You are on page 1of 71

P.T.

ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
serta periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2015 dan 2014

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN KEUANGAN terdiri dari:
Laporan Posisi Keuangan
Per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014

1-2

Laporan Laba Rugi Komprehensif


Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2015 dan 2014

Laporan Perubahan Ekuitas


Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2015 dan 2014

Laporan Arus Kas


Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2015 dan 2014

Catatan atas Laporan Keuangan


Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 serta periode enam
bulan yang berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
DAFTAR I PENDAPATAN, BEBAN & HASIL UNDERWRITING
DAFTAR II ANALISIS KEKAYAAN
DAFTAR III PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS

6-64

65
66-67
68

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Laporan Posisi Keuangan (Neraca) per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
30 Juni
2015
Rp'000

Catatan

31 Desember
2014
Rp'000

ASET
Kas dan bank
Kas
Bank
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah

3e,3i,5

Deposito berjangka
Pihak berelasi
Pihak ketiga

3e,6
3d,29

Efek-efek
Diperdagangkan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Tersedia untuk dijual
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah

255,510

185,103

12,698,297
7,903,062
20,856,869

9,113,840
2,745,219
12,044,162

53,400,000
1,046,408,372

52,900,000
850,766,113

3d,29

46,452,733
110,130,776

50,779,574
-

3d,29

32,347,800
629,242,856
818,174,165

30,115,650
416,752,272
497,647,496

3d,29

3e,6

Piutang premi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah

3k,7
3d,29

Piutang reasuransi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Cadangan kerugian penurunan nilai
Jumlah

3l,8
3d,29

3m

3m

Piutang pegawai
Aset pajak tangguhan - bersih
Aset reasuransi
Aset tetap - bersih
Penyertaan dalam bentuk saham
Entitas asosiasi
Perusahaan lain
Jumlah

10,146,056
102,353,314
(4,422,092)
108,077,278

16,054,258
17,891,910
(3,210,698)
30,735,470

19,598,132
(2,210,522)
17,387,610

49,246
10,407,969
(3,121,916)
7,335,299

5,194,911

52,009

3aa,28

12,486,644

2,152,011

3l,9

271,673,821

37,761,762

10

79,962,977

78,305,203

63,488,854
45,787,575
109,276,429

63,432,156
760,905
64,193,061

6
3d,3j,29
3e

Biaya dibayar dimuka

3q

Aset lain-lain - bersih

3z,11

Total Aset

291,620

31,589,784

17,598,281

2,574,488,860

1,651,782,487

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Catatan:
- Laporan posisi keuangan 31 Desember 2014 diaudit oleh KAP Osman Bing Satrio & Eny dan merupakan
Laporan posisi keuangan sebelum penggabungan usaha (merger).
- Laporan posisi keuangan 30 Juni 2015 merupakan hasil penggabungan usaha (merger) dengan PT Panin
Insurance.

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Laporan Posisi Keuangan per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014

Catatan

LIABILITAS
Utang klaim
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang reasuransi
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Utang dividen
Utang pajak
Utang lain-lain
Utang komisi
Biaya yang masih harus dibayar
Utang sewa pembiayaan- pihak berelasi
Liabilitas asuransi
Estimasi liabilitas klaim
Pendapatan premi ditangguhkan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Premi belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Jumlah liabilitas asuransi

3r,12
3d,29

9,613
57,446

50,308,180
33,227,331
6,410,384
74,852,172
1,636,582
21,756,302
633,323

253,448
8,566,465
5,464,191
63,786,073
5,562,323
18,816,289
833,327

290,964,613

95,880,303

255,671,046
33,934,103

177,222,731
12,464,368

167,767,335
173,703,917
922,041,014

121,611,133
70,786,170
477,964,705

3z

44,675,219
1,159,155,340

36,133,392
617,447,272

19
20
21
3e,6

500,155,252
263,076,097
692,913,133
(40,810,962)
1,415,333,520

332,273,310
106,958,039
625,545,393
(30,441,527)
1,034,335,215

2,574,488,860

1,651,782,487

21
3aa,14,28
3f,15,29
3f
16
3d,3n,3p,17,29
3s,18
3w
3d,29
3u
3d,29

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 100
Modal dasar - 5.746.000.000 saham
pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Modal ditempatkan dan disetor penuh
5.001.552.516 saham pada tanggal 30 Juni 2015
dan 3.322.733.109 saham pada tanggal
31 Desember 2014
Tambahan modal disetor - bersih
Saldo laba
Komponen ekuitas lainnya
Total Ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas

31 Desember
2014
Rp'000

217,248
3,397,585

3l,13
3d,29

Liabilitas imbalan pasca kerja


Jumlah Liabilitas

30 Juni
2015
Rp'000

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Catatan:
- Laporan posisi keuangan 31 Desember 2014 diaudit oleh KAP Osman Bing Satrio & Eny dan merupakan
Laporan posisi keuangan sebelum penggabungan usaha (merger).
- Laporan posisi keuangan 30 Juni 2015 merupakan hasil penggabungan usaha (merger) dengan PT Panin
Insurance.

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Laporan Laba Rugi komprenhensif per 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014
Catatan
PENDAPATAN
Pendapatan premi
Premi bruto
Potongan premi
Premi reasuransi
Premi neto
Perubahan bruto liabilitas premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
atas liabilitas premi
Pendapatan premi asuransi neto
Hasil investasi
Penghasilan lain-lain - bersih

3d,3u,22,29
3d,3u,22,29
3d,3u,18,22,29
3d,3u,9,22,29
3d,3v,24,29
25

JUMLAH PENDAPATAN

Juni 2015
Rp'000

Juni 2014
Rp'000

445,318,779
(30,834,573)
(103,943,384)
310,540,822
22,133,791

287,299,498
(29,858,313)
(24,555,374)
232,885,811
(17,522,000)

(32,231,640)
300,442,973
79,465,107
2,132,752

5,680,517
221,044,328
53,708,166
1,553,668

382,040,832

276,306,162

213,402,142
(40,778,029)
172,624,113
52,021,677

137,018,426
(2,617,408)
134,401,018
10,533,223

(58,235,018)
166,410,772
21,263,485
86,486,511
274,160,768
107,880,064
(7,708,351)
100,171,713

(401,119)
144,533,122
14,975,141
56,055,187
215,563,450
60,742,712
(1,978,159)
58,764,553

(10,369,436)

5,655,503

89,802,277

64,420,056

20.04
-

20.25
19.50

BEBAN
Beban klaim
Klaim bruto
Klaim reasuransi
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas klaim
Bagian reasuransi atas perubahan
bruto liabilitas klaim
Beban klaim neto
Beban komisi neto - bersih
Beban usaha
JUMLAH BEBAN
LABA SEBELUM PAJAK
BEBAN PAJAK
LABA BERSIH
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
Laba (rugi) yang belum direalisasi
dari pemilikan efek tersedia untuk dijual

3d,3w,23,29
3d,3w,23,29
3d,3w,18,23
3d,3w,9,23
3d,3x,26,29
3d,3y,27,29

3aa,28

3e,6

Jumlah pendapatan komprehensif lain


LABA BERSIH PER SAHAM
(dalam Rupiah penuh)
Dasar
Dilusian

3bb

Catatan:
- Laporan laba rugi komprehensif 30 Juni 2014 merupakan Laporan laba rugi komprehensif sebelum
penggabungan usaha (merger).
- Laporan laba rugi komprehensif 30 Juni 2015 merupakan Laporan laba rugi komprehensif hasil
penggabungan usaha (merger) dengan PT Panin Insurance.

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2015 dan 2014

Komponen ekuitas
lainnya - perubahan nilai wajar
efek tersedia untuk dijual
Rp'000

Saldo Laba
Ditentukan
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Penggunaannya

Catatan

Modal disetor
Rp'000

Tambahan modal
disetor
Rp'000

Saldo per 1 Januari 2014


Penambahan cadangan umum
21
Pelaksanaan warran menjadi saham
1b,19,20
Cadangan dividen
Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek
tersedia untuk dijual s/d Juni 2014
6
Laba bersih tahun berjalan s/d Juni 2014
Saldo 30 Juni 2014
Pelaksanaan warran menjadi saham
1b,19,20
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali disajikan sebagai tambahan
modal disetor
20
Dividen tunai
21
Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek
tersedia untuk dijual s/d Des 2014
6
Laba bersih tahun berjalan s/d Desember 2014
Saldo 31 Desember 2014
Modal ditempatkan Panin Insurance
Penambahan cadangan umum
21
Cadangan dividen
21
Perubahan nilai wajar atas pemilikan efek
tersedia untuk dijual s/d Juni 2015
6
Laba bersih s/d Juni 2015

290,127,858
443,247
-

75,348,949
332,434
-

(24,174,957)
-

24,000,000
3,000,000
-

496,772,779
(3,000,000)
-

862,074,629
775,681
-

290,571,105
41,702,205

75,681,383
31,276,656

(1,938,816)
(26,113,773)
-

27,000,000
-

58,764,553
552,537,332
-

(1,938,816)
58,764,553
919,676,047
72,978,861

(35,191,627)

(35,191,627)

81,199,688
598,545,393
423,358
(3,000,000)
(33,227,331)

(4,327,754)
81,199,688
1,034,335,215
324,423,358
(33,227,331)

Saldo per 30 Juni 2015

500,155,252

332,273,310
167,881,942
-

106,958,039
156,118,058
-

(4,327,754)
(30,441,527)
-

(10,369,435)
-

263,076,097

(40,810,962)

27,000,000
3,000,000
30,000,000

100,171,713
662,913,133

Jumlah ekuitas
Rp'000

(10,369,435)
100,171,713
1,415,333,520

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Laporan Arus Kas
Untuk periode yang berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
30 Juni
2015
Rp'000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan premi
Penerimaan k laim reasuransi
Penerimaan(Pembayaran) lain-lain
Pembayaran klaim
Pembayaran komisi
Pembayaran kas kepada direksi dan k aryawan
Pembayaran premi reasuransi
Pembayaran beban usaha
Pembayaran beban pajak

393,659,367
16,785,327
12,076,843
(207,264,231)
(19,825,912)
(30,383,292)
(86,359,355)
(30,980,480)
(39,161,721)

Kas Bers ih Diperoleh dari Aktivitas Operasi

8,546,546

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Pencairan deposito berjangka
Penempatan deposito berjangk a
Pencairan efek tersedia untuk dijual
Penempatan efek tersedia untuk dijual
Penempatan efek diperdagangkan
Penerimaan hasil investasi
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
Kas Bers ih Digunakan untuk
Aktivitas Investasi

30 Juni
2014
Rp'000
252,357,192
1,566,791
1,098,460
(137,014,328)
(14,408,516)
(27,246,523)
(18,136,075)
(16,467,675)
(13,135,401)
28,613,925

350,314,659
(361,260,766)
114,778,560
(188,810,082)
(3,000,000)
71,005,027
229,500
(3,775,420)

58,887,800
(93,119,097)
(23,000,000)
46,912,350
631,500
(19,266,032)

(20,518,522)

(28,953,479)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan dari pelaks anaan waran
Pembayaran hutang sewa guna usaha

(200,004)

775,681
-

Kas Bers ih Diperoleh dari (Digunakan untuk)


Aktivitas Pendanaan

(200,004)

775,681

KENAIKAN (PENURU NAN ) BERSIH KAS


DAN B ANK

(12,171,980)

436,127

KAS DAN BANK AWAL PERIODE


Pengaruh perubahan kurs mata uang asing

29,524,696
3,504,153

9,788,721
(596,503)

KAS DAN BANK AKHIR PERIODE

20,856,869

9,628,345

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupak an bagian


yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Catatan:
- Laporan arus kas 30 Juni 2014 merupakan Laporan arus kas sebelum penggabungan usaha (merger).
- Laporan arus kas 30 Juni 2015 merupakan Laporan arus kas hasil penggabungan usaha (merger) dengan PT
Panin Insurance.

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Asuransi Multi Artha Guna Tbk (Perusahaan) didirikan di Surabaya berdasarkan akta No. 87 tanggal
14 Nopember 1980 yang dibuat di hadapan Notaris Haji Bebasa Daeng Lalo, SH. Akta pendirian ini
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor Y.A.5/28/5, tanggal
29 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 tanggal 12 Maret 1982,
Tambahan No. 314. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, akta No. 15
tanggal 26 Oktober 2011 dari Erni Rohaini, SH, MBA., notaris di Jakarta dalam rangka peningkatan modal
dasar Perusahaan dari Rp. 384.000 juta menjadi Rp 574.600 juta, terbagi menjadi 5.746.000.000 saham
terakhir dengan Akta No.66 tanggal 15 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Kumala Tjahjani Widodo,
SH, MH, MKn., notaris di Jakarta tentang persetujuan pemegang saham tentang penggabungan usaha
(merger) PT Panin Insurance ke dalam Perseroan dan adanya penambahan modal setor Perseroan melalui
penerbitan saham baru dalam rangka pelaksanaan penggabungan usaha PT Panin Insurance ke dalam
Perusahaan.
Perusahaan berdomisili di Jakarta dan memiliki tiga belas cabang (Bandung, Medan, Makassar, Palembang,
Bogor, Pekanbaru, Bandar Lampung, Manado, Banjarmasin, Jakarta Senayan, Jakarta Palmerah, Surabaya Darmo
dan Surabaya Tunjungan) serta dua puluh enam kantor perwakilan di luar Jakarta (Pontianak, Batam, Semarang,
Solo, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Balikpapan, Padang, Palu, Samarinda, Kendari, Jambi, Banda Aceh,
Muara Bungo, Serpong, Pematang Siantar, Tanjung Pinang, dan Cikarang, Mataram, Surabaya-Rajawali,
Cirebon, Pangkal Pinang , Ambon, Bengkulu dan Jakarta Rawamangun). Kantor pusat Perusahaan beralamat di
Gedung The City Center Batavia Tower One lantai 17, Jl.KH. Mas Mansyur Kav.126, Jakarta 10220.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan
kegiatan usaha di bidang asuransi umum termasuk usaha reasuransi umum. Kegiatan ini telah memperoleh izin
dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. KEP-3251/MD/1986, tanggal 6 Mei 1986, dan No.
KEP-5956/MD/1986, tanggal 10 September 1986. Pada Tanggal 30 Juni 2015 dan 30 Juni 2014 Jumlah rata-rata
karyawan Perusahaan adalah 720 dan 465 karyawan.
Sesuai dengan akta No. 104 tanggal 25 Juni 2015 yang telah diterima dan dicatat oleh Administrasi Badan Hukum
berdasarkan Surat Kemenkumham No. AHU-AH.01.03-0946183 tanggal 26 Juni 2015 dan Surat Otoritas Jasa
Keuangan No. S-256/0.04/2015 tanggal 12 Juni 2015.
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen

Aries Liman
Mumin Ali Gunawan
Tri Hananto Sapto Anggoro, SH, AAAIK, AIIS
Lukman Abdullah

Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
Direktur
Direktur
Direktur Independen
Komite Audit:
Ketua
Anggota

Linda Juliana J.L. Delhaye


Karel Fitrijanto
Thomas Paitimusa
Peggy Wystan
Dedi Setiawan
Ratnawati Atmodjo

Sekretaris Perusahaan
Audit Internal

Tri Hananto Sapto Anggoro, SH, AAAIK, AIIS


V.D. Wenty Anggraini
Theodora Nani Alamsyah
Dedi Setiawan
Nancy

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan


Pada tanggal 9 Desember 2005, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3360/PM/2005 untuk melakukan penawaran umum atas
240.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat, disertai dengan waran sebanyak 240.000.000 waran yang
diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada
tanggal 23 Desember 2005. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan dengan
harga pelaksanaan sebesar Rp 100 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu
mulai tanggal 23 Desember 2006 sampai dengan 22 Desember 2010. Bila waran tidak dilaksanakan sampai
dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 26 September 2011, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam LK
dengan surat No. S-10485/BL/2011 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan
Efek Terlebih Dahulu sebesar 1.436.644.880 saham disertai waran sebanyak 478.881.626 waran yang
diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
pada tanggal 26 Oktober 2011. Setiap pemegang 1 (satu) waran berhak membeli satu saham Perusahaan
dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham. Pembelian dapat dilakukan selama masa pelaksanaan
yaitu mulai tanggal 10 April 2012 sampai dengan 9 Oktober 2014. Bila waran tidak dilaksanakan sampai
dengan masa berlaku habis, maka waran tersebut menjadi kadaluarsa.
Pada tanggal 30 Juni 2015 seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 5.001.552.516 lembar saham telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
2.

PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


REVISI (PSAK DAN ISAK)
a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang
relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari
2012.
Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan
akuntansi Perusahaan yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan untuk
tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan

ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan
tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi
definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset
tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit transaksi
pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23 Pendapatan.
ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan


menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas
yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap
selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan
akan diakui dalam laba rugi.
Penerapan ISAK 27 dan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam
tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Perusahaan tidak melakukan transaksi tersebut.
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan
dini tidak diperkenankan:

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan

PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif
menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan
pengungkapan dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua
kategori: (1) Tidak akan direklasifikasikan lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi
lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri

PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri yang
menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk
laporan keuangan tersendiri tetap tidak berubah.
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi telah diubah namanya menjadi PSAK
15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama. Ruang lingkup standar
revisi diperluas untuk mencakup entitas asosiasi dan ventura bersama.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja

Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program.
Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar
aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan
mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan
dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain.
PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan

PSAK 46 (revisi 2014), memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang
diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan
melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final.
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset

Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan
pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68.
PSAK 50 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (annual

improvement), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 (annual


improvement), Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar
pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4, dan PSAK 68. PSAK 50
memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan saling hapus aset dan
liabilitas keuangan. Perubahan PSAK 55 mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif
melekat dan PSAK 50 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas.
PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian

PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Tersendiri, yang mengatur laporan keuangan konsolidasian, dan ISAK 7, Konsolidasian Entitas
Bertujuan Khusus.
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, yaitu
pengendalian. Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a)
kekuasaan atas investee; (b) eksposur atas hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
dengan investee; (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. PSAK 65 juga menambahkan pedoman penerapan
untuk membantu dalam penilaian apak investor menngendalikan investee dalam sekenario yang
kompleks.
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai
pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan
ini secara retrospektif.
PSAK 66 Pengaturan Bersama

PSAK 66 menggantikan PSAK 12, Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama. Berdasarkan
PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau pengendalian
bersama, tergantung pada hak dan kewajiban dari pihak-pihak dalam perjanjian.
Pilihan kebijakan akuntansi metode konsolidasi proporsional yang ada untuk pengendalian
bersama entitas telah dihapuskan. Ventura bersama berdasarkan PSAK 66 disyaratkan untuk
dicatata dengan menggunakan akuntansi metode ekuitas.
Ketentuan transisi PSAK 66 mensyaratkan entitas untuk menerapkan standar pada awal
permulaan dari periode sajian terawal pada saat penerapan.
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

PSAK 67 berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan
bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi. Standar ini menetapkan
tujuan pengungkapan dan menentukan pengungkapan minimum yang entitas harus sajikan untuk
memenuhi tujuan tersebut. Tujuan PSAK 67 adalah bahwa entitas harus mengungkapkan
inforrmasi yang membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan risiko
yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain dan dampak dari kepentingan tersebut
terhadap laporan keuangannya.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar

PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas
pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang
harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai
wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang lingkup PSAK 68
adalah luas; Standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos
instrumen non-keuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau menginjinkan pengukuran nilai
wajar dan pengungkapan atas pengukuiran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya
persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan
saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adakah harga yang akan diterima untuk menjual
asset atau harga yang akan dibayar untuk mengendalikan suatu liabilitas dalam transaksi teratur
antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan
dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari
laporan keuangan Perusahaan. Penerapaan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak
terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Perusahaan.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari
standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan.

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.

Pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

b.

Dasar Penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang
penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) dan
laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

c.

Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing


Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang
fungsional Perusahaan. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat
dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul
dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta
asing yang tidak dijabarkan kembali.

d.

Transaksi Pihak Berelasi


Pihak-pihak berelasi berdasarkan criteria PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi
adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan (entitas pelapor):
a)

Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
i.

memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;

ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau


iii. merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
b)

Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lainnya).
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.

10

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan
persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
e.

Aset Keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan di mana
pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset
keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur
sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
Aset keuangan Perusahaan diklasifikasikan ke dalam salah satu dari kategori berikut ini:

Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)


Tersedia untuk dijual
Pinjaman yang diberikan dan piutang

Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)


Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan
atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang
dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang
terkini; atau

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada
saat pengakuan awal, jika:

penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan


pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi
berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang
didokumentasikan, dan informasi tentang Perusahaan disediakan secara internal kepada
manajemen kunci entitas misalnya direksi dan CEO.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui
dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen
atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan
pada Catatan 3g.
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
Obligasi dan saham milik Perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif
diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan
komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian

11

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs
atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan
nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakumulasi pada revaluasi investasi AFS, direklas
ke laba rugi.
Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat hak Perusahaan untuk
memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset keuangan lainnya milik Perusahaan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak
mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif
dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali
piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Metode suku bunga efektif
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama
periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan
dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku
bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen
keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai
tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrument keuangan selain dari instrumen
keuangan FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada
setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan
yang dapat diestimasi secara andal.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan
atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap
sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau
c. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi
arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Jumlah tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun

12

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
cadangan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan
piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap
akun cadangan. Perubahan nilai tercatat akun cadangan piutang diakui dalam laba rugi.
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
Pengecualian pada instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang dan pengurangan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui
sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan
penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian
penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi
tidak boleh dibalik melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui
secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus
kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika
Perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan mengakui
keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang
mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga
mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
Pada saat penghentian pengakuan asset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat
aset dan jumlah pembayaran yang diterima dan piutang serta keuntungan atau kerugian kumulatif
yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam
laba rugi.
Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan terhadap suatu bagian saja (misalnya ketika
perusahaan masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Perusahaan
mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebur pada bagian yang tetap
diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai
wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang
dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk
bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada
bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan
komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya
diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian
yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relative kedua bagian tersebut.
f.

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas


Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai
dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah
dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih

13

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi,
diakui pada nilai wajarnya, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Perusahaan
telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang
diterbitkan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
g.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan


Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan
suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara
wajar (arms length transaction).
Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:

h.

Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan)
dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.

Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang
termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung
(misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).

Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input
untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang
tidak dapat diobservasi).

Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan


Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika dan hanya jika:

i.

saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang
telah diakui tersebut; dan
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan

Kas dan Setara Kas


Untuk tujuan penyajian arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang
jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan
serta tidak dibatasi penggunaannya

j.

Investasi pada Entitas Asosiasi


Sesuai dengan PSAK 15 (Revisi 2009), entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan
mempunyai pengaruh yang signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi
dalam ventura bersama. Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan
kebijakan keuangan dan operasional investee tetapi tidak mengendalikan bersama atas kebijakan
tersebut.
Penghasilan dan aset dan liabilitas dari entitas asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan dicatat

14

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali ketika investasi diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual, sesuai dengan PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan
Operasi yang Dihentikan. Investasi pada entitas asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar
biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan
atas aset bersih entitas asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang
ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi yang
melebihi nilai tercatat dari investasi (yang mencakup semua kepentingan jangka panjang, secara
substansi, merupakan bagian dari nilai investasi bersih Perusahaan dalam entitas asosiasi) diakui hanya
jika Perusahaan mempunyai liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif atau melakukan pembayaran
atas liabilitas entitas asosiasi.
Setiap kelebihan biaya perolehan investasi atas bagian Perusahaan atas nilai wajar bersih dari aset yang
teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen dari entitas asosiasi yang diakui pada tanggal akuisisi,
diakui sebagai goodwill. Goodwill yang termasuk dalam jumlah tercatat investasi, diuji penurunan nilai
sebagai bagian dari investasi. Setiap kelebihan dari kepemilikan Perusahaan dari nilai wajar bersih dari
aset yang teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjen atas biaya perolehan investasi, sesudah
pengujian kembali segera diakui di dalam laba rugi.
Persyaratan dalam PSAK 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran,
diterapkan untuk menentukan apakah perlu untuk mengakui setiap penurunan nilai sehubungan dengan
investasi pada entitas asosiasi Perusahaan. Jika perlu, jumlah tercatat investasi yang tersisa (termasuk
goodwill) diuji penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, sebagai
suatu aset tunggal dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang lebih tinggi antara
nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan jumlah tercatatnya. Rugi penurunan
nilai yang diakui pada keadaan tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset yang membentuk bagian
dari nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi. Setiap pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai
dengan PSAK 48 sepanjang jumlah terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat.
Pada saat pelepasan suatu entitas esosiasi yang mengakibatkan Perusahaan kehilangan pengaruh
signifikan atas entitas asosiasi, investasi yang tersisa diukur pada nilai wajar pada tanggal tersebut dan
nilai wajarnya dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai suatu aset keuangan
sesuai dengan PSAK 55. Selisih antara jumlah tercatat sebelumnya atas entitas asosiasi diatribusikan ke
sisa kepemilikan dan nilai wajar termasuk dalam penentuan keuntungan atau kerugian atas pelepasan
entitas asosiasi. Selanjutnya, Perusahaan memperhitungkan seluruh jumlah yang sebelumnya diakui
dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas asosiasi tersebut dengan menggunakan
dasar yang sama dengan yang diperlukan jika entitas asosiasi telah melepaskan secara langsung aset
dan liabilitas yang terkait. Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui
dalam pendapatan komprehensif lain oleh entitas asosiasi akan direklasifikasi ke laba rugi atas
pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka Perusahaan mereklasifikasi keuntungan atau kerugian
dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) sejak Perusahaan kehilangan pengaruh
signifikan atas entitas asosiasi.
Ketika Perusahaan melakukan transaksi dengan entitas asosiasi, keuntungan dan kerugian yang timbul
dari transaksi dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Perusahaan hanya sepanjang
kepemilikan dalam entitas asosiasi yang tidak terkait dengan Perusahaan.
k.

Piutang dan Utang Asuransi


Piutang dan utang yang timbul atas kontrak asuransi diakui pada saat jatuh tempo dan diukur pada
biaya perolehan diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan penurunan
nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa estimasi arus kas masa depan terkena dampak
sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal.

l.

Reasuransi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan kontrak reasuransi untuk membatasi kemungkinan

15

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
kerugian yang timbul dari eksposur tertentu. Premi reasuransi outward diakui pada periode yang sama
dengan periode pengakuan premi bisnis langsung yang terkait atau bisnis reasuransi inward yang
dipertanggungkan.
Liabilitas reasuransi terdiri dari utang premi untuk kontrak reasuransi outward dan diakui sebagai beban
pada saat jatuh tempo.
Aset reasuransi termasuk saldo yang akan ditagih ke perusahaan reasuransi atas beban klaim. Aset
reasuransi diukur secara konsisten dengan jumlah yang terkait dengan pertanggungan yang mendasari
dan sesuai dengan ketentuan kontrak reasuransi. Reasuransi dicatat sebagai aset kecuali terdapat hak
saling hapus. Dalam hal demikian, liabilitas yang terkait dikurangi untuk memperhitungkan reasuransi.
Pengujian penurunan nilai dilakukan terhadap aset reasuransi. Nilai tercatat aset reasuransi diturunkan
ke nilai yang dapat diperoleh kembali. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban dalam laba rugi.
Aset diturunkan nilainya jika terdapat bukti obyektif bahwa Perusahaan mungkin tidak akan dapat
menerima seluruh jumlah tagihan ke penanggung.
m.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai


Perusahaan menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai per tahun berdasarkan umur piutang
masing-masing premi yang telah jatuh tempo dengan persentase sebagai berikut:
Persentase cadangan

n.

Jangka waktu

kerugian penurunan nilai

0 - 30 hari

Minimum 2%

31 - 60 hari

Minimum 10%

61 - 90 hari

Minimum 15%

91 - 120 hari

Minimum 20%

121 - 180 hari

Minimum 30%

181 - 360 hari

Minimum 40%

> 360 hari

Minimum 75%

Aset Tetap
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi kerugian penurunan nilai.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dikurangi nilai residu dengan
menggunakan metode saldo menurun ganda, kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan
metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Persentase
5%
25%
50%

Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan peralatan kantor

Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan aset
yang dimiliki sendiri, atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa

16

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
sewa dan umur manfaatnya.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh
dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya
lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap
dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa
depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok
aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
o.

Penurunan Nilai Aset Non Keuangan


Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk
menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan
tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang
dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh
kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakai, estimasi arus kas masa depan didiskontokan
ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini
dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum
disesuaikan.
Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai
tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh
kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

p.

Sewa
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi
kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan
yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum. Liabilitas kepada lessor disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai liabilitas sewa
pembiayaan.
Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan
(tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama
masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari
manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode
terjadinya.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan

17

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali
terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati
pengguna.
q.

Biaya Dibayar di Muka


Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.

r.

Utang Klaim
Utang klaim adalah utang yang timbul sehubungan dengan adanya persetujuan atas klaim yang
diajukan oleh tertanggung yang belum dibayar oleh Perusahaan. Utang klaim diakui dan dicatat pada
saat klaim disetujui untuk dibayar (claim settled).

s.

Liabilitas Asuransi
Liabilitas asuransi diukur sebesar jumlah estimasi berdasarkan perhitungan teknis asuransi.
Premi Belum Merupakan Pendapatan
Premi belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan
karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi, dan disajikan dalam
jumlah bruto. Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan disajikan sebagai bagian dari
aset reasuransi.
Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung secara individual dari setiap pertanggungan dan
ditetapkan secara proposional dengan jumlah proteksi yang diberikan selama periode risiko dengan
menggunakan metode harian.
Estimasi Liabilitas Klaim
Estimasi liabilitas klaim merupakan estimasi jumlah liabilitas yang menjadi tanggungan sehubungan
dengan klaim yang masih dalam proses penyelesaian, termasuk klaim yang terjadi namun belum
dilaporkan. Perubahan jumlah estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut
dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laba rugi pada
periode terjadinya perubahan. Perusahaan tidak mengakui setiap provisi untuk kemungkinan klaim
masa depan sebagai liabilitas jika klaim tersebut timbul berdasarkan kontrak asuransi yang tidak ada
pada akhir periode pelaporan (seperti provisi katastrofa dan provisi penyetaraan).
Pendapatan Premi Ditangguhkan
Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai
pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya.
Tes Kecukupan Liabilitas
Pada akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah liabilitas asuransi yang diakui telah
mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak
asuransi. Jika nilai tercatat liabilitas asuransi setelah dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait
tidak mencukupi dibandingkan dengan estimasi arus kas masa depan, maka seluruh kekurangan
tersebut diakui dalam laba rugi periode berjalan.

t.

Provisi
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif)
sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan liabilitas
dan estimasi andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat.

18

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan
untuk menyelesaikan liabilitas kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko
dan ketidakpastian yang meliputi liabilitasnya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas
yang diperkirakan untuk menyelesaikan liabilitas kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus
kas.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat
dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian
akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
u.

Pengakuan Pendapatan Premi


Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dari reasuransi jangka pendek diakui
sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang
diberikan. Dalam hal periode polis berbeda secara signifikan dengan periode risiko (misalnya pada
penutupan jenis pertanggungan asuransi konstruksi), maka seluruh premi yang diperoleh tersebut diakui
sebagai pendapatan selama periode risiko.
Premi selain kontrak asuransi jangka pendek diakui sebagai pendapatan pada saat jatuh tempo.
Premi dari polis bersama (coinsurance) diakui sebesar proporsi premi Perusahaan.
Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh kepada
perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi atas
transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi sesuai periode kontrak reasuransi secara
proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi reasuransi
retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yarg dibukukan sehubungan kontrak
reasuransi tersebut.
Porsi reasuransi atas premi belum merupakan pendapatan ditentukan secara konsisten dengan
pendekatan yang digunakan dalam menentukan premi yang belum merupakan pendapatan, berdasarkan
syarat dan ketentuan dari kontrak reasuransi tersebut.

v.

Hasil investasi
Hasil investasi dari bunga deposito berjangka dan obligasi diakui dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
Penghasilan dividen diakui pada saat surat pemberitahuan pembagian dividen diterima. Keuntungan
atau kerugian penjualan efek diakui pada saat terjadinya transaksi. Selisih kurs mata uang asing yang
berkaitan dengan investasi disajikan sebagai bagian dari hasil investasi.

w.

