You are on page 1of 12

AN AT O MI DAN FIS IOLO G I AL AT REPRODUKS I W ANIT A

Tita Husnitawati Madjid

ANATOMI ALAT REPRODUKSI WANITA

Alai reproduksi wanita berada di bagian tubuh seorang wanita yang disebut panggul.
Secara anatomi nilai reproduksi wanita dibagi menjadi dua bagian, yaitu : bagian yang terlihat
dari luar ( genitalia eksterna ) dan bagian yang berada di dalam panggul ( genitalia interna

). Genitalia eksterna meliputi bagian yang disebut kemaluan ( vulva ) dan liang sanggama (
vagina
).Genetika interna terdiri dari rahim ( uterus ), saluran telur ( tuba ), dan indung telur ( avarium

).

Pada vulva terdapat bagian yan g menonjol yang di dalamnya terdiri dari tulang k emaluan
yang ditutupi jaringan lemak yang tebal. Pada saat pubertas bagian k ulitnya akan ditumbuhi
rambut. Lubang kemaluan ditutupi oleh selaput tipis yang biasanya berlu bang sebesar ujung
jari yang disebut
kelenjar

selaput

dara

hymen ). Di belakang

bibir vulva

terdapat

kelenjar-

yang mengeluarkan cairan. Di ujung atas bibir terdapat bagian yang disebut clitoris,

merupakan bagian yang mengandung banyak urat-urat syaraf. Di bawah clitoris agak kedalam
terdapat lubang kecil yang merupakan lubang saluran air seni ( urethra ). Agak ke bawah lagi
terdapat va gina yang merupakan

saluran

dengan

dindi ng

elastis,

tidak

kaku

seper ti

dinding pipa. Saluran ini menghubungkan vulva dengan mulut rahim. Mulut rahim terdapat pada
bagian yang disebut leher rahim ( cervrz ), yaitu bagian ujung rahim yang menyempit. Rahim
berbentuk

seperti buah pir gepeng,

berukuran

belakang kandung k encing dan di depan


lapisan
disebut

Mot

yang

teranyam

panjang

saluran

saing metintang.

pelepasan.
Lapisan

cm.

Letaknya

Dindi ngnya

dinding

rah im

terdapat

di

terdiri dari dua


yang

terdalam

endometrium, merupakan lapisan setaput kndir. tvtutai dari uj ung atas ka nan kiri

rahim terdapat salura n telur yang ujungnya berdekatan


kanan.

B -9

lndung

tekur

berukuran

2,5x1,5x0,6

dengan

indung

telur

kiri

dan

cm, mengandung sel-sel telur ( ovum ) yang

jumtahnya lebih kurang 200.000-400.000 butir. Otot-otot panggul dan jaringan ik at disekitarnya
menyangga alat-alat reproduksi, kandung kencing dan saluran peiepasan sehingga alat-alat itu
tetap berada pada tempatnya.( Ghat lampiran 1 )

Drsamparkan
Bhayangkara
Bandung,
1996

pada : Slrrlposium

tanggal30

Oktober

PeRgaturan Naid Saat Beribadah HaJi; di Graha

F I S IO L O G I A L A T R E P R O D U K S I U
V A NI T A
Berdasarkan fungsinya ( fisiobginya ), afat reproduksi wanita mempunyai 3
fungsi, yaitu:
1.
Fungsi
seksual
2.
Fungsi
hormonal
3. Fungsi Reproduksi ( melanjutkan
keturunan ). Fungsi Seksual
Alat
yang

yang

berperan

adalah

vulva

clan

vagina.

Ketenjar

pada

vulva

dapat mengeluarkan cairan, berguna sebagai pefumas pada saat sanggama.

Selain itu vulva clan vagina juga berfungsi sebagai jalan lahir.

Fungsi
Hormonal
Yang

disebut

fungsi

didalam memperlahankan

hormonal
ciri

ialah

peran

kewanitaan

clan

indung

telur

pengaturan

clan

haid.

rahim

Perubahan-

perubahan fisik clan psikhis yang terjadi sepanjang kehidupan seorang wanita erat
hubungannya dengan fungsi indung telur yang
menghasilican hormon-harmon vmnita yaitu estrogen dan proqasferon. Datam masa
kanak-kanak
indung telur belum menunaikan fungsinya dengan baik. tvtanakala indung teiur
mulai berfungsi, yaitu
produktif

kurang

menghasiGCan

mengadakan

interaksi

lebih

pada

usia

hormon- hormon

tahun,

wanita.

dengan hormon-hormon

mutailah

ia secara

Hormon-hormon

ini

yang dihasipcan kelenjar-kelenjar

di otak. Akibatnya terjadilah perubahan-perubahan

fisik pada Wanda. Paling a,-al

terjadi pertumbuhan payudara, kemudian terjadi pertumbuhan rambut kemaGran


disusul

rambut-rambut

di

ketiak.

