You are on page 1of 14

MAKALAH STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN

MATEMATIKA
KORELASI PARSIAL
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Statistika Penelitian
Pendidikan Matematika
Dosen Pengampu:
Dr. Isti Hidayah, M.Pd
Rombel: 01

Disusun oleh :
1. Wahyu Yuli Handayani
2. Dea Marantika

(4101412120)
(4101412121)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


SEMARANG
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas matakuliah Statistika Penelitian Pendidikan
Matematika dalam bentuk makalah. Makalah ini disusun penulis dalam rangka memenuhi
tugas mata kuliah Statistika Penelitian Pendidikan Matematika mengenai Korelasi Parsial.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam membuat tugas ini dengan memotivasi penulis dalam
menyusunnya:
1.

Ibu Isti Hidayah selaku Dosen Pengampu mata kuliah Statistika Penelitian Pendidikan
Matematika, yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.

2.

Semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu, sedikit
maupun banyak telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulisan tugas dalam bentuk makalah ini salah satu sarana yang sangat baik sebagai

bahan pembelajaran mengenai korelasi parsial sehingga mahasiswa dapat memahami tentang
materi korelsi parsial.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik pembaca yang bersifat membangun agar
dalam penulisan makalah dapat menjadi lebih baik di kemudian hari.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 02 Mei 2015

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................. 1
BAB II. PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Korelasi Parsial................................................................2
B. Langkah langkah menentukan koefisien korelasi parsial dan menguji keberartian
koefisien Korelasi Parsial.................................................................5
C. Contoh Soal.................................................................................... 6
D. Latihan Soal.................................................................................... 6
BAB III. PENUTUP................................................................................................7
A. Simpulan........................................................................................ 7
B. Saran.............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................8

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koefisien korelasi adalah ukuran seberapa kuat hubungan antara dua variable atau
lebih. Jika data variabel yang akan diolah adalah berskala interval atau rasio, maka kita
bekerja dengan korelasi Pearson Product Moment. Jika data yang diolah berasal dari
pengamatan atau data berskala nominal atau ordinal maka kita akan bekerja dengan
korelasi Spearman atau korelasi Kendall. Koefien korelasi antara dua variable yaitu
peubah tak bebas Y dengan sebuah peubah bebas X dapat dihitung menggunakan korelasi
sederhana. Sedangkan kadar hubungan antara sebuah peubah tak bebas Y dengan semua
peubah bebas
korelasi parsial.

X 1 , X 2 , X k ,

yang banyaknya k buah dihitung dengan koefisien

Ada kalanya kita ingin mempelajari hubungan sebuah peubah tak bebas dengan
sebuah peubah bebas disertai dengan persyaratan sejumlah peubah bebas lain ada dalam
keadaan tertentu. Ini berarti kita ingin mengontrol sejumlah faktor (peubah bebas) dan
melihat bagaimana kelakuan factor tertentu berhubungan dengan peubah tak bebas untuk
mempelajari hal seperti ini, diperlukan teknik baru yang dikenal dengan nama korelasi
parsial.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang maka dapat dirumuskan masalah dari penulisan makalah ini
sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan korelasi parsial?
2. Bagaimana langkahlangkah untuk menguji keberartian koefisien korelasi parsial?
3. Apa saja contoh yang terkait dengan korelasi parsial?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.
4

1. Mengetahui pengertian korelasi parsial.


2. Mengetahui langkahlangkah untuk menguji keberartian koefisien korelasi parsial.
3. Memahami contoh yang terkait dengan korelasi parsial.
BAB II
KORELASI PARSIAL
A. PENGERTIAN
Korelasi parsial adalah korelasi antara peubah tak bebas dengan sebuah peubah bebas
sementara sejumlah peubah bebas lainnya yang ada atau diduga ada pertautan dengannya,
sifatnya tertentu atau tetap. Ini berarti, jika peubah tak bebas Y ada dalam pertautan
dengan peubah bebas

maka yang akan dipelajari sekarang adalah

X 1 , X 2 ,, X k ,

korelasi antara Y dengan

Xi

X 1 , X 2 ,, X i1 , X i+1 ,, X k

(satu diantara

X 1 , X 2 ,, X k

) sementara lainnya ialah

, keadaannya tetap atau dikontrol. Alat yang dipakai untuk

mempelajari hal seperti demikian, adalah koefisien korelasi parsial, yang biasa
dilambangkan oleh
di antara

r yi.12 (i1)(i+1) k

X 1 , X 2 ,, X k

dan

r y 2.1

Xi

sebanyak k kali

, maka akibatnya ada k buah koefisien korelasi parsial. Untuk k

= 2, jadi peubah bebasnya

r y 1.2

. Karena kita dapat memilih

X1

dan

X2

, maka koefisien korelasi parsialnya adalah

Korelasi parsial digunakan untuk menganalisis bila peneliti bermaksud mengetahui


pengaruh atau mengetahui hubungan antara variable independen atau variable tak bebas
dan dependen atau variable bebas, dimanasalah satu variable independennya dibuat tetap /
dikendalikan. Jadi korelasi parsial merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya
hubungan antara dua variable atau lebih, setelah satu variabel yang diduga dapat
mempengaruhi hubungan variable tersebut tetap/ dikendalikan.
B. KORELASI PARSIAL DENGAN 2 VARIABEL INDEPENDEN

