You are on page 1of 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MENEJEMEN NYERI
A. IDENTITAS PENYULUHAN
Pokok bahasan

: Satuan acara penyuluhan

Subpokok bahasan

: Menejemen Nyeri

Hari/ Tanggal

:-

Sasaran

: Keluarga dan Pasien

Tempat

: Ruang Melati RS. Tk.II dr.Soepraoen

Malang
Waktu

: 15 Menit

B. LATAR BELAKANG
Setiap orang, apalagi lansia (lanjut usia), tentu pernah
merasakan nyeri selama perjalanan hidupnya. Perasaan nyeri
ini kualitas dan kuantitasnya berbeda dari satu orang ke
orang lain, tergantung dari tempat nyeri, waktu, penyebab
dan lain-lain. Pada lansia rasa nyeri ini sudah menurun,
sehingga keluhan akan berkurang, karena kepekaan sarafnya
sudah

mulai

berkurang bahkan

bisa

sampai

hilang

sama

sekali. (Warfields, 2005 ; Park and Fulton, 2002).


Lansia seringkali memerlukan intervensi psikologik untuk
penatalaksanaan nyeri kroniknya. Edukasi tentang apa itu
nyeri

dan

feedback,

akibatnya,
teknik

konseling, relaksasi, imagery, bio-

pengalihan

meditasi bisa bermanfaat.


C. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum

(distraction),

hypnosis

atau

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 15 menit,


Lansia diharapkan mampu mengetahui dan paham tentang
manajemen nyeri
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah

mengikuti

penyuluhan

kesehatan

ini,

lansia

diharapkan mampu:
a.

Memahami tentang definisi nyeri

b.

Menjelaskan tentang penyebab nyeri

c.

Memahami manajemen nyeri tehnik relaksasi

d.

Mampu

melakukan

menurunkan nyeri.
D. MATERI
Terlampir
E. MEDIA
1. Leaflet
F. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi

tehnik

relaksasi

untuk

G. KEGIATAN PENYULUHAN
Kegiatan

Waktu

Aktifitas
perawat/penyuluh

Aktifitas
peserta

Metode

Pendahulua
n

3 menit

Perkenalan
Latar belakang
masalah
penyuluhan

Memperh
atikan
penyuluh

Cerama
h, tanya
jawab
dan
diskusi

Penyajian

5 menit

Memperhatik
an penjelasan
perawat
(penyuluh)

Cerama
h,
diskusi

Evaluasi

5 menit

Cerama
h, tanya
jawab
dan
diskusi

Penutup

2 menit

Menjelaskan
tentang nyeri
Menjelaskan
penyebab nyeri
Mengajarkan
manajemen nyeri
Meyimpulkan
materi

Memberi
kesempatan
bertanya pada
peserta

Evaluasi

Salam
penutup

Mengajuk
an pertanyaan

Menjawab
pertanyaan
dengan benar

H. EVALUASI
1. Struktural
a) Persiapan media yang akan digunakan (leaflet)

b) Persiapan denah tempat yang akan digunakan


c) Kontrak waktu
d) Persiapan SAP
2. Proses
a) Selama

penyuluhan

peserta

memperhatikan

penjelasan yang disampaikan


b) Selama

penyuluhan

peserta aktif

bertanya tentang

penjelasan yang disampaikan


c) Selama

penyuluhan

peserta

aktif

menjawab

pertanyaan yang diajukan


3. Target yang ingin dicapai
a) Peserta mampu memahami tentang manajemen nyeri
dengan farmakologis
b) Peserta

mampu

menjelaskan

tentang manajemen

nyeri Nonfarmakologis
c) Peserta

mampu

memahami

tehnik

relaksasi

manajemen nyeri Nonfarmakologis


d) Mampu melakukan tehnik relaksasi untuk menurunkan
nyeri.

MATERI PENYULUHAN
Menejemen Nyeri
A. Definisi Nyeri
Pengertian nyeri, menurut International Association for
Study

of Pain (IASP), nyeri adalah

sensoris subyektif dan emosional

merupakan pengalaman

yang tidak

menyenangkan

yang didapat terkait dengan kerusakan jaringan yang nyata,


berpotensi

rusak,

atau

menggambarkan kondisi

terjadinya

kerusakan. Kerusakan jaringan yang nyata misalnya terjadi


pada nyeri akibat luka operasi. (Dharmayana, 2009).
B. Penyebab Nyeri
Merupakan

penyakit

Terjadi penurunan

degeneratif

fungsi tulang

rawan

kronis

dari

sendi,

sendi.

sendi

yang

terkena adalah sendi - sendi yang berfungsi menopang berat


badan seperti sendi tulang belakang, sendi

paha,

dan

yang

tersering adalah sendi lutut. Penyakit ini sering didapatkan


sebagai gangguan umum pada usia lanjut yang mengalami
penurunan produksi cairan sendi (Sehatbugardokterintan, 2008)
.
C. Menejemen nyeri nonfarmakologi
Distraksi merupakan metode untuk mengurangi nyeri dan
kecemasan dengan cara mengalihkan perhatian pasien pada halhal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri atau rasa
cemas yang dialami.
Jenis-jenis distraksi, yaitu:
1. Distraksi visual : Melihat pertandingan, menonton televisi,
membaca

koran,

melihat

termasuk distraksi visual.

pemandangan

dan

gambar

2. Distraksi pendengaran : Mendengarkan musik yang disukai


atau suara burung serta gemercik air, individu dianjurkan
untuk memilih musik yang disukai dan musik tenang seperti
musik klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada lirik
dan

irama

lagu.

menggerakkan

Klien

tubuh

juga

diperbolehkan

mengikuti

irama

untuk

lagu

seperti

bergoyang, mengetukkan jari atau kaki.