Beban Klaim
Beban klaim meliputi klaim disetujui (settled claims), klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim
yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim tersebut diakui sebagai
beban klaim pada saat timbulnya liabilitas untuk memenuhi klaim. Bagian klaim reasuransi diakui dan
dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban
klaim. Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat realisasi.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan,
diakui sebagai estimasi liabilitas klaim yang diukur berdasarkan perhitungan teknis asuransi. Perubahan
estimasi liabilitas klaim, sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut dan perbedaan antara jumlah
estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui dalam laba rugi pada periode terjadinya
perubahan.
Porsi reasuransi atas estimasi liabilitas klaim ditentukan secara konsisten dengan pendekatan yang

19

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
digunakan dalam menentukan estimasi liabilitas klaim berdasarkan syarat dan ketentuan kontrak
reasuransi terkait.
x.

Komisi
Komisi yang diperoleh dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pendapatan komisi dan diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi,
agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban
komisi.

y.

Beban Usaha
Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual
basis).

z.

Imbalan Pasca Kerja


Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perusahaan menghitung selisih antara imbalan yang diterima
karyawan berdasarkan undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari program
pensiun untuk pensiun normal.Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan
asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Perusahaan.
PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja, memperkenankan pengakuan akumulasi keuntungan dan
kerugian aktuarial sebagai pendapatan komprehensif lain di ekuitas, selain pendekatan koridor dan laba
rugi. Perusahaan menentukan untuk menggunakan pendekatan koridor.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan
dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan
pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para
pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi
hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode
rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini
liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan
biaya jasa lalu yang belum diakui.
Pendanaan tidak dicatat sebagai aset program karena polis asuransi yang dikeluarkan oleh pihak
asuransi yang berelasi bukan merupakan polis asuransi yang memenuhi syarat. Perusahaan mengakui
haknya atas penggantian berdasar polis asuransi sebagai aset yang terpisah, dan bukan sebagai
pengurang dalam menetapkan liabilitas imbalan pasti.

aa.

Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak
aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak
tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk
perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan
berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan
peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

20

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan
cara Perusahaan ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan
jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah
tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai
untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan
secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika
aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan
oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas
pajak kini dengan dasar neto.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali
untuk pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui diluar laba atau rugi
(baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut
pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
bb.

Laba per Saham


Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas
induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak
dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

cc.

Segmen Operasi
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang
secara regular direview oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber
daya dan menilai kinerja segmen operasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang
sama);
b. yang hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
c. dimana tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya
dan penillaian kinerja mereka terfokus pada kategori dari setiap produk.

4.

PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN


Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan
untuk membuat pretimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak
tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnyamungkin berbeda dari estimasi tersebut.

21

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam
periode estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan
periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode saat ini dan masa depan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan
asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan
serta pengungkapan dalam laporan keuangan.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan
kritis yang memiliki dampak signifikan pada jumlah yang diakui dalam laporan keuangan, selain dari
estimasi yang diatur di bawah ini.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode
pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah
tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
a.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan


Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang
menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan.
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti
obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor
lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau
kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang
signifikan.
Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih
diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk
atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman
yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan
tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan.
Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus
dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, besaran jumlah penyisihan
kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada
pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

b.

Estimasi klaim retensi sendiri


Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan
estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada
tanggal pelaporan, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Estimasi dibentuk
berdasarkan fakta-fakta berpotensi terjadinya klaim yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan.
Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun
terjadinya perubahan.

c.

Imbalan kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh
aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat

22

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan diakumulasi dan
diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta
liabiltas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dianggap tepat dan wajar,
namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang
digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan.
5.

KAS DAN BANK


30 Juni
2015
Rp'000
Kas
Bank
Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Jumlah pihak berelasi
Pihak ketiga
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank KEB Hana
PT Bank Maspion Indonesia
PT Bank Mestika Dharma
PT Bank Mayora
PT Bank Perkreditan Rakyat Andalan
PT Bank Index Selindo
PT Bank of India Indonesia Tbk
PT Bank MNC Internasional Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Pundi Indonesia Tbk
PT Bank J Trust Indonesia Tbk
PT Bank Windu Kentjana Internasional Tbk
Jumlah
Dollar Amerika Serikat
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank KEB Hana
Jumlah

Jumlah pihak ketiga


Jumlah kas dan bank

23

31 Desember
2014
Rp'000

255,510

185,103

11,704,304
993,993

8,527,702
586,138

12,698,297

9,113,840

4,454,465
827,628
545,040
457,911
457,307
281,650
238,280
137,159
78,900
71,121
40,739
31,978
28,571
13,293
3,192

252,964
959,765
311,367
228,072
80,721
267,268
48,490
2,856
28,607
-

7,667,234

2,180,110

165,214
70,614
235,828

565,109
565,109

7,903,062

2,745,219

20,856,869

12,044,162

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
6.

INVESTASI
Investasi terdiri dari:

30 Juni
2015
Rp'000
Deposito berjangka
Pihak berelasi
53,400,000
Pihak ketiga
1,046,408,372
Efek diperdagangkan
Pihak berelasi
46,452,733
Pihak ketiga
110,130,776
Efek tersedia untuk dijual
Pihak berelasi
32,347,800
Pihak ketiga
629,242,856
Penyertaan dalam bentuk saham
Entitas asosiasi
63,488,854
Perusahaan lain
45,787,575
Jumlah
2,027,258,966

24

31 Desember
2014
Rp'000

52,900,000
850,766,113
50,779,574
30,115,650
416,752,272
63,432,156
760,905
1,465,506,670

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Deposito berjangka
3 0 Ju n i
2 0 15
R p'0 0 0

31 D e se m b e r
20 14
R p '00 0

D ep o sito w a jib
P ih ak ke tiga
R u p iah
PT B an k V icto ria In ter n a tion a l T b k
PT B an k J T ru st Ind o n e sia T b k
PT B an k M a n diri (Pe rse ro ) T bk

2 8 ,0 0 0 ,0 00
1 0 ,0 0 0 ,0 00
3 ,1 1 4 ,3 00

1 8 ,0 00 ,0 0 0
3 ,1 14 ,3 0 0

J um la h d ep o sito w a jib

4 1 ,1 1 4 ,3 00

2 1 ,1 14 ,3 0 0

D ep o sito bia s a
P ih ak be re la si
PT Ba n k Pa n Ind o n e sia Tb k - R u p ia h

5 3 ,4 0 0 ,0 00

5 2 ,9 00 ,0 0 0

J um la h p ih ak be re la si

5 3 ,4 0 0 ,0 00

5 2 ,9 00 ,0 0 0

4 1 3 ,0 0 0 ,0 00
1 6 8 ,0 0 0 ,0 00
9 9 ,1 9 0 ,5 54
5 8 ,0 0 0 ,0 00
4 6 ,5 0 0 ,0 00
4 1 ,5 0 0 ,0 00
3 7 ,5 0 0 ,0 00
2 3 ,0 0 0 ,0 00
2 2 ,0 0 1 ,0 00
1 7 ,5 0 0 ,0 00
1 6 ,0 0 0 ,0 00
9 ,0 0 0 ,0 00
6 ,5 0 0 ,0 00
5 ,5 1 7 ,3 73
5 ,5 0 0 ,0 00
4 ,0 0 0 ,0 00
1 ,0 0 0 ,0 00
1 ,0 0 0 ,0 00
1 ,0 0 0 ,0 00
7 0 0 ,0 00
4 0 0 ,0 00
2 0 0 ,0 00
1 0 0 ,0 00
1 0 0 ,0 00
9 7 7 ,2 0 8 ,9 27

4 8 5 ,0 00 ,0 0 0
1 5 0 ,5 00 ,0 0 0
8 0 ,0 00 ,0 0 0
3 6 ,0 00 ,0 0 0

2 1 ,3 3 1 ,2 00
5 ,4 1 2 ,0 70
1 ,3 4 1 ,8 75
2 8 ,0 8 5 ,1 45

8 ,7 08 ,0 0 0
1 ,2 43 ,8 1 3
9 ,9 51 ,8 1 3

J um la h p ih ak ke tiga

1 ,0 0 5 ,2 9 4 ,0 72

8 2 9 ,6 51 ,8 1 3

J um la h d ep o sito b ias a

1 ,0 5 8 ,6 9 4 ,0 72

8 8 2 ,5 51 ,8 1 3

J um la h d ep o sito b er ja n g ka

1 ,0 9 9 ,8 0 8 ,3 72

9 0 3 ,6 66 ,1 1 3

P ih ak ke tiga
R u p iah
PT B an k J T ru st Ind o n e sia T b k
PT B an k V icto ria In ter n a tion a l T b k
PT B an k C a p ita l Ind o n e sia
PT B an k S ulu t
PT B an k Q N B Ke sa w a n T b k
PT B an k P un d i In do n e sia T bk
PT B an k M N C In te rn a sio n a l Tb k
PT B an k V icto ria Sya riah
PT B an k B uk o pin
PT B an k S um u t
PT B an k M a ya p a d a In te rn a sio n a l Tb k
PT B an k In d e x Se lin do
PT B an k P erm a ta Tb k
PT B an k B PD Ja b a r d a n B a nte n T bk
PT B an k M a yo ra
PT B an k K EB H a n a
PT B an k M a n diri (Pe rse ro ) T bk
PT B an k M e stika D h a rm a T b k
PT B an k U O B Bu a na
PT B an k C e n tr a l A sia Tb k
PT B an k M a sp io n In d o ne sia
PT B PR An d a lan F a vor it Pe rd an a
PT B an k o f In d ia In d o ne sia T b k
PT B an k H a rd a In te rna sio n a l
Ju m la h
D o lla r A m er ik a S erika t
PT B an k A rth a G rah a In te rn a sio na l T b k
PT B an k C a p ita l Ind o n e sia
PT B an k M N C In te rn a sio n a l Tb k
Ju m la h

T in g ka t b un g a ra ta -ra ta p er ta hu n
D e p osi to w a jib
D e p osi to b ia sa
R u p ia h
D o lla r Am e rika Se ri ka t

25

2 3 ,0 00 ,0 0 0
1 7 ,5 00 ,0 0 0
1 1 ,0 00 ,0 0 0
9 ,0 00 ,0 0 0
5 ,5 00 ,0 0 0
1 ,0 00 ,0 0 0
5 00 ,0 0 0
4 00 ,0 0 0
1 00 ,0 0 0
2 00 ,0 0 0
8 1 9 ,7 00 ,0 0 0

2 0 15
9.5 0 %

20 14
1 0 .32 %

9.3 2 %
2.9 0 %

1 0 .65 %
3 .0 3%

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Klasifikasi Deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut :
30 Juni
2015
Rp'000
Rupiah
1 bulan
1-3 bulan
3-6 bulan
> 12 bulan
Jumlah rupiah
Dollar Amerika Serikat
1-3 bulan
Jumlah deposito

31 Desember
2014
Rp'000

99,218,373
871,304,854
99,200,000
2,000,000
1,071,723,227

41,000,000
766,914,300
83,800,000
2,000,000
893,714,300

28,085,145

9,951,813

1,099,808,372

903,666,113

Deposito wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Perusahaan.
Berdasarkan pasal 7 Peraturan Pemerintah RI No. 39 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah
No. 73 tahun 1992 dan pasal 36 Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tentang Perubahan
Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003, perusahaan asuransi harus memiliki
dana jaminan sekurang-kurangnya 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan atau hasil penjumlahan 1%
dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi, mana yang lebih besar. Berdasarkan peraturan
tersebut, surat utang atau surat berharga lain yang diterbitkan Pemerintah Republik Indonesia dapat juga
digunakan sebagai dana jaminan.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi dana jaminan yang harus
disediakan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas.
Efek diperdagangkan
3 0 J un i
2015
R p '0 0 0
P ih ak be r e la s i
R u pia h
R e k s a d a na P a n in D a na
R e k s a d a na P a n in D a na
R e k s a d a na P a n in D a na
R e k s a d a na P a n in D a na
R e k s a d a na P a n in D a na
R e k s a d a na P a n in D a na
J um la h p ih ak be r e la s i

M a k s im a - M N
U n g g u lan
P rim a
U ta m a P lu s 2 - M N
B er sa m a P lu s
U ltim a

3 1 D e s e m be r
2 0 14
R p '0 0 0

24 ,0 3 6 ,3 3 1
7 9 2 ,8 4 0
3 ,2 2 7 ,6 9 8
5 ,1 3 9 ,8 5 8
8 ,2 4 1 ,1 2 2
5 ,0 1 4 ,8 8 4
46 ,4 5 2 ,7 3 3

2 6,5 9 1 ,64 3
8 5 0 ,87 1
3,7 0 3 ,69 7
5,0 8 4 ,79 3
9,0 1 8 ,22 0
5,5 3 0 ,35 0
5 0,7 7 9 ,57 4

P ih ak k e tiga
R u pia h
R e k s a d a na S im a s S ah a m U n g gu la n
R e k s a d a na M N C D a n a T e r p ro te k s i II
J u m lah r u pia h
D o llar A m e r ik a S e r ik a t
R e k s a d a na D a n a m as D oll ar

2 ,5 9 7 ,1 4 3
1 04 ,7 9 2 ,5 0 4
1 07 ,3 8 9 ,6 4 7

2 ,7 4 1 ,1 2 9

J um la h p ih ak k e tiga

1 10 ,1 3 0 ,7 7 6

J um la h e fe k d ipe r d a ga n g k a n

1 56 ,5 8 3 ,5 0 9

5 0,7 7 9 ,57 4

26

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014

Biaya perolehan efek diperdagangkan pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp 149.229.063 ribu dan pada
tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 42.714.940 ribu.
Nilai wajar efek didasarkan pada harga kuotasi di pasar aktif pada tanggal pelaporan. Keuntungan yang
belum direalisasi akibat kenaikan nilai wajar efek pada tanggal 30 Juni 2015 sebesar Rp 7.354.446 ribu dan
pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp 8.064.634 ribu.
Efek tersedia untuk dijual

Pihak berelasi
Obligasi
Rupiah
Verena Multifinance Tahap I
Tahun 2012 Seri B
Verena Multifinance Tahap II
Tahun 2013 Seri B
Subordinasi Berkelanjutan I
Bank Panin I Tahun 2012
Jumlah
Pihak ketiga
Obligasi
Rupiah
Subordinasi Bank Victoria II
Tahun 2012
Subordinasi Mayapada III/13
Bank Victoria IV/13
Subordinasi Bank Victoria III
Tahun 2013
Bank Permata Sub Berkel. I
Tahap II Tahun 2012
Sub Bank Capital I Tahun 2014
Subordinasi II Bank CIMB
Niaga Tahun 2010
Subordinasi Berkelanjutan I
Bank Permata Tahap I
Tahun 2012
Sub Sukuk Mudharabah
Berkelanjutan I Thp II
Bank Muamalat Tahun 2013
Aneka Gas II Tahun 2012
Batavia Prosperindo Finance I/13
Seri C
Subordinasi Berkelanjutan II
Bank Permata Tahap I
Tahun 2013
Berkelanjutan I Japfa
Tahap I Tahun 2012

30 Juni
2015
Rp'000
Peringkat

31 Desember
2014
Rp'000
Peringkat

19,846,000

idA

19,714,000

idA-

9,500,000

idA-

10,401,650

idA-

3,001,800

idAA-

32,347,800

30,115,650

83,277,000
97,000,000
47,150,000

idBBB+
idBBB+
idA-

47,667,481
97,530,000
46,905,000

45,000,000

idBBB+

30,518,400
30,015,000

idAA+
idBBB-

29,440,000
-

idAA+

27,351,000

idBBB

19,600,000

AA(idn)

24,635,000

idAA+

24,809,200

idAA+

24,186,600
23,580,000

idA
idBBB

13,541,098

idA

14,958,960

idBBB

9,875,620

idBBB

10,870,540

idAA

9,885,000

idA

27

idBBB+
idBBB+
idA-

9,765,000

idA+

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Obligasi Berkelanjutan I Greenwood
Sejahtera T hp I thn 2014
Berkelanjutan I Astra Sedaya Finance
T ahap I Tahun 2012 S eri C
Tiga Pilar S ejahtera
Lautan Luas Tahap I/13 Seri A
Berkelanjutan I Panorama Sentrewisata
T ahap II Thn 2015
BII Sub Berkelanjutan I Tahap II
T ahun 2012
Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II
Bank Permata II T ahun 2014
Modernland R ealty II B Tahun 2012
Sub Berkelanjutan II Bank Bukopin
T ahap I Thn 2015
Obligasi Berkelanjutan I Agung
Podomoro Land II Tahun 2014
Medco Energy International
III T ahun 2012
Obligasi I Ciputra Residence
T ahun 2014 seri B
Modernland R ealty II
T ahun 2012 Seri A
Sub Bank Mayapada IV T ahun 2014
Indomobil Finance Tahap II/13
Subordinasi II Bank Permata T ahun 2011
Agung Podomoro Land I Tahun 2011 S eri B
Subordinasi Medicom I B 2012
W askita Karya II Tahun 2012 Seri B
PP Berkelanjutan Tahap I T ahun 2013
Subordinasi B erkelanjutan Bank B ukopin
T ahap I Tahun 2012
Sub Bank Mayapada III T ahun 2013
Panorama T ransportasi I
Tahun 2012

9,800,000

idBBB

9,750,000
9,703,000
9,230,000

idAAA
idAidA-

9,650,000
9,879,000
9,500,000

7,988,000

idA-

5,820,000

idAA +

5,367,500
5,001,500

idAA
idA

5,000,000

idBBB

4,975,000

idA

4,900,000

idAA -

4,900,000

idBBB

4,850,000
4,500,000
2,944,434
1,714,790
1,017,405
1,010,000
970,000
950,000

idA
idBBB
idA
idAA +
idA
idA +
idA
idA

4,956,500
2,910,000
1,005,000
985,812
1,000,000

idA-

idA

idAA A
idAidA-

5,550,000

4,812,500

idAA+

idAA-

idA
idA
idAidA

917,600
500,000

idA
idBB B+

925,000
-

idBB B+

5,029,840

idBBB +

12,336,900

B AA3

12,216,080

BBB-

12,032,130
9,029,097

A+
BBB
BBB-

6,651,544
8,791,597

B+

Dolar Am erik a Se rikat


Pertamina 42 Tahun 2012
Alam Sutera International
3 Tahun 2012
ROI 43
ROI 42

S ah am
Rup iah
Gre enwoo d Seja htera
J umla h
Ju mlah e fek ters ed ia un tuk d iju al

25 ,60 8,000

33,756 ,000

6 29 ,24 2,856

4 16,752 ,272

6 61 ,59 0,656

4 46,867 ,922

BBB-

Efek-efek telah diperingkat oleh Pefindo (Indonesia Credit Rating Agency and Member Asian
Credit Rating Agencies Association).
Biaya perolehan diamortisasi efek tersedia untuk dijual pada 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
masing-masing sebesar Rp 699.287.212 ribu dan Rp 477.309.449 ribu.