Koefisien korelasi parsial yang biasa dilambangkan oleh

Xi

sebanyak k kali di antara

X 1 , X 2 ,, X k

korelasi antara Y dan


jika

X1

X1

r y1.2
jika

dan

X2

X1

dan

X2

, maka koefisien

yang masing-masing berarti koefisien

tetap dan koefisien korelasi antara Y dan

X2

tetap. Masing-masing rumusnya akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Koefisien korelasi antara Y dan

r y 1.2=

r y 2.1

dapat dipilih

, maka akibatnya ada k buah koefisien

korelasi parsial. Untuk k = 2, jadi peubah bebasnya


korelasi parsialnya adalah

r yi.12 (i1)(i+1) k

X1

jika

X2

tetap

r y 1r y 2 r 12

)( 1r )
(1r
Atau ditunjukkan dengan gambar 1:
2

y2

12

2. Koefisien korelasi antara Y dan

r y 2.1=

X2

jika

X1

tetap

r y 2r y 1 r 12

(1r

2
y1

)( 1r212)

Atau ditunjukkan dengan gambar 2:

Dengan
koefisien korelasi sederhana antara variable Y dan

r y 1=
r y 2=

koefisien korelasi sederhana antara variabel

r12=

koefisien korelasi sederhana antara variabel

dan

X2

X1

dan

X2

Dihitung dengan rumus koefisien korelasi Pearson product

r y 1 r y 2 r12

moment

X1

i=1

i=1

i=1

n X i Y i X i Y 1
r=

n Xi Xi
i =1

( ) )( ( ) )
n

i=1

2
i

i=1

Yi

i=1

C. KORELASI PARSIAL DENGAN TIGA VARIABEL INDEPENDEN


Jika terdapat lebih dari tiga variabel yang akan diuji, misalnya empat variable yaitu

X2

r y 2.31
anyata

r y 1.23=
r y 2.31=

, dan

X3
,

r y3.12

dan

, maka akan didapat koefisien-koefisien korelasi parsial

. Dimana

X1

jika

r y 1.23
X2

dan

X1

r y 1.23

misalnya menyatakan koefisien korelasi parsial

X3

tetap.

r y 1.2r y3.2 r 13.2

( 1r

2
y3.2

)( 1r213.2 )

r y 2.3r y1.3 r 21.3

( 1r

2
y 1.3

)( 1r221.3 )
7

r y 3.12=

r y 3.1r y2.1 r 32.1

( 1r

2
y 2.1

)(1r232.1 )

Dengan koefisien-koefisien korelasi parsial yang ada di ruas kanan dapat dihitung dengan
rumus korelasi parsial dua variabel.
D. HUBUNGAN ANTARA KOEFISIEN KORELASI PARSIAL DAN KOEFISIEN
KORELASI PARSIALNYA
Akhirnya dapat dikemukakan bahwa antara koefisien korelasi-korelasi, koefisien korelasi
parsial, dan koefisien korelasi parsial terdapat hubungan tertentu. Untuk variabel

X 1, X 2

dan

misalnya, didapat hubungan

(1R 2 y.12 )=( 1r2 y 1 )(1r2 y2.1)


Dan rumusuntuk

X 1, x 2 , x3

dan

2
2
2
2
(1R
y.123 ) =( 1r y 1 )(1r y2.1 )( 1r y 3.12 )
Sehinggabentukumumnya:

(1R 2 y.12 k )=(1r2 y 1)( 1r2 y 2.1 )(1r2 y 3.21) ( 1r 2 yk.12(k1))


E. UJI KEBERARTIAN KOEFISIEN KORELASI
Sebelumkoefisienkorelasidigunakanuntukmengambilkeputusan,
harusterlebihdahuludiujikeberartiannya.Jadi

di

akandiujiadalahapakahkoefisienkorelasiparsialantaravariabel
peubah

X 1 , X 2 , X i1 , X i+1 ,, X k

sini

dan

Xi

yang
, jika peubah-

dianggap tetap, dapat diabaikanataukahtidak.

Dalamhalinihipotesisnol yang perludiujiadalahbahwakoefisienkorelasiparsialantara


dengan
melawan

Xi

jika peubah-peubah

X 1 , X 2 , X i1 , X i+1 ,, X k

tetap tidak berarti


hipotesis
8

tandinganbahwakoefisienkorelasiparsialituberarti.Untukmengujihipotesisnolini,
sepertibiasakitaperlukan

buahpasang

data

X 1 , X 2 ,, X k ,Y

berdasarkanpenelitiankemudianhitungkoefisienkorelasiparsialnyaialah
Jikasyarat-syaratdipenuhi,

r yi.12 (i1)(i+1) k

diantaranyamengenaikenormalandistribusi,

ternyatabahwauntukmengujihipotesisnoltersebutdapatdigunakanstatistik:

t=

r yi .12( i1) (i+1 ) k nk1

1r

Dengan k = banyaknyapeubahbebas.
2

yi.12 ( i1) ( i +1) k

Statistic t di atasdistribusisamplingnyamendekatidistribusi Student t dengandk= (n-k-1).


