You are on page 1of 22

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

PENGUKURAN KOLESTROL DARAH


DENGAN METODE LIBERMAN BURCHARD

DISUSUN OLEH :
ACHMAD RIWANDY
NIM : I1D110204

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
TAHUN AKADEMIK
2010/2011
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum

Pengukuran Kolestrol Darah Dengan Metode Liberman


Burchard

Hari/Tanggal

Kamis, 9 Desember 2010

Waktu

13.00 16.00 WITA

Tempat

Laboratorium Biokimia FK Unlam, Banjarbaru

Praktikan

Achmad Riwandy
NIM. I1D110204

Banjarbaru, 15 Desember 2010


Mengetahui,
Dosen Pembimbing

Asisten Kelompok

Dr. Edyson, M.Kes

Muhammad Dony

NIP. 19700615 199702 1 001

NIM. I1A005063
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan dan berbentuk seperti lilin yang
diproduksi oleh organ liver ( hati ). Keberadaan kolesterol dalam proses metabolisme
secara menyeluruh didalam tubuh sangat dibutuhkan , diantaranya untuk membuat :
Hormon seks ( yang sangat penting bagi perkembangan dan fungsi organ seksual),
Hormon korteks adrenal ( penting untuk metabolisme ) ,
Vitamin D ( penyerapan kalsium dalam tubuh ) , dan
Garam empedu ( membantu usus menyerap lemak ) .
Namun demikian , keberadaan kolesterol yang terlalu tinggi dalam pembuluh
darah akan menyebabkan bencana besar seperti penyumbatan pembuluh darah .
Apabila terjadi penyumbatan pada pembuluh darah jantung, maka akan
menyebabkan gangguan jantung , dan jika terjadi pada pembuluh darah otak akan
menyebabkan terjadinya stroke . Kolesterol diukur dalam milimol ( mmol ) per liter
darah , yaitu jumlah molekul per liter plasma darah .
Hiperlipidemia adalah tingginya kadar lemak (kolesterol, trigliserida maupun
keduanya) dalam darah. Lemak (disebut juga lipid) adalah zat yang kaya energi, yang

berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak
diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh, terutama di hati dan bisa
disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan di kemudian hari. Sel-sel lemak
juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap cedera.
Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf yang
membungkus sel-sel saraf serta empedu.
Lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat
dirinya pada protein tertentu sehingga bisa mengikuti aliran darah; gabungan antara
lemak dan protein ini disebut lipoprotein.
Lipoprotein yang utama adalah:
- Kilomikron
- VLDL (very low density lipoproteins)
- LDL (low density lipoproteins)
- HDL (high density lipoproteins)
Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah serta
dibuang dengan cara yang sedikit berbeda. Misalnya, kilomikron berasal dari usus
dan membawa lemak jenis tertentu yang telah dicerna dari usus ke dalam aliran
darah. Serangkaian enzim kemudian mengambil lemak dari kilomikron yang

digunakan sebagai energi atau untuk disimpan di dalam sel-sel lemak. Pada akhirnya,
kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil) dibuang dari aliran darah oleh
hati.
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
1. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein
yang masuk ke dalam darah.
2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari
dalam darah.
Kadar lemak yang abnormal dalam sirkulasi darah (terutama kolesterol) bisa
menyebabkan masalah jangka panjang. Resiko terjadinya aterosklerosis dan penyakit
arteri koroner atau penyakit arteri karotis meningkat pada seseorang yang memiliki
kadar kolesterol total yang tinggi. Kadar kolesterol rendah biasanya lebih baik
dibandingkan dengan kadar kolesterol yang tinggi, tetapi kadar yang terlalu rendah
juga tidak baik.
Kadar kolesterol total yang ideal adalah 140-200 mg/dL atau kurang. Jika kadar
kolesterol total mendekati 300 mg/dL, maka resiko terjadinya serangan jantung
adalah lebih dari 2 kali.
B. Tujuan

Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui kadar kolesterol dalam darah dan


mengetahui fungsi kolesterol dalam tubuh
.