28

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Penyertaan dalam bentuk saham

Tempat
Kedudukan Jenisusaha

MetodeEkuitas
PTLaksayudhaAbadi
Investasi lainnya
PTReasuransi Maipark
Indonesia

Jakarta Properti

Jakarta Asuransi

PersentasePemilikan

30Juni
2015

31Des
2014

36.00%

36.00%

19.91%

Jumlah

30Juni
2015
Rp'000

31Des
2014
Rp'000

63,488,854

63,432,156

45,787,575

760,905

109,276,429

64,193,061

1.66%

Mutasi investasi pada PT Laksayudha Abadi yang dicatat dengan metode ekuitas, adalah sebagai
berikut:

2015
Rp'000

2014
Rp'000

Saldoawal
Bagianlaba(rugi) bersihentitasasosiasi
(Catatan24)

63,432,156

63,468,290

56,698

(36,134)

Saldoakhir

63,488,854

63,432,156

Perusahaan melakukan penyertaan dalam bentuk saham pada PT Laksayudha Abadi sejak tahun
1999, sedangkan pada PT Reasuransi Maipark Indonesia sejak tahun 2003.
Penyertaan saham pada PT Reasuransi Maipark Indonesia (RMI) diklasifikasikan sebagai tersedia
untuk dijual. RMI tidak terdaftar di bursa efek sehingga tidak tersedia nilai wajar sahamnya. Oleh
karena itu investasi tersebut dinyatakan sebesar nilai perolehannya.

29

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
7. PIUTANG PREMI
Akun ini merupakan tagihan premi kepada tertanggung, agen dan broker dengan rincian
sebagai berikut :
a. Berdasarkan Nasabah
30 Juni
2015
Rp'000
Pihak berelasi
Piutang premi
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Verena Multi Finance Tbk
PT Bank ANZ Indonesia Tbk
PT Panin Asset Management
PT Bank Panin Syariah
PT Wisma Jaya Artek
Jumlah
Piutang koasuransi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Paninvest Tbk
Jumlah pihak berelasi
Cadangan kerugian penurunan nilai
Bersih
Pihak ketiga
Piutang premi
PT Mitra, Iswara & Rorimpandey
Assa Rent
PT Pelayaran Tamarin Samudra
PT Langgeng Gemilang Sejahtera
PT ACE Hardware Indonesia Tbk
Nutrifood Indonesia
PT Lombok Energy Dinamics
PT Marsh Indonesia
PT Ramasari Surya Persada
PT Panorama Transportasi Tbk
HM. Su'udi
PT Sedana Pasifik Servistama
Agus Jaya
PT Batavia Prosperindo Finance Tbk
PT Sumber Petrindo Perkasa
PT Puninar Jaya
Chasadiana Adita
Samudra Lintas Timur
Lamicitra Nusantara
Tunjungan Crystal Hotel
Andika Adhi Sejahtera
Dinamika Prima Servitama
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 500 juta)
Jumlah
Piutang koasuransi
Asuransi Jasa Indonesia
PT Mitra, Iswara & Rorimpandey
Dinamika Prima Servistama
PT Ciputra Adigraha
PT Marsh Indonesia
PT Sumber Petrindo Perkasa
PT Agung Podomoro Land
PT Pakuwon Jati
Perhimpunan Penghuni Mall & Kondominium
Taman Anggrek
PT Sedana Pasifik Servistama
Aon Indonesia
Aon Risk Services
Artha Graha General Insurance
Lainnya (masing-masing
di bawah Rp 200 juta)
Jumlah

9,317,710
733,185
50,029
27,426
8,678
4,618
390

13,281,034
2,267,943
166,310
8,273
-

10,142,036

15,723,560

4,020
-

330,698

10,146,056
(611,632)

16,054,258
(1,968,611)

9,534,424

14,085,647

17,993,907
5,096,990
2,049,680
1,994,002
1,940,595
1,908,800
1,070,615
939,421
894,154
795,641
691,703
686,633
671,124
666,260
639,996
587,615
568,663
519,076
329,910
239,455
213,535
-

882,500
1,257
1,388,733
385,412
256,672
799,820
538,424
1,422,079
1,136,295

19,521,136
60,018,911

7,402,504
14,213,696

18,742,403
10,839,472
2,320,806
1,642,757
1,625,541
1,304,137
869,563
570,256

Jumlah pihak ketiga


Cadangan kerugian penurunan nilai
Bersih
Jumlah Piutang Premi

30

31 Desember
2014
Rp'000

523,078
484,588
162,628
3,382
-

763,751
668,027
1,450,027

3,245,792
42,334,403

796,409
3,678,214

102,353,314
(3,810,460)

17,891,910
(1,242,087)

98,542,854

16,649,823

108,077,278

30,735,470

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
b. Berdasarkan Umur ( Hari )

30 Juni
2015
Rp'000
Piutang premi
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo 60 - 120 hari
Jatuh tempo > 120 hari

31 Desember
2014
Rp'000

57,473,428
10,902,160
1,785,359

20,108,451
8,436,246
1,392,559

70,160,947

29,937,256

20,330,142
6,366,546
15,641,735

3,293,224
168,550
547,138

Jumlah piutang koasuransi

42,338,423

4,008,912

Cadangan kerugian penurunan


nilai

(4,422,092)

(3,210,698)

Jumlah piutang premi


Piutang koasuransi
Jatuh tempo 1 - 60 hari
Jatuh tempo 60 - 120 hari
Jatuh tempo > 120 hari

Bersih

108,077,278

30,735,470

c. Berdasarkan Mata Uang


30 Juni
2015
Rp'000
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Yen Jepang
Euro
Dollar Singapura
Ringgit Malaysia
Dollar Australia
China Yuan

31 Desember
2014
Rp'000

73,516,498
38,864,624
17,791
63,552
15,405
15,003
6,305
192

30,485,086
3,377,797
17,021
29,280
36,984
-

Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai

112,499,370

33,946,168

Bersih

108,077,278

(4,422,092)

31

(3,210,698)
30,735,470

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
d. Berdasarkan Bisnis

30 Juni
2015
Rp'000

31 Desember
2014
Rp'000

Piutang premi
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah piutang premi

22,580,157
20,506,422
16,779,536
2,891,898
7,402,934
70,160,947

4,924,259
16,427,872
5,582,256
1,299,334
1,703,535
29,937,256

Piutang koasuransi
Kebakaran
Pengangkutan
Kendaraan bermotor
Lainnya
Jumlah piutang koasuransi

24,131,607
691,232
17,515,584
42,338,423

2,574,300
606,652
705,948
122,012
4,008,912

Cadangan kerugian penurunan


nilai

(4,422,092)

(3,210,698)

Bersih

108,077,278

30,735,470

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang premi.

32

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
8. PIUTANG REASURANSI
a. Berdasarkan Reasuradur
3 0 Ju ni
2 01 5
R p '0 0 0
P ih a k b e r e l a s i
R e a s u ra d u r d a la m n e g e ri
P T P a n in v e s t T b k
R u p ia h
M a ta u a n g a s in g
J u m l a h p ih a k b e r e l a s i
C a da n ga n k e ru g ia n p e nu ru n an
n ila i
B e r s ih

3 1 D es e m b e r
2 01 4
R p '0 0 0

4 4 ,4 7 8
4 ,7 6 8

4 9 ,2 4 6

(1 ,8 6 0 )
4 7 ,3 8 6

P ih a k k e tig a
R u pia h
R e a s u r a d u r d a la m n e g e r i
R e a s u r a d u r lu a r n e g e r i
J u m l a h r u p ia h

1 0 ,9 6 9 ,7 0 3
2 ,9 0 5 ,3 2 7
1 3 ,8 7 5 ,0 3 0

4 , 7 6 4 ,1 1 8
5 , 4 4 0 ,9 9 6
1 0 , 2 0 5 ,1 1 4

M a ta ua n g a s ing
R e a s u r a d u r d a la m n e g e r i
R e a s u r a d u r lu a r n e g e r i
J u m l a h m a ta u a n g a s i n g

5 ,2 7 3 ,1 5 0
4 4 9 ,9 5 2
5 ,7 2 3 ,1 0 2

2 0 2 ,6 5 1
2 04
2 0 2 ,8 5 5

J u m l a h p ih a k k e tig a
C a da n ga n k e ru g ia n p e nu ru n an
n ila i

1 9 ,5 9 8 ,1 3 2

1 0 , 4 0 7 ,9 6 9

B e r s ih

1 7 ,3 8 7 ,6 1 0

7 , 2 8 7 ,9 1 3

1 7 ,3 8 7 ,6 1 0

7 , 3 3 5 ,2 9 9

(2 ,2 1 0 ,5 2 2 )

J u m la h P i u ta n g R e a s u r a n s i - B e rs i h

( 3 , 1 2 0 ,0 5 6 )

Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional
Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, PT Reasuransi Internasional Indonesia dan
lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari JLT Risk Solutions Asia Pte Ltd, Korean
Reinsurance Company dan lainnya.
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
30 Juni
2015
Rp'000

31 Desember
2014
Rp'000

Jatuh tempo 1 - 60 hari


Jatuh tempo 60 - 120 hari
Jatuh tempo > 120 hari

14,754,020
2,148,377
2,695,735

2,072,471
626,859
7,757,885

Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai

19,598,132

10,457,215

(2,210,522)

(3,121,916)

Bersih

17,387,610

7,335,299

33

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
c. Berdasarkan Bisnis

30 Juni
2015
Rp'000

31 Desember
2014
Rp'000

Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya

7,703,019
1,215,980
69,103
35,254
10,574,776

9,340,564
554,669
361,691
100,547
99,744

Jumlah
Cadangan kerugian penurunan
nilai

19,598,132

10,457,215

(2,210,522)

(3,121,916)

Bersih

17,387,610

7,335,299

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai adalah cukup untuk
menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang reasuransi.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan
atas piutang reasuransi kepada pihak ketiga.
9. ASET REASURANSI
Aset Reasuransi terdiri dari :
30 Juni
2015
Rp'000

31 Desember
2014
Rp'000

Bagian reasuransi atas premi yang


belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Bagian reasuransi atas estimasi
liabilitas klaim
Pihak berelasi
Pihak ketiga

98,277,898

191,242
21,927,046

173,395,923

3,000
15,640,474

Jumlah

271,673,821

37,761,762

34

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan
a. Berdasarkan Reasuradur
3 0 J un i
2 01 5
R p '0 0 0
P ih a k b e r e l a s i
P T P a n in v e s t T b k
J u m la h p ih a k b e r e la s i

3 1 D es e m b er
2 014
R p '0 0 0
-

1 9 1 ,2 4 2
1 9 1 ,2 4 2

P ih a k k e tig a
U IB A s i a R e in s u ra n ce B r o k e r s P te L t d
R e a s u r a n s i N a s i o n a l In d o n e s ia
R e a s u r a n s i In te rn a s i o n a l I n d o n e s ia
T u g u R e a s u r a n s i In d o n e s i a
T r in it yr e R e i n s u ra n c e B ro k e rs
O d y s s e y R e i n s u ra n c e C o m p a n y
L a in n y a
J u m la h p ih a k k e t ig a

1 6 ,9 7 4 ,6 6 4
8 ,6 2 4 ,6 4 1
7 ,6 4 0 ,4 0 8
3 ,6 4 5 ,2 6 7
2 ,8 4 9 ,2 9 7
1 ,4 8 1 ,6 4 3
5 7 ,0 6 1 ,9 7 8
9 8 ,2 7 7 ,8 9 8

8 0 8 ,0 7 0
3 , 2 1 3 ,8 6 7
3 , 9 9 2 ,9 2 6
2 , 3 9 5 ,4 4 0
2 , 0 5 3 ,4 0 9
1 , 2 2 6 ,3 5 1
8 , 2 3 6 ,9 8 3
2 1 , 9 2 7 ,0 4 6

J u m la h

9 8 ,2 7 7 ,8 9 8

2 2 , 1 1 8 ,2 8 8

b. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2015
Rp'000
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kendaraan bermotor
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah

68,863,002
4,442,738
3,150,050
561,572
21,260,536
98,277,898

31 Desember
2014
Rp'000
17,904,599
1,026,541
1,301,985
160,104
1,725,059
22,118,288

Bagian reasuransi atas premi yang belum merupakan pendapatan lainnya adalah Marine Hull,
Aviation Hull, Satellite, Energy, Engineering, Liability, Credit Insurance & Bond, Burglary,
Fidelity Guarantee, Cash in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign, Golf,
Travel Insurance, Hole in One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money
Insurance, Moveable Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage.

