You are on page 1of 3

EFFORTS OF DECREASING PREVALENCE OF ANAEMIA

BY KNOWLEDGE IMPROVEMENT AND PARTICIPATION


OF PREGNANT WOMAN IN PAGEDANGAN ILIR VILLAGE,
EDELWEISS 5 and 6 MATERNAL AND CHILD HEALTH
CENTRE, KRONJO SUB DISTRICT, TANGERANG, BANTEN
PROVINCE
THE PERIOD OF 21TH APRIL 15TH MAY 2016
Melani Sugiarti1, Paulus Jonathan2, Novi Yuliana3, Novendy4

Abstract
Anaemia is a condition of decrease the Haemoglobin below the normal. Anaemia in
pregnancy increase the risk of abnormal labor and increase the martenal and infant
mortality. Anemia pada kehamilan meningkatkan risiko kehamilan yang abnormal dan
menyebabkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi yang tinggi. Based on data
from Kronjos sub district health center period August 2015 till March 2016 there were
43,07% pregnant woman who develop anaemia and Pagedangan Ilir village was
recorded as the village with the highest prevalence rates (77,36%).
The method used to locate the problem community diagnosis with BLUM
paradigm and fishbone diagram. Delphi non scoring method is used to prioritized the
problem. The design that was used was pre-experimental and samples collected by
purposive non random sampling at Kronjo sub district health centre. Data were collected
through interview and mini survey using a questionnaire and processed manually. Once
known that lack of knowledge and lack of initiative about anaemia in pregnancy, then
counseling of anaemia in pregnancy, finding the risk factor, checking haemoglobin, and
giving the Fe tablet, Folic acid tablet, and giving the media as a source to prevention and
treatment for anaemia in pregnancy, will decrease the prevalence of anaemia in
pregnancy in Kronjo sub disctrict health centre.
A total of 15 kader kesehatan and 28 pregnancy woman and woman of
childbearing age, the results of intervention showed an increase of knowledge by 60%
kader kesehatan and 57,1% pregnancy woman and woman of childbearing age. Risk
factor such as decrease intake of Fe, folic acid, and vitamin B12, history of anaemia in
pregnancy, and poor economic and education condition were founded. There were
80,95% cases of anaemia founded with Haemoglobins test. Fe tablet, folic acid tablet,
card, and calender were given to all pregnancy woman to prevent anaemia. Monitoring
routines are executed using the plan-do-check-act (PDCA) cycle.
It can be concluded that the results of the intervention that has been done could
increased knowledge and prevention about anaemia in pregnancy. Based on these
evidence, public education and all the intervention is recommended to be forwarded in
efforts of decreasing prevalence of anaemia in pregnancy.
Keywords : Anaemia in pregnancy, prevalence

Mahasiswa Kepaniteraan IKM FK Untar, email:


Mahasiswa Kepaniteraan IKM FK Untar, email: paulusjonathan@hotmail.com

Mahasiswa Kepaniteraan IKM FK Untar, email:

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Untar, email: nnovendy@gmail.com

UPAYA PENURUNAN PREVALENSI ANEMIA PADA


KEHAMILAN DENGAN PENINGKATAN PENGETAHUAN
DAN PARTISIPASI IBU HAMIL
DI DESA PAGEDANGAN ILIR, POSYANDU EDELWEIS 5 dan
EDELWEIS 6, KECAMATAN KRONJO,
KABUPATEN TANGERANG, PROVINSI BANTEN
PERIODE 21 APRIL 15 MEI 2016
Melani Sugiarti1, Paulus Jonathan2, Novi Yuliana3, Novendy4

ABSTRAK
Anemia pada kehamilan adalah penurunan kadar hemoglobin dibawah normal. Anemia
pada kehamilan meningkatkan risiko kehamilan yang abnormal dan menyebabkan angka
kesakitan dan kematian ibu dan bayi yang tinggi. Berdasarkan data Puskesmas
Kecamatan Kronjo pada periode Agustus 2015 sampai Maret 2016, terdapat 43,07% ibu
hamil yang terkena anemia dan tertinggi di Desa Pagedangan Ilir sebesar 77,36 %.
Metode yang digunakan adalah diagnosis komunitas dengan paradigma BLUM
dan diagram fishbone untuk mencari masalah penyebab. Penentuan prioritas masalah
dengan metode non scoring secara Delphi. Desain yang digunakan adalah preeksperimental sementara pemilihan sampel menggunakan purposive non random
sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara dan mini survey menggunakan
kuesioner. Setelah wawancara dan pemberian mini survey diketahui masalah penyebab
berupa kurangnya pengetahuan dan rendahnya kesadaran tentang anemia pada
kehamilan. maka dilakukan penyuluhan, pencarian faktor resiko, pemeriksaan darah,
dan pemberian media untuk pencegahan dan penanganan anemia pada kehamilan.
Sebanyak 15 kader kesehatan dan 28 ibu hamil dan wanita usia subur yang ikut
berpartisipasi dengan hasil intervensi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan
lebih dari 60% kader kesehatan dan lebih dari 57,1 % ibu hamil dan wanita usia subur
yang hadir, penemuan faktor resiko anemia pada kehamilan yang berupa kurangnya
konsumsi makanan yang mengandung zat besi, asam folat, dan vitamin B12, kehamilan
denga riwayat anemia sebelumnya, dan pendidikan serta sosial ekonomi yang rendah.
Didapatkan 80,95% ibu hamil yang diperiksa darah terkena anemia. Diberikannya tablet
tambah darah, asam folat, kartu periksa darah, dan kalender untuk pencegahan anemia
pada seluruh ibu hamil yang hadir. Monitoring dilakukan secara rutin dengan
menggunakan plan-do-check-act (PDCA) cycle.
Dapat disimpulkan bahwa hasil intervensi yang sudah dilakukan dapat
meningkatkan pengetahuan dan pencegahan tentang anemia pada kehamilan. Maka
dengan itu disarankan penyuluhan dan intervensi lainnya dapat diteruskan sehingga
upaya penurunan prevalensi anemia pada kehamilan dapat terwujud
Kata kunci : Anaemia in pregnancy, prevalence

Mahasiswa Kepaniteraan IKM FK Untar, email:


Mahasiswa Kepaniteraan IKM FK Untar, email: paulusjonathan@hotmail.com
3
Mahasiswa Kepaniteraan IKM FK Untar, email:
4
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FK Untar, email: nnovendy@gmail.com
2

You might also like