Selanjutnya

terjadilah

haid

yang

pertama

kaG, disebut menarche, yaitu sekitar usia 10-16 tahun. Ivlula-mula haid datang
tidak

teratur,

selanjutnya timbul secara teratur. Sejak saat inilah seorang wanita

masuk kedalam masa reproduksinya yang berlangsung


Pertumbuhan

badan

menjelang

menarche

kurangiebih

clan 1 sampai

30 tahun.

3 tahun

setelah

menarche bertangsung dengan cepat, saat ini disebut masa puberras. Setelah
masa reproduksi wanita masuk kedalam masa kllmakterium yaitu masa yang
menunjukan fungsi indung telur yang mutai berkurang. "la-mula haid menjadi
sedikit, kemudian datang 1-2 bulan sekaY atau

tidak teratur

berhenti sama sekaG. Bila keadaan ini berlangsung 1

dan akhirnya

tahun, maka dikatakan wanita mengalami menopause. Menurunnya fungsi indung


telur ini sering disertai

gejala-gejala

gangguan psikhis yaitu emosi yang labil.


alat-alat

reproduksi

clan

kerapuhan

panas,
Pada
tulang.

berkeringat,
saat

ini

jantung
terjadi

berdebar,
pengecilan

Menstruasi atau haid yang terjadi secara sik6s, 24-36 had sekafi, timbul karena
penganuh-pengaruh

hormon

yang

berinteraksi

terhadap

setaput

lendir

rahim

(endometrium). Lapisan tersebut berbeda ketebalannya dad had kehari, paling tebal terjadi
pada saat mesa subur, yang mana endometrium

dipersiapkan

untu~ kehamilan.

Bila

kehamilan tidak terjadi, tapisan ini mengelupas dan terbuang berupa darah haid. Biasarrya
haid berlanQSUng 2- 8 had dan jumlahnya kurang lebih 30-80 cc. Sesaat setefah darah haid
habis, lapisan tersebut mulai tumbuh kembaG, mula-mula tipis kemudian bertambah

tebal

untuk kemudian mengelupas fagi berupa darah haid. Menjelang haid dan beberapa hari saat
haid wanita sering mengeluh klah, mudah tersinggung, pusing, nafsu makan berkurang, buah
dada tegang, mual dan sakit perut bagian bawah. Kebanyakan wanffa merryadari adarrya
keluhan inf dan tidak mengganggu aktivitasnya, tetapi beberapa wanita merasakan keluhan ini
berkbihan. Berat ringannya keiuhan ini, sesungguhrrya tergantung dari latar belakang psikobgis
dan keadaan emosi pada saat haid. ( fihat lampiran 2 )

Fungsi reproduksi
Tugas reproduksi dilakukan oleh indung telur, saluran telur dan rahim. Sel telur
yang setiap bulannya dikeluarkan dari kantung telur pada saat masa subur akan masuk
kedatam saluran telur untuk kemudian bertemu dan menyatu dengan sel benih pria (

spermatozoa ) membentuk organisme baru yang disebut Zygote, pada saat inilah ditentukan
jenis kelamin janin dan sifat -sifat genetikrrya. Sefanjutrrya zygote akan terus berjalan sepanjang
saluran telur dan masuk kedalam rahim. Biasanya pada bagian atas rahim zygote akan
menanamkan diri dan berkembang men)adi mudigah. Mudlgah selanJutnya tumbuh dan
berkembang sebaga! janin
yang kemudlan akan lahir pada umur kehamilan eukup bulan. tvlasa subur pada siklus haid
28 hari, terjadi sekitar hari ke empatbelas dari hari pertama haid. Umur sel telur sejak
dikeluarkan dad indung telur hanya benumur 24 jam, sedangkan sel benih pria berumur kurang
lebih 3 hari. ( Nhat lampiran 3 )

DAFTAR PUSTAKA
1.Anatomi dan fisiologi terapan dalam kebidanan. Verralls S. ed pertama.Yayasan
Essentia
Medica dan Penerbit Andi Yogyakarta;
1996.
2.Bimbingan ginekobgi per^watan modern untuk kesehatan wanita. Cherry SH. Pionir
Jaya
Bandung; 1986.