BAB II
TEORI DASAR
Bagian plasma darah dan konstituennya mengambil banyak peranan dalam
fungsi darah. Kolesterol adalah komponen dari plasma yang merupakan prekursor
pembentukan asam empedu serta hormon steroid. Kadar kolesterol normal dalam
plasma yang diperoleh dari orang puasa dianggap oleh kebanyakan laboratorium
klinik sebesar antara 3,1 dan 5,7 mmol/L (120 sampai 220 mg/gL). Pada orang
dewasa muda sehat, nilai rata-rata kolesterol plasma ialah antara 4,4 dan 4,7 mmol/L)
Asam lemak tak jenuh terdiri dari asam lemak omega 3 dan omega 6 yang merupakan
asam lemak esensial sangat penting dalam jaringan saraf, khususnya pada retina mata,
mempengaruhi otot jantung, memproduksi substansi mengontrol respon immun selain

itu dapat menyembuhkan dan mencegah penyakit kardivaskuler, perkembangan saraf


pada bayi, kanker dan kontrol glikemik lemak Peranan asam lemak esensial tersebut
dapat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah sehingga sangat mempengaruhi
penurunan tekanan darah, penyembuhan penyakit kardiovaskuler dan penyakit
jantung koroner [1].
Masalah kolesterol akhir-akhir ini banyak dibicarakan karena ada hubungannya
dengan penyakit arterosklerosis dan penyakit kardiovaskuler pada manusia. Banyak
penelitian menunjukkan bahwa seseorang dengan diet rendah lemak resiko penyakit
jantung koroner (PJK) lebih rendah dibandingkan dengan diet lemak tinggi,
khususnya lemak jenuh dan kolesterol [1].
Penyakit kardiovaskuler terkenal sebagai penyebab kematian di Amerika
Serikat, diperkirakan 5 juta orang menderita penyakit arteri koroner, ,3 juta terkena
serangan jantung dan 600.00 meninggal per tahun. Kematian karena penyakit arteri
koroner turun 40% lebih sejak tahun 1964, ini menggambarkan perbaikan perawatan
kesehatan dan lebih efektif mencegah dengan menghindari faktor resiko yang banyak,
khususnya menurunkan kolesterol plasma dan tekanan darah [1].
Penyakit jantung koroner sangat berhubungan dengan adanya arterosklerosis,
yang menggambarkan kemunduran beberapa fenomena meliputi interaksi antar lipid
plasma, lipoprotein, monosit, platelet dan endotelium dan otot polos pada dinding

arteri yang berangsur-angsur menyempitkan arteri koroner setelah terjadinya


trombosit dan koroner [1].
Korelasi positif antara kadar kolesterol plasma dan resiko PJK diakibatkan oleh
efek arterosklerosis karena adanya peningkatan kadar kolesterol plasma., Tiga per
empat kematian pada wanita dan pria di Amerika berkaitan dengan penyakit
kardiovaskuler dan kanker, dan penyabab utama kematian adalah penyakit jantung
koroner. Faktor utama resiko penyakit jantung koroner adalah umur, jenis kelamin,
rokok, hipertensi, diabetes yang meningkatkan LDL kolesterol ( 4,1 mmol/L atau
160 mg/dL) dan menurunkan HDL kolesterol (<0,9 mmol/L atau 35 mg/dL) [2].

Faktor-faktor terjadinya penyakit jantung koroner : [3]


A. Faktor genetik
- Riwayat keluarga PJK pada umur muda
- Konsentrasi kolesterol total serum, LDL dan apo B
- Konsentrasi kolsterol HDL, apo A-I dan apo A-II
- Lp(a)
- Aktifitas reseptor reseptor LDL

- Tromnosis dn koagulasi
- Konsentrasi trigliserida dan VLDL
- RFLPs dalam DNA pada apo A-I/apo C-III dan apo B Loci
- Marksr DNA yang lain
- Tekanan darah
- Diabetes
- Obesitas
- Konsentrasi insulin dan respon insulin
- Heterozygositi untuk homocystinuria
B. Faktor lingkungan
- Merokok
- Status hidup
- Diet (pemasukan energi yang masuk)
C. Faktor psikososial
- Tipe seseorang
- Kelas sosial

