You are on page 1of 6

CURAH JANTUNG DAN TEKNOLOGI PiCCO

Apa itu curah jantung dan PicCCO?


Curah jantung adlah jumlah darah yang dipompa oleh hati setiap menit ke
sirkulasi perifer. Curah jantung adalah produk dari nadi di kali isi sekuncup,di
mana isi sekuncup adalah jumlah darah yang dpompa keluar oleh ventrikel pada
setiap degupan. Biasanya, kedua-dua ventrikel memompa darah pada jumlah
yang sama dalam satu menit.
Fungsi primer dari jantung adalah mengantar oksigen dan nutrien yang
cukup ke seluruh jaringan tubuh, di bawah kondisi normal, curah jantung
bervariasi agar sejajar dengan kebutuhan total jaringan tubuh. Hal ini mungkin
akan berubah tergantung apakah individu itu sedang olahraga, mengalami
infeksi, mempunyai penyakit jantung. Trauma, sedang dioperasi atau dalam
mengkonsumsi obat-obatan. Curah jantung yang diukur bisa dinormalisasi
kepada area permukaan tubuh pasien (BSA) dengan cara membagi curah
jantung dengan BSA. Hasil pembagian ini disebut sebagai indeks jantung (CI).
PiCCO continuous cardiac output (CCO) mengukur curah jantung secara
terus-menerus, dan ia tidak membutuhkan kateterisasi jantung kanan, misalnya
kateter arteri pulmonal. Pengukuran ini dikalibrasi dengan termodilusi
transpulmonal. Lihat Gambar 1.
Sementara tujuan utama PiCCO adalah untuk mengatur sekitar curah
jantung, ia juga mengukur parameter-parameter yang berhubung dengan
preload, afterload dan kontraktilitas dan air paru ektravaskular. Oleh itu, ia bisa
menyediakan suatu pandangan yang lebih komprehensif terhadapa status
hemodinamik pasien berbanding hanya melihat aliran darah. Oleh karena
teknologi PiCCO tidak membutuhkan kateterisasi jantung kanan, prosedurnya
kurang invasif dari teknologi-teknologi yang menggunakan kateter arteri
pulmonal.
Penggunaan teknologi PiCCO membutuhkan suatu piawai kateter vena
sentral untuk termodilusi transpulmonal dan suatu kateter PiCCO yang spesifik,
dimasukkan ke dalam arteri femoralis, radialis, brakialis atau aksilaris.
PiCCO telah menunjukkan keberkesanan dalam hal kos dan informasi yang
bisa didapatkan untuk seorang klinisi membina diagnosis.
Bagaimana parameter-parameter PiCCO diukur?
Aliran
Untuk mengkalibrasi kalkulasi curah jantung secara terus-menerus,
termodilusi transpulmonal digunakan. Untuk termodilusi transpulmonal, suatu
jumlah injectate dingin yang telah diketahui jumlahnya dan suhunya disuntik
melalui kateter vena sentral. Setelah suntikan, perubahan suhu dalam darah
diukur berdekatan dengan ujung dari kateter PiCCO di dalam arteri.
Suatu lengkung perubahan suhu berbanding masa dipaparkan di pada monitor
yang memaparkan curah jantung pasien. Ini disebut sebagai lengkung
termodilusi. Lihat Gambar 1,curah jantung dihitung dengan cara menggunakan

formula Stewart-Hamilton dari purata lengkung termodilusi yang telah diseleksi


atau diterima.
Oleh karena bolus melewati jantung dan paru, maka nilai preload dan air
paru ekstravaskular bisa ditemukan.Kalibrasi direkomendasi sekali dalam lapan
jam, setelah suatu perubahan signifikan pada status hemodinamik (misalnya
disebabkan oleh pengobatan, loading cairan. Lubang(shunt) didalam jantung
dan insufisiensi katup mungkin memberi kesan terhadap keakuratan termodilusi
transpulmonal. Hal ini ternyata benar untuk semua jenis teknologi termodilusi.
CCO disandarkan pada analisa contour nadi lengkung tekanan darah
arteri invasive. Untuk setia nadi isi sekuncup dihitung dengan analisa kontur nadi
dan dengan kadar degupan jantung,curah jantung terus-menerus bisa
ditemukan. Lihat Gambar 2. Nilai yang telah diindeks adalah sama bagi dengan
area permukaan tubuh.

