Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
Arini Rufaida, S. Farm.
Mytha Sabrina, S. Farm.
Wahyu Nur Isnaeni, S. Farm.
Dina Dwi Febriana, S. Farm.
Ardiansyah, S. Farm.
Yuliana Sari, S. Farm.
Nienies Nurika Setyani, S. Farm.
Widya Siswara Madda, S. Farm.
Septi Marta Sari, S. Farm.
1408062189
1408062198
1408062179
1408062157
1408062233
1408062168
1408062155
1408062248
1408062161
UPF RJ 1
A. Defenisi
UPF Rawat Jalan di RSUD. Dr. Saiful Anwar dibedakan atas Unit
Pelayanan Farmasi Rawat Jalan 1 (UPF RJ 1) dan Unit Pelayanan Farmasi Rawat
Jalan 2 (UPF RJ 2). Unit Pelayanan Farmasi Rawat Jalan 1 (UPF RJ 1) terletak di
gedung utama, lantai 2 (rawat jalan) sayap selatan RSUD Dr. Saiful Anwar.
Unit Pelayanan Farmasi Rawat Jalan (UPF RJ) adalah salah satu unit
pelayanan farmasi yang memberikan pelayanan kepada pasien rawat jalan
berdasarkan status dan area pelayanan. Berdasarkan status pasien, Unit Pelayanan
Farmasi Rawat Jalan 1 (UPF RJ 1) melayani pasien umum dan pasien ikatan kerja
sama (IKS) dengan rumah sakit, sedangkan berdasarkan area pelayanannya, UPF
RJ 1 memberikan pelayanan kefarmasian bagi pasien yang berasal dari:
1.
Poli Mata
2.
Poli THT
3.
4.
Poli Bedah
5.
6.
Poli Onkologi
Pelayanan kefarmasian di UPF-RJ beroperasi setiap hari senin-jumat pukul
Ketua Pelaksana
Pelaksana UPF
Caraka
Permintaan resep di UPF RJ 1 ada dua macam yaitu permintaan resep secara
tertulis (manual) dan permintaan menggunakan elektronik resep (E-resep). E-resep
merupakan pengisian resep berbasis komputer untuk menggantikan penulisan pada
lembar resep, dimana dokter mengirimkan otoritas resep ke apotek secara
elektronik ke UPF IRJ 1.
Berikut alur pelayanan E-resep :
2.
Mengurangi waktu untuk konfirmasi ke dokter terkait tulisan yang ada di resep
manual.
3.
4.
5.
Mengurangi jumlah pasien keluar rumah sakit tanpa membawa obat (pelayanan
paripurna)
6.
kegiatan,
pendapatan
dan
pengembangan
dalam
k) Memantau
daftar
harga
dan
menilai
realisasi
pendapatan
dalam
c) Melayani resep/permintaan obat dan alkes rawat inap/rawat jalan baik tunai
atau kredit
d) Memberikan informasi/KIE kepada pasien/keluarganya
e) Mencatat dan merekapitulasi resep yang dilayani meliputi nomor resep, nama
pasien, jumlah R/, jumlah lembar resep, dan total harga
f) Mencatat merekapitulasi macam dan jumlah barang farmasi dari resep yang
dilayani
g) Membuat laporan pendapatan tunai untuk disetor ke Bank Jatim sesuai jadwal
h) Membuat rekapan pasien kredit/asuransi yang sudah KRS untuk disetor ke
bagian klaim dan keuangan
i) Melaksanakan stok opname
j) Membantu mengecek dan membuat laporan narkotika dan psikotropika
k) Memeriksa dan mencatat suhu lemari pendingin dan suhu ruang
l) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
4. Tugas seorang caraka UPF RJ 1 adalah sebagai berikut:
a) Merencanakan dan membuat permintaan alat tulis kantor dan alat rumah
tangga ke gudang umum farmasi yang diketahui oleh PJ UPF, mengambilnya,
dan menyiapkan di UPF
b) Mengambil obat dan alkes kebutuhan UPF yang telah disiapkan petugas
gudang farmasi dengan mengecek dan menandatangani format serah terima
c) Menerima resep yang telah dikendalikan oleh tenaga teknis kefarmasian,
mengambil obat/alkes dan menyerahkan kembali ke tenaga teknis
kefarmasian
d) Membantu mengambil/mengirim obat/alkes ke UPF lain yang diminta
melalui proses transfer computer.
e) Mendistribusikan obat dan alkes pasien ke rawat inap melalui apoteker
ruang/perawat
f) Mengirim dan mengambil obat injeksi rekonstitusi di unit produksi farmasi
g) Mencatat dan merekapitulasi resep yang dilayani, meliputi nomor resep,
nama pasien, dan jumlah harga/keuangan
UPF
memasukkan
data
permintaan
sediaan
farmasi/alat
aman tertib administrasi. Prosedur penyimpanan barang yang telah diterima dari
gudang:
a. Mengecek ulang barang yang datang dan dicocokkan dengan laporan
penerimaan barang pada komputer.
b. Penyimpanan barang berdasarkan jenis sediaan oral (tablet, sirup), topikal, infus,
dan alat kesehatan yang kemudian diurutkan berdasarkan alfabetis. Selain itu
penyimpanan juga dilakukan bedasarkan stabilitas fisik sediaan, kategori LASA
(Look Alike Sound Alike) dan High Alert.
c. Sediaan narkotik dan psikotropik disimpan dalam lemari khusus yang sesuai
standar.
d. Untuk obat dengan stabilitas penyimpanan pada suhu dingin (2-80C) disimpan
dalam lemari es, suhu dicek setiap hari oleh petugas, sedangkan obat dengan
stabilitas pada suhu ruangan disimpan pada suhu 250C.
e. Penataan barang dilakukan dengan sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO
(First Expired First Out) dan dimasukkan dalam kartu stok masing-masing
f. Dokumentasi data.
