You are on page 1of 8

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persalinan merupakan peristiwa penting bagi kehidupan seseorang
pasien dan keluarganya. Sangat penting untuk diingat bahwa persalinan
proses yang normal dan merupakan kejadian yang normal. Namun demikian,
potensi terjadinya komplikasi yang mengancam nyawa selalu ada sehingga
bidan harus mengamati dengan ketat pasien, bayi sepanjang proses
melahirkan. Dukungan yang terus menerus dan penatalaksanaan yang
terampil dari bidan dapat menyumbangkan suatu pengalaman melahirkan
yang menyenangkan dengan hasil persalinan yang sehat dan memuaskan
serta mengurangi ruptur ( Sulistyawati, 2010 ).
Saat ini, 1 diantara setiap 10 wanita yang melahirkan di Amerika
Serikat setiap tahunnya pernah menjalani secsio caesarea. Secsio caesarea
sering dikerjakan terutama di negara-negara maju, dengan alasan yang
bervariasi. Alasan berbeda di antara institusi pendidikan dan populasi
umum, namun secara nasional angka secsio caesarea makin meningkat.
Beberapa faktor peningkatan itu adalah terlambat mendapat keturunan,
jumlah anak yang diinginkan makin kecil, dan meningkatnya usia ibu saat
hamil. Permintaan ibu juga berkontribusi untuk peningkatan angka secsio
caesarea. Persalinan secsio caesarea yang lebih aman menjadi alasan
memilih persalinan sesarea berencana. Masalah yang masih dalam
perdebatan termasuk menghindari trauma pelvis selama persalinan
pervaginam, mengurangi risiko trauma janin, dan alasan kenyamanan.

Meskipun dalam 10 tahun terakhir ini banyak perhatian difokuskan pada


upaya mengurangi angka kejadian secsio caesaria, persalinan secsio
caesarea atas indikasi permintaan penderita (Cesarean Section on request,
maternal request CS) tetap unik dan eksperimental. Indikasi Secsio caesarea
tidak semata alasan medis. Ditambah lagi hidup di jaman modern yang
ditandai oleh sesuatu yang serba cepat dan instan. Segala sesuatu yang
diperoleh lebih cepat akan memberi keuntungan yang lebih; "modern"
identik dengan serba cepat atau instan. Kesibukan tugas dan kewajiban
membebani setiap orang untuk bekerja dan mengambil keputusan lebih
cepat. Karena hidup di era serba cepat dan penuh perencanaan, maka
kebanyakan wanita akan memilih waktu yang tepat untuk ulang tahun
kelahiran bayinya, yaitu dengan secsio sesarea. Di samping itu secsio
caesarea lebih nyaman, bebas nyeri, lebih cepat dibandingkan cara
persalinan lainnya ( Sulistyawati, 2010 ).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa persalinan
dengan secsio caesarea adalah sekitar 10-15% dari semua proses persalinan
di Negara-negara berkembang, dan sekitar 25% dari semua persalinan di
Negara-negara maju (Medlinux, 2010).
Disamping itu sumber lain mengatakan bahwa secsio caesarea
berhubungan dengan peningkatan 2 kali lipat resiko mortalitas ibu
dibandingkan pada persalinan vaginal. Kematian ibu akibat operasi secsio
caesarea itu sendiri menunjukkan angka 1 per 1.000 persalinan. Menurut
Bensons dan Pernolls (2007), angka kematian pada operasi secsio caesarea
adalah 40-80 tiap 100.000 kelahiran hidup. Dengan Angka ini menunjukkan
resiko 25 kali lebih besar dibandingkan peraslinan pervaginam. Malahan

untuk kasus karena infeksi mempunyai angka 80 kali lebih tinggi


dibandingkan dengan persalinan pervaginam. Komplikasi tindakan anastesi
sekitar 10% seluruh angka kematian ibu (Medlinux, 2010).
Berdasarkan hasil Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2002-2003, tercatat bahwa jumlah persalinan dengan secsio caesarea
secara nasional hanya berjumlah kurang lebih 5% dari jumlah total
persalinan. Secara umum di Indonesia, jumlah persalinan secsio caesarea di
Rumah Sakit Negeri sekitar 25% dari total persalinan, sedangkan di Rumah
Sakit Swasta jumlahnya sangat tinggi yaitu sekitar 30-80% dari total
persalinan (http://www.Kompas.com/2007). Sedangkan berdasarkan data
dari dinas kesehatan secara umum di Kalimantan Selatan, jumlah
persalinan