Indikator dingin melewati jantung kanan, paru dan jantung kiri.


Indikator dideteksi di dalam arteri, biasanya artei femoralis
Pengukuran curah jantung yang tepat berdasarkan algoritma Stewart-Hamilton
Saluran yang melewati jantung dan paru membenarkan penentuan volume preload dan
air paru.

Gambar 1. Termodilusi Transpulmonal.

Isi sekuncup dicerminkan oleh area di bawah bagian sistolik dari lengkung tekanan
(area merah) dari salah satu degupan jantung.
Curah jantung dihitung deguran demi degupan: isi sekuncup x degupan jantung

Gambar 2 . Analisa kontur nadi

Gambar 3. Skrin parameter curah jantung yang terus-meneruspada paparan


monitor modular CARESCAPE*, pengguna bisa merubah nomor parameter yang
ditunjukkan dalam skrin parameter.

Gambar 4. Menu parameter curah jantung yang terus-menerus pada monitor


modular CARESCAPE.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan
kalibrasi oleh termodilusi transpulmonal

curah

jantung

dan

Adalah penting untuk memeriksa EKG,tekanan-tekanan dan suhu invasive


saat mengevaluasi curah jantung. Banyak faktor yang memengaruhi nilai curh
jantung, sebagai contoh, tehnik suntikan dan masa di antara pengukuran.
Suntikan seharusnya cepat dan konstan. Lengkung yang telah dijana seharusnya
mempunyai peningkatan yang curam dan kembali ke titik dasar secara beransuransur.
Dalam algoritma PiCCo ini, suntikan diterima hanya jika masa suntikan
cukup pendek. Jika tidak, suntikan secara otomatis ditolak dan tidak dianggap
dalam menentukan curah jantung. Dalam kasus nilai ELWI lebih dari 10ml/Kg
(10ml/2.2lb) dan pada masa yang sama Tinj adalah 12 C (53.6 F) atau
lebih,maka suntikan secara otomatis akan ditolak. Apabila ELWI lebih dari
10,l/Kg, maka direkomendasikan injectate es dingin (<8 C/46.4 F) digunakan
untuk kalibrasi.
Suntikan yang berpanjangan atau pengendalian spoit yang berlebihan
akan menurunkan keakuratan pengukuran. Volume injectate yang salah bisa
menyebabkan salah dalm perhitungan. Alam banyak kasus, 10ml injectate sudah

cukup untuk pasien dengan berat antara 50-100 Kg (110-220lb) Volume injectate
yang diseleksi secara tetap dengan pengukuran GE PiCCO adalah 15 ml.
Perubahan yang cepat pada denyut jantung, tekanan darah dan suhu
darah arteri pulmonal bisa menyebabkan lengkung-lengkung yang irregular.
Pengukuran juga akan terlalu dekat antara satu sama lain dan bisa
menyebabkan kesalahan pada pengukuran. Oleh itu, direkomendasikan untuk
menunggu sehingga 5 menit di antara pengukuran dengan injectate ber-es dan
satu menit antara pengukuran dengan injectate pada suhu kamar.
Secara general, direkomendasikan untuk membuat tiga hingga lima
penentuan dengan variasi kurang dari 10% antara setiappngukuran dan
mengambil hasil purata. Lengkung-lengkung irregular bisa dibuang pada
pandangan purata yang bisa diubah (Edit Average View) di monitor pasien GE.
Lihat Gambar 5.