3. Woman's Body. Tubuh wanita serta perubahan-perubahan yang dialaminya. Diagram


group. Penerbit Gunung Jati Jakarta; 1984.

ALAT REPRODUKSI WANITA DILIHAT DARI PENANIPANG MELINTANG PANGGUL WANITA

h. tuba

a. vagina

i. indung telur

k. clitoris

fg. rahim

I. kelenjar

ALAT REPRODUKSI WANITA DAN KEDUDUKANNYA PADA


PANGGUL DILIHAT DARI ARAH DEPAN BADAN

indung telur
tuba
rahim
leher rahim

LampIraR 1

b. kandung kencing

m. bibir kecil

j. tulang kemaluan
besar de. leher rahim dan mulut rahim

n. bibir

SIKLUS MENSTURASI

haid

wbur

hafi.

1112

2~2~2121

3 4

15 1e

17

e 110 111,12113 14Js

ie

171a ,!ie120;silas

zs

24

KEDUDUKAN DAR I SEL TELUR PADA


BERBAGAI WI DAR[ SIKLUS
HAID

hari

ke

3 . hari ke
14 hsri ka
IB heri ke
211 fiari ke

TERJADINYA

villi korionlk
eri-eri
Janin

penampang melintano janin


pac.la usia

35 hari
;..srnplrgn 3

19

DAFT.AR Pl!STAKA
1. Sidharta P, Dewanto G. Diensefalon : Anatomi Susunan Syaraf Pusat
Manusia.l'T. Dian Rakyat. Jakarta, 1986 : 170-89.
2. Molitch ME, Snyder PJ. Neuroendocrinology and the Pititary, [n: Felig P,
h
Frohman LA_ Endocrinologi & Metabolism. 4 ` Ed , McGraw-Hill, Inc
Company. New York, 2001 111-211.
3. Junqueira LC, Carneiro JC. Hipofisis dan Hipotalamus, dalam: Histologi Dasar.
Ed ke 3, CV EGC. Jakarta, 1989: 410 - 21
4. Cunningham GF, Mac Donald PC, Gant NF, Leveno, Gilstrap, Hankins, et.al.
'h
Pituitarv Desease in Endocrin Disorder, Williams Obstetric, 2 I Ed.
Appleton and Lange. Philadelphia, 2001: 1352-54
5. Jacoeb TZ. Hipotalamus dan Hipofisis : Endokrinologi Reproduksi pada Wanita
dalam: Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo,
ed. kedua. Jakarta, 1997 : 44-55
6. Yen SSC. Neuroendocrinology of Reprodution. In : Yen, Jaffe, Barbieri.
Reproductive Endocrinology Phisiologry, Pathoph_ysiology, Clincal
Management. 4 th ed. W.B. Sauders Company. Philadelphia, 1999: 30-80.
7. Oliver DL, Patler SF. Reproductive Physiology. In ; Berek & Novak's
Ciynecolo~ry, 14 th ed, Philadephia ; Lippincott William&Wilkins ; 2007. p_
161-82
8. Speroff L, Glass R H, Kase N G. Neuroendocrinolo[,ry, In ; Clinical
t
Gvnecologic Endocrinology and Infertility, 7 '' ed. Baltimore : Lippincott
Vvilliams & Wilikins ; 2005. p. 145-86
9. Phvsicians Desk Reference. Electronic Library, Copyright 2001 by Medical
Economis Company Inc, Montvale NJ_
lO.Roger P. Hipothalamic-Pituitary-Ovarian Cycle. In Reproductive life,
Reproductive Physiology. The Royal Australian College of Obstericians
and Ginecologists, Developmental edition.
Victoria, 1995: 9-11 l Farr
G, The Hypothalamus. July 2, 2002. tersedia dari : i t? i l ~ wy~
bceomcltcaltln n()\\mon ~ttwule t > t < t, ~ ;~
.t;aci<intc_cd ~);to
-

l2.Grudzinskas JG, Hormones: their action and meansurement in gynecological


d
practice. In.Gynaecologycal 3` ed. China:Churchill Livingstone ; 2003.
p.15365_

You might also like