Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
1. Nining Elsa Noviolin
(04031381419045)
(04031381419046)
(04031381419047)
4. Nurul Ifadah
(04031381419048)
Mata Kuliah:
Konservasi 2
Dosen Pembimbing:
Drg. Rinda Yulianti, Sp.KG
Drg. Siti Rusdiana Puspa Dewi, M.Kes
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tugas Konservasi yang berjudul ANATOMI
RUANG PULPA sebagai tugas Konservasi. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat , beserta
pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa Tugas ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa
mendatang.
Dalam menyelesaikan Tugas Konservasi ini, penulis banyak mendapat bantuan,
dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual
3. drg. Siti Rusdiana Puspa Dewi, M.Kes dan drg. Rinda Yulianti Sp.KG
4. Teman-teman sejawat yang selalu memberikan dukungan
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan
kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga Tugas Konservasi ini
bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT.
ii
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.ii
DAFTAR ISI.......iii
BAB 1. PENDAHULUAN..1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.....3
BAB 3. PENUTUP....25
DAFTAR PUSTAKA26
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Menjelaskan struktur anatomi dari pulpa.
2. Menjelaskan berbagai fungsi dari pulpa.
3. Memberikan penjelasan secara mendalam mengenai pulpa dalam
kedokteran gigi.
1.3. Manfaat
Melalui makalah ini, maka kami berharap bahwa pembaca dapat memiliki
pemahaman lebih mengenai struktur dan fungsi pulpa. Dengan demikian,
pembaca dapat memiliki dasar pengetahuan yang kuat untuk kemudian
diaplikasikan pada teknik konservasi gigi. Kami juga berharap bahwa makalah ini
dapat menjadi isu pembelajaran yang baik untuk penulis maupun pembaca.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Ruang atau rongga pulpa, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada bagian
tengah korona gigi dan selalu tunggal. Sepanjang kehidupan pulpa gigi
mempunyai
kemampuan
untuk
mengendapkan
dentin
sekunder,
2.
3.
4.
5.
Saluran pulpa atau saluran akar, yaitu rongga pulpa yang terdapat pada
bagian akar gigi. Pada kebanyakan kasus, jumlah saluran akar sesuai
dengan jumlah akar, tetapi sebuah akar mungkin mempunyai lebih dari
6.
sebuah saluran.
Foramen apikal, yaitu ujung dari saluran pulpa yang terdapat pada apeks
7.
8.
supplementary canal.
Orifice, yaitu pintu masuk ke saluran akar gigi. Saluran pulpa
dihubungkan dengan ruang pulpa. Adakalanya ditemukan suatu akar
mempunyai lebih dari satu saluran pulpa, misalnya akar mesio-bukal
dari M1 atas dan akar mesial dari M1 bawah mempunyai 2 saluran pulpa
yang berakhir pada sebuah foramen apikal.
Rongga pulpa
Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai anatomi rongga pulpa gigi. Rongga
pulpa terletak dalam gigi dan tertutup oleh dentin seluruh kecuali pada foramen
apikal. Hal ini dibagi menjadi dua bagian koronal dan radikuler a. Bagian koronal,
yaitu bubur ruang (Gambar. 13.1) mencerminkan eksternal dari mahkota. Atap
ruang pulpa terdiri dari dentin meliputi oklusal ruang pulpa atau insisal. Lantai
ruang pulpa menyatu ke dalam saluran akar pada lubang. Sehingga lubang kanal
adalah bukaan di lantai ruang pulpa yang mengarah ke saluran akar (Gbr. 13.2).
Pulp Horns
Tanduk pulp landmark oklusal hadir untuk ruang pulpa. Mereka dapat bervariasi
tinggi dan lokasi. Pulp tanduk cenderung tanduk tunggal yang terkait dengan
setiap titik puncak gigi posterior dan mesial dan distal pada gigi anterior. Luasnya
oklusal pulp tanduk sesuai dengan ketinggian kontur pada gigi permanen muda
dan marjin serviks pada gigi yang lebih tua dan marjin serviks pada gigi yang
lebih tua.
Pulp Chamber
Ini menempati bagian koronal rongga pulpa. Hal ini memperoleh bentuk sesuai
dengan bentuk dan ukuran mahkota gigi, usia orang, dan iritasi, jika ada.
Canal Orifice
Lubang kanal bukaan di lantai kamar pulpa terkemuka dalam saluran akar.
Saluran akar: The saluran akar memanjang dari lubang saluran ke foramen apikal.
Pada gigi anterior, ruang pulpa menyatu ke saluran akar (Gbr. 13.3) tapi di gigi
posterior multirooted ini Pembagian menjadi cukup jelas (Gambar. 13.4).
Biasanya saluran akar memiliki kelengkungan atau penyempitan sebelum
mengakhiri di puncak. Sebuah lengkungan bisa halus atau tajam, tunggal atau
ganda dalam bentuk huruf "S".
Odontoblas, yaitu sel pulpa yang paling khas. Sel ini membentuk lapisan
tunggal di perifernya dan mensintesis matriks yang kemudian
sel.