Tekanan darah erat kaitannya dengan tekanan darah arteri dan tergantung
dengan kotraksi jantung, elastisitas arteri dan volume viskositas darah. Tekanan yang
tinggi (hipertensi) dicirikan dengan penyempitan arteri. Dengan bertambahnya usia,
elatisitas pembuluh darah semakin kurang dan penigkatan kekakuan arteri yang
menimbulkan arteisklerosis [3].
Menurut Nettleton, 1995, 4,8 gram asam lemak omega 3 per hari, sangat
berefek dalam mengurangi tekanan sistolik ada pasien hiperkolesterolemik. Konsumsi
minyak ikan yang mengandung asam omega omega 3, memperlihatkan penurunan
tekanan diastolik (5%) setelah pemberian 4 minggu dan setelah 6 minggu tekanan
diastolik turun sampai 9%. Peningkatan tekanan diastolik mengindikasikan hipertensi
dan menyebabkan terjadinya PJK. Dan hanya 4,5 mm Hg menurunkan tekanan
sistolik yang dapat merubah sebagian besar penyebab kematian oleh penyakit
jantung, jadi pengurangan yang sedikit pada tekanan darah dapat menguntungkan
mencegah tekanan darah bagi pasien hipertensi [3].
Berbagai penelitian menunjukkan adanya efek omega 3 terhadap tekanan darah
dengan berbagai konsentrasi pemberian, mulai dari pemberian 3 gram sampai 15
gram omega 3 per hari, baik selama 4 minggu atau 6 minggu semuanya perlakukan
tersebut menunjukkan penurunan tekanan darah. Selain itu omega 3 juga
mempengaruhi metabolisme hormon prostagladin yang dapat mempengaruhi
pengurangan tekanan darah dengan cara mengefektifkan respon vasomotor,

mempengaruhi respon pembuluh darah, keseimbangan sodium, perubahan pelepasan


renin dan secara langsung mengefektifkan kerja cardiac [3].
Peningkatan konsentrasi asam eikosapentaenik (EPA) memperlihatkan efek
yang menguntungkan dalam PJK, hipertensi dan penyakit peradangan. Pemberian
minyak ikan menurunkan tekanan darah pada subyek yang hipertensi dan
hiperkolesteronemia, dan tidak pada subjek yang mempunyai tekanan yang normal.
Tapi belum diketahui dengan pasti untuk pemberian jangka waktu yang lama. Asam
lemak omega 6 juga memperlihatkan efek penurunan tekanan darah terhadap pasien
hipertensi, sebanyak 75% asam linoleik pada minyak primrose, efek sama dengan
minyak ikan dan kombinasi minyak primorose dan minyak ikan semuanya
menurunkan tekanan darah lebih baik dari pada minyak bunga matahari tapi
pemberian minyak ikan sendiri jauh lebih efektif [3].
Di negara industri, stroke adalah penyebab kematian ketiga setelah penyakit
jantung dan kanker. Sroke trombotik sejajar dengan terjadinya PJK, sementara stroke
homorrage sejajar dengan frekuensi hipertensi. Di Amerika, rata-rata 50 % stroke
dihubungkan dengan arteriosklerosis dan 12% pada hemorrage serebral. Hasil lainnya
8% dari hemorrage subarachnoid dan lebih 8% dari embolism. Walaupun peningkatan
kematian karena stroke tidak sama tingginya dengan PJK, stroke menyebabkan cacat
yang permanen bagi penderitanya [3].

Masyarakat di Greenland dan Japan, menunjukkan rendahnya resiko penyakit


jantung,

karena

konsumsi

ikan

yang

berlimpah.

Di

Greenland

penyakit

serebrovaskular tidak penting tapi di Japan terjadi peningkatan kematian karena


penyakit serebrovaskular, ini disebabkan karena adanya perubahan pola makanan
mereka [3].
Kolesterol dalam plasma terikat dengan protein dan lipid-lipid lain yang disebut
dengan misel lipoprotein plasma, contohnya kilomikron, LDL, HDL, VLDL, dan
ALB FF [1].
Kolesterol dalam tubuh berasal dari makanan (eksogen) dan disintesis oleh
tubuh (endogen). Kolesterol eksogen hanya terdapat pada hewan, seperti otak, usus,
dan ginjal, sedangkan kolesterol endogen disintesis dari asetil KoA (intermediet
glikolisis) [4].
Fungsi kolesterol dalam tubuh adalah untuk sintesis membran sel precursor
hormone steroid dan asam empedu. Obat yang dapat merangsang empedu dapat
menurunkan kadar kolesterol darah. Disamping kegunaannya dalam metabolisme,
kolesterol juga mudah membentuk aterom pada dinding pembuluh darah yang disebut
aterosklerosis. Pembuluh darah yang mengalami aterosklerosis akan menjadi kaku,
rapuh, dan mudah pecah dan pada organ terjadi iskema, hal ini dapat berlanjut
menjadi infark local atau pada organ yang dialiri pembuluh darah tersebut. Pada
akhir-akhir ini, gangguan tersebut lebih dikenal dengan penyakit jantung koroner dan

