Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
ACHMAD RIWANDY
NIM : I1D110204
Judul Praktikum
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Praktikan
Achmad Riwandy
NIM. I1D110204
Asisten Kelompok
Muhammad Dony
NIM. I1A005063
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan dan berbentuk seperti lilin yang
diproduksi oleh organ liver ( hati ). Keberadaan kolesterol dalam proses metabolisme
secara menyeluruh didalam tubuh sangat dibutuhkan , diantaranya untuk membuat :
Hormon seks ( yang sangat penting bagi perkembangan dan fungsi organ seksual),
Hormon korteks adrenal ( penting untuk metabolisme ) ,
Vitamin D ( penyerapan kalsium dalam tubuh ) , dan
Garam empedu ( membantu usus menyerap lemak ) .
Namun demikian , keberadaan kolesterol yang terlalu tinggi dalam pembuluh
darah akan menyebabkan bencana besar seperti penyumbatan pembuluh darah .
Apabila terjadi penyumbatan pada pembuluh darah jantung, maka akan
menyebabkan gangguan jantung , dan jika terjadi pada pembuluh darah otak akan
menyebabkan terjadinya stroke . Kolesterol diukur dalam milimol ( mmol ) per liter
darah , yaitu jumlah molekul per liter plasma darah .
Hiperlipidemia adalah tingginya kadar lemak (kolesterol, trigliserida maupun
keduanya) dalam darah. Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang
berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak
diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa
disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak
juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap cedera.
Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf yang
membungkus sel-sel saraf serta empedu.
Lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat
dirinya pada protein tertentu sehingga bisa mengikuti aliran darah; gabungan antara
lemak dan protein ini disebut lipoprotein.
Lipoprotein yang utama adalah:
- Kilomikron
- VLDL (very low density lipoproteins)
- LDL (low density lipoproteins)
- HDL (high density lipoproteins)
Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah serta
dibuang dengan cara yang sedikit berbeda. Misalnya, kilomikron berasal dari usus
dan membawa lemak jenis tertentu yang telah dicerna dari usus ke dalam aliran
darah. Serangkaian enzim kemudian mengambil lemak dari kilomikron yang
digunakan sebagai energi atau untuk disimpan di dalam sel-sel lemak. Pada akhirnya,
kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil) dibuang dari aliran darah oleh
hati.
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
1. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein
yang masuk ke dalam darah.
2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari
dalam darah.
Kadar lemak yang abnormal dalam sirkulasi darah (terutama kolesterol) bisa
menyebabkan masalah jangka panjang. Resiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit
arteri koroner atau penyakit arteri karotis meningkat pada seseorang yang memiliki
kadar kolesterol total yang tinggi. Kadar kolesterol rendah biasanya lebih baik
dibandingkan dengan kadar kolesterol yang tinggi, tetapi kadar yang terlalu rendah
juga tidak baik.
Kadar kolesterol total yang ideal adalah 140-200 mg/dL atau kurang. Jika kadar
kolesterol total mendekati 300 mg/dL, maka resiko terjadinya serangan jantung
adalah lebih dari 2 kali.