Preodontoblas. Odontoblas baru dapat tumbuh setelah odontoblas yang
lama hilang akibat cedera. Namun tumbuhnya odontoblas baru hanya
bisa terjadi jika pada zona kaya akan sel telah ada preodontoblas.
Preodontoblas adalah sel yang telah terdiferensiasi sebagian sepanjang
garis odontoblas. Preodontoblas ini akan bermigrasi ke tempat terjadinya
3.
besar
di
pulpa
mahkota.
Sel
ini
menghasilkan
dan
5.
gigi. Perpanjangan yang lebih kecil dari mahkota pulpa ke dalam cusp dari
gigi-gigi posterior disebut tanduk pulpa. Tanduk pulpa ini pada gigi
permanen khususnya menonjol di bawah buccal cusp pada premolar dan
mesiobuccal cusp pada molar. Tanduk pulpa tidak terdapat pada gigi-gigi
anterior (Bath-Balogh, 2006).
Pulpa mahkota memiliki enam permukaan yaitu oklusal, mesial,
distal, buccal, lingual dan dasar. Pulpa menjadi lebih kecil seiring
bertambahnya usia karena deposisi terus menerus dentin. Hal ini tidak
seragam di seluruh pulp koronal tetapi berlangsung lebih cepat di dasar
pulpa daripada di bagian atas pulpa atau di samping pulpa (Bath-Balogh,
2006).
Inti pulpa, yang berada di tengah dari ruang pulpa dengan banyak
2.
3.
tidak berdiferiensiasi.
Sel zona bebas (zona Weil) yang kaya di kedua kapiler dan
4.
jaringan saraf.
Lapisan Odontoblast, lapisan terluar yang berisi odontoblasts dan
terletak di sebelah predentin dan dentin yang matang.
Sel yang ditemukan dalam pulpa gigi termasuk fibroblas (sel
terlihat pada akar, yang terbesar adalah foramen apikal dan sisanya
dianggap sebagai foramen aksesoris (Bath-Balogh, 2006).
10
11
Anatomi saluran bervariasi. Variasi ini tidak hanya terjadi pada gigi
yang berbeda macamnya, melainkan juga pada gigi yang semacam.
Walaupun paling sedikit ada satu saluran akar tiap akar, ada juga sejulah
akar yang memiliki lebih dari satu saluran, ada yang ukurannya sama
tetapi ada pula yang ukurannya berbeda. Memahami dengan baik dan
mengapresiasi semua aspek dari anatomi saluran akar merupakan
prasyarat yang sangat penting dalam melakukan perawatan saluran akar.
Variasi dalam ukuran dan lokasi foramen apikalis mempengaruhi
banyaknya pasokan darah ke dalam pulpa dan hal ini bisa terganggu
manakala terjadi trauma pada giginya. Dalam situasi seperti ini, pulpa gigi
yang mudah dan belum berkembang sempurna, memiliki prognosis lebih
baik ketimbang gigi yag telah matang (Walton, 2008).
12
13
A. Outline form
Bentuk outline eksternal merupakan projeksi bentuk internal ruang pulpa.
Membentuk jalan masuk yang lurus sampai ke apikal bagi instrumen endodontik.
Faktor anatomi yang harus diperhatikan :
1. Besarnya kamar pulpa
2. Bentuk kamar pulpa
3. Jumlah, posisi dan kelengkungan saluran akar
14
B. Convenience form
Bentuk yang memudahkan operator untuk melakukan preparasi dan
pengisian saluran akar, untuk mencapai :
1. Akses tanpa hambatan ke arah orifis
2. Akses langsung ke arah foramen apikal
3. Kavitas dapat diperluas untuk menunjang teknik obturasi
4. Dapat mengontrol instrumen endodontik sepenuhnya pada saat peparasi
saluran akar
15
16
2.3.3
2.3.4
17
Kesalahan preparasi
1.
Terdorongnya debris
2.
Tersumbatnya saluran
3.
Fraktur instrument
4.
Perforasi
5.
6.
Instrumentasi berlebihan
7.
Preparasi apical+++
18
b. Bur
c.
Rubber dam
Hand instrument
i. Reamer
ii. Eksterpansi
iii. File
b. Alat saluran akar dengan bantuan listrik
c.
handpiece
Alat pengukuran saluran akar elektronik
b. Pemadatan termokemis
c.
c.
20
21
22
terletak pada daerah yang lebih dalam dan dapat menyebabkan rasa nyeri
yang lamban dan difus. Reaksi dari sabut saraf C menunjukkan bahwa
pulpa mengalami kerusakan yang bersifat irreversible (Gomez, 2011).
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bedasarkan pembahsan yang telah dijelaskan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa pulpa merupakan bagian dalam dari gigi yang tersusun atas
beberapa bagian. Ruang pulpa pada mahkota dan akar memiliki struktur yang
tersendiri. Fungsi dari pulpa dapat berupa fungsi induktif, formatif, nutritif,
defensif, dan sensitif.
3.2. Saran
Disarankan untuk penulis berikutnya agar dapat membahas aspek lain
daripada pulpa.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
26