You are on page 1of 14

BAB V

HASIL PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
5.1.1. Geografi
Lokasi penelitian adalah wilayah kerja Unit Pelaksana Fungsional
(UPF) Puskesmas Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat yang berada di bawah koordinasi Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Puskesmas Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat. Puskesmas Sukaresmi terletak di Desa
Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
tepatnya pada koordinat geografis 6,63833 Lintang Selatan dan 106,7514
Bujur Timur. Wilayah kerja Puskesmas Sukaresmi mencakup 2 desa yang
bertetangga, yaitu: Desa Sukaresmi di sebelah timur dan Desa Sukaluyu di
sebelah barat dengan batas wilayah membentang dari 6,6314 Lintang
Selatan hingga 6,6713 Lintang Selatan, dan dari 106,7265 Bujur Timur
hingga 106,7542 Bujur Timur, dengan luas total wilayah sekitar 605 ha.
Wilayah kerja Puskesmas Sukaresmi berbatasan dengan Desa Sukajaya di
sebelah barat, dengan Desa Tamansari di sebelah selatan, Desa Pasireurih di
sebelah timur, dan Kecamatan Ciomas di sebalah utara.

51

5.1.2. Demografi
Wilayah kerja Puskesmas Sukaresmi memiliki kepadatan penduduk
yang relatif tinggi, yaitu sekitar 3.387 jiwa per km2 pada tahun 2013, dengan
jumlah total penduduk 20.491 jiwa (BPS Kabupaten Bogor, 2014). Menurut
komposisi jenis kelaminnya, dari total 20.491 jiwa, sekitar 53% adalah lakilaki, sedangkan sekitar 47% adalah perempuan.

Menurut komposisi

umurnya, sekitar 12% adalah anak-anak dengan usia di bawah lima tahun
(balita).

Menurut komposisi pendidikannya, 33% tidak tamat pendidikan

dasar, 29% belum sekolah, 27% tamat pendidikan dasar, 7% tamat


pendidikan jenjang SLTP, 4% tamat pendidikan jenjang SLTA, dan 1%
sisanya tamat pendidikan perguruan tinggi.
Total jumlah penduduk tersebut terbagi ke dalam 6.487 rumah tangga.
Mayoritas rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Sukaresmi memiliki
mata pencaharian di sektor industri khususnya industri kerajinan sendal dan
sepatu (sekitar 35%), disusul sektor pertanian (sekitar 25%) dan sektor
perdagangan hotel dan restoran (sekitar 18%) sedangkan sisanya tersebar di
sektor-sektor lainnya: konstruksi, jasa, angkutan, lembaga keuangan, dan
sebagainya.
5.1.3. Kesehatan
Puskesmas Sukaresmi didukung oleh 10 orang tenaga kesehatan
terdidik dan 2 orang asisten administrasi. Tenaga kesehatan terdidik tersebut
mencakup 1 orang dokter umum, 4 orang bidan, dan 5 orang perawat. Di

52

wilayah kerja Puskesmas Sukaresmi terdapat 29 Posyandu, dimana sebanyak


13 Posyandu tersebar di Desa Sukaluyu, sedangkan 16 Posyandu tersebar di
Desa Sukaresmi.
5.2. Hasil Penelitian
5.2.1. Hasil Analisis Univariat
5.2.1.1. Distribusi Frekuensi dari Keputusan Ibu Menyusui dalam
Pemberian

ASI

Eksklusif

di

Puskesmas

Sukaresmi

Kabupaten Bogor
Tabel 5.2.1.1 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden
ibu menyusui yang diwawancarai di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten
Bogor, 60 orang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya (60,00%);
sedangkan 40 orang tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya
(40,00%).
Tabel 5.2.1.1. Distribusi frekuensi dari keputusan ibu menyusui dalam
pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sukaresmi
Kabupaten Bogor.
No. Keputusan ibu menyusui
dalam pemberian
ASI
eksklusif
1. Ya
2. Tidak
Jumlah

Frekuensi

%
60
40
100

60,00
40,00
100,00

53

5.2.1.2. Distribusi

Frekuensi

dari

Umur

Ibu

Menyusui

di

Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor


Tabel 5.2.1.2 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden
ibu menyusui yang diwawancarai di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten
Bogor, 68 orang ke dalam kategori umur produktif (68,00%);
sedangkan 32 orang termasuk ke dalam kategori umur kurang produktif
(32,00%).
Tabel 5.1.2.2. Distribusi frekuensi dari umur ibu menyusui di
Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor.
No. Kategori
umur
menyusui
1. Produktif
2. Kurang produktif

ibu

Frekuensi

Jumlah

%
68
32
100

68,00
32,00
100,00

5.2.1.3. Distribusi Frekuensi dari Tingkat Pengetahuan Ibu


Menyusui di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor
Tabel 5.2.1.3 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden
ibu menyusui yang diwawancarai di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten
Bogor, 65 orang termasuk ke dalam kategori memiliki tingkat
pengetahuan yang baik tentang ASI eksklusif (65,00%); sedangkan 35
orang termasuk ke dalam kategori memiliki tingkat pengetahuan yang
kurang tentang ASI eksklusif (35,00%).