3. Distraksi pernafasan : Bernafas ritmik, anjurkan klien untuk
memandang fokus pada satu objek atau memejamkan mata
dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan
hitungan

satu

sampai

empat

dan

kemudian

menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan


dengan menghitung satu sampai empat (dalam hati).
Anjurkan
pernafasan

klien
dan

untuk

berkosentrasi

terhadap

gambar

pada
yang

sensasi
memberi

ketenangan, lanjutkan tehnik ini hingga terbentuk pola


pernafasan ritmik.
Bernafas ritmik dan massase, instruksi kan klien untuk
melakukan

pernafasan

ritmik

dan

pada

saat

yang

bersamaan lakukan massase pada bagaian tubuh yang


mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau gerakan
memutar di area nyeri.
4. Distraksi intelektual : Mengisi teka-teki silang, bermain
kartu,

melakukan

kegemaran

perangko, menulis cerita.


5. Tehnik
pernafasan
:

seperti

Seperti

mengumpulkan

bermain,

menyanyi,

menggambar atau sembayang.


6. Imajinasi terbimbing : Kegiatan klien membuat suatu
bayangan yang menyenangkan dan mengonsentrasikan diri
pada

bayangan

tersebut

serta

berangsur-angsur

membebaskan diri dari dari perhatian terhadap nyeri

Relaksasi adalah satu teknik dalam terapi perilaku untuk


mengurangi ketegangan dan kecemasan. Teknik ini dapat
digunakan oleh pasien tanpa bantuan terapis dan mereka dapat
menggunakannya

untuk

mengurangi

ketegangan

dan

kecemasan yang dialami sehari-hari di rumah.


Ada tiga hal

utama

yang

diperlukan

dalam

relaksasi

yaitu posisi yang tepat, pikiran beristirahat, lingkungan yang


tenang. Posisi pasien diatur senyaman mungkin dengan semua
bagian

tubuh

disokong

(missal

bantal

menyokong

leher),

persendian fleksi, dan otot-otot tidak tertarik (misal tangan dan


kaki

tidak

disilangkan).

Untuk

menenangkan

pikiran

pasien dianjurkan pelan-pelan memandang sekeliling ruangan


misalnya melintasi atap turun ke dinding , sepanjang jendela,
dll.
Untuk

melestarikan

muka,

pasien

dianjurkan

sedikit

tersenyum atau membiarkan geraham bawah kendor. Steward


menjelaskan teknik relaksasi sebagai berikut:
1. Pasien menarik nafas dalam dan mengisi paru-paru dengan
udara.
2. Perlahan-lahan udara dihembuskan sambil membiarkan
tubuh menjadi kendor dan merasakan betapa nyaman hal
tersebut.
3. Pasien bernafas beberapa beberapa kali dengan irama
normal.
4. Pasien menarik nafas dalam lagi dan menghembuskan
pelan-pelan dan membiarkan hanya kaki dan telapak kaki
yang kendor.
5. Perawat minta pasien untuk mengkonsentrasikan pikiran
pasien pada kakinya yang terasa ringan dan hangat.

DAFTAR PUSTAKA
Somantri,

Irman.

(2007).

Penanganan

Nyeri.

From:

http://irmanthea.blogspot.com
/2007/07/diagnosa-keperawatan_ 19.html. akses 03 Maret
2013.
Dharmayana, Dwi. (2008). Tata Laksana Nyeri. Dinas Kesehatan
Propinsi Maluku Utara. From: http:// malutpost.com/

berita/index.php?option=com_ content&task= view &id=


110&Itemid=38
Sehatbugardokterintan.
Sendi.

(2008).

Beberapa

From:

Penyebab

http://

Nyeri
sehat

bugardokterintan.blog.uns.ac.id/2009/07/17/beberapapenyebab-nyeri-sendi/
Pro-health.(2009). Nyeri dan tatalaksanaan nyeri pada lansia.
From:
http://stikeskabmalang.wordpress.Com/2009/09/30/nyeridan-tatalaksanaan-nyeri-pada-lansia/

Medical

shocker.

(2001). Pengaruh terapi musik terhadap intensitas nyeri


akibat perawatan
pelayanan

luka

kesehatan

bedah

abdomen

masyarakat rumah

di

badan

sakit

umum

ngudi waluyo wlingi kabupaten blitar.


from:

http://www.scribd.com/doc/14961398/Pengaruh-TerapiMusik-Terhadap-as-Nyeri-Akibat-Perawatan-Luka-BedahAbdomenDi-Badan-Pelayanan-Keseha

tan-

Rumah -Sakit-Umum-Ngudi-Waluyo-Wlingi

Masyarakat-

You might also like