B. Tujuan
BAB II
TEORI DASAR
Bagian plasma darah dan konstituennya mengambil banyak peranan dalam
fungsi darah. Kolesterol adalah komponen dari plasma yang merupakan prekursor
pembentukan asam empedu serta hormon steroid. Kadar kolesterol normal dalam
plasma yang diperoleh dari orang puasa dianggap oleh kebanyakan laboratorium
klinik sebesar antara 3,1 dan 5,7 mmol/L (120 sampai 220 mg/gL). Pada orang
dewasa muda sehat, nilai rata-rata kolesterol plasma ialah antara 4,4 dan 4,7 mmol/L)
Asam lemak tak jenuh terdiri dari asam lemak omega 3 dan omega 6 yang merupakan
asam lemak esensial sangat penting dalam jaringan saraf, khususnya pada retina mata,
mempengaruhi otot jantung, memproduksi substansi mengontrol respon immun selain
- Tromnosis dn koagulasi
- Konsentrasi trigliserida dan VLDL
- RFLPs dalam DNA pada apo A-I/apo C-III dan apo B Loci
- Marksr DNA yang lain
- Tekanan darah
- Diabetes
- Obesitas
- Konsentrasi insulin dan respon insulin
- Heterozygositi untuk homocystinuria
B. Faktor lingkungan
- Merokok
- Status hidup
- Diet (pemasukan energi yang masuk)
C. Faktor psikososial
- Tipe seseorang
- Kelas sosial
Tekanan darah erat kaitannya dengan tekanan darah arteri dan tergantung
dengan kotraksi jantung, elastisitas arteri dan volume viskositas darah. Tekanan yang
tinggi (hipertensi) dicirikan dengan penyempitan arteri. Dengan bertambahnya usia,
elatisitas pembuluh darah semakin kurang dan penigkatan kekakuan arteri yang
menimbulkan arteisklerosis [3].
Menurut Nettleton, 1995, 4,8 gram asam lemak omega 3 per hari, sangat
berefek dalam mengurangi tekanan sistolik ada pasien hiperkolesterolemik. Konsumsi
minyak ikan yang mengandung asam omega omega 3, memperlihatkan penurunan
tekanan diastolik (5%) setelah pemberian 4 minggu dan setelah 6 minggu tekanan
diastolik turun sampai 9%. Peningkatan tekanan diastolik mengindikasikan hipertensi
dan menyebabkan terjadinya PJK. Dan hanya 4,5 mm Hg menurunkan tekanan
sistolik yang dapat merubah sebagian besar penyebab kematian oleh penyakit
jantung, jadi pengurangan yang sedikit pada tekanan darah dapat menguntungkan
mencegah tekanan darah bagi pasien hipertensi [3].
Berbagai penelitian menunjukkan adanya efek omega 3 terhadap tekanan darah
dengan berbagai konsentrasi pemberian, mulai dari pemberian 3 gram sampai 15
gram omega 3 per hari, baik selama 4 minggu atau 6 minggu semuanya perlakukan
tersebut menunjukkan penurunan tekanan darah. Selain itu omega 3 juga
mempengaruhi metabolisme hormon prostagladin yang dapat mempengaruhi
pengurangan tekanan darah dengan cara mengefektifkan respon vasomotor,
karena
konsumsi
ikan
yang
berlimpah.
Di
Greenland
penyakit
stroke. Banyak faktor yang terkait dengan penyakit ini, misalnya kadar kolesterol
darah yang tinggi ( > 220 mg/100 ml). Nilai normal kolesterol plasma pada keadaan
puasa adalaj 120-220 mg/100 ml. Dengan metode Liberman Burchard, kolesterol
lebih tinggi 150-250 mg/100 ml [4].
Faktor yang bersifat hiperlolesterolgenik adalah faktor yang tidak dapat
dikendalikan, misalnya umur dan genetik. Faktor yang dapat dikendalikan seperti
rokok,olahraga, makanan yang banyak mengandung lemak, minyak jenuh, stress,
kopi, diet, kurang sehat, dan lain-lain [4].
Kolesterol terdapat di dalam jaringan dan lipoprotein plasma, yang bisa dalam
bentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai-panjang sebagai
ester kolesteril. Unsur ini disintesis di banyak jaringan dari asetil-KoA dan akhirnya
dikeluarkan dari tubuh di dalam empedu sebagai garam kolesterol atau empedu.
Kolesterol merupakan prekursor semua senyawa steroid lainnya didalam tubuh,
seperti kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D [5].