35

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Bagian reasuransi atas estimasi liabilitas klaim
a. Berdasarkan Reasuradur
30 Juni
2015
Rp'000
Pihak berelasi
PT Paninvest Tbk

31 Desember
2014
Rp'000

Pihak ketiga
Aon Reinsurance Broker
Asuransi Jasa Indonesia
Tugu Pratama Indonesia
Reasuransi Internasional Indonesia
Reasuransi Nasional Indonesia
Trinityre Reinsurance Brokers
Tugu Reasuransi Indonesia
UIB Asia Reinsurance Broker
Korean Reinsurance Company
Maskapai Reasuransi Indonesia
Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967
The TOA Reinsurance
Odyssey Reinsurance Company
Lainnya dibawah 500juta

3,000

47,723,473
32,002,466
24,159,894
15,079,265
8,981,714
8,841,543
6,846,202
5,478,260
4,919,731
2,968,535
1,970,939
1,959,341
1,255,679
11,208,881

280
3,445,149
3,392,145
820,286
2,804,598
227,123
833,337
1,065,950
586,196
1,003,717
1,461,693

Jumlah pihak ketiga

173,395,923

15,640,474

Jumlah

173,395,923

15,643,474

b. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2015
Rp'000
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Pengangkutan
Kesehatan dan kecelakaan diri
Lainnya
Jumlah

31 Desember
2014
Rp'000

91,079,446
3,985,201
435,963
3,000
77,892,313

6,878,515
3,811,604
22,206
3,793
4,927,356

173,395,923

15,643,474

36

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
10. ASET TETAP
1 Januari
2015
Rp'000
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Jumlah Tercatat

Penambahan
Rp'000

2,049,580
65,638,530
16,416,894

776,368
313,000

29,256,738

2,686,052

4,613,102

1,600,000
114,961,742

3,775,420

4,613,102

7,425,718
6,902,119

1,650,668
1,164,148

18,126,532

2,907,106

4,613,102

330,763
32,785,132

150,617
5,872,539

4,613,102

Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah
Jumlah Tercatat

Penjualan
Rp'000

82,176,610

1 Januari
2014
Rp'000
Biaya perolehan
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan
Kendaraan bermotor
Perlengkapan dan
peralatan kantor
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor
Jumlah

Penghapusan
Rp'000

248,400

30 juni
2015
Rp'000

2,049,580
66,414,898
16,481,494
27,329,688

248,400

1,600,000
113,875,660

131,886

9,076,386
7,934,381

131,886

16,420,536
481,380
33,912,683
79,962,977

Penambahan Pengurangan
Rp'000
Rp'000

31 Desember
2014
Rp'000

2,049,580
57,079,920
11,384,013

8,558,610
3,516,540

3,044,519

2,049,580
65,638,530
11,856,034

17,187,442

9,581,415

2,144,625

24,624,232

87,700,955

1,600,000
23,256,565

5,189,144

1,600,000
105,768,376

4,179,452
6,822,624

3,246,266
1,537,220

2,593,719

10,635,923

5,448,858

2,144,214

7,425,718
5,766,125
13,940,567

21,637,999

330,763
10,563,107

4,737,933

330,763
27,463,173

66,062,956

78,305,203

37

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta Selatan dengan hak legal
berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo tahun 2019
dan di Cikarang Bekasi dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20
tahun yang akan jatuh tempo tahun 2026. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan
perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti
pemilikan yang memadai.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 aset tetap, kecuali tanah dan aset tetap yang
belum digunakan, telah diasuransikan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp
9.672.525 ribu kepada PT Lippo Insurance Tbk dan Rp 4.795.000 ribu kepada PT Asuransi
Reliance Indonesia.
Manajemen berpendapat tidak terdapat penurunan nilai aset tetap pada tahun 2015 dan 2014.
Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
2 015
Rp'00 0
Harga jual
Nilai buku

2014
Rp '000

229,500
(116,514)

99 2,850
(451,211 )

112,986

54 1,639

Keuntungan penjualan dan


p enghapusan aset tetap

11. ASET LAIN-LAIN BERSIH


30 Juni
201 5
Rp'000
Uan g muka pajak
Akumulasi dana prog ram asuransi
Piutang bun ga de posito da n ob liga si
Piutang has il pen ju alan
b arang-barang sisa klaim
Uan g jaminan
Lainn ya
J umlah

31 Desember
2014
Rp'000

11,378,4 63
10,244,7 18
8,077,7 52

10 ,244,718
5 ,947,191

826,6 55
751,9 91
310,2 05
31,589,7 84

693,336
713,036
17 ,598,281

Akumulasi Dana Program Asuransi


Merupakan pendanaan Perusahaan melalui PT Panin Dai-chi Life Tbk, pihak berelasi (Catatan
29), untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja.

38

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
12. UTANG KLAIM
a. Berdasarkan Nasabah
3 0 J un i
2 01 5
R p '00 0
P ih a k b er elas i
P T B an k P an I nd o ne s ia T bk
P T V ere n a M u lti Fina n ce T b k

3 1 D e se m b er
20 1 4
R p'0 0 0

21 7, 2 48
-

3 ,6 3 7
5 ,9 7 6

21 7, 2 48

9 ,6 1 3

P ih a k k e tig a

3 , 39 7, 5 85

57 ,4 4 6

Ju m la h U t an g K la im

3 , 61 4, 8 33

67 ,0 5 9

J um lah

b. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2015
Rp'000
Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah

31 Desember
2014
Rp'000

1,058,884
1,404,815
117,581
8,714
1,024,839
3,614,833

39

55,873
5,888
5,298
67,059

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
13. UTANG REASURANSI
a. Berdasarkan Reasuradur
3 0 J un i
2 01 5
R p '0 0 0
P ih a k b e r e la s i
R u p ia h

31 D e s e m b e r
2014
R p '00 0
-

2 5 3 ,4 4 8

P ih a k k e t ig a
R u p ia h
R e a s u r a d u r d a la m n e g e r i
R e a s u r a d u r lu a r n e g e ri

10 ,3 8 1,5 0 6
9 ,2 4 3,0 8 7

4 ,7 6 1,3 4 4
1 ,5 9 0,5 6 5

J u m la h - R u p ia h

19 ,6 2 4,5 9 3

6 ,3 5 1,9 0 9

21 ,5 1 2,9 8 7
9 ,1 7 0,6 0 0

1 ,2 4 5,8 9 0
9 6 8 ,6 6 6

J u m la h - m a t a u a n g a s in g

30 ,6 8 3,5 8 7

2 ,2 1 4,5 5 6

J u m la h - p ih a k k e t ig a

50 ,3 0 8,1 8 0

8 ,5 6 6,4 6 5

J u m la h U t a n g R e a s u r a n s i

50 ,3 0 8,1 8 0

8 ,8 1 9,9 1 3

M a t a u a n g a s in g
R e a s u r a d u r d a la m n e g e r i
R e a s u r a d u r lu a r n e g e ri

Reasuradur dalam negeri terdiri dari PT Tugu Reasuransi Indonesia, PT Reasuransi Nasional
Indonesia, PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk, PT Reasuransi Internasional Indonesia, PT
Aon Reinsurance Broker Indonesia dan lainnya, sedangkan reasuradur luar negeri terdiri dari
The TOA Reinsurance Company Ltd., Odyssey Reinsurance Company, UIB Asia Reinsurance
Broker Pte Ltd. dan lainnya.
b. Berdasarkan Umur ( Hari )
30 Juni
2015
Rp'000

31 Desember
2014
Rp'000

Jatuh tempo 1 - 60 hari


Jatuh tempo > 60 hari

29,719,800
20,588,380

8,207,625
612,288

Jumlah

50,308,180

8,819,913

40

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
c. Berdasarkan Mata Uang
30 Juni
2015
Rp'000

31 Desember
2014
Rp'000

Rupiah
Dollar Amerika Serikat
Euro
Dollar Singapura
Yen Jepang

19,624,593
30,660,245
20,946
1,498
898

6,605,357
2,191,519
1,026
17,421
4,590

Jumlah

50,308,180

8,819,913

30 Juni
2015
Rp'000

31 Desember
2014
Rp'000

d. Berdasarkan Bisnis

Kebakaran
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya

23,479,124
1,051,603
225,511
25,551,942

6,340,495
166,015
589,201
289,008
1,435,194

Jumlah

50,308,180

8,819,913

14. UTANG PAJAK


30 Juni
2015
Rp'000
Pajak penghasilan badan
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23

31 Desember
2014
Rp'000

1,264,823

2,291,349

4,895,430
250,131
6,410,384

3,172,842
5,464,191

41

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
15. UTANG LAIN-LAIN
30 Juni
2015
Rp'000

31 Desember
2014
Rp'000

Utang kepada pihak berelasi


Lainnya

50,686,819
24,165,353

57,640,162
6,145,911

Jumlah

74,852,172

63,786,073

Biaya perolehan diamortisasi dari utang lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga
adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan.
Utang kepada Pihak Berelasi
Merupakan utang kepada PT Bank Pan Indonesia Tbk berupa selisih lebih antara premi asuransi
kendaraan bermotor yang dibayarkan oleh pelanggan dengan jumlah aktual premi asuransi
kendaraan bermotor yang diterbitkan oleh Perusahaan.
16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
30 Juni
2015
Rp'000
Bonus karyawan
Pendidikan
Pemasaran
Jasa profesional
Lainnya
Jumlah

31 Desember
2014
Rp'000

8,747,205
3,874,963
1,380,000
337,431
7,416,703
21,756,302

10,211,641
5,279,665
2,101,248
141,931
1,081,804
18,816,289

17. UTANG SEWA PEMBIAYAAN


Pada tanggal 30 Juni 2015, pembayaran minimum sewa pembiayaan berdasarkan jatuh tempo
sebagaimana tercantum dalam perjanjian sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

30 Juni
2015
Rp'000
Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun
2015
2016
2017
Jumlah pembayaran minimum sewa pembiayaan
Bunga
Nilai tunai pembiayaan minimum sewa pembiayaan

42

249,800
499,600
41,627
791,027
(157,704)
633,323

31 Desember
2014
Rp'000
499,600
499,600
41,627
1,040,827
(207,500)
833,327

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Utang sewa pembiayaan berasal dari transaksi sewa pembiayaan kendaraan bermotor dengan PT
Clipan Finance Indonesia Tbk, pihak berelasi (Catatan 29).
Jangka waktu sewa adalah 3 tahun dengan tingkat bunga efektif 8,3% per tahun. Semua utang
sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah yang dibayar setiap bulan dalam suatu jumlah
tetap.
18. LIABILITAS ASURANSI
Liabilitas asuransi terdiri dari:
30 Juni
2015
Rp'000

31 Desember
2014
Rp'000

Estimasi liabilitas klaim


Pendapatan premi ditangguhkan
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Premi belum merupakan pendapatan
Pihak berelasi
Pihak ketiga

290,964,613

95,880,303

255,671,046
33,934,103

177,222,731
12,464,368

167,767,335
173,703,917

121,611,133
70,786,170

Jumlah

922,041,014

477,964,705

Estimasi Liabilitas Klaim


Estimasi liabilitas klaim berdasarkan bisnis adalah sebagai berikut:
30 J u n i
20 1 5
R p'0 0 0

3 1 D e s em b e r
2 01 4
R p '00 0

K e ba k ar an
K e nd ar aa n b er m ot or
K e se h at an d a n k ec e la k aa n d iri
P e ng a ng k u ta n
La in n ya

1 1 4, 53 9 ,2 47
6 3, 81 3 ,3 35
1 5, 56 6 ,4 42
4, 57 8 ,8 21
9 2, 46 6 ,7 68

1 4, 98 2 ,1 14
5 9, 66 6 ,2 17
1 5, 00 6 ,0 72
80 3 ,4 05
5, 42 2 ,4 95

Ju m la h

2 9 0, 96 4 ,6 13

9 5, 88 0 ,3 03

Dalam estimasi liabilitas klaim termasuk estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum
dilaporkan masing-masing sebesar Rp 9.149.000 ribu pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
2014.

43

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Pendapatan Premi Ditangguhkan
a. Berdasarkan Nasabah
30 Juni
2015
Rp'000

31 Desember
2014
Rp'000

Pihak berelasi
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Clipan Finance Indonesia Tbk
PT Bank ANZ Tbk
PT Verena Multi Finance Tbk
PT Paninvest Tbk

243,550,187
10,995,549
922,748
202,562
-

141,969,946
34,251,270
739,378
262,137

Jumlah pihak berelasi

255,671,046

177,222,731

Pihak ketiga
PT Batavia Prosperindo Finance
PT Bank Victoria Internasional Tbk
Orix Finance
Inti Indosawit Subur
Lainnya

381,372
233,258
33,319,473

478,940
231,277
11,754,151

Jumlah pihak ketiga

33,934,103

12,464,368

289,605,149

189,687,099

Jumlah

b. Berdasarkan Bisnis
30 Juni
2015
Rp'000

31 Desember
2014
Rp'000

Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Lainnya

214,264,602
71,488,809
3,001,694
850,044

179,952,672
9,602,675
87,409
44,343

Jumlah

289,605,149

189,687,099

44

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Premi Belum Merupakan Pendapatan
a. Berdasarkan Nasabah
3 0 J un i
2 01 5
R p '0 0 0

3 1 D e s em b e r
20 1 4
R p '0 0 0

P ih a k b e r e l a s i
P T B a n k P a n I n d o n e s ia T b k
P T C l ip a n F in a n c e I n d o n e s ia T b k
P T B a n k P a n in S y a r i a h
P T V e r e n a M u l ti F i n a n c e T b k
P T P a n in S e k u r it a s T b k
P T P a n in D a i- c h i L if e T b k
P T P a n in A s s e t M a n a g e m e n t
P T P a n in v e s t T b k
J u m la h p ih a k b e r e la s i

1 2 5 , 3 1 1 ,2 1 9
3 8 , 6 4 0 ,2 8 6
2 , 4 4 3 ,2 1 8
1 , 0 2 8 ,7 8 8
2 2 7 ,2 8 1
9 3 ,7 4 9
2 2 ,7 9 4
1 6 7 , 7 6 7 ,3 3 5

9 1 ,4 7 6 ,6 6 5
2 9 ,3 0 5 ,6 2 5
1 6 ,5 6 1
7 9 8 ,5 5 9
1 3 ,7 2 3
1 2 1 ,6 1 1 ,1 3 3

P ih a k k e tig a
P T M it r a , I s w a r a & R o r i m p a n d e y
B a n k C e n t ra l A sia T b k
A n d i k a A d h i S e j a h te r a
B a n k M a n d iri T b k
P T A O N I n d o n e s ia T b k
P T S u l fi n d o A d iu s a h a
P T C a h a y a F a j a r K a lt im
P T A d i S a ra n a A rm a da T b k
P T P e l a y a r a n T a m a r in S a m u d r a
S iy a n t o r o
B a ta v i a P r o s p e r i n d o F in a n c e
H .M S u ' u d i
A O N R is k s e r v ic e
N u s a n ta r a In d o s u r a n c e B r o k e r
L a in n y a ( m a s i n g - m a s in g d ib a w a h 9 0 0 j u ta )
J u m la h p ih a k k e t ig a

3 4 , 4 8 3 ,8 5 1
7 , 1 6 7 ,2 8 9
2 , 9 0 4 ,3 7 4
2 , 7 4 7 ,8 5 2
2 , 2 6 9 ,5 7 9
1 , 7 1 9 ,5 8 0
1 , 6 9 3 ,4 9 3
1 , 6 2 0 ,8 3 1
1 , 5 3 1 ,9 0 1
1 , 4 4 7 ,1 8 6
1 , 0 7 2 ,0 9 2
7 9 3 ,6 7 9
2 9 4 ,2 5 2
1 9 1 ,0 0 6
1 1 3 , 7 6 6 ,9 5 2
1 7 3 , 7 0 3 ,9 1 7

9 ,3 6 0 ,8 5 0
2 ,8 2 1 ,1 7 8
2 ,5 3 9 ,7 0 2
1 4 ,4 1 6
8 5 1 ,4 7 3
7 3 1 ,2 8 9
1 ,7 5 8 ,7 4 1
1 ,0 4 8 ,4 9 5
1 ,2 6 4 ,2 9 3
1 ,1 5 3 ,2 7 7
1 ,5 1 6 ,5 6 5
4 7 ,7 2 5 ,8 9 1
7 0 ,7 8 6 ,1 7 0

J u m la h

3 4 1 , 4 7 1 ,2 5 2

1 9 2 ,3 9 7 ,3 0 3

b. Berdasarkan Bisnis
30 J u ni
2 0 15
R p '0 00
K e nd ar aa n b er m ot or
K e ba k ar an
K e se h atan d a n k ec e la k aa n d iri
P e ng a ng k u ta n
La in n ya
Ju m la h

1 66 , 45 2, 5 60
1 19 , 22 5, 5 79
23 , 70 2, 2 69
2 , 19 5, 0 84
29 , 89 5, 7 60
3 41 , 47 1, 2 52

3 1 D e se m b er
20 14
R p'0 0 0
14 0, 1 68 ,7 5 3
3 1, 5 13 ,7 1 6
1 7, 6 31 ,3 9 1
1, 0 26 ,1 0 2
2, 0 57 ,3 4 1
19 2, 3 97 ,3 0 3

Premi belum merupakan pendapatan lainnya adalah Marine Hull, Aviation Hull, Satellite
Energy, Engineering, Liability, Credit Insurance & Bond, Burglary, Fidelity Guarantee, Cash
in Safe, Cash in Cashier Box, Glass Insurance, Neon Sign, Golf, Travel Insurance, Hole in
One, Private Leisure Craft, Speed Boat & Yacht, Bowling, Money Insurance, Moveable
Property All Risk, Machinery Equipment dan Travel Baggage.

