Professional Documents
Culture Documents
PB 0302 - 07
Pengujian
Timbangan
Batang penusuk/Penggetar internal
Wadah ukur
Pelat perata
Palu karet
Sendok beton
Lap kain basah
Cara uji
menurut SNI
ini merupakan
adaptasi dari
AASHTO
T 121
ASTM C 13892
Pastikan
masa kalibrasi
alat untuk
semua alat
yang harus
dikalibrasi
masih berlaku
Semua
peralatan yang
digunakan
dalam kondisi
lembab (basah
permukaan)
PB 0302 - 07
4. LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN
2-7
3-7
PB 0302 - 07
Pemilihan
metode
pemadatan
berdasarkan
nilai slump:
Nilai slump >
75 mm,
pemadatan
dilakukan
dengan cara
penusukan.
d. Setiap
lapisan
penusuk/vibrator;
dipadatkan
dengan
batang
Nilai slump
antara 25 mm
dan 75 mm,
pemadatan
dilakukan
dengan cara
penusukan
atau
penggetaran
internal.
Nilai slump <
25 mm, maka
pemadatan
dilakukan
dengan cara
penggetaran.
f.
Pemadatan
Dengan Cara
Penusukan
Pemadatan
dengan
metode
penusukan
dilkukan
dengan
mengisi beton
kedalam
wadah ukur
dalam tiga
lapis dengan
volume yang
sama pada
setiap lapis.
Jumlah
tusukan setiap
lapisnya
sebanyak :
25 tusukan,
untuk volume
wadah ukur 14
liter atau lebih
kecil.
4-7
PB 0302 - 07
50
tusukan, untuk
volume wadah
ukur 28 liter
Atau
satu tusukan
untuk setiap
2
20 cm dari
permukaan
untuk wadah
ukur yang
lebih besar.
Mc Mm
Vm
D=
Keterangan :
D =
Mc =
Mm =
Vm =
Y=
M
D
Keterangan :
D = bobot isi beton, kg/m3
M = berat total material dalam campuran, kg
Y = volume produksi campuran, m3
Tusukan
lapisan bawah
tidak boleh
menyentuh
wadah ukur
bagian bawah.
Penusukan
dilakukan
secara merata
di atas
penampang
melintang
wadah ukur
dan untuk dua
lapis di
atasnya,
tusukan
menembus
lapisan di
bawahnya
sedalam 25
mm.
Pemadatan
Dengan Cara
Penggetaran
Wadah
ukur diisi
dalam dua
lapis yang
sama.
Masukkan alat
penggetar
pada tiga
tempat yang
berbeda di
setiap lapis.
Untuk
pemadatan
lapis bawah,
alat penggetar
diusahakan
5-7
PB 0302 - 07
Ry =
Y
Yd
Keterangan :
Ry = perbandingan volume produksi campuran
relatif
Y = volume produksi campuran, m3
Yd = volume beton yang dirancang untuk
diproduksi, m3
Nilai Ry yang lebih besar dari 1,00 menunjukkan
suatu kelebihan beton yang diproduksi sedangkan
untuk nilai yang lebih kecil menunjukkan
campuran kurang dari volume desain.
c. Kadar semen, dengan rumus sebagai berikut :
C=
Cb
Y
Keterangan :
C = kadar semen aktual, kg/m3
Cb = berat semen dalam campuran, kg
Y = volume produksi campuran, m3
d. Kadar udara, dengan rumus sebagai berikut :
{T D}
A=
x 100
T
atau
{Y V}
A=
x 100
Y
Keterangan :
A = kadar udara dalam beton (%)
D = bobot isi beton, kg/m3
T = berat isi teoritis beton, kg/m3
Y = volume produksi campuran, m3
V = volume absolut total, m3
6. FORMULIR HASIL PENGUJIAN
Data hasil pengujian diisikan dalam formulir berikut :
tidak
mengenai
bagian bawah
wadah ukur.
Dalam
pemadatan
lapis terakhir,
alat penggetar
harus
menembus
setiap lapis
yang di
bawahnya
kira-kira 25
mm.
Alat
penggetar
harus ditarik
secara hatihati agar tidak
ada udara
yang
terperangkap
dalam beton.
Biasanya,
penggunaan
penggetar
dilakukan
sampai
permukaan
beton menjadi
relatif mulus.
Penggetaran
berlebih
mungkin
menyebabkan
segregasi dan
kehilangan
kuantitas
udara yang
terperangkap.
6-7
PB 0302 - 07
No. Pengujian
Jenis Contoh
Jumlah Contoh
Terima tanggal
Diuji Tanggal
Diuji oleh
Diperiksa oleh
:
:
:
:
:
:
:
URAIAN
NOTASI
SATUAN
mm
VOLUME WADAH
liter
Wc
kg
BERAT TEMPAT
Wt
kg
W = Wc - W t
kg
D=W/V
Kg/L
NILAI
CATATAN LAIN :
................, .......................
Mengetahui,
Penyelia
(______________________)
Teknisi Lab.
7-7
PB 0302 - 07
Contoh
PENGUJIAN BOBOT ISI BETON SEGAR
No. Pengujian
Jenis Contoh
Jumlah Contoh
Terima tanggal
Diuji Tanggal
Diuji oleh
Diperiksa oleh
:
:
:
:
:
:
:
xxx-xxx-xx-07
Beton segar
1 contoh Uji
31 Februari 2007
31 Februari 2007
Ivan S
Hadi G.S
URAIAN
NOTASI
SATUAN
NILAI
mm
20
VOLUME WADAH
liter
9,832
Wc
kg
24,2
BERAT TEMPAT
Wt
kg
2,2
W = Wc - W t
kg
22
D=W/V
Kg/L
2,238
CATATAN LAIN :
Teknisi Lab.
Ivan S
PB 0302 - 07
8-7