Professional Documents
Culture Documents
Pada banyak kasus dari glaucoma congenital primer jarang terjadi. Pada saat ini,
telah dikaitkan dengan tiga lokus: 2p21 (GLC3A) untuk gen CYP1B1, 1p36 (GLC3B)
dan 14q24 (GLC3C) untuk gen yang belum teridentifikasi.
Pathogenesis
Lemahnya aliran aquous humour pada glaucoma congenital primer disebabkan
ketimpangan pembentukan sudut ruang anterior, tidak berhubungan dengan
kelainan bagian mata lainnya (terkurung trabeculodysgenesis). Secara klinis,
trabeculodysgenesis adalah ciri dari ketidak adaannya pita badan siliaris karena
cahaya tidak tembus yang dikaburkan oleh trabeculum.
Klasifikasi
1. True congenital glaucoma (40%), dimana tekanan intra oculi terjadi sejak
kehidupan di dalam rahim.
2. Infantile glaucoma (55%) yang terjadi sebelum umur 3 tahun.
3. Juvenile glaucoma, yang paling umum, dimana terjadi kenaikan setelah umur
3 tahun dan sebelum umur 16 tahun. Pada pemeriksaan gonioskop mungkin
normal atau menyatakan trabeculodysgenesis. Pasien dengan temuan normal
diklasifikasikan juvenile open-angle glaucoma seperti adult primary openangle glaucoma.
Diagnosis
Walaupun glaucoma congenital primer yang paling umum dari glaucoma congenital,
ini kondisi yang sangat jarang, 1:10000 kelahiran; 65% pasien anak laki-laki. Gejala
klinis tergantung usia dan angka tekanan intra oculi. 75% kasus melibatkan kedua
mata walaupun sering aesimetris.
1. Kornea berkabut adalah tanda pertama yang sering orang tua perhatikan. Ini
disebabkan epitel dan stroma udem sekunder karena kenaikan tekanan intra
okuli dan mungkin berhubungan dengan lakrimasi, fotopobia dan
blefarospasme.
2. Buphthalmos adalah mata besar hasil dari tingginya tekanan intra okuli
sebelum umur 3 tahun. Ini tidak dilaporkan oleh orang tua kecuali telah
lanjut. Sementara sclera membentang menjadi lebih tipis dan tembus
cahaya; kemudian mata biru akibat peningkatan visualisasi pada dasar uvea.
Mata terus membesar sehingga ruang anterior lebih dalam dan kasus
selanjutnya serat zonular meregang dan lensa jarang subluksasi. Panjang
aksial meningkat menyebabkan myopia aksial, yang dapat menimbulakn
anisometropic amblyopia.
3. Istirahatnya membrane descemet merupakan tanda sekunder setelah terjadi
peregangan pada kornea mungkin terkait tiba-tiba masuknya aquos humor ke
dalam stroma kornea. Striae haab mewakili sembuhnya istirahat membrane
DAFTAR PUSTAKA
Kanski, Jack J., Bowling, Brad. Clinical Ophthalmology a Systematic Approach.
Seventh edition. ELSEVIER SAUNDERS; 2012