45

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
19. MODAL SAHAM
Sesuai dengan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perusahaan,
susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2015

Nama Pemegang Saham

Jumlah Saham

PT Paninvest Tbk
Dana Pensiun Karyawan Panin Bank
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)
Jumlah

2,684,252,110
701,923,965
388,000,000
1,227,376,441
5,001,552,516

Persentase
Kepemilikan
%
53.67
14.03
7.76
24.54
100.00

Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Rp'000
268,425,211
70,192,397
38,800,000
122,737,644
500,155,252

31 Desember 2014

PT Paninvest Tbk
Dana Pensiun Karyawan Bank Panin
PT Bank Pan Indonesia Tbk
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)

1,003,251,256
464,461,165
388,000,000
1,467,020,688

Persentase
Kepemilikan
%
30.19
13.98
11.68
44.15

Jumlah

3,322,733,109

100.00

Nama Pemegang Saham

Jumlah Saham

Jumlah Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Rp'000
100,325,126
46,446,116
38,800,000
146,702,068
332,273,310

Berdasarkan akta No. 66 tanggal 15 juni 2015 yang dibuat di hadapan Notaris Kumala Tjahjani
Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui penggabungan usaha
(merger) PT Panin Insurance ke dalam perusahaan. Pemegang saham juga memberikan
persetujuan atas penambahan modal setor Perseroan melalui penerbitan saham baru dalam rangka
pelaksanaan penggabungan usaha PT Panin Insurance ke dalam Perusahaan.

46

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum
terbatas (right issue), pelaksanaan waran dan penambahan modal ditempatkan dari PT Panin
Insurance dengan rincian sebagai berikut:
Rp'000
Penerimaan dari penjualan saham
perdana kepada masyarakat
sebanyak 240.000.000 saham
dengan harga penawaran
Rp 105 per saham
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 240.000.000 saham
Biaya-biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan penawaran
umum perdana kepada masyarakat

25,200,000

(24,000,000)

(1,434,872)

Saldo 1 Januari 2011/31 Desember 2010

(234,872)

Penerimaan dari Penawaran Umum


Terbatas I kepada masyarakat
sebanyak 1.436.644.880 saham
dengan harga penawaran Rp 150
per saham
Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 1.436.644.880 saham
Biaya-biaya yang dikeluarkan
sehubungan dengan Penawaran
Umum Terbatas I

215,496,732

(143,664,488)

(3,797,087)

Saldo 31 Desember 2011

67,800,285

Penerimaan dari pelaksanaan warran


Nilai nominal saham yang dicatat
sebagai modal disetor atas
pengeluaran 7.623 saham

1,334

(762)

Saldo 31 Desember 2012

67,800,857

Penerimaan dari pelaksanaan warran

4,896,710

Nilai nominal saham yang dicatat


sebagai modal disetor atas
pengeluaran 27.981.202 saham

(2,798,120)

Selisih nilai transaksi entitas sepengendali

5,449,502

Saldo 31 Desember 2013

75,348,949

Penerimaan dari pelaksanaan warran

73,754,542

Nilai nominal saham yang dicatat


sebagai modal disetor atas
pengeluaran 421.454.524 saham

(42,145,452)

Saldo 31 Desember 2014

106,958,039

Penambahan modal ditempatkan dari


PT Panin Insurance

156,118,058

Saldo 30 Juni 2015

263,076,097

47

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
21. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM
2015
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No.62 tanggal 15 Juni 2015
yang dibuat di hadapan Notaris Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta telah
ditetapkan sebagai berikut:
a. Sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perusahaan.
b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 33.227.331 ribu atau Rp 10 per saham pada tanggal 13
Juli 2015, seluruh dividen tunai tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham.
2014
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No.110 tanggal 30 Juni 2014
dari Kumala Tjahjani Widodo, SH, MH, MKn., notaris di Jakarta telah ditetapkan sebagai berikut:
a. Sejumlah Rp 3.000.000 ribu digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perusahaan.
b. Pembagian dividen tunai sebesar Rp 35.191.627 ribu atau Rp 12 per saham. Pada tanggal 16
Agustus 2014, seluruh dividen tunai tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham.
22. PENDAPATAN PREMI
30 Juni 2015
Potongan
premi
Rp'000

Premi bruto
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah

185,842,888
120,107,036
94,664,351
11,374,856
33,329,648
445,318,779

Bagian reasuransi
Rp'000

(21,254,504)
(4,618,496)
(3,782,052)
(689,815)
(489,706)
(30,834,573)

Pendapatan premi
asuransi neto
Rp'000

(3,894,978)
(70,383,883)
(3,702,937)
(1,799,287)
(24,162,299)
(103,943,384)

160,693,406
45,104,657
87,179,362
8,885,754
8,677,643
310,540,822

310,422
(21,994,322)
(1,908,005)
(704,612)
(7,935,123)
(32,231,640)

(5,316,025)
(7,846,316)
(2,599,231)
4,364,405
1,299,318
(10,097,849)

(136,175,024)

300,442,973

Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan


Written premium
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah
Jumlah

(5,626,447)
14,148,006
(691,226)
5,069,017
9,234,441
22,133,791
467,452,570

48

(30,834,573)

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
30 Juni 2014
Potongan
premi
Rp'000

Premi bruto
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah

159,256,943
29,857,483
86,045,963
6,194,197
5,944,912
287,299,498

Bagian reasuransi
Rp'000

(27,433,486)
(1,036,891)
(971,409)
(240,929)
(175,598)
(29,858,313)

Pendapatan premi
asuransi neto
Rp'000

(2,975,022)
(16,486,567)
(204,531)
(1,670,220)
(3,219,034)
(24,555,374)

128,848,435
12,334,025
84,870,023
4,283,048
2,550,280
232,885,811

1,092,780
4,016,357
42,335
139,174
389,871
5,680,517

(4,070,373)
(2,260,407)
(4,283,183)
(22,027)
(1,205,493)
(11,841,483)

(18,874,857)

221,044,328

Perubahan premi yang belum merupakan pendapatan


Written premium
Kendaraan bermotor
Kebakaran
Kesehatan dan kecelakaan diri
Pengangkutan
Lainnya
Jumlah

(5,163,153)
(6,276,764)
(4,325,518)
(161,201)
(1,595,364)
(17,522,000)

Jumlah

269,777,498

(29,858,313)

Rincian pendapatan premi bruto dari pihak berelasi untuk 30 Juni 2015 dan 2014 adalah sebagai
berikut:
30 Juni
2015
Rp'000
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT

B ank Pan Indonesia Tbk


C lipan Finance Indonesia Tbk
B ank Panin S yariah
V erena Multi Finance Tbk
B ank ANZ Indones ia Tbk
W isma J aya Artek
P aninvest Tbk

J umlah

30 J uni
2014
Rp'000

155,011,933
42,454,706
4,162,603
1,052,336
111,589
3,366
-

137,976,958
34,143,920
2,734,130
316,124
9,034,518

202,796,533

184,205,650

49

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
23. BEBAN KLAIM
30 Juni 2015

Klaim bruto
Rp'000
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah
Perubahan liabiltas asuransi
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah

97,408,051
60,146,043
37,600,257
2,031,418
16,216,373
213,402,142

(8,602,881)
502,918
62,912,316
1,627,283
(4,417,959)
52,021,677

Klaim
reasuransi
Rp'000
(1,925,119)
(382,262)
(24,185,635)
(25,104)
(14,259,909)
(40,778,029)

(173,598)
793
(60,417,655)
(413,757)
2,769,199
(58,235,018)

Jumlah

Bersih
Rp'000
95,482,932
59,763,781
13,414,622
2,006,314
1,956,464
172,624,113

(8,776,479)
503,711
2,494,661
1,213,526
(1,648,760)
(6,213,341)
166,410,772

30 Juni 2014

Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah
Perubahan liabiltas asuransi
Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lainnya
Sub Jumlah

Klaim bruto
Rp'000

Klaim
reasuransi
Rp'000

79,096,877
51,987,233
4,101,989
1,659,450
172,877
137,018,426

(1,343,939)
(42,630)
(770,678)
(301,996)
(158,165)
(2,617,408)

8,782,312
(219,992)
3,494,228
(1,466,280)
(57,045)
10,533,223

Jumlah

(472,090)
(13,999)
(292,167)
257,475
119,662
(401,119)

Bersih
Rp'000
77,752,938
51,944,603
3,331,311
1,357,454
14,712
134,401,018

8,310,222
(233,991)
3,202,061
(1,208,805)
62,617
10,132,104
144,533,122

50

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Rincian klaim bruto dari pihak berelasi untuk 30 Juni 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
30 Juni
2015
Rp'000
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT

B ank Pan Indonesia T bk


C lipan F inance Indonesia Tbk
B ank Panin S yariah
V erena Multi F inance Tbk
F am lee Invesco
W ism a J aya Artek
P aninvest Tbk

J um lah

30 Juni
2014
Rp'000

84,011,047
15,140,551
987,817
352,217
19,974
17,778
-

70,351,728
11,341,367
312,025
5,463
510,909

100,529,384

82,521,492

24. HASIL INVESTASI


30 Juni
2015
Rp'000
Bunga deposito berjangka,
reksadana dan obligasi
Keuntungan yang belum direalisasi
dari nilai wajar efek diperdagangkan
Keuntungan penjualan obligasi dan saham
Keuntungan selisih kurs mata uang asing
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi
Dividen saham PT Asuransi Maipark Indonesia
Lainnya

30 Juni
2014
Rp'000

71,112,707
(4,325,417)
12,621,118
56,699
-

Jumlah

79,465,107

25. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN BERSIH


30 Juni
2015
Rp'000
Hasil administrasi polis
Keuntungan (kerugian) kurs mata
uang asing - bersih
Jasa giro
Lainnya
Jumlah

2,245,790
1,333,592
328,458
(1,775,088)
2,132,752

51

30 Juni
2014
Rp'000
1,032,022
(13,086)
120,457
414,275
1,553,668

52,247,223
1,960,183
(471,582)
(204,003)
176,345
53,708,166

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
26. BEBAN KOMISI NETO
30 Juni
2015
Rp'000

30 Juni
2014
Rp'000

22,412,945
2,144,117
1,073,815
(4,069,750)
(297,642)
21,263,485

10,839,418
3,131,886
525,185
84,621
394,031
14,975,141

Kendaraan bermotor
Kesehatan dan Kecelakaan diri
Pengangkutan
Kebakaran
Lainnya
Jumlah

27. BEBAN USAHA

Tenaga ke rja
Gaji dan upah
Tunjang an ha ri ra ya dan b onus
Tunjang an PPh ka ryawan
Pendidikan da n pe la tihan
Imbalan pasca kerja
L embu r
Seraga m karyawan
Beban kesehatan
L ainnya
J umlah Tenaga Ke rja

30 Jun i
2015
Rp'0 00

3 0 Juni
2014
Rp'000

28,004,382
10,135,425
6,750,000
4,452,323
3,037,294
1,323,053
435,712
208,469
3,187,369
57,534,027

16,281,981
8,250,000
6,000,000
684,091
2,456,032
711,889
425,135
14,707
1,849,522
36,673,357

5,872,539
4,589,255
4,285,999
1,932,560
1,584,075
1,459,560
392,987
251,022
8,584,487

5,249,097
3,045,024
2,708,102
1,205,085
1,104,610
1,038,321
241,578
195,125
4,594,888

86,486,511

56,055,187

Penyusuta n (C atatan 10)


Pema sara n
Sewa
J asa profes io nal
Perlengk apan kantor
Telepon, telek s dan faksimili
Perbaikan d an pe meliharaan
Perjalanan
Lainn ya
J umlah

28. PAJAK PENGHASILAN


Beban (manfaat) pajak terdiri dari:
30 Juni
2015
R p '0 0 0
P a ja k k in i
P a j a k ta n g g u h a n

( 1 0 ,0 1 1 , 6 9 3 )
2 ,3 0 3 , 3 4 2
( 7 ,7 0 8 , 3 5 1 )

52

3 0 Ju n i
201 4
R p '0 0 0
1 ,6 1 1 ,1 9 3
3 6 6 ,9 6 6
1 ,9 7 8 ,1 5 9

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena
pajak adalah sebagai berikut:
30 Juni
2015
Rp'000
Laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi

107,880,063

30 Juni
2014
Rp'000

60,742,712

Perbedaan temporer:
Beban imbalan pasca kerja
Premi yang belum merupakan pendapatan
Pembayaran pokok SGU
Penyusutan aktiva tetap SGU
Sewa pembiayaan
Jumlah

3,037,295
6,274,101
(200,000)
134,003
9,245,399

Perbedaan yang tidak dapat


diperhitungkan menurut fiskal:
Tunjangan asuransi karyawan
Pemeliharaan kendaraan
Penyusutan Aktiva Tetap
Kesejahteraan karyawan
Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi
Jasa giro
Bunga deposito, reksadana dan
obligasi
Lain-lain
Jumlah

11,989
54,672
149,468
1,003,988

Laba (Rugi) Kena Pajak

2,456,032
(3,917,091)
(166,667)
159,865
(1,467,861)

14,707
41,141
23,599
919,095

(56,699)
(328,458)

204,003
(120,457)

(79,595,785)
1,682,136
(77,078,689)

(53,912,169)
(52,830,081)

40,046,773

6,444,770

Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:


Beban pajak kini dengan tarif 25%
Dikurangi pembayaran pajak di muka
Pasal 25

10,011,693

Utang Pajak Kini (Pajak Dibayar Dimuka)

53

1,611,193

(8,746,870)

(9,614,021)

1,264,823

(8,002,828)

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Pajak Tangguhan
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
R e k l a s d a ri P T
P a n in I n s u r a n c e
31 D es 2 014
R p '0 0 0

31 D es 14
R p '0 0 0
L i a b i li t a s im b a l a n p a s c a k e r ja
P e n y is i h a n k e ru g i a n n il a i
K la i m y a n g t e r ja d i n a m u n b e l u m
d i la p o r k a n
A se t s e w a p e m b ia y a a n
P re m i y a n g b e l u m m e r u p a k a n p e n d a p a t a n (1
A k t iv a T e t a p
K e r u g i a n ( k e u n tu n g a n ) y a n g b e l u m
d i re a l is a s i a t a s p e r u b a h a n n il a i
w a j a r e f e k t e r s e d i a u n t u k d ij u a l

9 ,0 3 3 ,3 4 9
1 ,6 3 3 ,1 5 3

1 ,3 7 6 ,1 3 3
7 5 ,0 0 0

2 ,2 8 7 ,2 5
( 8 ,9 7
0 ,6 5 4 ,5 5
( 1 3 8 ,2 0

2 1 6 ,0 0 6
6 ,3 6 4 ,1 5 2
-

J u m la h

2 ,1 5 2 ,0 1 1

0
6)
8)
7)

8 ,0 3 1 ,2 9 1

D i k r e d it k a n
(d ibe b an k an )
k e la p o r a n la b a
r u g i k o m p r e h e n s if
R p '0 0 0
7 5 9 ,3 2 4
(98 6)
1 , 5 4 5 ,0 0 4
-

2 , 3 0 3 ,3 4 2

30 Juni 20 15
R p '0 0 0
1 1 , 1 6 8 ,8 0 6
1 ,7 0 8 ,1 5 3
2 ,5 0 3
(9
(2 , 7 4 5
(138

,2 5 6
,9 6 2 )
,4 0 2 )
,2 0 7 )

1 2 , 4 8 6 ,6 4 4

29. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI


Sifat Pihak Berelasi
a. Pihak-pihak yang pemegang sahamnya dan/atau manajemennya sama dengan Perusahaan,
yaitu: PT Panin Financial Tbk (Panin Financial), PT Panin Dai-chi Life Tbk (d/h PT Panin Life
Tbk), PT Panin Sekuritas Tbk (Panin Sekuritas), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI),
PT Laksayudha Abadi (Laksayudha), PT Terminal Builders, PT Amana Jaya dan PT Verena
Multi Finance (VMF), Bank Panin Syariah (BPS), PT Wisma Jaya Artek, PT Famlee Invesco,
PT Bank ANZ Indonesia Tbk, PT Panin Asset Management.
b. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin) merupakan pemegang saham Perusahaan.
Transaksi Pihak Berelasi
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, dimana Manajemen berpendapat transaksi dengan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama
sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga, yang meliputi antara lain:
a. Perusahaan menempatkan giro dan deposito pada Bank Panin, yang dicatat sebagai bagian dari
akun kas dan bank, yang meliputi 2,57% dan 3,75% dari jumlah aset masing-masing pada
tanggal 30 Juni 2015 dan 2014.
b. Perusahaan mempunyai efek tersedia untuk dijual dan diperdagangkan dari Bank Panin dan
VMF yang meliputi 3,06% dan 4,90% jumlah aset masing-masing pada tanggal 30 Juni 2015
dan 2014.
c. Perusahaan menyewa ruang kantor dari pihak berelasi yang meliputi 3,41% dan 4,48% dari
jumlah beban usaha masing-masing pada tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 (Catatan 27), dengan
rincian sebagai berikut:

54

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
30 Juni
2015
Rp'000

30 Juni
2014
Rp'000

PT Bank Pan Indonesia Tbk


PT Terminal Builders
PT Amana Jaya

1,167,469
1,785,600
-

1,151,713
1,308,294
49,744

Jumlah

2,953,069

2,509,751

d. Perusahaan menggunakan jasa kustodian Bank Panin. Beban yang dibayar atas transaksi
tersebut pada tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 39.217 ribu dan Rp
40.319 ribu atau meliputi 0,045% dan 0,072% dari jumlah beban usaha (Catatan 27).
e. Perusahaan memiliki utang sewa pembiayaan kepada CFI sebesar Rp 633.323 ribu atau
meliputi 0,05% dari jumlah liabilitas pada tanggal 30 Juni 2015 (Catatan 27).
30. INFORMASI SEGMEN
Perusahaan melaporkan segmen-segmen berdasarkan bisnis asuransi, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Kendaraan bermotor
Kesehatan dan kecelakaan diri
Kebakaran
Pengangkutan
Lain-lain

55

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Berikut ini adalah segmen operasi berdasarkan bisnis asuransi:
30 Juni 2015
Kendaraan
bermotor
Rp'000
Pendapatan
Premi neto
Perubahan bruto liabilitas premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan
Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan
Jumlah pendapatan
Beban
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas asuransi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi
Beban usaha
Beban komisi neto
Jumlah beban

Kesehatan dan
Kecelakaan diri
Rp'000

160,693,406
(5,626,447)

Kebakaran
Rp'000

Pengangkutan
Rp'000

45,104,657
14,148,006

(1,908,005)

(21,994,322)

84,580,131

37,258,341

13,250,159

9,976,961

2,132,752
382,040,832

95,482,932
(8,602,881)

59,763,781
502,918

13,414,622
62,912,316

2,006,314
1,627,283

1,956,464
(4,417,959)

172,624,113
52,021,677

(173,598)

793

(60,417,655)

2,769,199

2,144,117
62,411,609

(4,069,750)
11,839,533

(58,235,018)
86,486,511
21,263,485
274,160,768

155,377,381

22,412,945
109,119,398

(704,612)

(413,757)
1,073,815
4,293,655

8,677,643
9,234,441

310,540,822
22,133,791

(7,935,123)

(32,231,640)
79,465,107

(297,642)
10,062

Laba sebelum pajak


Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan
Laba bersih
Laba (rugi) yang belum direalisasi
dari pemilikan efek tersedia untuk dijual
Jumlah laba komprehensif
Aset dan Liabilitas
Aset segmen
Piutang premi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi
Piutang reasuransi
Cadangan kerugian penurunan nilai Aset reasuransi
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah aset
Liabilitas segmen
Utang klaim
Utang reasuransi
Liabilitas asuransi
Estimasi Liabilitas Klaim
Pendapatan premi ditangguhkan
Premi yang belum merupakan pendapatan
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah liabilitas
Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)
Pengeluaran modal
Penyusutan

Jumlah
Rp'000

87,179,362
(691,226)

310,422

8,885,754
5,069,017

Lainnya
Rp'000

107,880,064
(7,708,351)
100,171,713
(10,369,436)
89,802,277

20,506,422

22,580,157

40,911,143

3,583,130

24,918,518

112,499,370

1,215,980

69,103

7,703,019

35,254

(4,422,092)
10,574,776

159,942,448

997,535

99,152,848

(4,422,092)
19,598,132
(2,210,522)
271,673,821

7,135,252

4,445,738

28,857,654

27,094,998

208,556,610

4,615,919

130,224,050

2,177,350,151
2,574,488,860

1,404,815
1,051,603

117,581
225,511

1,058,884
23,479,124

8,714
-

1,024,839
25,551,942

3,614,833
50,308,180

63,813,336
214,264,602
166,452,560

15,566,443
3,001,694
23,702,269

114,539,247
71,488,809
119,225,579

4,578,821
2,195,084

92,466,766
850,044
29,895,760

290,964,613
289,605,149
341,471,252

446,986,916

42,613,498

329,791,643

6,782,619

149,789,351

183,191,313
1,159,155,340

3,775,420
5,872,539

56

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
30 Juni 2014
Kendaraan
bermotor
Rp'000
Pendapatan
Premi neto
Perubahan bruto liabilitias premi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas premi
Hasil investasi yang tidak dapat dialokasikan
Penghasilan lain-lain bersih yang tidak
dapat dialokasikan
Jumlah pendapatan
Beban
Klaim neto
Perubahan bruto liabilitas asuransi
Bagian reasuransi atas perubahan bruto
liabilitas asuransi
Beban usaha
Beban komisi neto
Jumlah beban

Kesehatan dan
Kecelakaan diri
Rp'000

128,848,435
(5,163,153)

84,870,023
(4,325,518)

1,092,780

Kebakaran
Rp'000

Pengangkutan
Rp'000

Lainnya
Rp'000

12,334,025
(6,276,764)

4,283,048
(161,201)

2,550,280
(1,595,364)

42,335

4,016,357

139,174

389,871

124,778,062

80,586,840

10,073,618

4,261,021

1,344,787

1,553,668
276,306,162

77,752,938
8,782,312

51,944,603
(219,992)

3,331,311
3,494,228

1,357,454
(1,466,280)

14,712
(57,045)

134,401,018
10,533,223

(472,090)

(13,999)

257,475

119,662

525,185
673,834

394,031
471,360

(401,119)
56,055,187
14,975,141
215,563,450

10,839,418
96,902,578

3,131,886
54,842,498

(292,167)
84,621
6,617,993

Laba sebelum pajak


Beban pajak yang tidak dapat
dialokasikan
Laba bersih
Beban (manfaat) pajak penghasilan sehubungan
dengan pendapatan komprehensif lain
Jumlah laba komprehensif
Aset dan Liabilitas
Aset segmen
Piutang premi
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang premi
Piutang reasuransi
Cadangan kerugian penurunan nilai Aset reasuransi
Aset yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah aset
Liabilitas segmen
Utang klaim
Utang reasuransi
Liabilitas asuransi
Estimasi Liabilitas Klaim
Liabilitas manfaat polis masa depan
Premi yang belum merupakan pendapatan
Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan
Jumlah liabilitas
Informasi Segmen Lainnya
(yang tidak dapat dialokasikan)
Pengeluaran modal
Penyusutan

Jumlah
Rp'000

232,885,811
(17,522,000)
5,680,517
53,708,166

60,742,712
(1,978,159)
58,764,553
5,655,503
64,420,056

14,768,054

(20,135,483)

953,025

2,444,061

18,165,140

178,686

(19,956,797)

6,399,752

2,221,573

1,511,231

4,765,127

1,990,737

1,205,299

(3,049,055)
3,438,618

13,752,860

361,665

1,870,750

(3,049,055)
7,587,679
(1,072,825)
18,608,022

22,143,349

3,788,537

3,771,544

1,523,455,659
1,550,294,607

61,191
228,483

23,665
-

3,714,038

35,133

5,663
239,771

90,519
4,217,425

77,542,878
175,236,162
132,558,250

13,178,049
77,039
21,291,798

33,049,550
9,805,827
25,511,607

1,081,165
1,152,061

1,040,045
53,036
3,267,878

125,891,687
185,172,064
183,781,594

385,626,964

34,570,551

72,081,022

2,268,359

4,606,393

166,588,321
665,741,610

19,266,032
5,249,096

57

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
3 0 Juni 20 15
M ata Uang
Asing
Ase t
Ka s dan ban k
Investasi
Piutang premi

Piutang re asuransi
Piutang hasil investasi
Ase t reasuran si
P rem i b elu m merup akan
p enda pata n

E stim asi liabilita s klaim

USD
USD
USD
S GD
E UR
JPY
A UD
MY R
CNY
USD
S GD
USD

92 ,245 .83
4 ,817 ,311 .80
2 ,915 ,138 .32
1 ,556 .86
4 ,259 .58
163 ,276 .25
617 .04
4 ,253 .68
87 .84
426 ,582 .28
3 ,628 .91
35 ,970 .10

1,22 9,82 1
6 4,22 4,40 1
3 8,86 4,62 4
1 5,40 5
6 3,55 2
1 7,79 1
6,30 5
1 5,00 3
19 2
5,68 7,19 5
3 5,90 7
47 9,55 3

CHF
E UR
JPY
S GD
USD
S GD
USD

150 .67
4 ,006 .90
61 ,211 .03
5 ,061 .00
260 ,013 .64
718 .17
543 ,683 .92

2,16 7
5 9,78 2
6,67 0
5 0,07 7
3,46 6,50 2
7,10 6
7,24 8,39 4

Jum la h Ase t
Liabilita s
Utan g rea su ra nsi

Utan g p aja k

Utan g lain-lain
Utan g kom isi
Liabilitas a su ra nsi
P rem i b elu m merup akan
p enda pata n

E stim asi liabilita s klaim

Ekuiva len
Rp'00 0

12 1,48 0,44 5
USD
S GD
E UR
JPY
USD
S GD
E UR
JPY
A UD
MY R
CNY
USD
USD

2 ,299 ,748 .33


151 .36
1 ,403 .87
8 ,239 .96
892 .75
10 .21
5 .40
0 .15
1 .61
25 .72
0 .75
1 ,541 .31
2 ,713 .87

3 0,66 0,24 5
1,49 8
2 0,94 6
89 8
1 1,90 2
10 1
81
0
16
91
2
2 0,54 9
3 6,18 1

A UD
CHF
CNY
E UR
GBP
JPY
MY R
S GD
USD
S GD
USD

266 .52
177 .28
24 .82
6 ,472 .12
91 .66
173 ,230 .85
2 ,890 .94
30 ,761 .96
1 ,122 ,251 .71
1 ,960 .04
1 ,438 ,199 .55

2,72 3
2,54 9
54
9 6,56 3
1,92 2
1 8,87 5
1 0,19 6
30 4,37 8
1 4,96 1,86 0
1 9,39 4
1 9,17 4,07 6

Jum la h Liabilita s

6 5,34 5,10 0

Jum la h Ase t B ersih

5 6,13 5,34 5

58

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai
berikut:
30 Ju n i

M a ta U a n g A s in g
1 USD
1 JP Y
1 SG D
1 EU R

2015
Rp

2014
Rp

1 3,3 32 .0 0
1 08 .9 6
9,8 94 .6 2
1 4,9 19 .8 6

1 1 ,9 69 .0 0
1 18 .1 5
9 ,5 82 .5 0
1 6 ,3 32 .9 1

32. INFORMASI LAINNYA


a. Analisis Kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003
tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang
dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat
wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari risiko kerugian yang
mungkin timbul sebagai akibat dari deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban.
Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman
subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan. Pada tahun 2007, Perusahaan telah
menghitung batas Solvabilitas dengan menggunakan petunjuk perhitungan RBC yang
dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK), dimana pada tahun 2008,
peraturan ini diganti dengan peraturan dari Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga
Keuangan (Bapepam LK).
Batas tingkat solvabilitas minimum dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan
pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara proyeksi arus kekayaan dan kewajiban,
ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap jenis mata uang,
perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan,
ketidakcukupan premi akibat perbedaan hasil investasi yang diasumsikan dalam penetapan
premi dengan hasil investasi yang diperoleh, ketidakmampuan pihak reasuradur untuk
memenuhi kewajiban membayar klaim dan deviasi lainnya yang timbul dari pengelolaan
kekayaan dan kewajiban.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung sesuai
dengan Peraturan Bapepam LK No. PER-02/BL/2009 dan Keputusan DJLK Np.
3607/LK/2007 tanggal 19 Agustus 2004 adalah sebesar 567% dan 462%.
Perhitungan analisis kekayaan dan batas tingkat solvabilitas Perusahaan disajikan dalam daftar
II dan III.

59

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
b. Rasio Keuangan
30 Jun i
2015
Rasio investasi te rhadap ca dangan
tek nis ditam bah 25% m odal
s endiri
Rasio p rem i neto terh adap prem i bruto
Rasio p rem i neto terh adap mod al s endiri
Rasio p rem i tidak langsu ng terha dap
p rem i langs ung

30 Jun i
2 014

228.30%
64.96%
20.44%

286.36%
86.24%
28.01%

2.27%

2.82%

33. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO


MODAL

a. Manajemen risiko modal


Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk
melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang
saham. Struktur modal Perusahaan terdiri dari investasi (catatan 6), kas dan bank (catatan 5)
dan ekuitas pemegang saham, yang terdiri dari modal yang ditempatkan dan tambahan modal
disetor (catatan 20).
Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan.
Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan
risiko yang berhubungan.

b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan


Tujuan dari kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan secara keseluruhan adalah
memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan
pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing
dan risiko tingkat bunga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan
pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
Sebagai perusahaan terbuka, perusahaan wajib untuk menerapkan prinsip-prinsip Good
Corporate Governace. Perusahaan secara konsisten memberi perhatian penuh dan
melaksanakan analisa risiko yang mempunyai dampak terhadap kelangsungan operasional
Perusahaan dengan melakukan pengamatan, identifikasi, pengelolaan dan pengendalian risiko.
i.

Risiko pasar
Aktivitas Perusahaan terekspos terutama untuk risiko keuangan atas perubahan nilai tukar
mata uang asing dan suku bunga.

Manajemen risiko mata uang asing


Perusahaan terkena risiko mata uang asing sehubungan dengan eksposur mata uang
asing. Fluktuasi yang timbul dari perubahan kurs mata uang asing umumnya dikelola
dengan cara mencocokkan liabilitas dengan aset mata uang yang sama sehingga
memastikan bahwa setiap eksposur terhadap mata uang asing luar negeri
diminimalkan. Liabilitas asuransi dan lainnya dari Perusahaan yang sebagian besar

60

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
dinyatakan dalam IDR, USD, EUR, JPY dan SGD dicocokkan dengan aset dalam IDR,
USD, EUR, JPY dan SGD.
Risiko pengelolaan dana dilakukan melalui dua pendekatan, yang pertama adalah
manajemen arus kas dengan mempersingkat waktu penagihan premi sehingga dana
dapat lebih cepat diinvestasikan. Kedua untuk mengantisipasi perubahan ekonomi
global dan lokal, perubahan situasi politik, perubahan peraturan dan faktor lain yang
dapat mempengaruhi keamanan investasi, Perusahaan menempatkan investasinya pada
portofolio yang berimbang dengan berbagai instrumen seperti deposito berjangka,
obligasi, reksadana dan menghindari investasi yang berisiko tinggi.
Risiko yang timbul dari perubahan nilai tukar mata uang diminimalkan dengan
menjaga cadangan dalam mata uang asing sebesar liabilitas Perusahaan dalam mata
uang tersebut.

