Professional Documents
Culture Documents
dan
olehmesosalpinc,
ligamentum utero
sedangkan
uterus, cervix,
dan
sebagian
vagina
adalah
tempat
sintesis
hormon
steroid
seksual,
menghasilkan
hormon
kelamin
betina, yakni
estrogen dan
dan
membentang
daricornu
uteri ke
arah
dinding lateral
yang menjulur dari daerah ovarium ke cornu uteri dan menyalurkan ovum,
spermatozoa dan zigot. Tiga segmen tuba uterina dapat dibedakan,
yakni infundibulum (berbentuk corong besar), ampulla (bagian berdinding
tipis yang mengarah ke belakang dari infundibulum, dan isthmus (segmen
berotot yang berhubungan langsung dengan uterus (Dellman and Brown,
1992).
Uterus
Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir,
terletak di dalam pelvis, antara rektum di belakang dan kandung kencing
di depan (Pearce, 1995). Uterus merupakan tempat implantasi konseptus
(zigot yang telah berkembang menjadi embrio). Uterus mengalami
serangkaian perubahan selama berahi (estrus) dan daur reproduksi. Pada
kebanyakan spesies, uterus terdiri dari kornua bilateral yang dihubungkan
dengan tuba uterina, corpus dan cervix yang berhubungan dengan vagina
(Dellman and Brown, 1992).
Cervix
Cervix atau leher uterus berdinding tebal karena berotot dan
banyak mengandung serabut elastik. Mukosa-submukosa membentuk
lipatan primer tinggi dan berlanjut dengan lipatan sekunder dan
tersier. Cervix sapi betina terdapat empat lipatan melingkar dan 15 sampai
25 lipatan memanjang, masing-masing mengandung lipatan sekunder dan
tersier. Lipatan tersebut sering memberikan kesan salah pada struktur
kelenjar. Kelenjar uterus tidak menjulur dalam cervix pada kebanyakan
spesies, dan elemen kelenjar yang terdapat pada cervix kebanyakan
bersifat musigen (Dellmann and Brown, 1992).
Vagina
Lipatan
memanjang
rendah
dari
mukosa-submukosa
yang
berfungsi
sebagai
saluran
reproduksi
dan
urethal
mayora homolog
denganskrotum
pada
hewan
jantan
Materi
Alat. Alat yang digunakan pada praktikum anatomi organ reproduksi
hewan betina antara lain pisau, pita ukur, dan kertas kerja.
Bahan. Bahan yang digunakan pada praktikum anatomi organ reproduksi
hewan betina antara lain berupa organ reproduksi sapi jawa betina
dengan
Metode
Organ reproduksi domba betina diamati untuk kemudian diketahui fungsi
dari masing-masing organ reproduksi domba betina tersebut. Masingmasing bagian organ reproduksi dibedakan, lalu dilakukan pengukuran
dengan seksama menggunakan pita ukur atau mistar ukur pada masingmasing bagiannya. Semua hasil pengukuran dicatat pada kertas kerja.
Hewan betina tidak saja menghasilkan sel-sel kelamin betina yang penting
untuk membentuk suatu
individu
baru, tetapi
juga
menyediakan
reproduksi terdiri dari tuba fallopii (oviduct), uterus, cervix, vagina, dan
vulva. Fungsi organ-organ reproduksi sekunder adalah menerima dan
menyalurkan sel-sel kelamin jantan dan betina, memberi makan dan
melahirkan individu baru. Kelenjar air susu dapat dianggap sebagai suatu
organ kelamin pelengkap, karena sangat erat berhubungan dengan
proses-proses reproduksi dan esensial untuk pemberian makanan bagi
individu yang baru lahir (Feradis, 2010).
Ovarium
Ovarium yaitu organ betina yang homolog dengan testes pada
hewan jantan. Berbeda dengan testes, ovarium tertinggal di dalam cavum
abdominalis. Ovarium mempunyai dwifungsi, sebagai organ eksokrin yang
menghasilkan
sel
telur
atau
ovum
dan
sebagai
endokrin
yang
kelenjar
endokrin
dan
menghasilkan
hormon
estrogen,
al., 2008).
