You are on page 1of 2

Organisasi dan Fisika

Menarik mengamati keteraturan alam dengan fisika. Lebih menarik mengamati fenomena organisasi
dari sudut pandang fisika.
1. Fenomena Newton:
Newton bilang: batu besar yang diam maunya diam terus (lembam); batu tsb akan bergerak kalau
diberi gaya (dipukul, didorong,ditarik); ketika diberi gaya batu bereaksi membuat tangan sakit kalau
mukulnya terlalu keras.
Apa yang ramai di DKI Jakarta adalah fenomena Newton. DKI punya SDM besar namun lembam
(nyaman, malas bergerak). Butuh gaya/kekuatan besar (kadang berupa shock therapy) untuk
menggerakan ini, seperti yang sedang dilakukan Ahok. Akibat aksi Ahok kita lihat berbagai reaksi
muncul.
2. Fenomena Einstein:
Einstein bilang: gerak bersifat relatif. Bumi mengklaim Matahari bergerak dari timur ke barat, tapi
Matahari mengklaim bumilah yang bergerak mengelilingi matahari. Inilah gerak relatif, masingmasing mengklaim dirinya adalah pusat (yang utama), yang lain bergerak disekitar dia.
Fenomena Einstein terjadi pada organisasi yang cukup mapan dimana orang2 mengklaim dirinya
paling penting, paling hebat dan pintar. Harus hati-hati ketika organisasi mengalami fenomena
Einstein, organisasi bisa kolaps.
Contoh: salah satu penyebab bangkrutnya perusahaan jepang seperti Toshiba, Panasonic, Sharp dll
adalah akibat generasi tua yang ngotot mimpin perusahaan ini (merasa diri lebih senior, lebih
berpengalaman, lebih hebat, padahal mereka tidak sadar bahwa perkembangan teknologi yang
cepat butuh orang-orang muda yang punya kreatifitas dan daya inovatif tinggi).
3. Fenomena Quantum
Quantum bilang: tidak ada yang kejadian yang pasti, segala sesuatu bisa terjadi (ada
probabilitasnya).
Organisasi yang kacau, penuh ketidakpastian sedang mengalami fenomena Quantum ini. Orang
merasa tidak nyaman karena tidak ada kepastian akan masa depan organisasi ini.
Dibutuhkan team work dan pemimpin yang tegas, punya visi kuat/jelas dan banyak kerja
(workaholic) untuk mengatasi suasana kacau (chaos) ini. Bagaimana Putin melepaskan Rusia dari
kekacauan ekonomi dan politik serta bangkit dari keterpurukan adalah contoh fenomena ini.
4. Fenomena Mestakung
Mestakung bilang: pada kondisi kritis terjadilah pengaturan diri (self organizing).
Dalam fisika fenomena ini terjadi pada atom-atom laser, elektron superkonduktor dsb.
Fenomena ini terlihat pada organisasi yang sedang kritis atau dibuat kritis. Dibutuhkan pemimpin
yang sabar, tahan banting, kerja keras, percaya bahwa ada proses pengaturan diri untuk keluar dari
krisis/badai ini, tekun berupaya cari jalan keluar, pantang menyerah.
Lewat kondisi kritis, organisasi ditempa dan dibentuk menjadi hebat. Contoh: Alibaba.com, Garuda

Indonesia, Microsoft dll. Dalam Politik, bung Karno adalah contoh yang menarik untuk ini. Tak ada
kesuksesan tanpa lewat badai.
The greater the difficulty, the greater the glory

You might also like