54

Tabel 5.2.1.3. Distribusi frekuensi dari tingkat pengetahuan ibu


menyusui di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor.
No. Tingkat pengetahuan ibu
menyusui
1. Baik
2. Kurang
Jumlah
5.2.1.4. Distribusi

Frekuensi

dari

Frekuensi

%
65
35
100

Tingkat

65,00
35,00
100,00

Pendidikan

Ibu

Menyusui di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor


Tabel 5.2.1.4 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden
ibu menyusui yang diwawancarai di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten
Bogor, 18 orang memiliki tingkat pendidikan SLTA atau termasuk ke
dalam kategori tingkat pendidikan tinggi (18,00%); sedangkan 82 orang
memiliki tingkat pendidikan < SLTA atau termasuk ke dalam kategori
pendidikan rendah (82,00%).
Tabel 5.2.1.4. Distribusi frekuensi dari tingkat pendidikan ibu
menyusui di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor.
No. Tingkat pendidikan ibu
menyusui
1. Tinggi
2. Rendah
Jumlah

Frekuensi

%
18
82
100

18,00
82,00
100,00

5.2.1.5. Distribusi Frekuensi dari Status Pekerjaan Ibu Menyusui


di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor
Tabel 5.2.1.5 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden
ibu menyusui yang diwawancarai di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten

55

Bogor, 15 orang adalah ibu yang bekerja (15,00%); sedangkan 85 orang


adalah ibu yang tidak bekerja (85,00%).
Tabel 5.2.1.5. Distribusi frekuensi dari status pekerjaan ibu menyusui
di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor.
No. Status
pekerjaan
ibu
menyusui
1. Bekerja
2. Tidak bekerja
Jumlah

Frekuensi

%
15
85
100

15,00
85,00
100,00

5.2.1.6. Distribusi Frekuensi dari Tingkat Dukungan Keluarga


dari Ibu Menyusui di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten
Bogor
Tabel 5.2.1.6 menunjukkan bahwa dari 100 orang responden
ibu menyusui yang diwawancarai di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten
Bogor, 69 orang memperoleh dukungan yang tinggi dari keluarganya
untuk menyusui bayinya secara eksklusif (69,00%); sedangkan 31
orang tidak memperoleh dukungan yang tinggi dari keluarganya untuk
menyusui bayinya secara eksklusif (31,00%).
Tabel 5.2.1.6. Distribusi frekuensi dari tingkat dukungan keluarga
kepada ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif di
Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor.
No. Tingkat
keluarga
1. Tinggi
2. Rendah

dukungan

Frekuensi

Jumlah

%
69
31
100

69,00
31,00
100,00

56

5.2.2. Hasil Analisis Bivariat


5.2.2.1. Hasil Uji 2 (Chi-Square) Hubungan antara Umur Ibu
dengan Keputusan Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif di
Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor
Tabel 5.2.2.1 menunjukkan bahwa dari 68 responden ibu
menyusui di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor dari kategori
umur produktif, sebanyak 53 orang (77,94%) memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya; sedangkan 15 orang (22,06%) tidak
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Adapun dari 32 responden
ibu menyusui di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor dari kategori
umur kurang produktif, sebanyak 7 orang (21,88%) memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya, sedangkan 25 orang (78,12%) tidak
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Berdasarkan hasil

uji

chi-square uji

(Chi-Square),

didapatkan nilai p sebesar 0,000 sehingga nilai p < (0,05) yang


berimplikasi bahwa hubungan antara umur ibu dengan keputusan ibu
dalam pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten
Bogor, sangat signifikan pada taraf signifikansi =1%.
Berdasarkan hasil uji Mantel-Haenszel, diperoleh nilai OR=
12,619 yang berimplikasi bahwa ibu menyusui di Puskesmas
Sukaresmi Kabupaten Bogor dari kategori umur produktif, berpeluang
13 kali lipat lebih tinggi dalam mengambil keputusan untuk