secsio

caesarea

15-25%

dari

total

persalinan

(http://www.Kompas.com/2007).
Sementara untuk Daerah Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan data
dari dinas kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu jumlah ibu bersalin dari bulan
Januari sampai bulan Desember 2011 mencapai 4598 orang dengan
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 4066 (88,43%)
orang, sedangkan yang ditolong oleh non tenaga kesehatan sebanyak 532
(11,57%) orang (http://www.Kompas.com/2007).
Didapatkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebanyak 9 orang, dan Angka
Kematian Bayi (AKB) sebanyak 52 orang yang sementara terindetifikasi .
Berdasarkan data 12 bulan terakhir di Rumah Bersalin Paradise mulai bulan
Januari sampai bulan Desember tahun 2012 jumlah ibu bersalin sebanyak
670 orang, dengan

jumlah ibu bersalin fisiologis sebanyak 352 orang

(52,54%) , dan ibu bersalin patologis sebanyak 318 orang (47,46%), dari

jumlah ibu bersalin patologis didapatkan ibu bersalin dengan operasi secsio
caesarea sebanyak 256 orang (80,50%) (http://www.Kompas.com/2007).
Berdasarkan data di Rumah Bersalin Paradise dari bulan Januari
sampai dengan April 2012 jumlah ibu bersalin sebanyak 260 orang, dengan
jumlah ibu bersalin fisiologis sebanyak 75 orang (28,85%), dan jumlah ibu
bersalin dengan fatologis sebanyak 185 orang (71,15%.). Angka kejadian
secsio caesarea sebanyak 90 orang atau sekitar 29,41% dari seluruh
persalinan dengan indikasi yang beragam seperti kala I fase aktif 6 orang
(6,67%), kala II lama sebanyak 10 orang (11,11% ), eklamsia sebanyak 8
orang (8,89%), plasenta previa sebanyak 10 orang (11,11%), letak sungsang
sebanyak 7 orang (7,78%), Disproporsi sefalo-pelvik (CPD) sebanyak 4
orang (4,44%), ketuban pecah dini (KPD) sebanyak 7 orang (7,78%), gemeli
sebanyak 3 orang (3,33%), KET sebanyak 7 orang (7,78%),

serotinus

sebanyak 0 orang ( 0% ), gawat janin sebanyak 0 orang (0%), bayi besar


sebanyak 0 orang (0%) dan ibu bersalin dengan fisiologis sebanyak 34 orang
(37,78). Data laporan persalinan sebanyak 90 orang menunjukkan bahwa
angka kejadian seksio sesarea dengan ibu primigravida sebanyak 41 orang
(45,55%), ibu multipara sebanyak 35 orang (38,89), ibu dengan
grandamultipara sebanyak 14 orang (15,56%), ibu bersalin dengan usia 1520 tahun sebanyak 8 orang (8,88%), usia 21-25 tahun sebanyak 13 orang
(14,44%), usia 26-30 tahun sebanyak 18 orang (20%), usia 31-35 tahun
sebanyak 27 orang (30%), usia 36-40 tahun sebanyak 17 orang (18,87%),
usia 40 tahun sebanyak 7 orang (7,76%) (Data RSB Paradise, 2010).
Secsio caesarea merupakan pembedahan untuk melahirkan janin
dengan membuka dinding perut dan dinding rahim. Ada tiga teknik secsio

caesarea, yaitu transperitonealis, corporal (klasik), dan ekstraperitoneal.


Secsio caesarea adalah lahirnya janin, plasenta dan selaput ketuban melalui
irisan yang dibuat pada dinding perut dan rahim. Beberapa kerugian dari
persalinan yang dijalani melalui bedah secsio caesarea, yaitu adanya
komplikasi lain yang dapat terjadi saat tindakan bedah secsio caesarea
dengan frekuensi diatas 11%, antara lain cedera kandung kemih, cedera
rahim, cedera pada pembuluh darah, cedera pada usus, dan infeksi yaitu
infeksi pada rahim endometritis, alat-alat berkemih, usus, serta infeksi akibat
luka operasi. Pada operasi secsio caesarea yang direncanakan angka
komplikasinya kurang lebih 4,2% sedangkan untuk operasi darurat (secsio
caesar emergency) berangka kurang lebih 19%. Setiap tindakan operasi
secsio caesarea memiliki tingkat kesulitan berbeda-beda. Pada operasi kasus
persalinan macet dengan kedudukan kepala janin pada akhir jalan lahir
misalnya, sering terjadi cedera pada rahim bagian bawah atau cedera pada
kandung kemih (robek). Sedangkan pada kasus bekas operasi sebelumnya
dimana dapat ditemukan perlekatan organ dalam panggul sering
menyulitkan saat mengeluarkan bayi dan dapat pula menyebabkan cedera
pada kandung kemih dan usus ( Liu, 2007 ).
Menurut Ramaiah (2003) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani operasi sectio caesarea
adalah umur, pendidikan, emosi yang ditahan, herediter, tempat tinggal dan
informasi operasi ( Liu, 2007 ).
Kecemasan tersebut dikaitkan dengan apakah operasi secsio caesarea
tersebut berhasil atau tidak dan apakah bayi mereka akan lahir dengan
sempurna atau tidak sehingga seringkali kecemasan yang berlebihan akan

