You are on page 1of 1

PROSEDUR KESELAMATAN PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN LIFT

LINGKUP KERJA :

ACUAN :
1. Undang Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang K3
2. PERMENAKER No : PER. 03/MEN/1999 Tentang Syarat-Syarat
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Lift Untuk Pengangkutan Orang
Dan Barang
3. KEPMENAKER No : KEP. 407/BW/1999 Tentang Persyaratan,
Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi Lift
TANGGUNG JAWAB :
DOKUMEN :
PROSEDUR :
1. Supervisor dan atau petugas safety membuat identifikasi bahaya serta
menerapkan langkah pencegahan kecelakaan kerja sebelum melaksanakan
pekerjaan.
2. Supervisor melakukan breafing setiap hari setiap akan memulai pekerjaan.
3. Pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan lift dilaksanakan oleh teknisi lift yang
memiliki kompetensi dan Surat Ijin Operasi Teknisi Lift dari Depnaker.
4. Memasang rambu peringatan bahwa lift sedang dalam perbaikan di depan
pintu lift dan didalam car lift
5. Menyediakan dan menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai
dengan potensi bahaya pada pekerjaan .
6. Tenaga kerja harus sedikit-dikitnya 2 (dua) orang, harus ahli, terampil, dan
memiliki surat izin kerja dari petugas yang berwenang.
7. Apabila akan melakukan perbaikan atau pemeliharaan yang tidak
membutuhkan aliran listrik, lakukan Isolasi Energy dengan Prosedur LOTO
(Lock Out Tag Out) dan memastikan aliran listrik sudah benar - benar
terputus sebelum melakukan pekerjaan.
8. Selalu mengendalikan lift secara manual bila masuk/keluar hoist way,
bekerja diatas car atau pit.
9. Jangan berkendara diatas car pada posisi normal.
10.Saat akan melakukan perbaikan pada bagian tali baja, teromol, dan
perlengkapan pengamannya lakukan hoisting, rigging, maupun penahan
mekanik yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
11.Apabila bekerja pada ketinggian, ikuti prosedur keselamatan pada pekerjaan
di ketinggian.
12.Melakukan pemeriksaan dan pengujian yang disaksikan oleh pihak Depnaker
sekurang-kurangnya 1 tahun sekali.

You might also like