You are on page 1of 3

29

Analisa Jurnal

Judul
Peneliti

: pengaruh pemberian terapi musik klasik mozart terhadap waktu


pulih sadar pasien kanker Payudara dengan anestesi general di
Rsud Dr. Moewardi Surakarta
: azhar putriayu nurzallah

Tempat

: Rsud Dr. Moewardi Surakarta

Kata Kunci

: kanker payudara, anestesi general, terapi musik klasik mozart,


waktu pulih sadar

Analisa Jurnal Mengunakan Pico


No
1

Criteria
P

Jawaban
Ya

Ya

ya

Pembenaran & Critical Thinking


Anestesi general merupakan teknik yang paling sering dipilih
dalam melakukan tindakan operasi yang bertujuan
menghilangkan rasa sakit saat tindakakan operasi diikuti
dengan hilangnya kesadaran. Setiap pasien memiliki waktu
pemulihan anestesi dan efek fisiologis yang berbeda-beda
tergantung kondisi fisik, jenis pembedahan,jenis obat dan
dosis obat yang digunakan. Umumnya pemulihan anesesi
dilakukan di recovery room, untuk mempercepat pemulihan
pasien di perlukan penangan terapi komplementer salah
satunya menggunakan terapi musik klasik mozart.
Desain penelitian ini adalah kuantitatif, metode quasi
eksperimen dengan Non Equivalent Control Group Design.
Peneliti memberikan intervensi kepada kelompok yang akan
diberikan tindakan terapi music klasik mozart, terapi
dilakukan pada responden dalam
keadaan anastesi
menggunakan Mp3 (dengan frekuensi 20 40 cps hertz).
Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 responden 15
kelompok kontrol dan 15 perlakuan
Mendengarkan musik akan mengalihkan perhatian terhadap
nyeri (distraksi) dan memberikan rasa nyaman dan rilek
(relaksasi). Sesuai dengan teori menurut Campbell (2001)
musik dapat digunakan sebagai terapi musik untuk
meningkatkan kemampuan manusia terhadap berbagai jenis
penyakit dan dapat dimanfaatkan sebagai aktivitas didtraksi.
Teknik distraksi dengan terapi musik akan membantu
melepaskan endorfhin yang ada dalam tubuh.
Mendengarkan musik klasik mozart dapat mengubah secara
efektif ambang otak yang dalam keadaan stress menjadi lebih
relaks, karena musik secara mudah dapat diterima oleh
organ pendengaran. Saat pasien dalam keadaan relaks inilah
pembuluh darah berdilatasi sehingga dapat menurunkan
29

30

tekanan darah, menstabilkan nadi dan frekuensi pernapasan.


(Sarayar,Mulyadi, & Henry., 2013)
Menurut penelitian Firman Faradisi, 2012 dengan judul
efektivitas terapi murotal dan terapi musik klasik terhadap
penurunan tingkat kecemasan pasien pra operasi di
pekalongan didapatkan hasil bahwa pemberian terapi murotal
lebih efektif menurunkan tingkat kecemasan pasien
dibandingkan dengan terapi musik.
Terdapat pengaruh terapi musik klasik mozart terhadap waktu
pulih sadar pasien kanker payudara dengan anestesi general di
RSUD Dr.Moewardi surakarta.
Implikasi :
1. Bagi perawat :
Saran, bagi tenaga kesehatan (perawat) dapat dijadikan
terapi komplementer dengan menggunakan musik klasik
mozart guna mempercepat proses pemulihan waktu sadar
4

Ya

pada pasien operasi dengan general anastesi


2. Bagi ruangan
Dapat menjadi alternatif dalam tindakan keperawatan
mandiri untuk mempercepat proses pemulihan pasien di
recovery room
3. Bagi mahasiswa
Dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan dalam
penanganan non-farmakoloi pemulihan waktu sadar

Kelebihan Jurnal ini :


1. Dalam jurnal ini sudah cukup banyak teori dan penelitian yang pendukung jurnal
ini
2. Pengunaan terapi musik klasik ini cukup mudah untuk di terapkan pada pasien di
recovery room dengan hanya menggunakan audio
Kekurang Jurnal Ini :
1. Pada jurnal ini tidak ada disebutkan lamanya proses terapi yang dilakukan
oleh peneliti.
2. Tidak di sebutkanya jenis GA apa yang di gunakan dalam penelitian
Kesimpulan :

30

31

Mendengarkan musik akan mengalihkan perhatian terhadap nyeri (distraksi) dan


memberikan rasa nyaman dan rilek (relaksasi). Sesuai dengan teori menurut
Campbell (2001) musik dapat digunakan sebagai terapi musik untuk
meningkatkan kemampuan manusia terhadap berbagai jenis penyakit dan dapat
dimanfaatkan sebagai aktivitas didtraksi. Teknik distraksi dengan terapi musik
akan membantu melepaskan endorfhin yang ada dalam tubuh.
Seperti diketahui bahwa endorphin memiliki efek relaksasi dalam tubuh (Potter
& Perry, 2006). Endorphin tersebut dapat menimbulkan efek analgesia yang
mengeliminasi neurotransmitter rasa nyeri pada pusa persepsi dan interpretasi
sensori dalam otak. Sehingga efek yang bisa muncul adalah nyeri berkurang
(Guyton & Hall, 2008).

31

You might also like