stroke. Banyak faktor yang terkait dengan penyakit ini, misalnya kadar kolesterol
darah yang tinggi ( > 220 mg/100 ml). Nilai normal kolesterol plasma pada keadaan
puasa adalaj 120-220 mg/100 ml. Dengan metode Liberman Burchard, kolesterol
lebih tinggi 150-250 mg/100 ml [4].
Faktor yang bersifat hiperlolesterolgenik adalah faktor yang tidak dapat
dikendalikan, misalnya umur dan genetik. Faktor yang dapat dikendalikan seperti
rokok,olahraga, makanan yang banyak mengandung lemak, minyak jenuh, stress,
kopi, diet, kurang sehat, dan lain-lain [4].
Kolesterol terdapat di dalam jaringan dan lipoprotein plasma, yang bisa dalam
bentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai-panjang sebagai
ester kolesteril. Unsur ini disintesis di banyak jaringan dari asetil-KoA dan akhirnya
dikeluarkan dari tubuh di dalam empedu sebagai garam kolesterol atau empedu.
Kolesterol merupakan prekursor semua senyawa steroid lainnya didalam tubuh,
seperti kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D [5].
Kolesterol merupakan lipid amfipatik dan pada keadaan demikian mejadi
komponen struktural esensial yang membentuk membran sel serta lapisan eksterna
lipoprotein plasma. Lipoprotein mengangkut kolesterol bebas di dalam siruklasi
darah, tempat unsur ini segera mengimbangi unsur kolesterol pada lipoprotein lainnya
dan membran sel. Ester kolesteril merupakan bentuk penyimpanan kolesterol yang
ditemukan pada sebagian besar jaringan tubuh. Senyawa ini diangkut sebagai muatan

di dalam hidrofobik lipoprotein. LDL merupakan perantara ambilan kolesterol dan


ester koleteril ke dalam banyak jaringan. Kolesterol bebas dikeluarakan dari jaringan
oleh HDL dan kemudian diangkut ke hati untuk konversi menjadi asam empedu
dalam proses yang dikenal sebbagai pengangkutan-balik kolesterol (reverse
cholesterol transport). Kolesterol merupakan unsur utama pembentuk batu empedu
[5].
Sebenarnya

kolesterol

sangat

di

butuhkan

tubuh

untuk

menjaga

kesehatan,karena kolesterol adalah bahan pembentuk hormon steroid yang mengatur


berbagai metabolisme tubuh asam empedu dan komponen dari dinding sel tubuh.
Namun, jika kadar kolesterol didalam darah terlalu tinggi,akan meningkatkan resiko
terkena serangan jantung atau stroke.ini diakibatkan oleh kelebihan kolesterol yang
tidak dibutuhkan tubuh akan disimpan didinding pembuluh darah yang menyebabkan
penyempitan pembuluh darah,yang biasa disebut Arterosklerosis. Jika jumlahnya
terlalu banyak,maka pembuluh darah akan tersumbat total sehingga darah tidak dapat
mengalir.Itu sebabnya kolesterol LDL disebut Kolesterol jahat yang jumlah nya
tidak boleh terlalu banyak,sementara HDL disebut Kolesterol baik.Selain kedua hal
tersebut,dikenal juga LDL lebih rendah lagi tingkat kepadatannya yaitu VLDL, dan
Trigliserida yang dikenal sebagai Lemak netralyang merupakan lemak yang paling
banyak beredar di pembuluh darah.Untuk mencapai kadar kolesterol darah yang
baik,sehingga tidak menyebabkan peningkatan resiko berbgai penyakit tetapi tetap
cukup untuk menjaga berbagai fungsi tubuh,maka dibutuhkan keseimbangan dari

berbagai jenis kolesterol yang ada.Sebagai contoh,jika kadar total kolesterol darah
tinggi akibat kadar LDL yang tinggi,maka resiko untuk terkena penyakit jantung atau
stroke menjadi tinggi.Sedangkan jika kolesterol darah tinggi akibat kadar HDL yang
tinggi,maka resiko untuk terkena penyakit jantung atau stroke tidak tinggi [6].
Ada berbagai hal dapat dilakukan untuk mengendalikan kadar kolesterol darah
dan

menurunkan

resiko

terkena

penyakit

jantung

atau

stroke:

