikan kebersihan dirinya, yang ia
pentingkan bisa makan dalam sehari saja sudah bersyukur.
Dari kasus diatas didapatkan
DATA BIOGRAFI
Nama
: Tn. R
Umur
: 58 tahun
Agama
: kristen
Alamat
: Jl..bukit raya, medan.
Data yang biasa ditemukan dalam deficit perawatan diri adalah :
DS : pasien mengatakan ia merasa lemah, Malas untuk beraktivitas setelah pulang kerja,Merasa
tidak berdaya.
DO: Rambut kotor, acak acakan,Badan dan pakaian kotor dan bau,Mulut dan gigi bau,Kulit kusam
dan kotor,Kuku panjang dan tidak terawat
Diagnosa keperawatan :
a. Defisit perawatan diri
b. Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
TUJUAN UMUM
Klien dapat meningkatkan minat dan motivasinya untuk memperhatikan kebersihan diri.
TUJUAN KHUSUS
pasien menyadari pentingnya perawatan diri
PRINSIP
Membina hubungan saling
percaya
INTERVENSI
a.Berikan salam setiap
berinteraksi.
b. Perkenalkan nama, nama
panggilan perawat
dan tujuan perawat
berkenalan.
c. Tanyakan nama dan
panggilan kesukaan klien.
RASIONAL
Rasa saling percaya adalah
fasilitas untuk ekspresi
pikiran/perasaan secara
terbuka.
melakukan kebersihan
perawatan diri secara
mandiri.
mempertahankan kebersihan
diri secara mandiri.
Kriteria evaluasi
Dalam berinteraksi klien menunjukan tanda-tanda percaya padaperawat:
a. Wajah cerah, tersenyum
b. Mau berkenalan
c. Ada kontak mata
d. Menerima kehadiran perawat
e. Bersedia menceritakan perasaannya
Klien dapat menyebutkan kebersihan diri pada waktu 2 kali pertemuan, mampu menyebutkan
kembali kebersihan untukkesehatan seperti mencegah penyakit dan klien dapat meningkatkan
cara merawat diri.
Klien berusaha untuk memelihara kebersihan diri seperti mandi pakai sabun dan disiram
pakai air sampai bersih, mengganti pakaian bersih seharihari, dan merapikan penampilan.
Setelah satu minggu klien dapat melakukan perawatan kebersihan diri secara rutin dan teratur
tanpa anjuran, seperti mandi pagi dan sore, ganti baju setiap hari, penampilan bersih dan rapi.
Klien selalu tampak bersih dan rapi.
Beri reinforcement positif jika berhasil melakukan kebersihan diri.