Antara
ovarium
cukup lebar dan terbuka. Pada babi ia agak menutupi ovarium. Ovarium
kuda ia sempit dan hanya menyelubungi fossa ovulatoris (Feradis, 2010).
Berdasarkan data hasil praktikum diperoleh bahwa pada bursa
ovari memiliki panjang 0,6 cm dan lebar 2,5 cm, dan ovarium memiliki
panjang 1 cm, lebar 0,8 cm, dan tinggi 0,4 cm. Menurut Hardjoprandjoto
(1995), ovarium pada hewan pemamahbiak kecil seperti kambing dan
domba, bentuknya bulat telur, sedikit gepeng, panjang antara 12 sampai
15 mm, dan beratnya antara 1 sampai 2 gram. Letaknya ada di dalam
rongga pelvis. Berdasarkan literatur tersebut dikatehaui bahwa ovarium
dalam keadaan normal. Faktor yang mempengaruhi perbedaan ukuran
ovarium adalah umur, berat badan, dan bangsa. Menurut Feradis (2010),
bentuk dan ukuran ovarium berbeda-beda menurut spesies dan fase
estrus. Pada sapi dan domba ovarium berbentuk oval menyerupai buah
almond, sedangkan pada kuda berbentuk seperti ginjal karena ada fossa
ovulatoris, suatu legokan pada pinggir ovarium. Pada babi, ovarium
berupa gumpalan anggur, folikel-folikel dan corpora lutea menutupi
jaringan-jaringan ovarial di bawahnya.
Ovarium mamalia terdiri dari dua buah. Waktu pertumbuhan
embrional, ovarium akan mengalami sedikit penurunan (descensus
ovarica) ke arah kaudal menjelang saat dilahirkan. Ovarium mempunyai
permukaan licin pada waktu sebelum terjadinya ovulasi secara teratur,
warnanya abu-abu sampai merah muda. Masa remaja, permukaan
ovarium menjadi tidak rata karena terbentuk banyak folikel yang baru
maupun
folikel
yang
telah
dewasa,
disamping
adanya corpus
berubah-ubah
karena
adanya
kebuntingan
maupun
umur
yang
bertambah, atau bisa juga karena terdesak oleh organ tubuh di sekitarnya
(Hardjopranjoto, 1995). Ovarium memiliki beberapa bentuk tergantung dari
golongan hewannya. Pada golongan hewan yang melahirkan beberapa
anak dalam satu kebuntingan (polytocous), ovariumnya berbentuk seperti
buah murbei, contohnya pada babi, anjing, dan kucing. Golongan hewan
yang melahirkan satu anak dalam satu kebuntingan (monotocous),
ovariumnya berbentuk bulat panjang oval, contohnya pada sapi dan
kerbau, sedangkan pada kuda bentuknya seperti ginjal (Widayati et
al., 2008).
Oviduct
Nama
lain
fallopii,
tuba
uterina,
terasa
keras
seperti
kawat
terutama
pada
cairan sebagai
medium
terjadinya
pembuahan
dan
30
cm.
Berdasarkan
di
literatur
bawah
tersebut
kisaran
diketahui
normal.
bahwa
Faktor
yang
bangsa.
Menurut
Lewis
and
Berardinelli
(2001),
luas
dibagi
atas
dari
daerahoviduct yang
bersambung
dengan
secara
fungsi
uterus
menyiapkan
penerimaan
dan
transportasi
bagian cornu uteri maupun corpus uteri dalam keadaan tidak normal.
Faktor yang mempengaruhi perbedaan ukuran uterus adalah umur, berat
badan, dan bangsa.
Uterus digantung oleh ligamentum (mesometrium) yang bertaut pada
dinding ruang abdomen dan ruang pelvis. Uterus merupakan suatu
struktur saluran muskuler yang diperlukan untuk menerima ovum yang
telah dibuahi dan perkembangan zigot. Uterus terdiri atas cornu,
corpus, dan cervix. Proporsi relatif masing-masing bagian ini, bentuk dan
susunan cornu
uteri berbeda-beda
tubal
dari
tiap
spesies
junction sebenarnya
tingginya
konsentrasi
(Widayati et
merupakan
sel
otot
bagian
akhir
dari cornue
uteri dengan
awal tuba falopii. Ovum yang telah difertilisasi akan melewati utero tubal
junction untuk selanjutnya berimplantasi (Moret dalam Jamalia, 2006).