Gambar 5. Lengkung-lengkung termodilusi transpulmonal dalam pandangan


purata yang boleh diubah (Edit Average View) dari monitor GE CARESCAPE
pasien .
Pengukuran-pengukuran Tambahan yang Didapatkan
Preload dan keresponsifan volume Global end diastolic volume (GEDV)
menujukkan volume preload dari keempat-empat ruang jantung. Contohnya,
volume yang tersedia untuk dikeluarkan. GEDV ditentukan lewat termodilusi
transpulmonal. Parameter-parameter telah ditunjukkan menjadi alat yang lebih
untuk menilai responsif volume berbanding tekanan pengisian.
Variasi isi sekunkup (SVV) dan variasi tekanan nadi(PPV) adalah nilai persentase
yang memprediksi keresponsifan cairan. SVV dan PPV secara terus-menerus
dihitung. Semakin tinggi nilai semakin tinggi probabilitas cairan yang mengisi
meningkatkan curah jantung.
Suatu threshold antara 11% hingga 13% dilaporkan sebagai prediksi
keresponsifan cairan.

GEDV mewakili volume preload, misalnya, volume yang tersedia untuk


dikeluarkan. Dalam pengukuran PiCCO, GEDV sebenarnya diambil kira dalam
perhitungan volume kesemua ruang jantung.
Afterload
Afterload dinilai dengan resistensi vaskular sistemik atau systemic
vascular resistance SVR=((MAP-CVP)/ CO)*80. Ia mengindikasikan kerentanan
jantung dalam mengatasi pengeluaran darah dalam sirkulasi. Curah jantung
secara terbalik berhubungan dengan SVR. Secara ringkas, vasokonstriksi
meningkatkan resistensi, dan jika tidak ada perubahan di dalam parameter yang
lain, maka ia akan mengarah ke penurunan curah jantung. Ia adalah suatu
pengukuran yang terus-menerus dengan teknologi PiCCO.
Kontraktilitas
Kontraktilitas mengindikasikan kondisi dari otot jantung. Dengan teknologi
PiCCO, kontraktilitas ditentukan dengan Indeks Fungsi Jantung (CFI). Rumusnya
adalah curah jantung dibagi dengan GEDV. Semasa preload dan afterloas telah
dioptimalisasi, satu-satunya cara untuk meningkatkan curah jantung adalah
dengan memasukkan inotro. CFI ditentukan oleh termodilusi transpulmonal.
Air Paru Ekstravaskular
Saat adanya akumulasi cairan abnormal di ruang ekstravaskular di dalam
paru, ia disebut sebagai edema pulmonal. Deteksi edema pulmonal mungin akan
mengarah ke sisa cairan yang negatif. Pengukuran air paru ekstravaskular
(EVLW)
mencerminkan edema pulmonal da ia merupakan suatu serpihan
penting dari informasi saat terapi cairan didiskusikan pada pasien hipoksemia
saat ventilasi mekanikal. ELVW diukur semasa termodilusi transpulmonal.
Paparan informasi
Monitor pasien GEs CARESCAPE* mengambil semua informasi yang disediakan
oleh PiCCO teknologi dan memaparkannya dalam bentuk grafik, membolehkan
klinisi untuk mendapatkan pandangan awal status hemodinamik pasien pada
saat itu. Parameter-parameter yang ditunjukkan bisa ditentukan oleh pengguna,
dan pewarnaan pandangan didasarkan pada nilai zona target yang telah di set
oleh klinisi. Lihat Gambar 6.
Kesimpulan
Curah jantung adalah suatu parameter penting semasa menilai fungsi jantung
dan semasa membuat diagnosis untuk pasien yang kritis. Curah jantung juga
secara rutin diukur semasa dan selepas suatu prosedur operasi besar.
Tambahan pula, untuk meneruskan curah jantung, teknologi PiCCO
membolehkan parameter-parameter lain untuk suatu evaluasi komprehensif dari
status hemodinamik pasien. Penggunaan teknologi PiCCO sangat bersesuaian
dalm situasi di mana hemodinamik tidak stabil dan/atau saat ventilasi mekanikal
diperlukan untuk hipoksemia berat, seperti :

Syok sepsis
Syok kardiogenik
Luka bakar
Trauma atau syok hipovolemik

ARDS
Pankreatitis
Pediatrik
Rawatan pasca operasi

You might also like