Professional Documents
Culture Documents
DisusunOleh :
Kiki Agustin Hidayati
01.211.63429
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
RSUD Dr.ADHYATMA, MPH
2016
STATUS MAHASISWA
KEPANITRAAN ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN
: HNP
Nama Mahasiswa
NIM
: 01.211.6429
I.
IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Ny. K
Umur
: 55 tahun
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Alamat
: Semarang
Pekerjaan
: Penjual sayur
Dirawat di ruang
: Alamanda
Tanggal masuk RS
: 2 Mei 2016
II.
DAFTAR MASALAH
Nyeri pinggang menjalar
Hipestesi di lateral tungkai bawah kanan hingga ke jari-jari kaki
kanan
III.
ANAMNESA
berbaring disertai posisi kaki yang ditekuk. Pasien juga mengalami kebas di
bagian lateral tungkai bawah kanan hingga ke jari-jari kaki kanan. Kebas
dialami sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluh rasa nyeri pada ekstremitas
bawah terutama pada kaki disertai rasa tebal pada ujung-ujung jari kaki..
Pasien tidak ada mengalami keluhan buang air kecil maupun air besar. Tidak
ada trauma tulang belakang, demam, batuk lama, serta penurunan berat badan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat DM disangkal
Riwayat Penyakit Sosial Ekonomi
Untuk pengobatan biaya ditanggung oleh BPJS, orang tua tidak bekerja,
pasien dan suami bekerja sebagai penjual sayur.
: Lemas
Kesadaran compos mentis, GCS: E4V5M6
: Tekanan darah
: 125/101 mmHg
Nadi
: 72x/menit
Nafas
: 22x/menit
Suhu
: 36,2oC
: Mesosephal, Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
Kepala
Leher
Dada
tambahan (-).
Jantung
: Inspeksi
Abdomen
Palpasi
teraba
: Edema (-), atrofi otot ( - )
Ekstremitas
2. Status Neurologis:
Keadaan umum
: lemas
Kesadaran
Meningeal Sign
Kaku kuduk
: (-)
lasegue sign
: (-)
brudzinski 1
: (-)
brudzinski 2
: (-)
Refleks Fisiologis:
Bisep
: +2 / +2
Trisep
: + 2 / +2
Patella
: + 1 / +1
Achilles
: +1/+1
Refleks Patologis:
Babinski
: -/-
Chadodock
: -/-
Oppenheim
: -/-
Trommer
: -/-
d. Pemeriksaan motorik
5
5 Karena nyeri
Pemeriksaan sensorik
Nervi Cranialis
NI
Daya Penghidu
N II
Daya Penglihatan
Medan Penglihatan
Pengenalan warna
N III
Ptosis
Gerakan Mata
Ukuran Pupil
Bentuk Pupil
Refleks Cahaya
Refleks Akomodasi
N IV
Strabismus Divergen
Gerakan Mata Ke Lateral Bawah
Strabismus Konvergen
NV
Menggigit
Kanan
N
N
N
N
(-)
B
3 mm
Bulat
(+)
(+)
(-)
(+)
(-)
(+)
Kiri
N
N
N
N
(-)
B
3 mm
Bulat
(+)
(+)
(-)
(+)
(-)
(+)
Nervi Cranialis
Membuka Mulut
Sensibilitas Muka
Refleks Cornea
Trismus
N VI
Gerakan Mata Ke Lateral
Strabismus Konvergen
Diplopia
N VII
Kedipan Mata
Lipatan Nasolabial
Sudut Mulut
Mengerutkan Dahi
Mengerutkan Alis
Menutup Mata
Meringis
Menggembungkan Pipi
Daya Kecap Lidah 2/3 Depan
Kanan
(+)
N
(+)
(-)
(+)
(-)
(-)
(+)
Simetris
Simetris
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
Tidak
Kiri
(+)
N
(+)
(-)
(+)
(-)
(-)
(+)
N VIII
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tidak
Tes Rinne
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tidak
Tes Weber
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tidak
Tes Schwabach
dilakukan
Tidak
dilakukan
Tidak
Arkus Faring
dilakukan
N
dilakukan
N
Tidak
Tidak
Refleks Muntah
Suara Sengau
Tersedak
Denyut Nadi
dilakukan
(+)
(-)
(+)
72 x / menit
dilakukan
(+)
(-)
(+)
72 x / menit
Arkus Faring
Bersuara
Menelan
N
N
(+)
Memalingkan Kepala
susah
(+)
susah
(+)
Sikap Bahu
Mengangkat Bahu
N
(+)
N
(+)
N IX
NX
N XI
(+)
(+)
(+)
(+)
(+)
Tidak
N
N
sedikit (+)sedikit
Nervi Cranialis
N XII
Sikap Lidah
Kanan
Ditengah
Tremor Lidah
Menjulurkan Lidah
Kiri
(-)
Simetris
3. Pemeriksaan Khusus
Posisi terlentang
a.
Laseque
b.
Braggard
c.
Patrick
d.
Kontra Patrick
+/+/+/+/-
Posisi telungkup
Pasien sulit melakukan posisi telungkup
a.
b.
c.
d.
Posisi tegak
a. Deformitas :
b. Pelvis : dbn
c. Atrofi gluteal, paha, betis :
d. Spasme otot :
e. Gerakan aktif otot punggung :
f. Jongkok berdiri :
g. Berjalan jinjit atau tumit :
4. Pemeriksaan Penunjang
X Foto Lumbosacral AP Lateral:
Terdapat penyempitan pada discus intervertebralis pada L4-L5, L5-S1
IV.
RESUME
Ny. K datang ke IGD ( 2 Mei 2016 ) dalam keadaan sadar dengan
keluhan nyeri pinggang bawah sejak 1 bulan yang lalu sebelum ke rumah
sakit. Nyeri dirasakan tajam dan terlokalisir di pinggang bawah. Nyeri
dirasakan terus menerus sepanjang hari, tidak bergantung baik siang maupun
malam hari, pasien merasa susah untuk berjalan sehingga mengganggu
aktivitas. Nyeri dirasakan menjalar ke paha kanan bagian belakang, tungkai
bawah hingga jari-jari kaki kanan. Nyeri dirasakan semakin berat saat pasien
melakukan perubahan posisi ( tidur ke duduk atau duduk ke berdiri), saat
batuk, mengedan, dan bersin. Nyeri dirasakan berkurang dengan posisi
berbaring disertai posisi kaki yang ditekuk. Pasien juga mengalami kebas di
bagian lateral tungkai bawah kanan hingga ke jari-jari kaki kanan. Kebas
dialami sejak 2 hari yang lalu. Pasien mengeluh rasa nyeri pada ekstremitas
bawah terutama pada kaki disertai rasa tebal pada ujung-ujung jari kaki..
Pasien tidak ada mengalami keluhan buang air kecil maupun air besar. Tidak
ada trauma tulang belakang, demam, batuk lama, serta penurunan berat badan.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan Sensibilitas taktil, nyeri, dan suhu
Hipoestesia dermatom L4-S1 (Kanan), Lasegue (+/-), Bragard (+/-), Patrick
(+/-), Kontrapatrick (+/-), Spasme otot (+), Nyeri ketok (+), Nyeri tekan otot
paravertebra VL5-VS1, hasil X Foto Lumbosacral AP Lateral adalah terdapat
penyempitan pada discus intervertebralis pada L4-L5, L5-S1.
V.
DIAGNOSA
Diagnosis Klinik
Diagnosis topic
Diagnosis etiologic
VI.
:
:
INISIAL PLANNING
-
Farmaklogis
VII.
i. Ketorolac
2x30 mg
ii. Omeprazole
2x20 mg
2x2mg
PROGNOSIS
Ad vitam
: ad bonam
Ad functionam
: ad bonam
Ad sanationam
: ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
A.
PENGERTIAN
Nyeri pinggang bawah adalah gejala nyeri pinggang berkaitan dengan
Nukleus Osteoarthritis
Pulposus
30 50 tahun
Pinggang
Akut
Menurun
Meningkat
Meningkat
+
Hernia diskus
Hernia diskus
>50 tahun
Pinggang
Akut
Meningkat
Menurun
Menurun
+
Artritis sendi
Spinal Stenosis
>60 tahun
Tungkai
Buruk
Meningkat
Menurun
Menurun
+ dengan tekanan
+
Penyempitan kanal
Penyempitan kanal
HNP yang sering disebut pula sebagai slipped disc adalah terjebol atau
menonjolnya nukleus pulposus dari tempatnya semula melalui bagian terlemah
dari discus.
B.
ditunjukkan dengan adanya penonjolan ke spinal canal. Hal ini sering pula
disebut dengan bulge atau protrusion.
3)
fibrosus.
4)
annulus fibrosus dan menempati sisi luar dari discus yaitu pada spinalcanal.
Lokasi HNP dapat bermanifestasi pada keadaan klinis yang berbeda
tergantung dari arah ekstrusi dari nucleus pulposus:
1.
Bila menonjolnya ke arah lateral atau dorsal lateral, maka hal ini dapat
menyebabkan tertekannya radiks saraf tepi yang keluar dari sana dan
menyebabkan gejala neuralgia radikuler.
4.
MANIFESTASI KLINIS 5
Simptom dari herniasi diskus lumbalis antara lain:
Spasme otot
D.
DIAGNOSA
Anamnesa
Pemeriksaan fisik
1.
Inspeksi
Perhatikan cara berjalan, berdiri, duduk
Inspeksi daerah punggung. Perhatikan jika ada lurus tidaknya, lordosis, ada
tidak jalur spasme otot para vertebral? deformitas? kiphosis? gibus?
2.
Palpasi
Palpasi sepanjang columna vertebralis (ada tidaknya nyeri tekan pada
salah satu procesus spinosus, atau gibus/deformitas kecil dapat teraba pada
palpasi atau adanya spasme otot para vertebral)
Pemeriksaan Neurologik
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan apakah kasus nyeri pinggang
bawah adalah benar karena adanya gangguan saraf atau karena sebab yang lain.
Pemeriksaan sensorik
Bila nyeri pinggang bawah disebabkan oleh gangguan pada salah satu saraf
tertentu maka biasanya dapat ditentukan adanya gangguan sensorik dengan
menentukan batas-batasnya, dengan demikian segmen yang terganggu dapat
diketahui.
Pemeriksaan motorik
Dengan mengetahui segmen otot mana yang lemah maka segmen mana yang
terganggu akan diketahui, misalnya lesi yang mengenai segmen L4 maka
musculus tibialis anterior akan menurun kekuatannya.
Pemeriksaan reflek
Reflek tendon akan menurun pada atau menghilang pada lesi motor neuron
bawah dan meningkat pada lesi motor atas. Pada nyeri punggung bawah yang
disebabkan HNP maka reflek tendon dari segmen yang terkena akan menurun
atau menghilang
Tes-tes
a.
Tungkai difleksikan pada sendi coxae sedangkan sendi lutut tetap lurus. Saraf
ischiadicus akan tertarik. Bila nyeri pinggang dikarenakan iritasi pasa saraf ini
maka nyeri akan dirasakan pada sepanjang perjalanan saraf ini, mulai dari
pantat sampai ujung kaki.
b.
Crossed lasegue
Bila tes lasegue pada tungkai yang tidak sakit menyebabkan rasa nyeri pada
tungkai yang sakit maka dikatakan crossed lasegue positif. Artinya ada lesi
pada saraf ischiadicus atau akar-akar saraf yang membentuk saraf ini.
c.
Tes kernig
Sama dengan lasegue hanya dilakukan dengan lutut fleksi, setelah sendi coxa
90 dicoba untuk meluruskan sendi lutut.
d.
Fleksi pasif pada leher hingga dagu mengenai dada. Tindakan ini akan
mengakibatkan tertariknya myelum naik ke atas dalam canalis spinalis.
Akibatnya maka akar-akar saraf akan ikut tertarik ke atas juga, terutama yang
berada di bagian thorakal bawah dan lumbal atas. Jika terasa nyeri berarti ada
gangguan pada akar-akat saraf tersebut
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dapat meliputi pemeriksaan darah dan juga
pemeriksaan cairan otak. Pemeriksaan ini dilakukan untuk membantu
menegakkan diagnosa sekaligus menyingkirkan diagnosa banding.
Pemeriksaan Radiologi
Foto Lumbosacral. Foto ini dapat digunakan untuk menemukan kelainan pada
daerah lumbal, antara lain hilangnya dics space.
Spine MRI maupun spine CT dapat memperlihatkan adanya kompresi pada
spinal canal oleh herniasi dari diskus.
Myelogram digunakan untuk mengetahui ukuran maupun lokasi dari herniasi
diskus.
Penatalaksanaan
Penanganan
HNP
dapat
dilakukan
dalam
beberapa
langkah
Perawatan non-farmakologis.
Bed Rest mutlak di tempat tidur yang padat dengan posisi yang relaks, lutut
agak ditekuk dan di bawah pinggang untuk HNP lumbalis selama 2-3 minggu
tergantung keparahannya.
2.
Perawatan farmakologi
o Pemberian obat analgesik
o Obat-obatan NSAID
o Obat-obatan pelemas otot (muscle relaxant)
o Penenang minor atau major bila diperlukan.
3.
Pembedahan
o Discectomy.
Membuang
sebagian
aataupun
5.
Rehabilitasi
o Aplikasi pemanasan di area yang nyeri.
o Traksi tidak banyak membantu kecuali pasien menjadi lebih patuh di
tempat tidur.
o TENS, electrical stimulation.
o Bila nyeri sudah berkurang dapat dilakukan latihan secara bertahap.
o Pada mobilisasi diperlukan korset lumbal dan servikal
PROGNOSIS
Kebanyakan pasien penderita HNP 80-90% akan membaik keadaannya
kepada aktivitas normal tanpa terapi yang agresif, dan dapat sembuh sempurna
dalam hitungan kira-kira 1-2 bulan. Tetapi sebagian kecil akan berlanjut
menjadi kronik nyeri punggung bawah walaupun telah menjalani terapi. Dan
bila berlanjut dengan adanya keluhan pada kontrol bowel dan bladder maka
perlu dipikirkan kembali untuk dilakukan tindakan bedah.
F.
PENCEGAHAN
DAFTAR PUSTAKA
1.