You are on page 1of 11

PENGERTIAN FLIP FLOP

Flip-Flop Flip-flop merupakan rangkaian utama dalam logika sekuensial. Counter, register serta
rangkaian sekuensial lain disusun dengan menggunakan flip-flop sebagai komponen utama. Flipflop adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian ini
mampu melakukan proses penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang diberikan
kepadanya. Data yang tersimpan itu dapat dikeluarkan sesuai dengan kombinasi masukan yang
diberikan. Rangkaian flip flop merupakan rangkaian bistabil yang dapat menghasilkan kondisi
logika 0 dan 1 pada keluarannya. Kapasitas dari rangkaian flip flop adalah 1 bit. Selama salah
satu dayanya masih terpasang maka memorinya akan bertahan.
JENIS FLIP FLOP
1. RS Flip-flop/Pengunci
2. RS Flip-flop dengan Clock
3. Delay(D)Flip-Flop
4. JK Flip-Flop
5. Toogle (T) Flip-Flop
1. RS Flip-flop/Pengunci
Flip-flop R-S adalah rangkaian dasar dari semua jenis flip-flop yang ada. Flip-flop RS disusun
dari dua buah gerbang NAND 2 masukan. Dua masukan flip-flop ini adalah S (set) dan R (reset),
serta dua keluarannya adalah Q dan Q. Kondisi keluaran akan tetap ketika kedua masukan R dan
S berlogika 0. Sedangkan pada kondisi masukan R dan S berlogika 1 maka kedua keluaran akan
berlogika 1, hal ini sangat dihindari karena bila kondisi masukan diubah menjadi berlogika 0
kondisi kelurannya tidak dapat diprediksi (bisa 1 atau 0). Keadaan ini disebut kondisi terlarang.
Rangkaian Percobaan Flip-Flop R-S beserta simbolnya

Rangkaian internal flip flop R-S


Tabel kebenaran dari flip flop R-S

Berdasarkan tabel diatas, pada saat S dan R bernilai 0 atau dapat dikatakan bahwa lampu S dan R
dalam keadaan mati maka akan terjadi keadaan larangan yaitu keluaran pada Q yang bernilai 1.
Hal tersebut, berarti bahwasanya pada saat keadaan tersebut nilai kedua keluaran menjadi tinggi.
Pada saat S bernilai 0 dan R bernilai 1 maka akan mempengaruhi pada nilai keluaran Q yaitu 1
yang berarti pada lampu Q akan menyala. Hal tersebut dinamakan keadaan set, yaitu keadaan
dimana logika 0 mengaktifkan masukan S dan menset keluaran Q normal menjadi 1. Logika 0
pada gerbang NAND yang pertama akan membangkitkan 1 pada keluaran.lalu keluaran ini
diumpankan lagi ke gerbang NAND yang ke 2. Dengan dua masukan 1 pada gebang yang ke 2,
akan mendorong keluaran Q menjadi 0.
PENERAPAN FLIP-FLOP RS

Mesin Sekuensial Elektronis


Banyak untai sekuensial yang merupakan realisasi secara elektronis dari mesin sekuensial.
Beberapa diantaranya seperti sistem switching telepon, elevator automatis, sistem kontrol lampu
lalu lintas dan untai-untai elektronis dalam kalkulator.

Sebuah mesin sekuensial elektronis adalah sebuah peralatan yang mampu menampilkan
sekumpulan karakteristik berurutan. Untai ini merealisasikan urutan sekuensial yang diperlukan
dan diberikan. Karena keadaan berikutnya dan keluaran dari sebuah mesin sekuensial tergantung
pada keberadaan masa lalu dari mesin, maka mesin sekuensial elektronis harus menggunakan
peralatan yang mempunyai kemampuan untuk mengingat tingkah laku sebelumnya dari mesin.
Sebuah untai kombinasi tidak dapat menyatakan keberadaan masa lalunya, karena keluarannya
hanya tergantung pada masukan saat ini. Di bawah akan diterangkan tentang R-S flip-flop yang
merupakan bagian dasar dari rangkaian pengingat. R-S flip-flop dapat dibuat dengan
menggunakan dua gerbang logika NOR.

Switching telepon

Elevator automatis
2. Flip-flop RS dengan Clock

Flip flop R-S dengan clock merupakan rangkaian dasar dari flip flop yaitu R-S yang terdiri
atas 2 gerbang NAND dan menambah beberapa gerbang pada bagian inputnya, flip-flop tersebut
hanya dapat merespon input selama terdapat clock pulsa. Output dari flip-flop tidak akan
berubah selama clock pulsanya 0 meskipun terjadi perubahan pada inputnya. Output flip-flop
hanya akan berubah sesuai dengan perubahan inputnya jika clock pulsa bernilai 1.

Rangkaian Percobaan Flip-Flop R-S dengan clock beserta simbolnya

Tabel kebenaran dari flip flop R-S dengan clock


Berdasarkan tabel tersebut, pada saat clock = 1, nilai S dan R sama-sama bernilai 0. Sedangkan
pada keluaran Q tidak terjadi perubahan. Jika pada clock, S, dan R sama-sama memiliki nilai 1
maka akan terjadi keadaan larangan. Karena pada saat keadaan tersebut nilai keluaran akan
tinggi. Pada saat clock = 1, S = 1, dan R = 0 maka keluaran Q akan diatur atau direset oleh clock
untuk memiliki nilai 1.
Diagram Waktu

3. Delay (D) Flip Flop

Flip-flop D dapat disusun dari flip-flop S-R yang ditambah dengan suatu inventer pada reset
inputnya. Sifatnya bila input D (Data) dan pulsa clock berlogik 1, maka output Q akan berlogik 1
dan bilamana input D berlogik 0, maka D flip-flop akan berada pada keadaan reset atau output Q
berlogik 0. Flip-flop D hanya memiliki input data tunggal (D) dan input detak (CK). Flip-flop D
sering kali disebut juga sebagai flip-flop tunda. Nama ini menggambarkan operasi unit ini.
Apapun bentuk input pada input data (D), input tersebut akan tertunda selama satu pulsa detak
untuk mencapai output normal (Q). Data dipindahkan ke output pada transisi detak Low ke High.
Flip flop D juga merupakan modifikasi dari RS flip-flop memakai clock. Input D disalurkan
secara langsung ke S.

Contoh rangkaian Flip-flop D beserta simbolnya

Penerapan Flip Flop D (Delay)


Data flip-flop merupakan pengemangan dari RS flip-flop, pada D flip-flop kondisi output
terlarang (tidak tentu) tidak lagi terjadi. Data flip-flop sering juga disebut dengan istilah D-FF
sehingga lebih mudah dalam penyebutannya. Data flip-flop merupakan dasar dari rangkaian
utama sebuah memori penyimpan data digital. Input atau masukan pada RS flip-flop adalah 2
buah yaitu R (reset) dan S (set), kedua input tersebut dimodifikasi sehingga pada Data flip-flop
menjadi 1 buah input saja yaitu input atau masukan D (data) saja. Model modifikasi RS flipflopmenjadi D flip-flop adalah dengan penambahan gerbang NOT (Inverter) dari input S ke input
R pada RS flip-flop. Data flip-flop merupakan dasar dari pembuatan memori digital 1 bit. Data
Flip-flop sering juga disebut sebagai D-latch.
Flip-flop merupakan salahsatu dari banyak aplikasi pada sistem digital. Flip-flop ini berfungsi
sebagai media penyimpan data sementara. Dalam satu flip-flop, hanya 1 bit data yang bisa
disimpan.
Sebagai bahan perbandingan, perlu kita ketahui bahwa :
1 byte = 8 bit
1 KB (kilo byte) = 1024 byte
1 MB (mega byte) = 1024 KB
1 GB (giga byte) = 1024 MB
Jika kita lihat perbandingan di atas, tentu kita akan mendapatkan bahwa memory yang dapat
disimpan oleh satu flip-flop tentunya sangat kecil sekali. Begitulah, agar kita dapat memahami
bagaimana suatu memory dapat menampung data yang sangat besar tentu kita harus tahu terlebih
dahulu bagaimana data yang berukuran kecil itu disimpan.
4. JK Flip-flop

Flip-flop ini dapat dianggap sebagai flip-flop universal, karena flip-flop jenis lain dapat dibuat
dari flip-flop JK. Simbol logika terbagi tiga input sinkron (J, K dan CK). Input J dan K
merupakan input data, dan input clock memindahkan data dari input ke output. Diperlukan
keseluruhan pulsa (bukan sekedar tansisi low ke high atau high ke low saja) untuk memindahkan
data dari input ke output. IC yang digunakan dalam JK flip-flop adalah IC 7400.
Dua sifat unik dari flip-flop JK adalah:
1. Jika kedua data input pada keadaan nol, tidak akan terjadi perubahan pada output meskipun
diberikan sinyal clock (output tetap).
2. Jika kedua data input pada keadaan satu, pada tiap pulsa clock data output akan berubah dari
sebelumnya (komplemen dari data sebelumnya).