Uterus babi tergolong uterus bicornus dengan cornu yang sangat panjang
tetapi corpusyang sangat pendek. Hal ini merupakan suatu penyesuaian
anatomik untuk keberhasilan produksi anak dalam jumlah banyak. Sapi,
domba, dan kuda, dengan uterus yang tergolong uterus bipartitus,
terdapat
suatu
dinding
penyekat
(septum)
yang
memisahkan
kedua cornu dan corpus uteri yang cukup panjang (Paling besar pada
kuda). Pada sapi dara setiap cornu membentuk satu putaran spiral
lengkap, sedangkan pada sapi-sapi pluripara (sudah sering beranak)
spiral tersebut sering hanya mencapai setengah putaran (Feradis, 2010).
Menurut Widayati et al. (2008), uterus bicornus adalahcornu uterus sangat
panjang
bipartitus terdapat
satu
pendek,
dinding
cukup
contoh
penyekat
panjang.
pada
yang
Pada
babi. Uterus
memisahkan
sapi
dara
pada
tersebut
hanya
mencapai
setengah
plasenta
dibagi
pada
menjadi
kuda
dan
macam
babi,
hampir
yaitu
seluruh
kecuali
bagian-bagian
apekchorion yang
berbatasan
data
hasil
pengamatan
diketahui
bahwa cervix domba ekor tipis yang diamati memiliki panjang 4,8 cm dan
lebar 1,2 cm. Kondisi dari portio uteri adalah menutup yang menunjukkan
bahwa domba tersebut sedang dalam keadaan tidak estrus. Menurut
Feradis (2010), domba memiliki cervix dengan panjang 4 sampai 10 cm
dan diameter luar atau lebar adalah 2 sampai 3 cm. Berdasarkan literatur
tersebut diketahui bahwa cervix dari domba ekor tipis tersebut dalam
keadaan normal.
Cervix berfungsi sebagai otot penutup uterus pada hewan betina
yang sedang bunting. Pada permukaan dalam cervix terdapat saluran
yang disebut canalis cervicalis. Pada bagian depan terdapat mulut
sebelah
dalam
(orificium
uteri
internum),
sedang
pada
bagian
membuat cervixtertutup
birahi
dan
rapat.
melahirkan
Pelebaran
merupakan
proses
untuk
mencegah
benda-benda
asing
atau
disekresikan
oleh
sel-sel goblet
cervixyang
menutup
atau
materi infectious.
sebelum
partus.
Waktu
lain
Pada
ini
adalah
sesaat
maka vagina semakin lebar). Veagina terdiri dari dua bagian, yaitu portio
vaginalis cervices (bagian yang dekatcervix) dan vestibulum.
Bagian depan dari vagina mencakup portio vaginalis uteri dan
permuaraan luar uterus dinamakan fornix vaginae. Dindingnya tipis terdiri
dari otot licin, lumennya diseliputi oleh selaput mukosa yang berlipat-lipat,
tanpa kelenjar, di mana lapisan mukosanya memperlihatkan berbagai
keadaan yang secara fungsional tergantung kepada fase dari siklus
birahinya
(Hardjopranjoto,
1995).
Legokan
yang
dibentuk
oleh
refleksi,
yang
dibentuk
oleh
proyeksi
pelvis
ke
dalam
dan
kambing,
yang
nampak
jelas
eksterna,
yang
terdiri
(Frandson, 1992).
Vulva
Vulva
merupakan
organ
genitalia
betina
yang
berfungsi
dengan
sebagai
vagina
saluran
reproduksi
pada orifice
urethra
pada
urethra
saluran
reproduksi
antara
vagina
dan
labia
vulva.
Berdasarkan data
hasil praktikum diperoleh data bahwa panjang vulva dari domba ekor tipis
tersebut sepanjang 0,7 cm, vestibulum sepanjang 2 cm, dan portio
vaginales cervices sepanjang 5 cm. menurut Hardjopranjoto (1995),
panjang vulva domba adalah 3 sampai 4 cm, dan menurut Feradis (2010),
panjang vestibulum domba adalah 2,5 sampai 3 cm. Berdasarkan literatur
tersebut diketahui bahwa vulva dan vestibulum dari domba tersebut
berada di bawah kisaran normal.