Kolesterol merupakan lipid amfipatik dan pada keadaan demikian mejadi
komponen struktural esensial yang membentuk membran sel serta lapisan eksterna
lipoprotein plasma. Lipoprotein mengangkut kolesterol bebas di dalam siruklasi
darah, tempat unsur ini segera mengimbangi unsur kolesterol pada lipoprotein lainnya
dan membran sel. Ester kolesteril merupakan bentuk penyimpanan kolesterol yang
ditemukan pada sebagian besar jaringan tubuh. Senyawa ini diangkut sebagai muatan
kolesterol
sangat
di
butuhkan
tubuh
untuk
menjaga
berbagai jenis kolesterol yang ada.Sebagai contoh,jika kadar total kolesterol darah
tinggi akibat kadar LDL yang tinggi,maka resiko untuk terkena penyakit jantung atau
stroke menjadi tinggi.Sedangkan jika kolesterol darah tinggi akibat kadar HDL yang
tinggi,maka resiko untuk terkena penyakit jantung atau stroke tidak tinggi [6].
Ada berbagai hal dapat dilakukan untuk mengendalikan kadar kolesterol darah
dan
menurunkan
resiko
terkena
penyakit
jantung
atau
stroke:
Berhenti
menyimpulkan bahwa setiap peningkatan 1 mg per desiliter (0.03 mmol per liter)
kolesterol HDL dihubungkan dengan penurunan 2 sampai 3% di masa depan risiko
jantung koroner disease. Intervensi percobaan menggunakan statin untuk menurunkan
LDL kolesterol telah membuktikan secara konsisten substansial penurunan kejadian
kardiovaskular utama dalam diperlakukan groups. Selanjutnya, besarnya pengurangan
dalam peristiwa-peristiwa adalah fungsi dari sejauh menurunkan kolesterol LDL,
dengan setiap penurunan dari 40 mg per desiliter (1,0 mmol per liter) pada LDL
kolesterol setara dengan 24% pengurangan kardiovaskular utama events. Namun,
dalam semua statin cobaan, masih ada sisa substansial risiko dalam kelompok yang
dirawat [8].
Aterosklerosis adalah reversibel dan melibatkan penghapusan terperangkap
kolesterol-load-sel busa makrofag dari intima arteri. Baru-baru ini studi
yang
dilakukan oleh Park dan colleagues menunjukkan bahwa ini sel busa terjebak oleh
interaksi dengan teroksidasi low-density lipoprotein (LDL) dan dapat remobilized
oleh paparan kunci dinamis antioksidan seperti resveratrol, sebuah senyawa
polyphenolic ditemukan dalam buah anggur dan anggur merah dan memiliki
antiatherogenic potensi properties. Ini pernah berpikir bahwa aterosklerosis
adalahsebuah penyakit penyimpanan lipid dan bahwa patologi suatu luka atau plakat
menyebabkan obstruksi arteri- Hasil dari akumulasi lipid dalam arteri. Sekarang
dipahami bahwa aterosklerotik lesi entitas yang lebih canggih. Mereka merupakan
fokus dari peradangan dinding pembuluh darah, yang pada tingkat lokal memiliki
banyak keunggulan dari peradangan kronis, termasuk keberadaan makrofag, sel
BAB III
PERCOBAAN V
PENGUKURAN KOLESTROL DARAH
A.
Prinsip
Kolestrol dengan asetat anhidrid dan asam sulfat pekat pada temperature kamar
membentuk senyawa yang berwarna coklat-hijau tua dengan cara ini ekstraksi dan
deproteinasi dapat ditiadakan.
B.
C.
1.
Reagen pewarna (campuran asam asetat glasial dan asam asetat anhidrid)
2.
3.
Serum sampel
4.
Cara Kerja
Uji Serum
Zat Sampel
Uji Blanko
Uji Serum
Standar
Serum Standar
0.05 ml
Serum Sampel
0.05 ml
Aqua
0.05 ml
Pewarna
3 ml
3 ml
3 ml
Hasil Praktikum
Dalam praktikum ini, tidak didapatkan hasil praktikum, karena ada bahan dan
alat yang tidak berfungsi yang mendukung terlaksananya praktikum kali ini.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahwa untuk praktikum kali ini, tidak dapat diambil kesimpulan karena ada
bahan dan alat yang tidak berfungsi yang mendukung terlaksananya praktikum ini.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA