Professional Documents
Culture Documents
Pada umumnya terdapat dua macam pondasi yang sering dipakai dalam kontruksi gedung, yaitu
pondasi dangkal (shallow foundations) dan pondasi dalam (deep foundations). Pondasi dangkal
digunakan untuk kasus- kasus konstruksi gedung sederhana (1- 3 lantai) dengan beban standard
dan bentang pendek. Beberapa contoh pondasi dangkal adalah pondasi batu kali, pondasi tapak,
pondasi raft, dan pondasi rollag bata. Sedangkan untuk kasus gedung tingkat tinggi tentu
menggunakan pondasi dalam seperti : pondasi tiang pancang (pilecap foundation) dan pondasi
tiang bore (bore pile).
Bahasan kali ini akan mengupas tentang pondasi tiang pancang. Mengapa..? Ya jawabannya
karena jenis pondasi ini yang paling populer dipakai di proyek dengan alasan praktis, dan efektif
dalam pengerjaan. Beberapa point dalam perencanaan pondasi tiang pancang adalah sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Gambar detail.
Bagan alir dari perhitungan pondasi dalam (pondasi tiang pancang) ditunjukkan pada Gambar
berikut
Kuat dukung pondasi berdasarkan kuat bahan (didapatkan dari spesifikasi pabrikan
pondasi tiang pancang)
Kuat dukung pondasi berdasarkan data SPT (dari nilai N-SPT dan kuat dukung
masing- masing jenis tanah (soil properties) di setiap jenis lapisan).
Dari ketiga kuat dukung tersebut diambil nilai kuat dukung terkecil.