Professional Documents
Culture Documents
Reproduksi
Untuk memenuhi tugas SP Fundamental Patophysiology Reproduksi System
Oleh:
Dian Retno Pratiwi
135070200131005
PEMBAHASAN
1. Anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria
a.
Secara anatomi, sistem reproduksi pria terdiri dari genitalia eksternal dan
genitalia internal.Genitalia eksternal terdiri dari penis dan skrotum,
sedangkan genitalia internal terdiri dari testis dan organ-organ penunjang
fungsinya, yaitu epididimis, duktus deferens (vas deferens), vesikula
tersebut
bergabung
disebut
sebagai
corpora
kavernosa
dan
disebut
juga
kelenjar
endokrin
karena
membentuk
anyaman
sehingga
disebut
rete
testis
korpus
epididimis
dan
kauda
epididimis.Kaput
yang
terletak
antara
tubulus
satu
spermatogonium
akan
menghasilkan
dihasilkan
oleh testis.
Spermatogoium
terbentuk
dari
tahap
ini
terjadi diferensiasi.
Sperma
terbentuk
dari
ke kaudal dan dorsal dari mons pubis dan keduanya menutup rima pudenda
(pudendal cleft). Kedua lipatan ini dibagian bawah bertemu membentuk
perineum; dimana permukaannya terdiri dari :
1. Bagian luar : tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut
pada mons pubis
2. Bagian dalam : tanpa rambut,merupakan selaput yang mengandung
kelenjar sebasea (lemak)
c. Labia Minora
Merupakan lipatan di bagian dalam dari labia mayora, tidak ada
rambut.Dibagian atas klitoris, labia minora bertemu membentuk prepusium
klitoris dan dibagian bawahnya bertemu membentuk prenulum klitoris,labia
minora ini mengelilingi orifisium vagina. Labia minor terletak di antara dua
labia mayor dan merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, dan tidak
berambut, yang memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris dab menyatu
dengan fourchette. Sementara bagian lateral dan anterior labia biasanya
mengandung pigmen, permukaan medial labia minor sama dengan mukosa
vagina merah muda dan basah.Pembuluh darah yang banyak membuat labia
berwarna merah kemerahan dan memungkinkan labia minor membengkak,
bila ada stimulus emosional dan stimulus fisik.Kelenjar di labia minor juga
melumasi vulva.Suplai saraf yang banyak membuat labia minor menjadi
sensitif.Ruangan antara kedua labia minor disebut vestibulum.
d. Klistoris
Terletak dorsal dari komissura anterior labia mayora dan hamper
keseluruhannya tertutup oleh labia minora.Klitoris mempunyai tiga bagian
yaitu krura klitoris, korpus klitoris dan glans klitoris.Jumlah pembuluh
darah dan persarafan yang banyak membuat klitoris sangat sensitive
terhadap suhu, sentuhan, dan sensasi tekanan.Fungsi utama klitoris yaitu
untuk menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual.
e. Vestibulum
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua bibir kecil,
bagian atas klistoris, dan bagian belakang pertemuan kedua labia minora.
merupakan
saluran
muskulo
membraneus
yang
korteks. Fungsi dari indung telur atau ovarium adalah menghasilkan sel
telur (ovum), menghasilkan hormone-hormon (progesterone dan estrogen),
dan ikut serta mengatur haid (Bobak,2004).
b. Fisiologi sistem reproduksi wanita
Berdasarkan fungsinya (fisiologi), alat reproduksi wanita mempunyai 3 fungsi,
yaitu fungsi seksual, fungsi hormonal,fungsi reproduksi.
1. Fungsi Seksual
Alat yang berperan adalah vulva dan vagina.kelenjar pada vulva yang
dapat mengeluarkan cairan, berguna sebagai pelumas pada saat koitus.
Selain itu vulva dan vagina juga berfungsi sebagai jalan lahir.Tuba uterine
berfungsi membawa ovum dari ovarium ke kavum uteri dan mengalirkan
spermatozoa dalam arah berlawanan dan tempat tejadinya fertilisasi.
2. Fungsi Hormonal
Fungsi hormonal ialah peran indung telur clan rahim didalam
memperlahankan ciri kewanitaan clan pengaturan haid. Perubahanperubahan fisik clan psikhis yang terjadi sepanjang kehidupan seorang
wanita erat hubungannya dengan fungsi indung telur yang menghasilican
hormon-harmon vmnita yaitu estrogen dan proqasferonDatam masa
kanak-kanak indung telur belum menunaikan fungsinya dengan baik.Di
saat indung telur mulai berfungsi, mulailah secara produktif menghasilkan
hormone pada wanita, yaitu:
a. Hormon estrogen
Mempengaruhi organ endokrin dengan menurunkan sekresi FSH,
dimana pada beberapa keadaan akan menghambat sekresi LH dan pada
keadaan lain meningkatkan LH.Pengaruh hormone ini terhadap organ
seksual yaitu adanya pembesaran ukuran tuba fallopi, uterus, vagina,
pengendapan lemak pada mons veneris, pubis, dan labia.Serta
mengawali
pertumbuhan
mammae
(payudara).
Selain
itu
oogenis, namun sebaliknya jika sel telur tidak bertemu dengan sel sperma
maka akan terjadi peruntuhan dinding rahim yang disebut menstruasi.
Daftar Pustaka
Bobak, I.M.2004.Keperawatan Maternitas.Edisi 4. Jakarta: Penerbit buku
Kedokteran EGC
Evelin C. Pearce (2000) Anatomi dan Fisologi untuk Perawat. Ali Bahasa Sri
Yuliani Handoyo. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Mashudi,Sugeng.2011.Anatomi dan Fisiologi Dasar.Jakarta:Salemba Medika
Syaifuddin.2009.Fisiologi
Tubuh
Manusia
untuk
Mahasiswa
Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika
Platzer, Warner . 2005. Atlas dan buku teks anatomi manusia. Jakarta: EGC
Syaifuddin.2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan edisi 3. Jakarta
: EGC
Setiadi. 2007. anatomi fisiologi manusia. Yogyakarta:Graha Ilmu