57

memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, dibandingkan dengan ibu


dari kategori umur kurang produktif.
Tabel 5.2.2.1. Hubungan antara umur ibu dengan keputusan ibu
menyusui dalam pemberian ASI eksklusif di Puskesmas
Sukaresmi Kabupaten Bogor.
Kelompok
umur ibu
menyusui

Produktif
Kurang
produktif
Jumlah

Keputusan ibu
Total
Nilai
OR
menyusui dalam
p
(95%
pemberian ASI
CI)
eksklusif
Ya
Tidak

%
53
77,94 15 22,06 68
100,00 0,000 12,619
(4,5717
21,88 25 78,12 32
100,00
34,834)
60
60,00 40 40,00 100 100,00

5.2.2.2. Hasil Uji 2 (Chi-Square) Hubungan antara Tingkat


Pengetahuan Ibu dengan Keputusan Ibu dalam Pemberian
ASI Eksklusif di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor
Tabel 5.2.2.2 menunjukkan bahwa dari 65 responden ibu
menyusui di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor dengan tingkat
pengetahuan tentang ASI eksklusif yang baik, sebanyak 46 orang
(70,77%) memberikan ASI eksklusif kepada bayinya; sedangkan 19
orang (29,23%) tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Adapun dari 35 responden menyusui di Puskesmas Sukaresmi
Kabupaten Bogor dengan tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif
yang kurang, sebanyak 14 orang (40,00%) memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya, sedangkan 21 orang (60,00%) tidak memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya.

58

Berdasarkan hasil

uji

chi-square uji

(Chi-Square),

didapatkan nilai p sebesar 0,006 sehingga nilai p < (0,05) yang


berimplikasi bahwa hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang
ASI eksklusif dengan keputusan ibu dalam pemberian ASI eksklusif di
Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor, sangat signifikan pada taraf
signifikansi =1%.
Berdasarkan hasil uji Mantel-Haenszel, diperoleh nilai OR=
3,632 yang berimplikasi bahwa ibu menyusui di Puskesmas
Sukaresmi Kabupaten Bogor

yang memiliki tingkat pengetahuan

tentang ASI eksklusif yang baik, berpeluang 4 kali lipat lebih tinggi
dalam mengambil keputusan untuk memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya, dibandingkan dengan ibu yang memiliki tingkat pengetahuan
tentang ASI eksklusif yang kurang.
Tabel 5.2.2.2. Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu dengan
keputusan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif
di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor.
Tingkat
Keputusan ibu
Total
Nilai
OR
pengetahuan
menyusui dalam
p
(95%
ibu
pemberian ASI
CI)
menyusui
eksklusif
tentang ASI
Ya
Tidak
eksklusif

%
46 70,77 19 29,23 65 100,00 0,006 3,632
Baik
(1,53414 40,00 21 60,00 35 100,00
Kurang
8,599)
60 60,00 40 40,00 100 100,00
Jumlah

59

5.2.2.3. Hasil Uji 2 (Chi-Square) Hubungan antara Tingkat


Pendidikan Ibu dengan Keputusan Ibu dalam Pemberian
ASI Eksklusif di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor
Tabel 5.2.2.3 menunjukkan bahwa dari 18 responden ibu
menyusui di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor dengan tingkat
pendidikan yang tinggi, sebanyak 16 orang (88,89%) memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya; sedangkan 2 orang (11,11%) tidak
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Adapun dari 82 responden
menyusui di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor dengan tingkat
pendidikan yang rendah, sebanyak 44 orang (53,66%) memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya, sedangkan 38 orang (46,34%) tidak
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Berdasarkan hasil

uji

chi-square uji

(Chi-Square),

didapatkan nilai p sebesar 0,013 sehingga nilai p < (0,05) yang


berimplikasi bahwa hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan
keputusan ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sukaresmi
Kabupaten Bogor, sangat signifikan pada taraf signifikansi =5%.
Berdasarkan hasil uji Mantel-Haenszel, diperoleh nilai
OR=6,909 yang berimplikasi bahwa ibu menyusui di Puskesmas
Sukaresmi Kabupaten Bogor yang memiliki tingkat pendidikan tinggi,
berpeluang 7 kali lipat lebih tinggi dalam mengambil keputusan untuk

60

memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, dibandingkan dengan ibu


yang memiliki tingkat pendidikan rendah.
Tabel 5.2.2.3. Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan
keputusan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif
di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor.
Tingkat
pendidikan
ibu
menyusui
Tinggi
Rendah
Jumlah

16
44
60

Keputusan ibu
Total
Nilai
OR
menyusui dalam
p
(95%
pemberian ASI
CI)
eksklusif
Ya
Tidak
%

