Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KEBOAN
Jl. Pendidikan No. 20 Keboan, Kecamatan Ngusikan
Kabupaten Jombang. Kode Pos 61486
Telp.(0321) 888361 Email: puskesmaskeboan@yahoo.com
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN
NOMOR:
TENTANG
Mengingat
MENETAPKAN
MEMUTUSKAN
: KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KEBOAN
TENTANG SASARAN KESELAMATAN PASIEN .
Pertama
Kedua
dikemudian
terdapat
hari
kekeliruan
dalam
penetapannya,
maka
akan diadakan
pembetulan
sebagaimana mestinya.
Jombang,
Kepala
UPTD
P
u
s
k
e
s
m
a Daftar Lampiran
s
K
Nomor
e
Tanggal
b
o
a
n
/
/
/2016
Maret 2016
dr.Effendi
bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus
berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini.
Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap
sasaran sasaran keselamatan pasien.
Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:
NO
1.
2.
3.
4.
5.
Keperawatan
Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas
Tidak Terjadinya Pasien Jatuh
TARGET
100%
100%
100%
75%
100%
Identifikasi pasien yang tepat meliputi tiga detail wajib, yaitu: nama, umur, nomor
rekam medis pasien. Kegiatan identifikasi pasien dilakukan pada saat pemberian obat,
pengambilan spesimen atau pemberian tindakan.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
teridentifikasi tepat yang disurvei pada suatu unit pelayanan dibagi jumlah seluruh
pasien yang dilayani pada unit pelayanan tersebut.
100%
Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan
identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang
dilayani oleh bagian farmasi dikurangi kejadian kesalahan pemberian obat dibagi
jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.
100%
X 100%
Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan
Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Keboan wajib
menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 6 langkah dengan
menggunakan sabun dan air mengalir. Enam langkah cuci tangan harus dilaksanakan
pada lima keadaan, yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Setelah kontak dengan pasien
3. Sebelum tindakan aseptik
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara
menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan 6 langkah pada 5 keadaan
tersebut di atas yang disurvei dibagi dengan jumlah petugas pelayanan klinis yang
disurvei.
X 100%
Jumlah semua petugas pelayanan klinis yang disurvei
Kepala
UPTD Puskesmas Keboan
dr. Effendi