Berhenti

rokok,mengatur pola makan dengan memperbanyak sayur dan buah,membatasi


jumlah kalori,mengurangi asupan kolesterol dan lemak jenuh dari makanan
hewani,berolahraga secara rutin 2-3 per pekan,menurunkan berat badan bagi mereka
yang berlebihan berat badan,mengendalikan tekanan darah,mengendalikan kadar gula
darah jika terkena penyakit kencing manis(diabetes) [6].
Jika diperlukan dengan konsultasi ke dokter,dapat digunakan berbagai jenis
obat yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah.Namun perlu diingat,dengan
menggunakan obat penurun kadar kolesterol bukan berarti dapat hidup seenaknya
dengan merokok,tidak mengatur pola makan dan berhenti berolahraga.Jenis-jenis
obat penurun kadar kolesterol darah terdiri dari golongan statin,golongan niasin(salah
satu jenis vitamin B) dan golongan asam fibrat [6].
Kolesterol darah yang tinggi merupakan salah satu faktor resiko yang dapat
menyebabkan: [7]

Penyumbatan pada pembuluh darah jantung yang dapat menimbulkan


serangan jantung.

Penyumbatan pada penbuluh darah otak yang dapat menimbulkan serangan


stroke.

Kadar Trigliserida tinggi akan memperburuk resiko terjadinya penyumbatan


pada penbuluh darah jantung dan otak,jika bersamaan dengan didapatkan kadar
kolesterol LDL yang tinggi dan kadar kolesterol yang rendah [7].
Satu-satunya cara untuk memantau kadar kolesterol dan lemak darah adalah
dengan melakukan pemeriksaan contoh darah yang diambil setelah anda melakukan
puasa selama satu malam atau 10-12 jam. Kadar kolesterol darah yang normal: [7]

Kolesterol total < 200 mg/dl

Kolesterol HDL 35-65 mg/dl

Kolesterol LDL < 150 mg/dl

Trigliserida < 200 mg/dl

Ratio kolesterol total : kolesterol HDL < 5


Populasi penelitian telah secara konsisten menunjukkan bahwa high-density
lipoprotein (HDL) tingkat kolesterol yang kuat, mandiri terbalik prediktor
kardiovaskular disease. Dalam Framingham Heart Study, HDL kolesterol tingkat
lebih kuat sebagai faktor risiko koroner penyakit jantung daripada tingkat kepadatan
rendah lipoprotein (LDL) cholesterol. Analisis data dari empat penelitian besar

menyimpulkan bahwa setiap peningkatan 1 mg per desiliter (0.03 mmol per liter)
kolesterol HDL dihubungkan dengan penurunan 2 sampai 3% di masa depan risiko
jantung koroner disease. Intervensi percobaan menggunakan statin untuk menurunkan
LDL kolesterol telah membuktikan secara konsisten substansial penurunan kejadian
kardiovaskular utama dalam diperlakukan groups. Selanjutnya, besarnya pengurangan
dalam peristiwa-peristiwa adalah fungsi dari sejauh menurunkan kolesterol LDL,
dengan setiap penurunan dari 40 mg per desiliter (1,0 mmol per liter) pada LDL
kolesterol setara dengan 24% pengurangan kardiovaskular utama events. Namun,
dalam semua statin cobaan, masih ada sisa substansial risiko dalam kelompok yang
dirawat [8].
Aterosklerosis adalah reversibel dan melibatkan penghapusan terperangkap
kolesterol-load-sel busa makrofag dari intima arteri. Baru-baru ini studi

yang

dilakukan oleh Park dan colleagues menunjukkan bahwa ini sel busa terjebak oleh
interaksi dengan teroksidasi low-density lipoprotein (LDL) dan dapat remobilized
oleh paparan kunci dinamis antioksidan seperti resveratrol, sebuah senyawa
polyphenolic ditemukan dalam buah anggur dan anggur merah dan memiliki
antiatherogenic potensi properties. Ini pernah berpikir bahwa aterosklerosis
adalahsebuah penyakit penyimpanan lipid dan bahwa patologi suatu luka atau plakat
menyebabkan obstruksi arteri- Hasil dari akumulasi lipid dalam arteri. Sekarang
dipahami bahwa aterosklerotik lesi entitas yang lebih canggih. Mereka merupakan
fokus dari peradangan dinding pembuluh darah, yang pada tingkat lokal memiliki
banyak keunggulan dari peradangan kronis, termasuk keberadaan makrofag, sel