Gambar 9. Rangkaian dan simbol dari Flip flop JK

Togel 1 1 Togel Bentuk menjadi keadaan berlawanan


Tabel Kebenaran Flip-flop J-K:
Keterangan :
0 = rendah
1 = tinggi
= clock dari rendah ke tinggi
= clock dari tinggi ke rendah
togel = kedaan berlawanan dari output sebelumnya
Bila input J=1 K=0 maka akan menghasilkan output Q=1 dan keadaan Set. Bila input J=0 K=1
maka akan menghasilkan output Q=0 dan keadaan Reset. Bila Input J=0 K=0 maka akan
menghasilkan output dan keadaan seperti sebelumnya. Bila Input J=1 K=1 maka akan
menghasilkan Toggle output yaitu kebalikan dari output sebelumnya.
Diagram Waktu

Penerapan JK Flip-flop
Pada simulasi EWB digunakan gerbang AND untuk menyeder- hanakan setiap pergantian dari
detik ke menit dan menit ke jam di reset rangkaian simulasi, namun pada prakteknya dapat
digunakan IC 7408 yaitu empat rangkap gerbang AND dengan dua input.

Rangkaian pada jam digital


5. Flip Flop T (Toogle)

Gambar dibawah adalah diagram T flip flop atau Togel flip flop, dan dilengkapi dengan tabel
kebenarannya seperti ditunjukkan pada tabel 13. Menurut Tabel 13. Keluaran Q selalu berubah
setiap kali terjadi perubahan gelombang masukan dari 0 ke 1, atau sisi naik dari sebuah
gelombang masukan. Bila keluaran Q berada pada level 1, dan terjadi perubahan positip pada
masukan T, keluaran Q berubah menjadi 0, dan bila terjadi sisi naik lagi pada masukan T,
keluaran akan kembali ke level 1 lagi. Keadaan togel ini terjadi pada keluaran, dari keadaan yang
satu kekeadaan yang lain, terus penerus sepanjang pada masukan T diberikan gelombang pulsa.
Bentuk gelombang yang ada pada Gambar menggambarkan terjadinya togel pada sisi naik dari
pulsa masukkannya. Gambar 15. Simbol Dan Bentuk Gelombang T Flip-flop

Simbol dan bentuk gelombang T flip flop

Tabel Kebenaran T Flip Flop


Keluaran T flip flop selalu berubah pada sisi naik dari setiap gelombang pulsa masukan T. T flip
flop yang dibicarakan adalah T flip flop dengan picu sisi positif, tetapi ada juga T flip-flop
dengan picu sisi negatif
Penerapan T (Toogle) Flip-Flop
Saklar debounching pada masukan T flip-flop. Setiap masukan pada Togel flip-flop, harus bersih
dari bentuk operasi yang tidak mantap. T flip-flop akan selalu merespon jika pada masukan
terdapat noise. Keluaran keadaan ini menjadi tidak menentu, yang sering dikenal sebagai

bounching. Efek bounching biasa terjadi pada rangkaian yang menggunakan saklar masukan
secara mekanis. Misalnya saklar yang dipasang seperti pada Gambar dibawah.

Rangkaian Saklar Yang Memungkinkan Terjadinya Bounching Dan Bentuk Gelombang


Bounching Pada T Flip-flop
Bouncing terjadi pada saat kontak secara mekanis, karena pada saat itu terjadi pantulan sehingga
terjadi hubung dan tidak hubung, secara logik terjadi 1 dan 0 secara berulang seperti pada
gelombang T, yang menghasilkan bentuk keluaran pada Q, lihat Gambar 17. Untuk menghindari
terjadinya bounching, pada saklar mekanis dipasang rangkaian pengancing (latch) seperti pada
gambar dibawah.

Rangkaian Saklar Debounching Menggunakan Pengancing (latch) Untuk Menghindari


Terjadinya Bounching Pada T Flip-flop
Pada keluaran saklar S terjadi bounching terutama pada saat terjadi kontak mekanis lihat bentuk
gelombang A pada ujung depan, atau gelombang B pada ujung belakang. Setelah melewati
rangkaian latch, lihat keluaran T, bounching tidak terjadi lagi. Rangkaian seperti ini disebut
rangkaian debounching.

You might also like