Labia terdiri atas labia mayora (lipatan luar vulva) dan labia minora
(lipatan dalam vulva). Labia minora homolog dengan preputium pada
hewan jantan dan tidak menyolok pada hewan ternak. Labia mayora
homolog dengan skrotum pada hewan jantan (Widayati et al., 2008). Dari
luar terlihat kedua bibir vulva (labia vulva) yang bersatu membentuk celah
atas (commissura dorsalis) dan celah bawah (commissura ventralis). Bibir
vulva yang berambut halus sebenarnya adalah penebalan kulit, dapat
berpigmen atau dapat juga tidak, tergantung spesiesnya. Di bawah kulit
terdapat lapisan lemak di samping beberapa urat daging melingkar
(circulair) yang bekerja sebagai sphincter, yang dapat menutup saluran
vulva dari dunia luar. Lapisan dalam bibir vulva berubah menjadi selaput
lendir kutan dengan anus terdapat perineum, yaitu kulit yang terdiri dari
jaringan ikat dan urat daging yang dapat sobek atau rusak pada waktu
kelahiran yang berat (Hardjopranjoto, 1995).
Clitoris
syaraf
ini
memegang
peranan
penting
pada
waktu
kopulasi. Clitoris bereaksi pada hewan yang sedang estrus, tetapi hal ini
tidak cukup untuk dijadikan sebagai pendeteksi estrus pada kebanyakan
spesies (Widayati et al. 2008). Komisura ventral (bagian paling bawah)
dari
vulva
terdapatclitoris yang
merupakan
organ
yang
asal-usul
embrionalnya sama dengan penis pada hewan jantan. Clitoris terdiri atas
dua krura atau akar, badan dan kepala (glans). Clitoristerdiri dari jaringan
erektil yang tertutup oleh epitel skuamus berstrata dan dengan sempurna
memperoleh inervasi dari ujung-ujung saraf sensoris (Frandson, 1992).
Clitoris terletak pada bagian belakang dari celah bawah vulva.
Bentk dan sifatnya menunjukkan persamaan dengan penis. Kebanyakan
hewan, clitoris panjangnya 5 sampai 10 cm, tetapi semuanya tersembunyi
dalam rongga antara kedua bibir vulva. Bibir vulva biasanya tertutup rapat
karena otot spinchter, sehingga tidak menguak (Hardjopranjoto, 1995).
Kebanyakan ternak memiliki clitoris berukuran panjang kira-kira 5 sampai
10 cm, tetapi seluruhnya praktis tersembunyi di dalam jaringan antara
vulva dan arcus ischiadieus. Clitoris terdiri dari jaringan erektil yang
diselubungi oleh epitel skuamus bersusun dan mengandung cukup
banyak ujung-ujung syaraf sensoris. Sebagian terbesar clitoris pada sapi
terkubur di dalam mukosa vestibulum. Clitoris pada kuda berkembang
baik, sedangkan pada babi berbentuk panjang dan berkelok berakhir pada
suatu titik atau puncak kecil (Feradis, 2010).
KESIMPULAN
diperoleh
kesimpulan
bahwa
ovarium,
cervix,
vagina
dan clitoris pada keadaan normal sedangkan oviduct, uterus dan vulva
dalam keadaan tidak normal. Ketidaknormalan ini dapat dikarenakan
faktor jenis, umur, siklus reproduksi, aktivitas, dan jenis pakan.
Fungsi-fungsi dari masing-masing alat reproduksi betina tersebut
antara
lain
ovarium
berfungsi
sebagai
penghasil
hormon
implantasi
embrio,
tempat
DAFTAR PUSTAKA
Biji
Klabet
(Trigonella
foenum-graecum L.)
terhadap
W.,
J.
G.
Berardinelli.
2001.
Gross Anatomical
and
LAPORAN PRAKTIKUM
ILMU REPRODUKSI TERNAK
ACARA I
ANATOMI ORGAN REPRODUKSI BETINA
Disusun oleh :
Ananda Restu Prasetya
15/378383/PT/06874
Kelompok XXIII