Akibatnyauntukpengujianinikitabisamenggunakantabeldistribusi

student

t.

kriterianyaadalah, tolakhipotesisnolbahwakoefisienkorelasiparsialtidakberarti, jika |t|


hitunglebihdari

tabel,

dansebaliknyaapabila

hitungkurangdari

tabelmakaterimahipotesis nol.
F. LANGKAH-LANGKAH KORELASI PARSIAL
A. Langkah

langkahmenentukankoefisienkorelasiparsialdanmengujikeberartiankoefisienKorela
siparsial
1. Menentukankoefisienkorelasiparsial
a. Menghitungkoefisienkorelasisederhana
dan
b.

dengan

x1

dengan

x2

dengan

dengan rumus korelasi pearson.

x1
x2
Menghitungkoefisienkorelasiparsial

2. MengujikeberartiankoefisienKorelasiParsial
a. Asumsikan data berdistribusi normal
b. Merumuskanhipotesisstatistik
(koefisienkorelasiparsialtidakberarti)

c.

H 0 : y 1.2=0
(koefisienkorelasiparsialberarti)
H
:
0
1 y1.2
Menentukantarafnyatadanstatistiktabel
i. Menentukantarafnyata (
ii. Menentukanstatistiktabel

db=n1

dimana:
n :ukuransampel.

t =t

tabel (n1)
d. Menentukankriteriapengujian
i.
Pengujiankeberartianrinimelaluiujit
diterimajika

H0

ii.

t tabel thitung t tab el

Menentukandaerahpenolakanataupenerimaan
kurva

e. Menentukanstatistikhitung (

t=

r y 1.2 nk 1

H0

dengan menggambar

t hitung

1r
Dimana

y1.2

r :Koefisienkorelasiparsial
k :banyaknyavariabelindependen
n :ukuransampel
f. Membuatsimpulan.

G. CONTOH KORELASI PARSIAL


Padamakalahinidisajikanduacontohsoalmengenaikorelasiparsial.Contohsoalpertamameng
gunakankorelasiparsial 2 variabel independen (lampiran contoh soal) .
H. LATIHAN SOAL
Pada makalah ini diberikan latihan soal yang menggunakan korelasi parsial 2 variabel
independen. (lampiran contoh soal).

10

BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Korelasiparsialadalahkorelasiantarapeubahtakbebasdengansebuahpeubahbebassementara
sejumlahpeubahbebaslainnya yang adaataudidugaadapertautandengannya,
Koefisienkorelasiparsial yang biasadilambangkanoleh

Xi

sebanyak k kali di antara

korelasi parsial.

X 1 , X 2 ,, X k

r yi.12 (i1)(i+1) k

dapat dipilih

, maka akibatnya ada k buah koefisien

KorelasiParsialTigaVariabel
1. koefisienkorelasiantara Y dan

r y 1.2=

X1

jika

X2

tetap

X2

jika

X1

tetap

r y 1r y 2 r 12

(1r

2
y2

)( 1r212)

1. koefisienkorelasiantara Y dan

r y 2.1=

r y 2r y 1 r 12

(1r )( 1r )
KorelasiParsialLebih Dari TigaVariabel
2

y1

r y 1.23=
r y 2.31=
r y 3.12=

12

r y 1.2r y3.2 r 13.2

( 1r

2
y3.2

)( 1r213.2 )

r y 2.3r y1.3 r 21.3

( 1r

2
y 1.3

)( 1r221.3 )

r y 3.1r y2.1 r 32.1

( 1r

2
y 2.1

)(1r232.1 )
11

Sebelumkoefisienkorelasidigunakanuntukmengambilkeputusan,
harusterlebihdahuludiujikeberartiannyadenganmencari t hitung yang
akandibandingkandengan t tabel.

t=

r yi .12( i1) (i+1 ) k nk1

1r

2
yi.12 ( i1) ( i +1) k

B. SARAN
Pembahasantentangkorelasiparsialperludikembangkanlebihlanjut.

Kita

harustahudanpahamtentang koefisienkorelasiparsial sederhanadan koefisien korelasi


parsialuntukmenguji

keberartian

koefisien

korelasi

parsial

alangkahlebihbaikjikapenguasaanmateritentangkorelasiparsial
benardimaksimalkan.

Agar

.Untukitu,
tersebutbenar-

nantinyadalammenentukankoefisienkorelasiparsial

dan

menguji keberartian korelasi parsialdapatdilakukandenganlebihmudah.

12

DAFTAR PUSTAKA
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana. 2003. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukestiyarno. 2010. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang:
UNNES.

13

Lampiran I
TABEL DISTRIBUSI t

14

You might also like