Manajemen risiko tingkat bunga dan risiko pasar lainnya


Perusahaan memiliki eksposur atas dampak perubahan tingkat bunga dan risiko pasar
lainnya sehubungan dengan investasi Perusahaan seperti efek utang, saham dan
reksadana. Untuk mengelola risiko-risiko ini, Perusahaan mendiversifikasi portofolio
investasi dan melaksanakan analisa sensitivitas.
Sensitifitas Suku Bunga
Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan
perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai
wajar dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas
tingkat suku bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
Sensitifitas Harga Pasar

Analisa sensitivitas harga pasar digunakan untuk menganalisis dampak


kemungkinan perubahan harga pasar terhadap laba atau rugi dan ekuitas.
Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan harga pasar
didasarkan pada rata-rata pergerakan harga pasar historis dengan
mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
ii. Manajemen risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa suatu pihak untuk suatu instrumen keuangan akan
menyebabkan kerugian finansial bagi pihak lain karena gagal untuk melaksanakan
kewajiban. Berikut ini adalah kebijakan dan prosedur yang diterapkan untuk mengurangi
eksposur Perusahaan terhadap risiko kredit:
Kebijakan risiko kredit untuk keseluruhan Perusahaan mendefinisikan apa yang merupakan
risiko kredit bagi Perusahaan. Kepatuhan terhadap kebijakan tersebut dipantau dan
eksposur dan pelanggaran dilaporkan kepada Direksi.
Risiko kredit dari aset keuangan terutama yang melekat pada piutang premi dan piutang
reasuransi umumnya dicatat pada nilai tercatat, yaitu setelah dikurangi penyisihan. Batas
bersih yang diperbolehkan ditetapkan untuk setiap counterparty atau kelompok
counterparty dalam hubungannya dengan deposito tunai. Eksposur risiko kredit dihitung
secara teratur dan dibandingkan dengan batas kredit resmi sebelum transaksi lebih lanjut

61

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
dilakukan dengan counterparty masing-masing.
Dalam mengelola risiko kredit, Perusahaan bertransaksi antara Perusahaan dengan
counterparty menurut panduan ketat yang meliputi batas-batas dan syarat dan tidak
mengharapkan counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat akan tidak dapat
memenuhi kewajibannya.
Risiko kredit dalam hal piutang premi dan piutang reasuransi secara aktif dimonitor.
Kontrol ketat diselenggarakan atas eksposur counterparty. Bisnis dilakukan dengan
counterparty yang memiliki peringkat kredit yang kuat dan konsentrasi risiko dihindari
dengan batas kepatuhan terhadap batasan counterparty yang ditetapkan setiap tahun oleh
manajemen dan dewan direksi secara teratur. Penyisihan untuk utang ragu-ragu secara
formal dinilai oleh manajemen 4 kali setahun.
a. Kualitas kredit berdasarkan kelas aset keuangan
Terdapat empat peringkat piutang premi dan piutang reasuransi yang dimiliki
Perusahaan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang, kualitas rendah dan penurunan nilai.
Kualitas tinggi memiliki jumlah hari tunggakan 0-90 hari, kualitas sedang memiliki
jumlah hari tunggakan 91-180 hari, kualitas rendah memiliki jumlah hari tunggakan
181-360 hari dan penurunan nilai memiliki jumlah hari tunggakan >360 hari.
Dalam menentukan peringkat untuk investasi tersedia untuk dijual dan diperdagangkan,
Perusahaan menggunakan peringkat risiko kredit yang diterbitkan oleh Pefindo.
Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian investasi tersedia untuk dijual dan
diperdagangkan, yaitu kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas
tinggi memiliki peringkat idAAA idA, kualitas sedang memiliki peringkat idBBB
idB dan kualitas rendah tidak memiliki peringkat.
Perusahaan menggunakan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
sebagai dasar peringkat risiko kredit dalam menentukan peringkat untuk deposito
berjangka. Perusahaan memiliki tiga kualitas penilaian deposito berjangka, yaitu
kualitas tinggi, kualitas sedang dan kualitas rendah. Kualitas tinggi memiliki CAR >
10%, kualitas sedang memiliki CAR 8% - 10% dan kualitas rendah memiliki CAR <
8%.
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit atas instrumen keuangan berdasarkan
kelas dengan risiko kredit (jumlah yang disajikan adalah bruto dengan cadangan
kerugian penurunan nilai).
Kualitas Tinggi
Rp'000
Deposito berjangka
Tersedia untuk dijual

Kualitas Sedang
Rp'000

1,099,808,372

319,700,000

316,282,656

Piutang premi

90,263,090

22,236,280

Piutang reasuransi

15,023,063

3,871,351

Piutang pegawai
Aset lain-lain
Jumlah

31,589,784
1,556,384,309

Penurunan nilai
Rp'000

347,595

356,123

342,390,287

62

Kualitas Rendah
Rp'000

347,595

356,123

Tidak memiliki
kualitas
Rp'000
25,608,000

Jumlah
Rp'000
1,099,808,372
661,590,656

112,499,370

19,598,132

5,194,911
30,802,911

5,194,911
31,589,784
1,930,281,225

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
34. MANAJEMEN RISIKO ASURANSI
a. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko untuk mengurangi risiko asuransi
Strategi underwriting
Strategi underwriting perusahaan adalah untuk mencari keberagaman untuk memastikan
portofolio yang seimbang. Setiap tahun, departemen underwriting mempersiapkan rencana
bisnis yang menetapkan kelas bisnis dan sektor industri di mana Perusahaan siap untuk
menanggung. Strategi ini mengalir ke underwriter individu melalui rincian otoritas
underwriting yang menetapkan batas bahwa setiap underwriter dapat membuat berdasarkan
batas, ukuran, kelas bisnis dan industri untuk memastikan pemilihan risiko yang tepat dalam
portofolio bisnis yang akan ditanggung.
Untuk kontrak asuransi umum yang umumnya memiliki jangka waktu satu tahun, departemen
underwriting memiliki hak untuk menolak pembaharuan atau perubahan syarat dan ketentuan
kontrak pada pembaharuan.
Kinerja dan kepatuhan departemen underwriting terhadap pedoman underwriting/ batasan
kewenangan tersebut diukur secara bulanan dan dibahas pada pertemuan rencana aksi korporasi
bulanan.
Strategi reasuransi
Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko yang ditanggung untuk mengendalikan eksposur
dari kerugian dan melindungi sumber daya modal. Perusahaan membeli kombinasi perjanjian
non-proporsional untuk mengurangi eksposur bersih untuk setiap peristiwa tunggal. Selain itu,
underwriter diperbolehkan untuk membeli reasuransi fakultatif pada kondisi-kondisi tertentu.
Semua pembelian reasuransi fakultatif tunduk pada pra-persetujuan dan total pengeluaran
reasuransi fakultatif selalu dimonitor.
Asuransi yang diberikan mengandung risiko kredit dan penggantian reasuransi tersebut
dilaporkan setelah cadangan penurunan nilai sebagai akibat dari pengakuan aset yang terjadi.
Perusahaan memantau kondisi keuangan reasuradur dan meninjau perjanjian reasuransi secara
berkala.
b. Syarat dan kondisi kontrak asuransi
Fitur produk
Perusahaan memiliki berbagai kebijakan asuransi umum mengasuransikan berbagai risiko dari
kelas bisnis pengangkutan, kebakaran, kendaraan bermotor, kesehatan dan kecelakaan diri dan
lain-lain. Mayoritas klaim diselesaikan dan diselesaikan dalam waktu 3 tahun setelah kejadian.
Pengelolaan risiko
Risiko utama yang terkait dengan asuransi umum adalah risiko underwriting, risiko kompetitif
dan risiko pengalaman klaim (termasuk variabel kejadian bencana alam). Perusahaan juga
dapat terkena risiko tindakan tidak jujur oleh pemegang polis.
Risiko underwriting adalah risiko bahwa Perusahaan tidak membebankan premi yang memadai
sesuai dengan risiko yang dijamin. Risiko pada kebijakan apapun akan bervariasi sesuai dengan
faktor-faktor seperti lokasi, penilaian keamanan di tempat, usia properti, kendaraan dan lainlain.

63

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


Catatan Atas Laporan Keuangan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
Serta Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2015 dan 2014
Risiko asuransi dikelola terutama melalui harga perkiraan, desain produk, seleksi risiko,
strategi investasi yang tepat, penilaian dan reasuransi. Oleh karena itu Perusahaan memonitor
dan bereaksi terhadap perubahan dalam ekonomi umum dan lingkungan komersial di mana
Perusahaan beroperasi.
c. Konsentrasi risiko asuransi
Kunci utama dari risiko asuransi yang dihadapi oleh Perusahaan adalah tingkat konsentrasi
risiko asuransi yang mungkin terjadi pada suatu kejadian atau serangkaian kejadian bisa
berdampak signifikan pada liabilitas perusahaan. Konsentrasi tersebut dapat timbul dari
kontrak asuransi tunggal atau melalui sejumlah kecil kontrak terkait, dan berhubungan dengan
situasi di mana liabilitas yang signifikan yang mungkin muncul. Sebuah aspek penting dari
konsentrasi risiko asuransi adalah bahwa hal itu mungkin timbul dari akumulasi risiko dalam
sejumlah kelas individu atau kontrak tranche.
Konsentrasi risiko dapat muncul di peristiwa yang tingkat keparahannya tinggi dan frekuensi
rendah, seperti bencana alam dan dalam situasi di mana underwriting memihak terhadap
kelompok tertentu, seperti tren geografis atau demografis tertentu atau kelompok dari
perusahaan tertentu yang memiliki pemegang saham yang sama.
Metode utama perusahaan dalam mengelola risiko ini adalah sebagai berikut:
Pertama, risiko dikelola melalui prosedur underwriting yang tepat. Underwriter tidak diizinkan
untuk menanggung risiko kecuali keuntungan yang diharapkan sepadan dengan risiko yang
ditanggung.
Kedua, risiko dikelola melalui penggunaan reasuransi. Perusahaan membeli perlindungan
excess of loss dan perjanjian treaty dengan reasuradur terkemuka yang memberikan
perlindungan pada bisnis asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan di atas retensi bersih risiko
tertentu. Biaya dan manfaat terkait dengan program reasuransi ditinjau secara berkala.

64

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


DAFTAR I : PENDAPATAN, BEBAN DAN HASIL UNDERWRITING
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 DAN 2014

Kendaraan bermotor
2015
2014
Rp'000
PENDAPATAN UNDERWRITING
Pendapatan premi
Premi bruto
185,842,888
Potongan premi
Premi reasuransi
Penurunan (kenaikan) premi yang
belum merupakan pendapatan

Rp'000

Kebakaran
2015
2014
Rp'000

Rp'000

Pengangkutan
2015
2014
Rp'000

Kesehatan dan kecelakaan diri


2015
2014

Rp'000

Lainnya
2014

2015

2014

Rp'000

Rp'000

Rp'000

Rp'000

159,256,943

120,107,036

29,857,483

11,374,856

6,194,197

94,664,351

86,045,963

(21,254,504)
(3,894,978)

(27,433,486)
(2,975,022)

(4,618,496)
(70,383,883)

(1,036,891)
(16,486,567)

(689,815)
(1,799,287)

(240,929)
(1,670,220)

(3,782,052)
(3,702,936)

(971,409)
(204,531)

(5,316,024)

(4,070,373)

(7,846,316)

(2,260,407)

4,364,405

(22,027)

(2,599,231)

(4,283,183)

1,299,317

37,258,341

10,073,618

13,250,159

4,261,021

84,580,132

80,586,840

9,976,959

Jumlah Pendapatan Underwriting 155,377,382

124,778,062

Jumlah

2015

33,329,648

5,944,912

445,318,779

287,299,498

(30,834,573)
(103,943,384)

(29,858,313)
(24,555,374)

(1,205,493)

(10,097,849)

(11,841,483)

1,344,787

300,442,973

221,044,328

137,018,426

(489,706)
(175,598)
(24,162,300) (3,219,034)

BEBAN UNDERWRITING
Beban klaim
Klaim bruto

97,408,051

79,096,877

37,600,257

4,101,989

2,031,418

1,659,450

60,146,043

51,987,233

16,216,373

172,877

213,402,142

Klaim reasuransi
Kenaikan (penurunan) estimasi

(1,925,118)

(1,343,939)

(24,185,635)

(770,678)

(25,104)

(301,996)

(382,262)

(42,630)

(14,259,910)

(158,165)

(40,778,029)

klaim retensi sendiri


Jumlah beban klaim
Beban Komisi Neto
Jumlah Beban Underwriting
HASIL UNDERWRITING

(8,776,479)

8,310,222

2,494,662

3,202,061

1,213,525

(1,208,805)

503,710

(233,991)

(1,648,759)

62,617

86,706,454
22,412,945

86,063,160
10,839,418

15,909,284
(4,069,750)

6,533,372
84,621

3,219,839
1,073,815

148,649
525,185

60,267,491
2,144,117

51,710,612
3,131,886

307,704
(297,642)

77,329
394,031

166,410,772
21,263,485

144,533,122
14,975,141

109,119,399

96,902,578

11,839,534

6,617,993

4,293,654

673,834

62,411,608

54,842,498

10,062

471,360

187,674,257

159,508,263

46,257,983

27,875,484

25,418,807

3,455,625

8,956,505

3,587,187

22,168,524

25,744,342

9,966,897

873,427

112,768,716

61,536,065

65

(6,213,341)

(2,617,408)
10,132,104

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


DAFTAR II : ANALISIS KEKAYAAN
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 31 DESEMBER 2014 dan 30 JUNI 2014

Kekayaan
yang
dibukukan
Rp'0 00
Investasi
Depo sito berjangka
Efek diperdagangkan
Efek tersedia untuk dijual
Pe nyertaan dalam bentuk saham
Ju mlah
Kas dan bank
Piutang premi - bersih
Piutang re asuransi - be rsih
Piutang peg awai
Aset pa ja k tang guhan
Aset tetap - bersih
Aset lain-lain
Jumlah

Ju mlah
Kas dan bank
Piutang premi - bersih
Piutang re asuransi - be rsih
Piutang peg awai
Aset pa ja k tang guhan
Aset tetap - bersih
Aset lain-lain
Jumlah

Kekayaan
yang
diperkenankan
Rp'0 00

1,099,808,3 72
156,583,509
661,590,656
109,276,429

119 ,600,002
5 ,449,489

980,208,370
156,583,509
661,590,656
103,826,940

2,027,258,9 66

125 ,049,491

1,902,209,475

20,856,8 69
108,077,278
289,061,431
5,194,9 11
12,486,6 44
79,962,9 77
31,589,7 84

30 ,274,278
2 ,633,591
5 ,194,911
12 ,486,644
16 ,258,257
23 ,512,034

20,856,869
77,803,000
286,427,840
63,704,720
8,077,750

2,574,488,8 60

215 ,409,206

2,359,079,654

Kekayaan
yang
dibukukan
Rp'0 00
Investasi
Depo sito berjangka
Efek diperdagangkan
Efek tersedia untuk dijual
Pe nyertaan dalam bentuk saham

30 Juni 2015
Kekayaa n
yan g tidak
diperkenan kan
Rp'000

31 Desember 2014
Kekayaa n
yan g tidak
diperkenan kan
Rp'000

Kekayaan
yang
diperkenankan
Rp'0 00

903,666,113
50,779,5 74
446,867,922
64,193,0 61

266 ,000,003
4
2
5 ,449,501

637,666,110
50,779,570
446,867,920
58,743,560

1,465,506,6 70

271 ,449,510

1,194,057,160

12,044,1 62
30,735,4 70
7,335,2 99
52,0 09
2,152,0 11
78,305,2 03
55,651,6 63
1,651,782,4 87

66

2 .00
8 ,049,500
(32 ,498,931)
52,009
2 ,152,011
14 ,600,483
49 ,704,473
313 ,509,057

12,044,160
22,685,970
39,834,230
63,704,720
5,947,190
1,338,273,430

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


DAFTAR II : ANALISIS KEKAYAAN
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015 31 DESEMBER 2014 dan 30 JUNI 2014

Kekayaan
yang
dibukukan
Rp'000
Investasi
Deposito berjangka
Efek diperdagangkan
Efek tersedia untuk dijual
Penyertaan dalam bentuk saham
Jumlah
Kas dan bank
Piutang premi - bersih
Piutang reasuransi - bersih
Piutang pegawai
Aset pajak tangguhan
Aset tetap - bersih
Aset lain-lain
Jumlah

30 Juni 2014
Kekayaan
yang tidak
diperkenankan
Rp'000

Kekayaan
yang
diperkenankan
Rp'000

817,198,800
35,308,000
463,185,760
64,025,191

344,860,000
5,449,500

472,338,800
35,308,000
463,185,760
58,575,691

1,379,717,751

350,309,500

1,029,408,251

9,628,345
1,716,072
55,509,854
71,390
79,903,600
23,747,595

16,861,650
18,412,725

9,628,345
1,716,072
52,621,624
63,041,950
5,334,870

1,550,294,607

388,543,495

1,161,751,112

67

2,888,230
71,390

P.T. ASURANSI MULTI ARTHA GUNA Tbk


DAFTAR III : PERHITUNGAN BATAS TINGKAT SOLVABILITAS
UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2015, 31 DESEMBER 2014 DAN 30 JUNI 2014

30 Juni 2015
Rp'000

31 Desember 2014
Rp'000

30 Juni 2014
Rp'000

Tingkat Solvabilitas
Kekayaan yang diperkenankan
Kewajiban

2,359,079,654
(1,159,155,340)

1,338,273,430
(617,447,272)

1,161,751,112
(665,741,610)

Jumlah Tingkat Solvabilitas

1,199,924,314

720,826,158

496,009,502

112,640,020

66,254,140

41,053,170

Batas Tingkat Solvabilitas Minimum


Kegagalan pengelolaan aset
Ketidakseimbangan antara proyeksi
arus aset dan liabilitas
Ketidakseimbangan antara nilai aset
liabilitas minimum berbasis risiko
Perbedaan antara beban klaim yang terjadi
dan beban klaim yang diperkirakan
Ketidakcukupan premi akibat perbedaan
hasil investasi
Resiko reasuransi
Resiko operasional
Jumlah Batas Tingkat Solvabilitas Minimum
Kelebihan Batas Tingkat Solvabilitas

4,481,870

4,009,440

3,413,030

86,483,160

59,187,960

60,953,260

7,606,870
386,210

1,057,330
289,300

1,371,860
626,110

211,598,130

130,798,170

107,417,430

988,326,184

590,027,988

388,592,072

Rasio Pencapaian Solvabilitas

567%

68

551%

462%

You might also like