%
88,89 2
11,11 18
100,00 0,013 6,909
(1,49253,66 38 46,34 82
100,00
31,994)
60,00 40 40,00 100 100,00

5.2.2.4. Hasil Uji 2 (Chi-Square) Hubungan antara Status


Pekerjaan Ibu dengan Keputusan Ibu dalam Pemberian
ASI Eksklusif di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor
Tabel 5.2.2.4 menunjukkan bahwa dari 15 responden ibu
menyusui di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor yang bekerja,
sebanyak 14 orang (93,33%) memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya; sedangkan 1 orang (6,67%) tidak memberikan ASI eksklusif
kepada bayinya. Adapun dari 85 responden ibu menyusui di Puskesmas
Sukaresmi Kabupaten Bogor yang tidak bekerja, sebanyak 46 orang
(54,12%) memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, sedangkan 39
orang (45,88%) tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Berdasarkan hasil

uji

chi-square uji

(Chi-Square),

didapatkan nilai p sebesar 0,01 sehingga nilai p < (0,05) yang

61

berimplikasi bahwa hubungan antara status pekerjaan ibu dengan


keputusan ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sukaresmi
Kabupaten Bogor, sangat signifikan pada taraf signifikansi =5%.
Berdasarkan hasil uji Mantel-Haenszel, diperoleh nilai
OR=11,870 yang berimplikasi bahwa ibu menyusui di Puskesmas
Sukaresmi Kabupaten Bogor yang bekerja, berpeluang 12 kali lipat
lebih tinggi dalam mengambil keputusan untuk memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya, dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja.
Tabel 5.2.2.4. Hubungan antara status pekerjaan ibu dengan keputusan
ibu menyusui dalam Pemberian ASI eksklusif di
Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor.
Status
pekerjaan
ibu
menyusui
Bekerja
Tidak
bekerja
Jumlah

Keputusan ibu
Total
Nilai
menyusui dalam
p
pemberian ASI
eksklusif
Ya
Tidak

%
14
93,33 1
6,67 15
100,00 0,01
46
54,12 39 45,88 85
100,00
60

60,00 40

40,00 100

OR
(95%
CI)

11,870
(1,49394,359)

100,00

5.2.2.5. Hasil Uji 2 (Chi-Square) Hubungan antara Tingkat


Dukungan Keluarga dengan Keputusan Ibu
Pemberian

ASI

Eksklusif

di

Puskesmas

dalam

Sukaresmi

Kabupaten Bogor
Tabel 5.2.2.5 menunjukkan bahwa dari 69 responden ibu
menyusui di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor dengan tingkat
dukungan keluarga yang tinggi, sebanyak 55 orang (79,71%)

62

memberikan ASI eksklusif kepada bayinya; sedangkan 14 orang


(20,29%) tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Adapun dari
31 responden ibu menyusui di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor
dengan tingkat dukungan keluarga yang rendah, sebanyak 5 orang
(16,13%) memberikan ASI eksklusif kepada bayinya, sedangkan 26
orang (83,87%) tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.
Berdasarkan hasil

uji

chi-square uji

(Chi-Square),

didapatkan nilai p sebesar 0,000 sehingga nilai p < (0,05) yang


berimplikasi bahwa hubungan antara tingkat dukungan keluarga dengan
keputusan ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Sukaresmi
Kabupaten Bogor, sangat signifikan pada taraf signifikansi =1%.
Berdasarkan hasil uji Mantel-Haenszel, diperoleh nilai
OR=20,429 yang berimplikasi bahwa ibu menyusui di Puskesmas
Sukaresmi Kabupaten Bogor yang memiliki tingkat dukungan keluarga
yang tinggi, berpeluang 20 kali lipat lebih tinggi dalam mengambil
keputusan

untuk

memberikan

ASI

eksklusif

kepada

bayinya,

dibandingkan dengan ibu menyusui yang memiliki tingkat dukungan


keluarga yang rendah.

63

Tabel 5.2.2.5. Hubungan antara tingkat dukungan keluarga dengan


keputusan ibu menyusui dalam pemberian ASI eksklusif
di Puskesmas Sukaresmi Kabupaten Bogor.
Tingkat
dukungan
keluarga
dari ibu
menyusui
Tinggi
Rendah
Jumlah

Keputusan ibu
Total
Nilai
OR
menyusui dalam
p
(95%
pemberian ASI
CI)
eksklusif
Ya
Tidak

%
55
79,71 14 20,29 69
100,00 0,000 20,429
(6,6485
16,13 26 83,87 31
100,00
62,775)
60
60,00 40 40,00 100 100,00

You might also like