5. Pendistribusian
Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan menyalurkan/menyerahkan
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dari tempat
penyimpanan sampai kepada unit pelayanan/pasien dengan tetap menjamin mutu,
stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu. Prosedur pelayanan resep:
a.
Penerimaan resep
1) Resep umum
a) Melakukan telaah resep dan memeriksa kelengkapan serta keabsahan
resep yang meliputi nama pasien, no.rekam medis, no.resep, kejelasan
tulisan resep, tepat obat, tepat dosis, tepat rute, tepat waktu pemberian,
duplikasi, alergi, interaksi obat, berat badan (anak), kontraindikasi,
penggunaan antibiotika > 2, penggunaan obat >5 (polifarmasi).
b) Memberi paraf bukti pengerjaan di resep
c) Menghitung dosis/jumlah obat dalam resep dengan tepat, cepat, dan
benar
d) Menghitung harga obat dalam resep sesuai dengan harga yang telah
ditetapkan, kemudian menandatangani resep sebagai bukti pengerjaan
resep
e) Kasir mengkonfirmasikan hasil perhitungan harga resep kepada
pasien/keluarga pasien, bila setuju maka dilakukan transaksi
f) Kasir menerima pembayaran dari pasien, stempel lunas dan member
paraf resep
2) Resep pasien ikatan kerja sama (IKS) dengan rumah sakit
a) Memeriksa kelengkapan dan keabsahan resep yang meliputi kop resep,
tanggal resep, nama dan paraf dokter, nama pasien, umur dan berat
badan, ruang/poli, serta alamat pasien, juga meminta persyaratan yang
dibutuhkan berupa kartu peserta dan surat rujukan
b) Memberi bukti pengerjaan resep
c) Memberi nomor resep (nomor tagihan) serta menentukan dosis dan
jumlah obat pada resep dengan tepat, cepat, dan benar
d) Menandatangani resep
b.
Pengerjaan resep
1) Menyiapkan obat sesuai resep, jika resep berupa racikan maka racikan
disiapkan sesuai dengan resep
2) Memberi etiket
a) E-Etiket berisi : No. Resep, tanggal pemberian obat, nama pasien, No.
RM, tanggal lahir, aturan pakai, asal ruang/klinik, nama obat, dosis, dan
waktu kadaluarsa.
b) Etiket manual berisi : No. Resep, tanggal pemberian obat, nama pasien,
aturan pakai, no. RM / tanggal lahir pasien, dan waktu kadaluarsa.
3) Melakukan pengemasan serta menandatangani resep
c.
Poli Mata
Poli IKA
Poli THT
Poli Bedah
Pasien Umum
Tidak ada
resep
Poli Onkologi
Pasien Asuransi/Tagihan
Resep Dokter
Resep Dokter
Pulang
Pulang
E-resep
Resep Manual
Telaah resep
Konfirmasi dokter
Lolos skrining
Pembayaran
Penyiapan Obat
E-resep, resep
manual + cek
kelengkapan
persyaratan asuransi
Gambar
3. Alur Pelayanan Resep UPF RJ 1
\
6.
perbekalan farmasi yang keluar dan masuk. Sedangkan pelaporan bertujuan untuk
melengkapi data sebagai bahan evaluasi dan tersedianya arsip yang memudahkan
penelusuran.
Pelaporan terhadap kegiatan pengelolaan obat dan alat kesehatan yang
meliputi perencanaan kebutuhan, pengadaan, penerimaan, pendistribusian.
Pelaporan dibuat secara periodik yang dilakukan Instalasi Farmasi dalam periode
waktu tertentu (bulanan, triwulanan, semester atau pertahun). Setiap hari setelah
selesai pelayanan, UPF RJ 1 melaporkan pendapatan harian, jumlah resep, dan
jumlah item resep. Setiap satu bulan sekali UPF RJ 1 membuat laporan beberapa
laporan untuk dilakukan evaluasi oleh Kepala Instalasi Farmasi Rumah Sakit, yaitu:
a. Laporan suhu ruangan dan suhu kulkas
b. Laporan pendapatan total sebulan
c. Laporan jumlah pasien total sebulan
d. Laporan Narkotika dan Psikotropika setiap bulan (setiap tanggal 25)
e. Laporan jumlah resep total sebulan
f. Laporan barang yang mendekati kadaluarsa
g. Laporan stock opname setiap satu bulan sekali