dendritik, dan limfosit. Ini leukosit menumpuk di lokus tertentu, di bawah


menampilkan sel endotel yang diaktifkan atau meradang fenotipe [9].
Obesitas telah menjadi masyarakat masalah kesehatan yang utama di Amerika
Serikat, anak-anak dan remaja secara substansial terpengaruh. Sejak tahun 1970,
prevalensi kegemukan di antara anak-anak antara usia 2 dan 5 tahun telah dua kali
lipat, dan bahwa anak-anak dan remaja antara usia 6 dan 19 tahun telah tiga kali lipat.
Lebih dari 9 juta anak-anak dan remaja (17%) sekarang dianggap overweight [10].

BAB III
PERCOBAAN V
PENGUKURAN KOLESTROL DARAH
A.

Prinsip
Kolestrol dengan asetat anhidrid dan asam sulfat pekat pada temperature kamar

membentuk senyawa yang berwarna coklat-hijau tua dengan cara ini ekstraksi dan
deproteinasi dapat ditiadakan.

B.

Alat dan bahan


Alat :
Spektrofotometer/ filterfotometer
Alat-alat gelas
Bahan :

C.

1.

Reagen pewarna (campuran asam asetat glasial dan asam asetat anhidrid)

2.

Standar kolesterol atau serum kontrol

3.

Serum sampel

4.

Asam sulfat pekat

Cara Kerja
Uji Serum
Zat Sampel

Uji Blanko

Uji Serum
Standar

Serum Standar

0.05 ml

Serum Sampel

0.05 ml

Aqua

0.05 ml

Pewarna

3 ml

3 ml

3 ml

Mencampur zat-zat tersebut, mendiamkannya selama 20 menit. Menambahkan


masing-masing uji 0.5 ml asam sulfat pekat pada dinding tabung tepat di atas cairan,
segera setelah penambahan asal sulfat, kemudian mencampurkannya. Mendinginkan
dalam beaker yang berisi air dingin ( 15

- 25 0 C ), menunggunya selama 15 menit.

Mengocok sekaligus ketiga uji tersebut, kemudian membacanya setelah 10 menit


dengan 610 nm atau 560-580 nm. Jika menggunakan filter.
D.

Hasil Praktikum
Dalam praktikum ini, tidak didapatkan hasil praktikum, karena ada bahan dan

alat yang tidak berfungsi yang mendukung terlaksananya praktikum kali ini.

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahwa untuk praktikum kali ini, tidak dapat diambil kesimpulan karena ada
bahan dan alat yang tidak berfungsi yang mendukung terlaksananya praktikum ini.

B. SARAN

Praktikum tidak berjalan dengan maksimal karena alat praktikum, yaitu


Spektrofotometer, rusak.

DAFTAR PUSTAKA

Lehninnger, A. L. 1994. Dasar dasar Biokimia, Jilid 1, Alih Bahasa maggy


Thenawijaya. Jakarta : Erlangga.
Montgomery, R., et al. 1993. Biokimia suatu pendekatan berorientasi kasus, edisi
keempat, Alih bahasa M. Ismadi. Yogyakarta : Gajah Mada Universitas Press.
Suwandi, M. 1989. Karbohidrat Lipid Protein. Jakarta: FK UI
Anonymous. 2010. Modul Praktikum Biokimia Kedokteran. Banjarbaru: Bagian
Biokimia Kedokteran Fk Unlam.

Murray, Robert K .2003. Biokimia Harper . Jakarta : EGC.


Suwandi, M. 1998. Kimia Organik; Karbohidrat,Lipid,Protein. Jakarta : FKUI.
Wilbraham C, Antony, Michael S. 1992. Kimia organik dan hayati. Southern Illinois
University, Edwardsville : ITB.
Barter, Philip, et al. HDL Cholesterol, Very Low Levels of LDL Cholesterol, and
Cardiovascular Events. N Engl J Med. 2007;357:1301.
Curtiss, Linda K. Reversing Atherosclerosis. N Engl J Med. 2009;360:11.
Domingo, Kirsten Bibbins. Adolescent Overweight and Future Adult Coronary Heart
Disease. N Engl J Med. 2009;357:23.

You might also like