menghambat proses persalinan secsio caesarea. Kecemasan tersebut dapat


diintervensi atau dikurangi salah satunya dengan pemberian informed
consent sebelum pre operasi ( Liu, 2007 ).
Kurangnya informasi yang diberikan oleh tenaga medis saat informed
consent atau saat dilakukan pendidikan kesehatan sebelum operasi tentang
kenapa harus dilakukan operasi section caesarea menambah kecemasan
pasien dalam menjalani operasi pembedahan sehingga dapat memperburuk
proses tindakan dan pemulihan setelah menjalani persalinan, maka informasi
yang diberikan sangat perlu diberikan kepada pasien.
Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara yang dilakukan
pada bulan Mei 2012, 10 orang ibu bersalin dengan secsio caesarea dan dari
data tersebut didapatkan kesimpulan bahwa persalinan dengan secsio
caesarea terdapat 6 (60%) ibu yang mengalami ketegangan, ketakutan dan
gangguan tidur, 4 (40%) ibu mengalami ketakutan, dan gangguan tidur.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah maka permasalahan
yang akan dianalisa dalam proposal ini : Bagaimana Tingkat Kecemasan
Ibu Bersalin Dalam Menghadapi Secsio Sesarea di Rumah Sakit Bersalin
Paradise Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian yang dilakukan peneliti adalah
untuk mengidentifikasi Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Dalam
Secsio Sesarea di rumah sakit paradise Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2012.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengidentifikasi kecemasan, berupa ketegangan ibu
bersalin secara secsio sesarea Di Rumah Bersalin Paradise

Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu tahun


2012.
2. Untuk mengindetifikasi kecemasan, berupa ketakutan ibu
bersalin secara Secsio caesarea Di Rumah Bersalin Paradise
Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu tahun
2012.
3. Untuk mengidentifikasi kecemasan, berupa gangguan tidur ibu
bersalin dengan Secsio caesarea Di Rumah Bersalin Paradise
Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu tahun
2012.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Pendidikan
Dapat di gunakan sebagai acuan dalam pengembangan penelitian
tentang Tingkat Kecemasan Ibu Dalam menghadapi Secsio Cesarea dan
sebagai informasi pengetahuan.
2. Instansi terkait
Secara praktis penelitian ini diharapkan memberikan bermanfaat
bagi pemerintah dan dapat dijadikan sebagai masukan dalam rangka
mengetahui tingkat kecemasan ibu bersalin dalam menghadapi secsio
caesarea di Rumah Sakit Paradise Kecamatan Simpang Empat
Kabupaten Tanah Bumbu.
3. Peneliti
Manfaat bagi peneliti yang paling utama untuk menambah
wawasan dalam hal tingkat kecemasan ibu bersalin dalam menghadapi
secsio caesarea dan sebagai pengalaman dalam proses belajar khususnya
dalam bidang kesehatan serta untuk menerapkan ilmu yang diperoleh
selama kuliah.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Jenis Penelitian
: Deskriptif

Variabel

: Tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi

Sub Variabel
Subjek

persalinan Secsio Sesarea.


: Ketegangan, ketakutan, gangguan tidur.
: Tingkat Kecemasan Ibu Dalam Menghadapi

Secsio
Objek
Lokasi Penelitian

Caesarea.
: Ibu Bersalin yang menghadapi Secsio Caesarea.
: Rumah Sakit Bersalin Paradise di Kecamatan

Waktu Penelitian

Simpang Empat Tanah Bumbu Tahun 2012.


: Juli 2012

You might also like