Setelah melakukan anamnesis yang mengarah pada keluhan
klien pemeriksaan fisik sangat berguna untuk mendukung pengkajian anamnesis sebaiknya dilakukan persistem B1-B6 dengan fokus pemeriksaan B3( brain ) dan B6 (bone). 1. Keadaan umum Klien yang yang mengalami cedera pada umumnya tidak mengalami penurunan kesadaran ,periksa adanya perubahan tanda-tanda vital ,yang meliputi brikardia ,hipotensi dan tanda-tanda neurogenik syok. 2. B3 ( brain) a. Tingkat kesedaran pada pasien yang mengalami dislokasi adalah kompos mentis b. Pemeriksaan fungsi selebral c. Status mental: observasi penampilan ,tingkah laku gaya bicara ,ekspresi wajah aktivitas motorik klien d. Pemeriksaan saraf kranial e. Pemeriksaan refleks .pada pemeriksaan refleks dalam ,reflecs achiles menghilang dan refleks patela biasanya meleamh karna otot hamstring melemah 3. B6 (Bone) a. Paralisis motorik ekstermitas terjadi apabila trauma juga mengompresi sekrum gejala gangguan motorik juga sesuai dengan distribusi segmental dan saraf yang terkena b. Look, pada insfeksi parienum biasanya di dapatkan adanya pendarahan, pembengkakan dan deformitas c. Fell, kaji adanya derajat ketidakstabilan daerah trauma dengan palpasi pada ramus dan simfisi fubis d. Move, disfungsi motorik yang paling umum adalah kelemahan dan kelumpuhan pada daerah ekstermitas.